Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PIJAT REFLEKSI KAKI PADA PENDERITA HIPERTENSI


RUANG NOROYONO DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
WENING WARDOYO UNGARAN

DI SUSUN OLEH :
1. Oktaviana Putri
2. Ririn Eka S.
3. Riyan Yogi A.
4. Siska
5. Wariq Aufa

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
2016/2017

1
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PIJAT REFLEKSI KAKI PADA PENDERITA HIPERTENSI
RUANG NOROYONO DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
WENING WARDOYO UNGARAN

A. TOPIK KEGIATAN
Pijat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan darah
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terdapat pengaruh pijat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan darah.
2. Tujuan Khusus
a. Penerima Manfaat (PM) mampu mengetahui manfaat pijat refleksi
kaki.
b. Penerima Manfaat (PM) mampu mengetahui cara melakukan pijat
refleksi kaki.
c. Penerima Manfaat (PM) mampu memperaktekan cara melakukan
pijat refleksi kaki dengan teman seruangan.

D. KRITERIA PM
1. Penerima Manfaat (PM) dalam keadaan tenang
2. Penerima Manfaat (PM) koopeatif
3. Penerima Manfaat (PM) bersedia mengikuti kegiatan TAK

E. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


1. Tempat : Wisma Noroyono
2. Hari/tanggal : Jum’at, 26 April 2019
3. Waktu : 30 menit

G. PENGORGANISASIAN
1. Peserta TAK
Penerima Manfaat (PM) yang ada di Wisma Noroyono
2. Leader :

2
 Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan mengendalikan
jalannya TAK.
 Membuka acara TAK
 Memimpin perkenalan
 Menjelaskan tujuan TAK
 Menjelaskan proses kegiatan TAK
 Menutup kegiatan TAK
3. Fasilitator :
 Mempertahankan kehadiran peserta
 Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
 Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok
4. Observer:
 Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhir
 Mengobservasi semua perilaku PMdan peran anggota terapis
 Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
 Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
 Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya

F. MEDIA DAN METODE


1. Media
a. Tensi Meter
b. Kursi
2. Metode
a. Berkenalan
b. Diskusi
c. Demonstrasi

3
G. SETING TEMPAT

Keterangan :
: Penerima Manfaat (PM)
: Fasilitator
: Observer
: Leader

H. TAHAP KEGIATAN.
1. Persiapan :
a. Membuat kontrak dengan PM yang sesuaidengan indikasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi (5 menit) :
a. Salam terapeutik :
 Salam dari terapis pada klien
 Terapis dan PM memperkenalkan nama
b. Evaluasi/validasi :
 Menanyakan perasaan PM saat ini
 Menanyakan aktivitas apa yang telah dilakukan PM hari ini

4
c. Kontrak :
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengajarkan dan
mendemonstrasikan pijat refleksi kaki.
 Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut :
- Jika ada PM yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit.
- Setiap PM mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja :
Tahap Kerja :
a. Terapis mengajak PM untuk saling memperkenalkan diri (nama dan
nama panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum
jam
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu pijat refleksi
kaki
c. Secara bergiliran PM diminta untuk melakukan hal yang sama setelah
diajari.
d. Terapis memberikan pujian
4. Tahap terminasi :
a. Evaluasi :
 Terapis menanyakan perasaan PM setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut :
Terapi menganjurkan PM untuk dapat melakukan secara bergantian
dengan temannya
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang.
 Menyepakati waktu dan tempat

