Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN HASIL PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENYAKIT
SCABIES

DISUSUN OLEH

NAMA : MERNIA TRIDIAAINI


NIM : 20017037
MATA KULIAH : KOMUNIKASI KEPERAWATAN
SEMESTER : II (Dua)

Dosen Pembimbing : Windy Astuti Cahya Ningrum,S.Kep,Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENCEGAHAN PENYAKIT SCABIES

Telah dilakukan Praktek Klinik Keperawatan Keluarga:

Nama : Mernia Tridiaaini


NIM : 20017037
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan

Palembang, 10 Juli 2018


Dosen Pembimbing

Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep, Ns., M.Kep

ii
iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya Saya dapat menyelesaikan laporan hasil penyuluhan ini dengan judul
“Pencegahan Penyakit Scabies”
Dalam penyusunan laporan hasil penyuluhan ini saya sangat menyadari
bahwa masih banyaknya terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang saya miliki. Maka dari itu, dengan
ikhlas saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini
dimasa yang akan datang.
Penyusunan laporan hasil penyuluhan ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa
bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan
ini saya mengucapkan banyak terima kasihkepada :Dosen pembimbing ibu Windy
Astuti Cahya Ningrum,S.Kep.,Ns,M.Kep.
Semoga Allah SWT membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya
atas bantuan yang telah diberikan kepada saya dalam penyusunan laporan hasil
penyuluhan ini, akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan serta bagi kita semua,
Amin.

Palembang, 10 Juli 2018

Penulis

iii
iv

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v
KERANGKA ACUAN PRATIKUM .......................................................... vi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SCABIES ............................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyakit Scabies ................................................................. 3
2.2 Penyebab Penyakit Scabies .............................................................. 4
2.3 Faktor Risiko Utama Penyakit Scabies ............................................ 5
2.4 Gejala Penyakit Scabies ................................................................... 6
2.5 Cara Mengobati Penyakit Scabies .................................................... 7
2.6 Cara Pencegahan Penyakit Scabies .................................................. 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
v

DAFTAR LAMPIRAN

- LAMPIRAN PERTANYAAN
- LAMPIRAN ABSEN PESERTA
- LAMPIRAN BERITA ACARA
- LAMPIRAN LEAFLET
- LAMPIRAN BANNER
- LAMPIRAN DOKUMENTASI
- LAMPIRAN LEMBAR PENILAIAN
- LAMPIRAN LEMBAR KONSUL

v
vi

KERANGKA ACUAN PRAKTIKUM


MATA AJAR KOMUNIKASI KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

1. Setiap mahasiswa diberikan penugasan individu berupa penyuluhan


ataumicroteaching.
2. Tema penyuluhan atau microteaching ditentukan sendiri oleh mahasiswa
dengan persetujuan pembimbing.
3. Setiap mahasiswa wajib membuat proposal penyuluhan atau microteaching
lengkap dengan satuan acara penyuluhan/satuan acara pembelajaran (SAP)
yang dikonsultasikan pada pembimbing yang ditunjuk sejak awal proses
perkuliahan.
4. Dosen penguji praktikum : Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep,Ns.,
M.Kep
5. Ujian praktikum dalam bentuk penyuluhan atau microteaching dapat
dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Mahasiswa telah menyelesaikan proses konsultasi dengan dosen
pembimbing
b. Mahasiswa telah menyiapkan alat,media dan bahan yang berhubungan
dengan tema penyuluhan atau microteaching
c. Mendapatkan persetujuan dari pembimbing untuk melaksanakan
penyuluhan/microteaching
d. Seluruh kesiapan administrasi,ruangan,audiens,dan hal lain yang berkenaan
dengan persiapan penyuluhan/microteaching menjadi tanggung jawab
mahasiswa yang bersangkutan
e. Penguji berhak membatalkan jadwal penyuluhan yang telah disepakati jika
mahasiswa dianggap tidak layak dalam persiapan.
f. Mahasiswa membuat kontrak dengan dosen penguji untuk pelaksanaan
penyuluhan/microteaching minimal 2 (dua) .dua hari sebelum pelaksanaan.
g. Durasi waktu pelaksanaan penyuluhan/microteaching adalah 20-30 menit

