Anda di halaman 1dari 1

Kacang tanah termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri, yakni kepala putik diser- buki oleh

tepung sari dari bunga yang sama dan penyerbukan terjadi beberapa saat sebelum bunga mekar
kleistogam). Oleh karena itu jarang terjadi penyerbukan silang. Bunganya tersusun dalam
bentuk bulir yang muncul di ketiak daun, dan termasuk bunga sempurna, yaitu alat kelamin
jantan dan betina terdapat dalam satu bunga. Bunga kacang tanah berbentuk seperti kupu-kupu,
terdiri dari kelopak (calyx), tajuk atau mahkota bunga, benang sari (anteridium), dan kepala
putik (stigma). Mahkota bunga berwarna kuning terdiri dari 5 helai yang bentuknya berlainan
satu dengan yang lain. Helaian yang paling besar disebut bendera, pada bagian kanan dan
kirinya terdapat sayap yang sebelah bawah bersatu membentuk cakar, di dalamnya terdapat
kepala putik yang berwarna hijau muda. Kelopak bunga kacang tanah berbentuk tabung sempit
sejak dari pangkal bunga yang disebut hipantium dan panjangnya berkisar antara 2–7 cm.
Bunga memiliki 10 benang sari, 2 di antaranya lebih pendek.

Fase Vegetatif

Fase vegetatif pada tanaman kacang tanah dimulai sejak perkecambahan hingga awal
pembungaan, yang berkisar antara 26 hingga 31 hari setelah tanam, dan selebihnya adalah fase
reproduktif. Fase vegetatif tersebut dibagi menjadi 3 stadia, yaitu perkecambahan, pembukaan
kotiledon, dan perkembangan daun bertangkai empat (tetrafoliate). Proses perkecambahan
hingga munculnya kotiledon ke permukaan tanah (stadia VE) berlangsung selama 4–6 hari,
keesokan harinya kotiledon tersebut telah terbuka (stadia VK) (Trustinah et al. 1987b). Laju
pemunculan kotiledon ke permukaan tanah dipengaruhi oleh kedalaman penanaman, suhu
tanah, dan keadaan air tanah. Suhu optimum untuk perkecambahan kacang tanah adalah 25–39
°C. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan, diantaranya cekaman kekeringan,
kemasaman atau salinitas lahan.

FASE REPRODUKTIF

Penandaan fase reproduktif didasarkan atas adanya bunga, buah, dan biji. Boote (1982)
membagi fase reproduktif kacang tanah menjadi 9 stadia, yang diikuti oleh Trustinah (1987b)
dengan menggunakan varietas Gajah, Kidang, Rusa, dan Galur AH-9. Sembilan stadia tersebut
adalah: mulai berbunga (Rl), pembentukan ginofor (R2), pembentukan polong (R3), polong
penuh/maksimum (R4), pembentukan biji (R5), biji penuh (R6), biji mulai masak (R7), masak
panen (R8), dan polong lewat masak (R9)

Anda mungkin juga menyukai