I. PERILAKU YANG DIHARAPKAN


1. Persiapan
a. Terapis atau perawat :
5
 Mengidentifikasi masalah PM sebelum pelaksanaan
 Menentukan tujuan
 Menentukan waktu dan tempat
 Mempersiapkan setting tempat, alat dan sebagainya
b. PM:
 Siap mengikuti TAK
 Mengetahui dan mentaati tata tertib TAK
 Hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2. Proses
a. PMatau anggota kelompok :
 Mampu mengikuti TAK sampai selesai
 Mampu mengeluarkan pendapatnya dalam kelompok
 Mampu memberikan tanggapan dalam diskusi dan berespon
terhadap stimulus yang diberikan oleh anggota kelompok lain atau
terapis
b. Terapis atau perawat :
 Terapis melaksanakan TAK sesuai perencanaan
 Terapis dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi saat TAK
 Terapis mampu memotivasi PM untuk berpartisipasi aktif
3. Hasil
a. Terapis dapat melaksanakan tugas dengan baik
b. PM mampu memahami tujuan dari terapi dan mencapai tujuan yang
ditetapkan pada pertemuan

6
Perkembangan PM

Aspek yang Nama PM


No
dinilai Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
1. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir TAK
2. Memberi respon
pada saat
bermain
(senyum, sedih
dan gembira)
3. Menceritakan
tentang
pembahasan
sosialisasi
4. Menceritakan
perasaan setelah
mengikuti
kegiatan TAK

Petunjuk :

a. Tulis nama panggilan PMyang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan PM mengikuti,
berespons,menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat mengikuti
kegiatan TAK.
c. Beri tanda √ jika PMmampu menceritakan dan tanda X jika PM tidak
mampu.

7
PIJAT KAKI REFLEKSI

A. DEFINISI
Foot Massage terdiri atas dua suku kata yaitu “foot” dan
“massage”. Kata “foot“ dalam bahasa Inggris adalah kaki, sedangkan
massage dalam bahasa Inggris adalah pijat. Dalam bahasa Arab “mash”
berarti memberikan penekanan yang lembut. Massage adalah bentuk
manipulasi yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan sentuhan pada
bagian tubuh yang sakit. Massage adalah bentuk upaya pencegahan dalam
melakukan perawatan kesehatan dan berfungsi untuk meningkatkan
semangat hidup, mengurangi rasa letih, dan penyembuhan tubuh non
farmakologis dengan cara pemijatan titik-titik tertentu pada tubuh
(Namikoshi, 2006).
Menurut Pamungkas (2010) pijat kaki refleksiologi adalah suatu
bentuk pengobatan dengan adopsi ketahanan dan kekuatan dari tubuh
sendiri, dengan memijat pada area yang sudah dipetakan sesuai dengan
letak zona terapi. Pijat refleksi kaki juga didefinisikan sebagai bentuk
pengobatan suatu penyakit untuk memperlancar system peredaran tubuh
melalui titik-titik saraf tertentu yang menghubungkan organ tubuh manusia
(Gillanders, 2005).
Hal ini dikarenakan pada area telapak kaki mempunyai titik-titik
saraf tertentu dengan organ tubuh manusia. Mekanisme kerja pijat refleksi
kaki yaitu merangsang relaksasi pada area yang berkaitan dengan
persarafan kaki yang telah dipijat (Wijayakusuma, 2006).

B. INDIKASI
Indikasi merupakan kondisi tubuh yang dapat memberikan dampak
yang baik ketika diberikan pemijatan. Berikut ini adalah indikasi pijat
refleksi kaki sebagai berikut :
a. Kondisi tubuh yang lelah
b. Ketidaknormalan tubuh yang terjadi karena pengaruh cuaca atau kerja
yang berlebihan sehingga berakibat pada kekakuan otot dan nyeri sendi
serta gangguan
8
C. KONTRA INDIKASI
Kontra indikasi merupakan keadaaan dimana menjadi pantangan
atau beresiko terjadi dampak yang merugikan pada tubuh manusia. Berikut
adalah kontra indikasi pijat kaki refleksi sebagai berikut :
a. Klien dalam kondisi terserang penyakit menular
b. Klien dalam kondisi klasifikasi pembuluh darah arteri
c. Klien dalam kondisi berpenyakit kulit dimana terdapat jejas, luka baru,
cedera akibat kecelakaan atau aktivitas lainnya
d. Klien sedang menderita fraktur dan masih ditemukan bekas cedera
maupun luka dan belum sembuh total
e. Klien sedang menderita tumor ganas/ kanker

