Anda di halaman 1dari 14

” RUANG LINGKUP ILMU KESEHATAN

MASYARAKAT “

Nama Kelompok :
Erli Kasna Tarigan
Christine Sinurat
Badia Tarigan
M. Ridha Two Na
Lovyta Eka sari
Marina Tarigan
Jeskria Banjarnahor
Empy Darlina Hulu
Sarah Melisa Sembiring

KELAS : 1A

APIKES IMELDA MEDAN


T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan Karunia-Nya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun. Terima kasih.

Medan, Oktober 2018

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................
2.1 Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat .......................................................
BAB III. PENUTUP .........................................................................................
3.1 Kesimpulan .................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi
lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan, dan sebagainya (winslow,1920).
Kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek, yakni : keilmuan (science) atau teori dan seni (art) atau
aplikasinya.

Kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang penyakit dan penyebarannya
(epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang kesehatan lingkungan, tentang ilmu perilaku dan
pendidikan, tetapi juga bagaimana aplikasi atau penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dengan kata lain, upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat melalui pemberantasan penyakit,
perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan perilaku masyarakat terhadap kesehatan di
dasarkan pada teori-teori tentang kesehatan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah

Pada makalah ini akan di bahas mengenai konsep dari kesehatan masyarakat yaitu :

1 . Apa sajakah yang termasuk didalam ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat ?
1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar warga masyarakat khususnya mahasiswa dapat
mengetahui dan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,sosial.
1.4 Manfaat Penulisan

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal ruang lingkup ilmu kesehatan
masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT

Sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat pun
berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat
antara lain, mencakup ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu lingkungan, sosiologi,
antropologi, psikologi, ilmu pendidikan dan sebagainya. Oleh sebab itu, ilmu kesehatan masyarakat
adalah merupakan ilmu yang multidisiplin.
Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau sering disebut sebagai
pilar utama ilmu kesehatan masyarkat antara lain :
1. Epidemiologi
Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi = pada, Demos = penduduk, logos = ilmu), dengan
demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Ada 3 komponen penting dalam epidemiologi, yaitu :
- Frekuensi masalah kesehatan
- Penyebaran masalah kesehatan
- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.
Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah
kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan, maka epidemiologi diharapkan mempunyai
peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan
dalam masyarakat.
 Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
 Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
 Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk
mengatasi atau menanggulanginya.
 Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
 Hal yang perlu kita perhatikan sebagai tenaga kesehatan khususnya yang memiliki basic di bidang
epidemiologi yang mengetahui apa saja ruang lingkup atau jangkauan epidemiologi karena ruang
lingkup epidemiologi semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat. Perkembangan tersebut secara kasat mata dapa kita lihat dalam lingkup kesehatan
sekarang ini.

Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan epidemiolgi semakin
meluas. Secara garis besarnya jangkauan atau ruang lingkup epidemiologi antara lain:
 Epidemiologi Penyakit Menular
 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
 Epidemiologi Kesehatan Lingkungan
 Epidemiologi Kesehatan Kerja
 Epidemiologi Kesehatan Darurat
 Epidemiologi Kesehatan Jiwa
 Epidemiologi Perencanaan
 Epidemiologi Prilaku
 Epidemiologi Genetik
 Epidemiologi Gizi
 Epidemiologi Remaja
 Epidemiologi Demografi
 Epidemiologi Klinik
 Epidemiologi Kausalitas
 Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

2. Biostatistik /Statistik Kesehatan


Statistik dipakai dalam masalah-masalah kesehatan, baik dalam rencana, aplikasi, evaluasi, maupun
monitoring. Statistik menjadi penting karena setiap pencatatan permasalahan kesehatan diperlukan untuk
melakukan perbaikan.
Ruang Lingkup statistika kesehatan :
- Statistika perikehidupan, berupa kelahiran, kematian, dan perkawinan
- Mortalitas
- Fertilitas
- Morbiditas
- Pelayanan Kesehatan
- Demografi
- Lingkungan
- Gizi
Guna statistik kesehatan, antara lain :
* Mengukur derajat kesehatan masyarakat
* Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
* Mengevaluasi program kesehatan
* Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
* Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan) untuk menyelesaikan
masalah kesehatan
* Menentukan prioritas masalah kesehatan
3. Kesehatan Lingkungan
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah
dipilih empat indikator, yaitu :
o Penggunaan Air Bersih
o Rumah Sehat
o Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
o Tempat Umum dan Pengolahan Makanan
o Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku

4. Gizi Masyarakat
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji makanan yang dikaitkan dengan kesehatan.
Adapun ilmu gizi yakni mencakup mulai dari pengadaan,pemilihan, pengolahan dan penyajian. Gizi
masyarakat berurusan dengan gangguan gizi pada masyrakat dimana masyarkay mempunyai aspekyang
luas,sehingga harus ditangani secara multisektoral.