vi
vii

h. Jumlah audiens untuk penyuluhan minimal 10 orang tergantung dari tema


yang telah ditentukan
i. Penyuluhan dalam bentuk Pendidikan Kesehatan pada pasien harus dihadiri
oleh pasien
j. Mahasiswa menyiapkan berita acara pelaksanaan ujian praktikum dan
komponen/form penilaian selama penyuluhan/microteaching (form
terlampir)
k. Mahasiswa menyiapkan ruangan guna pelaksanaan penyuluhan atau
microteaching sesuai tema yang telah ditentukan dan berkoordinasi
denganbagian perlengkapan dan laboratorium
l. Ruang lingkup tema penyuluhan meliputi : Pendidikan Kesehatan dan
pemberian materi di dalam kelas atau di laboratorium.
m. Laporan akhir praktikum dalam bentuk hardcover bewarna ungu yang
berisikan Materi,SAP,Leaflet,Absensi Audiens dan dokumentasi kegiatan
dan banner.

Palembang, 10 Juli 2018


Dosen Pembimbing

Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep,Ns., M.Kep

vii
viii

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Scabies (Kudis)


Tempat : STIKes Muhammadiyah Palembang
Waktu : 30 Menit
Tanggal : 10 Juli 2018
Waktu : 08.00 s/d selesai
Sasaran : Mahasiswa Asrama STIKes Muhammadiyah Palembang
Penyaji : Mernia Tridiaaini

1. Standar Kompetensi
Mampu menjelaskan tentang penyakit Scabies

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan penyakit scabies,
Mahasiswa mampu:
a) Memahami Definisi Penyakit scabies
b) Mengetahui Penyebab Penyakit scabies
c) Mengetahui Gejala penyakit scabies
d) Memahami Faktor risiko utama penyakit scabies
e) Mengetahui Cara mengobati penyakit scabies
f) Mengetahui Cara pencegahan penyakit scabies

3. Pokok Bahasan : Penyuluhan Cara Pencegahan Penyakit Scabies (Kudis)

4. Sub pokok bahasan


a) Definisi penyakit Scabies
b) Penyebab penyakit Scabies
c) Faktor Risiko Utama penyakit Scabies
d) Gejala penyakit Scabies
e) Cara Mengobati penyakit Scabies

viii
ix

f) Cara Pencegahan Penyakit Scabies

5. Waktu : 30 Menit

6. Bahan/alat yang diperlukan :


a) Leaflet
b) Banner

7. Langkah Pokok :
a) Menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman
b) Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk
mengemukakan rasa pendapat tentang scabies
c) Memberikan penjelasan penyakit scabies
d) Melakukan tanya jawab tentang cbaies
e) Menyimpulkan hasil penyuluhan

8. Metod a :
a) Ceramah
b) Tanya jawab
x

9. Kegiatan Penyuluhan
Respon
No Waktu Kegiatan
Peserta
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri Menjawab
Pembukaan c) Menjelaskan Tujuan salam
1.
5 menit d) Kontrak waktu Memperhatik
e) Menjelaskan peraturan an penyaji
penyuluhan
Menjelaskan tentang:
a) Definisi Penyakit Scabies
b) Penyebab penyakit Scabies
Mendengar
c) Faktor Risiko Utama penyakit
Pelaksanaan dan
Scabies
2. kegiatan 15 memperhatik
d) Gejala penyakit Scabies
menit an penyaji
e) Cara Mengobati penyakit
dan bertanya
Scabies
f) Cara Pencegahan Penyakit
Scabies
Evaluasi 5 Mengajukan pertanyaan tentang Menjawab
3.
menit materi sebagai evaluasi pertanyaan
a) Mengucapkan terima kasih atas
peran serta peserta Mendengar
Penutup 5
4. b) Mengucapkan terima kasih atas Menjawab
menit
partisipasi peserta salam
c) Salam penutup

