Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kerja praktek yang dilakukan yaitu:
a. Mengetahui gambaran nyata tentang manajemen organisasi PT. PLN
(persero) Sektor Nagan Raya Pusat Listrik Rayon Sinabang khususnya
pada bagian perawatan preventive dan manajemen resiko pada
mesin ccm sulzer. Pengoprasian
b. Mengetahui lebih jelas mengenai kegiatan perusahaan khususnya yang
berkaitan dengan dunia industri serta pengalaman kerja dalam satu
team work.
c. Dapat mengukur kemampuan atau keterampilan yang dimiliki serta
mendapat pengalamam atau ketrampilan baru.
d. Mengetahui kinerja PLTD pada perawatan preventive dan
manajemen resiko pada mesin ccm sulzer.
4
5
Mesin Diesel I
Produksi : DAIHATSU DIESEL MFG CO LTD
Mode/Type : 8 DS - 26
Nomor Seri : D 826371
Daya Terpasang : 1000 kW
Daya Mampu : 950 kW
Jumlah Silinder : 8 Buah
Tahun Pembuatan : 1977
Putaran Nominal : 750 rpm.
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator). Sistem gerak mula : Angin.
Mesin Diesel II
Produksi : DAIHATSU DIESEL MFG CO LTD
Mode/Type : 8 DS - 26
Nomor Seri : D 826371
Daya Terpasang : 1000 kW
Daya Mampu : 950 kW
Jumlah Silinder : 8 Buah
Tahun Pembuatan : 1977
Putaran Nominal : 750 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Angin (Kompresor)
Mesin Diesel IV
Produksi : Stork Werspoor Diesel-Holland
Mode/Type : 6 TM 410 RR
Nomor Seri : 3444
Daya Terpasang : 3385 kW
Daya Mampu : 3040 kW
Jumlah Silinder : 6 Buah
Tahun Pembuatan : 1978
Putaran Nominal : 500 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Angin (Kompresor)
Mesin Diesel V
Produksi : Stork Werspoor Diesel-Holland
Mode/Type : 6 TM 410 RR
Nomor Seri : 3645
Daya Terpasang : 3385 kW
Daya Mampu : 3040 kW
Jumlah Silinder : 6 Buah
Tahun Pembuatan : 1984
Putaran Nominal : 600 rpm
9
Mesin Diesel VI
Produksi : CCM SULZER
Mode/Type : 12 ZV 40/48
Nomor Seri : 101275-286
Daya Terpasang : 6368 kW
Daya Mampu : 6000 kW
Jumlah Silinder : 12 Buah
Tahun Pembuatan : 1985
Putaran Nominal : 600 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Angin (Kompresor)
Mesin Diesel IX
Produksi : CCM SULZER
Mode/Type : 12 ZV 40/48
Nomor Seri : 101239-250
Daya Terpasang : 6368 kW
Daya Mampu : 6000 kW
Jumlah Silinder : 12 Buah
Tahun Pembuatan : 1985
Putaran Nominal : 600 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Angin (Kompresor)
Mesin Diesel X
Produksi : CCM SULZER
Mode/Type : 12 ZV 40/48
Nomor Seri : 101227-238
Daya Terpasang : 6368 kW
Daya Mampu : 6000 kW
Jumlah Silinder : 12 Buah
Tahun Pembuatan : 1985
Putaran Nominal : 600 rpm
11
Mesin Diesel XI
Produksi : CCM SULZER
Mode/Type : 12 ZV 40/48
Nomor Seri : 101335-345
Daya Terpasang : 6368 kW
Daya Mampu : 6000 kW
Jumlah Silinder : 12 Buah
Tahun Pembuatan : 1985
Putaran Nominal : 600 rpm
Sistem Pendingin : Air (Sistem Radiator)
Sistem Gerak Mula : Angin (Kompresor)
2.2.1 Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi mekanis yang
diperoleh dari pembangkit menjadi energi listrik. Pemindahan daya dalam bentuk
putaran proses engkol ke rotor pada generator dapat dilakukan dengan berbagai
komponen daya penerus, diantaranya adalah :
Roda Gigi
Rantai
Sabuk (Belt)
Kopling
Generator dapat dibagi menjadi dua bagian :
Bagian yang berputar (Rotor) : Bagian ini dikopel
dengan shaft dari
mesin penggerak.
Bagian yang tetap (Stator) : Bagian ini diletakkan pada
pondasi.
12
13
14
bakar yaitu ruang yang dibatasi oleh dinding silinder, kepala torak dan kepla
silinder. Gas yang terjadi mampu menggerakkan torak yang selanjutnya memutar
poros engkol. Pada kepala silinder terdapat katup isap dan katup buang.
Katup isap berfungsi memasukkan udara segar ke dalam silinder
sedangkan katup buang berfungsi mengeluarkan gas sisa hasil pembakaran yang
tidak terpakai lagi.[1]
Langkah Kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari TMB ke TMA
menekan udara yang ada dalam silinder. Sesaat sebelum sampai TMA, bahan
bakar diinjeksikan.
Langkah ekspansi
Karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur tinggi, bahan
bakar terbakar dan berekspansi menekan piston untuk melakukan kerja sampai
piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada langkah ini.
Langkah Buang
Ketika piston hamper mencapai TMB, katup buang terbuka, katup masuk tetap
tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA gas sisa pembakaran terbuang
keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA.
Siklus kemudian berulang lagi.
Keterangan Prosesnya:
1.2 Kompresi Isentropis (revesible adiabatic)
2.3 Pembakaran isobaris
3.4 Ekspansi Isentropis (reversible adiabatis)
4.1 Pembakaran kalor isokhoris
BAB IV
PERAWATAN PREVENTIVE DAN MANAJEMEN RESIKO PADA
MESIN CCM SULZER
1. Perawatan Terencana
Perawatan berencana terdiri dari :
a. Perawatan rutin
Perawatan rutin adalah perawatan yang berdasarkan hari kalender atau jam
operasi terdiri dari.
Perawatan yang rutin dilakukan terhadap unit diesel adalah :
17
18
b. Perawatan berskala
Perawatan berkala adalah didasarkan kepada jam satuan pembangkit diesel
dan intervalnya setelah satu tahun kalender atau lebih, dihitung setelah perawatan
sebelumnya, untuk perawatan berskala lingkup pekerjaannya mencakup :
- Unit pembangkit instalasi dan mesin serta perlengkapannya penyaluran
tenaga listrik.
- Peralatan Bantu.
- Sarana perlengkapan lainnya.
Sifat pekerjaan berupa: pembongkaran, pembersihan, pengecekan,
perawatan, perbaikan, penggantian, pemasangan, kalibarasi dan pengujian.
c. Perawatan berdasarkan kondisi
Perawatan berdasarkan kondisi yaitu pelaksanaan yang tergantung pada
aktivitas yang diketahui dari pertemuan secara kontinyu. Kondisi ini dipengaruhi
oleh mesin kondisi alam, kondisi operasi, dan sebagainya.
d. Perbaikan dan penyempurnaan
Perbaikan dan penyempurnaan perawatan bersifat koreksi atau modifikasi.
Pelaksanaan perbaikan dan penyempurnaan dilakukan setiap unit pembangkit.
1.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Kerja Praktek pada PLTD Lueng Bata Banda Aceh,
maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan :
1. PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu
menyediakan jasa energi kepada masyarakat, sehingga dapat bermanfaat
untuk keperluan-keperluan hidup antara lain :
Secara tidak langsung dapat meningkatkan kecerdasan
masyarakat
Dapat menunjang dan meningkatkan pertumbuhan industri
kecil
2. Dalam pengoperasian mesin diesel ada beberapa
hal yang harus diperhatikan antara lain :
Persiapan-persiapan sebelum start meliputi : pemeriksaan
terhadap bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendinginan dan
panel-panel lain untuk menjalankan mesin
Pengawasan terhadap mesin-mesin yang sedang beroperasi
perlu dilakukan, guna untuk mengetahui sedetil mungkin bila ada
sesuatu yang dapat menghambat operasi mesin, sehingga dapat
ditanggulangi.
3. Perawatan merupakan suatu konsepsi dari aktifitas
yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan
agar berfungsi dengan baik seperti kondisi sebelumnya. Perawatan mesin
diesel CCM SULZER secara terpadu sangat berguna mempertahankan dan
mengembalikan kondisi mesin yang optimal sehingga tercapai tujuan
pemeliharaan antara lain :
Keandalan yang tinggi dan mutu listrik yang baik
Efesiensi dan daya mampu yang optimal
Tingkat keamanan yang tinggi dari peralatan
27
28
5.2 Saran
1. Mengingat energi listrik sangat penting maka dalam
mengoperasikan mesin pembangkit harus memenuhi standar-standar yang
ada, sehingga mesin tersebut dapat beroperasi dengan keandalan
pembangkit.
2. Kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Lueng
Bata bila mengalami masa kritis. Apabila salah satu unit mesin
pembangkit yang besar mengalami overhaul, maka akan mengalami
pemadaman secara bergulir. Untuk itu perlu penambahan unit mesin
lainnya.
3. Perusahaan menyediakan alat keamanan kerja untuk
mahasiswa yang melaksanakan tugas Kerja Praktek.
DAFTAR PUSTAKA
1. TWK. Muntazar,(2004). Standar Operasional Prosedur (SOP) Mesin
Pembangkit. Penerbit : PLTD Lueng Bata, Banda Aceh.
2. Astu Pudjanarsa,(2008),Mesin konversi Energi. Penerbit : C.V ANDI
OFFSET,Yokyakarta.
3. PLTD Lueng Bata,(1995). Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel.
Penerbit: PLTD Lueng Bata, Banda Aceh.
4. Arismunandar, Wiranto,(1993). Penggerak Mula Motor bakar Torak.
Penerbit : ITB, Bandung.
5. Bambang P,(1993). Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Penerbit :
Erlangga, Jakarta.
6. Arismunandar, Wiranto, Prof. DR,(1981). Mesin Diesel Putaran Tinggi.
Penerbit : Erlangga, Jakarta.
29