5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja dalam lingkup kesehatan masyarkat sering dikaitkan dengan keselamatan kerja.Untuk itu,
dikenal dengan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ). K3 merupakan adalah suatu kondisi yang
terjadipada seseorang dalam hubungannya dengan dunia atau tempat dimana ia kerja.Misalnya, terjadi
gangguan kerja akibat suana tempat kerja yang bising, cedera otot tulang,bahaya kebakaran,dsb.
6. Perilaku Masyarakat

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan.
Perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah aktifitas dari manusia itu sendiri. Perilaku merupakan hasil
hubungan antara perangsang (stimulus) , tanggapan, dan respon. Pengetahuan kesehatan akan
berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediate impact).

Intervensi perilaku diarahkan pada tiga faktor pokok yakni faktor – faktor predisposisi, faktor – faktor
pendukung, dan faktor – faktor pendorong. Dari perbedaan strategi dan pendekatan tersebut berakibat
dikembangkannya mata ajaran atau subdisplin ilmu sebagai bahan dari pendidikan kesehatan. Mata ajaran
tersebut adalah :

- komunikasi

- dinamika kelompok

- pengembangan dan pergorganisasian masyarakat (PPM)

- pengembangan kesehatan masyarakat desa

- pemasaran sosial (social marketing)

- pengembangan organisasi

- pendidikan dan pelatihan (Diklat)

- pengembangan media (teknologi pendidikan kesehatan)

- perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan

- antropologi kesehatan

- sosiologi kesehatan

- psikologi kesehatan

7. Administrasi Kesehatan Masyarakat

Administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Secara umum, fungsi adaministrasi dibedakan atas 4 macam yakni :
 Perencanaan, termasuk perencanaan pembiayan
 Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff.
 Pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian
 Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau tidak.
Dalam pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak pihak, diantaranya pemerintah,
rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam administrasi kesehatan ini tidak hanya pelayanan
pengobatan tetapi juga bersifat preventif (pencegahan).
8. Kesehatan Produksi

Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya
tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan
fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.

Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman,
dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan keinginannya,
kapan dan frekuensinya.

Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi

Membicarakah kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dengan soal hak reproduksi, kesehatan seksual dan
hak seksual. Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan
individual untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran
anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.

Kesehatan Seksual

Kesehatan seksual yaitu suatu keadaan agar tercapai kesehatan reproduksi yang mensyaratkan bahwa
kehidupan seks seseorang itu harus dapat dilakaukan secara memuaskan dan sehat dalam arti terbebas dari
penyakit dan gangguan lainnya. Terkait dengan ini adalah hak seksual, yakni bagian dari hak asasi
manusia untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab terhadap semua hal yang berhubungan
dengan seksualitas, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi, bebas dari paksaan, diskriminasi dan
kekerasan.

Secara umum terdapat 4 faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi, yakni :

 Faktor Sosial-Ekonomi, dan Demografi


Faktor ini berhubungan dengan kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan
mengenai perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil.
 Faktor Budaya dan Lingkungan
Antara lain adalah praktik tradisional yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi,
keyakinan banyak anak banyak rejeki, dan informasi yang membingungkan anak dan remaja
mengenai fungsi dan proses reproduksi.
 Faktor Psikologis
Keretakan orang tua akan memberikan dampak pada kehidupan remaja, depresi yang di sebabkan
oleh ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharganya wanita di mata pria yang membeli
kebebasan dengan materi.
 Faktor Biologis
Antara lain, cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang penyakit dan penyebarannya
(epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang kesehatan lingkungan, tentang ilmu perilaku dan
pendidikan, tetapi juga bagaimana aplikasi atau penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dengan kata lain, upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat melalui pemberantasan penyakit,
perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan perilaku masyarakat terhadap kesehatan
didasarkan pada teori-teori tentang kesehatan masyarakat.

3.2 Saran

Sebaiknya, dukungan dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat harus lebih di tingkatkan supaya
tercipta derajat kesehatan masyarakat yang sebaik-baiknya dan yang setinggi-tingginya.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo Soekidjo. 2017. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni

Anda mungkin juga menyukai