10. Evaluasi

a) Jelaskan Definisi Penyakit Scabies


b) Apakah Penyebab Penyakit Scabies
c) Apa sajakah Faktor Resiko Utama Penyakit Scabies
xi

d) Apa Sajakah Gejala Penyakit Scabies


e) Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Scabies
f) Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Scabies
11. Referensi

Arif Mansjoer dkk, 2011. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam . Jakarta :Buku

Media Aesculapis

Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan medikal bedah edisi 8.

Jakarta : EGC

Djuanda Adhi., 2010., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi kelima.Balai

Penerbit FKUI. Jakarta

Mutaroh Akmal, Zely Indahaan dkk, 2010 . Ensiklopodi Kesehatan untuk

umum. Jogyakarta :Ar-Ruzz Media


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite)Sarcoptes
scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng atau kebotakan Pada
Kulit.Sinonim dari penyakit ini adalah kudis Kutu tersebut memasuki kulit
stratum korneum membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok
sepanjang 0,6 sampai 1,2 cm. Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal
yang panas dan udem yang disebabakan oleh garukan. (Suddart, 2015 )
Inveksi dari penyakit ini diawali dengan tingau etina atau nimfa stadium
kedua yang secara aktif membuat terowongan di epidermis atau lapisan
tanduk. Pada terowongan tersebut di letakan 2-3 butir telur setiap hari. ( Adhi,
2010 )
Tungau berkembang menjadi tungau dewasa dalam 2-4 hari. Untuk
menyelesaikan daur hidup dari telur sampai bertelur lagi diperlukan waktu 10-
14 hari. Waktu yang diperlukan telur menjadi tungau dewasa kurang lebih 17
hari. Tungau betina yang tinggal di sebuah kantong ujung terowongan,setelah
4-5 hari setelah kopulas,akan bertelur lagi sampai berumur lebih kurang 3-4
hari. ( Akmal, 2010 )
Tidak ada vaksin untuk penyait kudis sehingga pencegahan harus dilakukan
dengan cara menghindari infeksi. Seluruh pihak yang berada dekat dengan
penderita perlu di obati pada waktu bersamaan,walaupun belum ada gejala .
Pakaian , handuk ,seprai dan barang-barang yang bersentuhan dengan kulit
sebaiknya di cuci di setrika untuk mencegah penularan. ( Mansjoer, 2011 )

1
2

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa Yang Dimaksud Dengan Scabies ?
b) Apa Saja Macam-Macam Penyebab penyakit Scabies ?
c) Apa Faktor Risiko Utama penyakit Scabies ?
d) Apa Gejala penyakit Scabies ?
e) Bagaimana Cara mengatasi penyakit Scabies ?
f) Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Scabies ?

1.3 Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan tentang scabies diharapkan masyarakat
penyuluhan mampu:
a) Memahami Definisi Penyakit Scabies
b) Memahami Penyebab penyakit Scabies
c) Memahami Faktor Risiko Utama penyakit Scabies
d) Memahami Gejala penyakit Scabies
e) Memahami Cara Mengobati penyakit Scabies
f) Memahami Cara Pencegahan Penyakit Scabies

1.4 Metode Penelusuran


a) Ceramah
b) Diskusi (Tanya Jawab)
3

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Penyakit Scabies


Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tugausarcoptes
scabiei yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit-parit
didalam epidermis sehingga menimbulkan gatal-gatal dan merusak kulit
penderita.( Akmal , 2010).
Scabies adalah penyakit kulit yang mudah menular dan ditimbulkan
oleh investasi kutu sarcoptes scabiei var homini yang membuat terowongan
pada stratum korneum kulit, terutama pada tempat predileksi.( Akmal , 2010
).

Scabies merupakan investasi kulit oleh kutu sarcoptes scabiei yang


menimbulkan gatal. Penyakit ini dapat ditemukan pada orang-orang miskin
yang hidup dengan kondisi tidak higenis sekalipun juga sering tedapat
diantara orang–orang yang sangat bersih. Scabies sering dijumpai pada
orang-orang yang seksual-aktif. Namun demikian, infestasi parasit ini tidak
bergantung pada aktivitas seksual karena kutu tersebut sering menjangkiti
jari-jari tangan, sentuhan tangan dan menimbulkan infeksi. Pada anak-anak,
tinggal semalaman dengan teman yang terinfeksi atau atau saling berganti
pakaian dengannya dapat menjadi sumber infeksi. Petugas kesehatan yang

3
4

melakukan kontak fisik yang lama dengan pasien scabies dapat pula
terinfeksi. ( Mansjoer, 2011 ).

2.2 Penyebab Penyakit Scabies


Penyebab penyakit scabies sudah dikenal lebih dari 100 tahun lalu
sebagai akibat infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei atau pada
manusia disebut Sarcoptes scabiei varian hominis. Sarcoptes scabiei
termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acarina, super famili
Sarcoptes ( Djuanda, 2010 ).
Kutu betina yang dewasa akan membuat terowongan pada lapisan
superfisial kulit dan berada disana selama sisa hidupnya. Dengan rahang dan
pinggir dan tajam perluas dari persendian kaki depannya, kutu tersebut akan
memperluas terowongan dan mengeluarkan telurnya 2 hingga 3 butir sehari
sampai selama 2 bulan. Kemudian kutu betina itu mati. Larva (telur) menetas
dalam waktu 3 hingga 4 hari dan berlanjut hingga stadium larva serta nimfa
menjadi bentuk kutu dewasa dalam tempo sekitar 10 hari. ( Djuanda, 2010 ).
5

Cara penularan (transmisi) penyakit penyakit ini ada dua macam, yaitu
secara langsung dan tidak langsung : ( Mansjoer, 2011 )
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,
tidur bersama, dan hubungan sekseual.
2. Kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei,
bantal,

2.3 Faktor Risiko Utama Penyakit Scabies


1. Pruritus noktural yaitu gatal pada malam hari karena aktifitas tungau yang
lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.( Djuanda, 2010)
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam
keluarga, biasanya seluruh anggota keluarga, begitu pula dalam sebuah
perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang
berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan
hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena.( Djuanda,
2010)
3. Adanya kunikulus (terowongan) pada tempat-tempat yang dicurigai
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok,
rata-rata 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papula (tonjolan padat)
atau vesikel (kantung cairan). Jika ada infeksi sekunder, timbul polimorf
(gelembung leokosit). ( Djuanda, 2010 )
6

4. Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat


ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Gatal yang hebat
terutama pada malam sebelum tidur. Adanya tanda : papula (bintil),
pustula (bintil bernanah), ekskoriasi (bekas garukan). Gejala yang
ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit yang
umumnya muncul di sela-sela jari, selangkangan dan lipatan paha, dan
muncul gelembung berair pada kulit ( Djuanda, 2010 )

2.4 Gejala Penyakit Scabies


Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit, terutama
memburuk pada malam hari. Rasa gatal terjadi karena reaksi alergi terhadap
tungau. Terjadi secara berkolompok. Gejala scabies atau kudis lainnya
meliputi: Gatal di sela-sela jari dan pergelangan tangan. Gatal pada
permukaan luar siku dan di ketiak,gatal-gatal dan iritasi kulit terjadi pada
kulit kepala, leher, wajah telapak tangan dan telapak kaki.. Gatal di sekitar
perut dan pusar. Gatal Pada bagian bokong dan selangkangan Gatal di sekitar
puting susu, garis bra, dan sisi payudara (pada wanita). Gatal Pada alat
kelamin (pada pria). Hingga Pada bayi anak-anak kecil sekalipun,( Akmal ,
2010 )
Gejala penyakit scabies sendiri diantaranya :
a) Ada lecet atau benjolan kecil dan tipis di kulit
b) Gatal yang biasanya parah dan akan memburuk pada malam hari
7

2.5 Cara Mengobati Penyakit Scabies


Penyakit scabies atau kudis ini tidak akan sembuh dengan
sendirinya. Untuk menghilangkannya, agar tidak menyebar kepada orang
lain, maka perlu menggunakan obat scabies baik itu secara medis maupun
tradisional, adapun pengobatan secara medis dapat berbentuk krim khusus
atau lotionmaupun obat yang berbentuk pil ataupun kaplet, Obat scabies
cream mengandung permethrin atau kandungan lainnya. Cara menggunakan
obat cream adalah dengan cara mengoleskan obat scabies merata ke seluruh
permukaan kulit yang gatal, tapi hindari daerah sekitar mata dan mulut.
Setelah dioleskan biarkan, jangan terkena air selama 8 sampai 14 jam
(tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan atau mandi. Antihistamin
(seperti interhistin, cetirizin, dll), krim steroid, atau, dalam kasus yang parah,
pil steroid dapat membantu mengurangi rasa gatal. Obat anti gatal ini
diminum sebelum menggunakan obat scabies di atas, tentu hal ini harus
berdasarkan rekomendasi dokter. Baca juga: Obat gatal paling ampuh Jika
terdapat infeksi skunder yang ditandai dengan nanah pada kulit yang gatal,
maka diperlukan antibiotik. ( Akmal , 2010)
1. Farmakologi
8

Cara pengobatan penyakit scabies


juga dapat dilakukan secara alami misalnya menggunakan Kunyit dan
Lendir Lidah Buaya :

2. Herbal /Tanaman Hidup


a) Kunyit
Sifat antiseptik dan anti inflamasi kunyit efektif mengobati gudik
atau scabies. Buatlah pasta dari kunyit dengan menambahkan beberapa
tetes lemon. Oleskan campuran ini pada kulit gudik dan bilas
setelahnya.

b) Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat anti mikroba yang dapat mengobati
gudik atau scabies, gigitan serangga dan banyak kondisi kulit lainnya.
Terapkan gel lidah buaya pada kulit dan bilas satu jam kemudian.
9

2.6 Cara Pencegahan Penyakit Scabies


Tidak ada vaksin untuk scabies sehingga pencegahan harus di lakukan
dengan cara menghindari infeksi. Seluruh pihak yang berada dekat dengan
penderita perlu di obati pada waktu bersamaan, walaupun belum ada gejala
.Pakaian, handuk, seprei dan barang-barang yang bersentuhan dengan kulit
sebaiknya di cuci dan di setrika untuk cegah penularan dan ada juga cara
agar kita terhindar dari yang namanya penyakit scabies maka diperlukan
pencegahan secara efektif, Cara pencegahan penyakit scabies itu sendiri
adalah dengan cara :
1. Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
2. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara
teratur minimal 2 kali dalam seminggu
3. Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
4. Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
5. Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang
dicurigai terinfeksi tungau skabies.
6. Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
7. Cuci sisir, sikat rambut dan perhiasan rambut dengan cara merendam di
cairan antiseptik.
8. Cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun hangat dan gunakan
seterika panas untuk membunuh semua telurnya, atau dicuci kering.
9. Keringkan peci yang bersih, kerudung dan jaket.
10. Hindari pemakaian bersama sisir, mukena atau jilbab
11. Menjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk menjaga infestasi
parasit. Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta menghindari kontak
langsung dengan penderita, mengingat parasit mudah menular pada
kulit. Walaupun penyakit ini hanya merupakan penyakit kulit biasa, dan
tidak membahayakan jiwa, namun penyakit ini sangat mengganggu
kehidupan sehari-hari. Bila pengobatan sudah dilakukan secara tuntas,
tidak menjamin terbebas dari infeksi ulang( Suddart , 2015 )
10
11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tugausarcoptes
scabiei yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit-parit
didalam epidermis sehingga menimbulkan gatal-gatal dan merusak kulit
penderita
2. Penyebab penyakit Scabies sebagai akibat adanya’ infestasi tungau
yang dinamakan Acarus scabiei atau pada manusia disebut Sarcoptes
scabiei varian hominis. Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda,
kelas Arachnida, ordo Acarina, super famili Sarcoptes
3. Faktor dan resiko utama penyakit Scabies adalah Pruritus noktural yaitu
gatal pada malam hari karena aktifitas tungau yang lebih tinggi pada
suhu yang lembab dan panas, Penyakit ini menyerang manusia secara
berkelompok, misalnya dalam keluarga ataupun perkampungan yang
padat penduduknya,Adanya kunikulus (terowongan) pada tempat-
tempat yang dicurigai berwarna putih atau keabu-abuan, serta Gatal
yang hebat terutama pada malam sebelum tidur.
4. Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit, terutama
memburuk pada malam hari. Rasa gatal terjadi karena reaksi alergi
terhadap tungau. Dan Terjadi secara berkolompok. Gejala scabies atau
kudis lainnya meliputiGatal di sela-sela jari dan pergelangan tangan,
Gatal pada permukaan luar siku dan di ketiak, gatal padakulit kepala,
leher, wajah, telapak tangan dan telapak kaki serta Gatal di sekitar perut
hingga selangkangan
5. Untuk menghilangkan penyakit scabies agar tidak menyebar kepada
orang lain, maka perlu menggunakan obat scabies baik itu secara medis
maupun tradisional, adapun pengobatan secara medis dapat berbentuk
krim khusus atau lotion maupun obat yang berbentuk pil ataupun
kaplet, Obat scabies cream mengandung permethrin atau kandungan

10
12

lainnya sedangkan obat tradisional dapat berupa Lendir lidah buaya,


pasta Kunyit, garam, daun sirih, mengkudu, dll
6. Cara pencegahan penyakit scabies adalah dengan cara mandi secara
teratur dengan menggunakan sabun, mencuci pakaian, sprei, sarung
bantal, selimut dan lainnya secara teratur minimal 2 kali dalam
seminggu, menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali, tidak
saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain, hindari kontak
dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi
tungau scabies, cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun
hangat dan gunakan seterika panas untuk membunuh semua telurnya,
atau dicuci kering serta menjaga kebersihan tubuh sangat penting untuk
menjaga infestasi parasit. Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta
menghindari kontak langsung dengan penderita, mengingat parasit
mudah menular pada kulit.

3.2 Saran
1. Agar terhindar dari yang namanya penyakit scabies maka diperlukan
pencegahan secara efektif misalnya tidak bersentuhan secara langsung
dengan orang yang terkena penyakit scabies
2. Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
3. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara teratur
minimal 2 kali dalam seminggu
4. Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
5. Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
6. Menjaga kebersihan rumah
7. Cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun hangat dan gunakan
seterika panas untuk membunuh semua telurnya, atau dicuci kering.
8. Keringkan seluruh pakaian, misalnya peci, jaket ataupun kerudung
9. Hindari pemakaian bersama sisir, mukena atau jilbab
10. Dan yang paling utama adalah menjaga kebersihan tubuh agar kita
terhindar dari infestasi parasit.
13

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer dkk.. 2011. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Penerbit Buku Media Aesculapis

Brunner & Suddarth. 2015. Keperawatan medikal bedah edisi 8

Jakarta : EGC

Djuanda Adhi., 2010., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi kelima.Balai

Penerbit FKUI. Jakarta

Mutaroh Akmal, Zely Indahaan dkk, 2010. Ensiklopedi Kesehatan untuk umum.

Jogyakarta: Ar-Ruzz Media


14

LAMPIRAN
15

DAFTAR PERTANYAAN

NO Pertanyaan Jawaban

1 Apa saja gejala penyakit ? 1. Terdapat benjolan kecil dan tipis di


bagian tubuh
2. Gatal yang biasanya parah yang
akan memburuk pada malam hari

2 Apakah penyakit scabies bisa Tentu bisa ,penyakit tersebut


menyebar? menyebar dengan kontak kulit ke kulit
sehingga memberikan waktu untuk
tungauvmemindah dari satu orang ke
orang lain .barang pribadi yang
digunakan bersamaan ,seperti
handuk,baju,tempat tidur

3 Apakah dengan bersentuhan Tentu bisa ,Karena penyakit scabies


kulit sudah pasti bisa merupakan infeksi kulit karena tungau
menularkan penyakit scabies? yang menyebabkan munculnya kulit
yang sangat gatal dan sering muncul
dibagian daerah lipatan tubuh seperti
di jari-jari.kelangkangan,dubur
16

DAFTAR HADIR PESERTA KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa / 10 juli 2018


Tempat : STIKes Muhammadiyah Palembang
Topik/Judul : Scabies (Kudis)
No Nama Alamat Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Palembang, 10 Juli 2018


Penguji
17

Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep,Ns,. M.Kep


18

BERITA ACARA

Tugas Individu Sub Uji Praktik Mata Ajaran Komunikasi Keperawatan


Mahasiswa Semester II Program Studi D III Keperawatan
Tahun Ajaran 2017/2018

UJI PRAKTIK
Pada
Hari : Selasa
Tanggal : 10
Bulan : Juli
Tahun : 2018
Tempat : STIKes Muhammadiyah Palembang

Telah di laksanakan Tugas individu Sub Uji Mata Ajar Komunikasi


Keperawatan bagi Mahasiswa/I semester II Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Palembang tahun akademik 2017/2018:
Nama : Mernia Tridiaaini
Waktu Seminar : 08.00 s/d selesai
Kejadian-kejadian penting selama pelaksanaan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………….....................................................................................
Demikianlah Berita Acara ini di buat dengan sesungguhnya dan sebenar-
benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

Palembang, 10 Juli 2018


Penguji

Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep, Ns., M.Kep


19

DOKUMENTASI

Pemapar Materi

Peserta AudiPen

Audien Bertanya
20

PENILAIAN PENYULUHAN ATAU MICROTEACHING

Nama : Mernia Tridiaaini


Hari/Tanggal : Selasa /10 Juli 2018
Judul : Scabies

Dilakukan
NO KEGIATAN
Ya Tidak
1 Organisasi Kelas / ruangan

2 Tata ruang sesuai kegiatan kelas / ruangan

Media:
3 a) Kesesuaian
b) Teknik Penggunaan
Membuka Pelajaran:
4 a) Menarik Perhatian
b) Memberi Acuan
Metoda Mengajar / Penyuluhan
5 a) Kesesuaian
b) Teknik Penggunaan
Menggunakan Variasi:
a) Suara
b) Mimik-gerak
6
c) Kontak Pandang
d) Perubahan Posisi
e) Media / Alat
Menjelaskan:
7 a) Kejelasan kata / kalimat
b) Istilah asing
21

Memberikan Penguatan:
8 a) Verbal
b) Gestural
Bertanya:
a) Jenis pertanyaan
9 b) Kejelasan
c) Penyebaran
d) Pemberian waktu berfikir
Menutup Pelajaran:
10 a) Meninjau kembali / Evaluasi
b) Kesimpulan
Jumlah
Total Nilai

Keterangan:

Penilaian:

1. Dilakukan : Skor 1
2. Tidak dilakukan : Skor 0
3. Total Nilai : Jumlah nilai x 4,35

Palembang, 10 Juli 2018


Penguji

Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep,Ns., M.Kep


22

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Mernia Tridiaaini


Judul : Scabies (Kudis)
Prodi : DIII Keperawatan
Dosen Pembimbing : Windy Astuti Cahya Ningrum, S.Kep,Ns., M.Kep

No. Hari/Tanggal Topik Saran Paraf

Anda mungkin juga menyukai