Anda di halaman 1dari 13

BAB I

SKETSA MODEL

Q2 Q2 Q2

Q1

A = 15 Kg
B = 20 Kg
Q1 = 570 kgf/m
Q2 = 140 kgf/m
= Balok Bayangan

2m
BAB II
LANGKAH KERJA

Adapun prosedur dalam melakukan permodelan struktur dengan menggunakan software


ETABS :

1. Pertama, klik menu File> New Model> kemudian pilih Use Built-in settings with>
pilih display units menjadi Metric SI kemudian klik OK

2. Selanjutnya muncul kotak dilog Building Plan Grid System and Story Definition seperti
dibawah ini:
Pada table dialog tersebut diisi jumlah lantai, ketinggian bangunan serta bentangnya.
Kemudian klik OK. Setelah data dilengkapi, muncul gambar Plan View dan 3-D View
seperti :

3. Kemudian menghubungkan titik ke titik dengan garis menggunakan Draw


Beam/Coloumn/ Brace (plan, elv, 3D) tools.
4. Menentukan jenis perletakan dengan mengeklik semua join kemudian klik menu
Assign Joint>Restraint lalu pilih perletakan jepit.
5. Untuk memasukkan jenis material yang akan digunakan dengan spesifikasi-
spesifikasi yang telah ditentukan, klik Define > Material Properties > Add New
Material.

6. Kemudian memasukkan data propertis untuk balok menggunakan fc’25 dan kolom
menggunakan fc’30 pada Material Property Data serta Design Property Data.
7. Kemudian memasukkan jenis property frame dengan cara klik Menu>
Define>Section Properties>Frame Section>Add New Property (Add Rectangular).

8. Setelah itu membuat dimensi balok dan kolom yang akan digunakan dengan cara ,
Define > Section Properties > Frame Section. Setelah itu pilih Add New Property lalu
pilih Concrate, untuk balok menggunakan jenis material fc’25 dengan dimensi 50 cm
x 100 cm dan kolom menggunakan jenis material fc.30 dengan dimensi yang sama
yaitu 50 cm x 100 cm.
9. Memasukkan properties yang telah direncanakan dengan cara mengklik bagian-
bagian balok kemudian baloknya kemudian klik Assign > Frame > Section
Properties.
10. Kemudian memasukkan beban vertikal dengan cara Assign > Join Loads > Force.
Menu ini berfungsi untuk menginput data beban dari arah X, Y atau Z.

11. Pilih menu Assign > Frame Loads > Distributed, untuk menginput data beban
merata.
12. Untuk menganalisis strutur yang telah dirancang, klik Run. Kemudian mengecek
kekuatan struktur patah atau kuat dengan klik Design > Concrete Frame Design >
Start Design/Check.

13. Lalu pilih menu Display > Show Table, Lalu pilih Analysis > Result > Reactions >
Base Reaction untuk mendapat nilai momen.
BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

I. DATA
Spesifikasi yang kami gunakan untuk perancangan struktur bangunan yaitu :
1. Balok berdimensi 50 cm x 100 cm dengan mutu fc’25 Mpa.
2. Kolom berdimensi 50 cm x 100 cm dengan mutu fc’30 Mpa.

Beban yang kami gunakan yaitu :

1. Beban merata di Story 4 sebesar 570 kgf/m.


2. Beban vertikal 15 kg di Story 3 dan 20 kg di Story 2.

Spesifikasi Helikopter dan Helipad yang kami jadikan acuan adalah :

1. Tipe Helikopter = Bell 412EP


2. Luas Helipad = 9 cm x 9 cm
3. Tepal Pelat Helipad = 140 mm

II. PENGOLAHAN DATA


Spesifikasi beban yang kami gunakan yaitu :
a. Beban Mati
1. Beban Helikopter = 5397 kg
2. Beban Gondola = 300 kg
3. Beban Plat Helipad = Tebal pelat x Berat jenis beton
= 0,14 m x 2400 kg/𝑚3
= 336 kg
b. Beban Hidup
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Beban Manusia = 3
6 𝑥 70 𝑘𝑔
= 3
= 140 kg
c. Perhitungan Tegangan
M = 1177 001 𝑘𝑔𝑓
1
W = 6 × 𝑏 × ℎ2
1
= 6 × 0,5 × 12

= 0,083 m
𝑀
𝜎 = 𝑊 kN/m2
1177001
= 0,083

= 14180734,94 𝑘𝑁/𝑚2
𝐹𝑐 ′ 30 = 3059148,58 𝑘𝑔𝑓/𝑚2
𝐹𝑐 ′ 25 = 2549290,48 𝑘𝑔𝑓/𝑚2
d. Perhitungan Kekakuan
𝐸 = 4700 × √30 = 25742,96 𝑘𝑁
1
𝐼 = × 0,5 × 13= 0,0416
12
𝐾𝑒𝑘𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = 0,0416 × 25742,96 × 3 = 3212,72
e. Cek Kekakuan
d = 0,86 mm
l = 600 mm
𝑙 600
= = 1,2
500 500

f. Lendutan Maksimal
BAB IV

KESIMPULAN

Dari analisis yang kami temui bahwa mutu dan dimensi beton yang kami gunakan tidak
mengalami kerusakan, karena:

1. Lendutan yang masih aman yaitu sebesar 0,860 m.


2. Dimensi dan mutu beton yang di tentukan terlalu tinggi dikarenakan diberi beban besar
tetap tidak terjadi kehancuran struktur.
3. Tegangan lebih besar dari tegangan izin yang mengakibatkan keborosan pada struktur.
4. Dalam cek kekakuan didapatkan hasil perhitungan perbandingan antara d dan l/500
sebesar 1,2 yang berarti bangunan masih aman namun kaku.

Anda mungkin juga menyukai