D. TITIK REFLEKSI KAKI


Letak titik refleksi pada tersebar di semua bagian kaki. Beberapa area
terdiri atas telapak kaki (bagian bawah kaki), bagian lateral kaki, dan
punggung kaki. Kedua kaki berhubungan dengan mekanisme peredaran
darah yang menuju organ tubuh manusia
1. Titik Refleksi pada telapak kaki (bagian bawah kaki)
Titik refleksi yang berlokasi pada kaki bagian bawah berkaitan dengan
semua organ tubuh manusia. Area titik refleksi pada telapak kaki ini
terdiri dari bagian bawah jari-jari kaki, bagian depan, bagian tengah
dan bagian belakang
a. Bagian bawah jari-jari kaki berkaitan dengan otak, dahi, hidung,
leher, mata, dan telinga
b. Bagian depan berkaitan dengan trapezius, bahu, kelenjar
paratiroid, kelenjar tiroid, dan paru-paru
c. Bagian tengah berkaitan dengan limpa, pancreas, kelenjar
adrenalin, ginjal, jantung, usus 12 jari, usus besar, dan lambung
d. Bagian belakang berkaitan dengan saluran kemih, kandung
kemih, usus kecil, anus, rektum, kelenjar reproduksi, dan
insomnia
2. Titik refleksi pada lateral kaki (bagian samping dalam kaki)

9
Titik refleksi pada area depan berkaitan dengan hidung, kelenjar tiroid,
leher, dan punggung. Pada area belakang titik refleksi berkaitan
dengan kelingking, pinggang, vesikaurinaria, femur, kelenjar getah
bening, prostat, rahim, sternum, dan anus
3. Titik Refleksi pada punggung kaki
Titik refleksi yang terdapat pada punggung telapak kaki bagian depan
berkaitan dengan organ kesimbangan, diafragma, dada, rahang,
amandel, saluran pernafasan, dan kelenjar getah bening. Pada bagian
belakang dan lateral berkaitan dengan lulut, pinggul, sendi siku, tulang
belikat, sternum, dan indung telur/ testis.

E. LANGKAH-LANGKAH FOOT MASSAGE


1. Penggunaan minyak atau hand-body untuk mencegah lecet pada kulit
saat dilakukan pemijatan
2. Teknik pemijatan dilakukan dengan sentakan-sentakan yang berirama
teratur bertujuan untuk meningkatkan peredaran aliran darah (Tairas,
2007)
3. Pemijatan dengan ibu digunakan pada area kulit yang lunak dengan
pengecualian kuku. Pada area kulit yang tebal pada telapak kaki dapat
memanfaatkan tongkat kayu ( Tairas, 2007)
4. Pijatan yang diberikan cukup keras (kecuai pada area sentra refleks )
(Tairas, 2007)
5. Waktu yang diperlukan untuk pemijatan sekitar 5 menit. Jika klien
menderita sakit yang parah maka pada area refleksinya paling lama 10
menit
6. Menyediakan tempat yang tenang dan nyaman
7. Menggunakan baju yang tidak membatasi pada area pemijatan
8. Effleurage (gerakan dengan mengusap ringan dan menenangkan saat
mengawali dan mengakhiri pijitan
9. Posisi klien saat pemijatan adalah berbaring dengan menutup bagian
kaki dengan handuk besar dari pinggangdan kaki

10
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Indah setya. 2014. “PengaruhMassaseEkstremitasdengan Aroma Terapi


Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di
Kelurahan Grendeng Purwokerto”. Skripsi. Purwokerto: Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman.

Dionysia, Alvionita F.H. 2015. Pemberian Tindakan Masase Kaki dengan Minyak
Sereh Wangi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Asuhan
keperawatan Ny.S dengan Hipertensi di Ruang Cempaka 2 RSUD
Sukoharjo. STIKES Kusuma Husada. Surakarta.

Keliat, B A dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta : EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai