Anda di halaman 1dari 8

Macam-Macam Batching Plant yang

Perlu Anda Tahu

Pengertian Batching Plant


Batching plant adalah bagian tak terpisahkan dalam pembuatan beton curah untuk
keperluan konstruksi. Istilah tersebut sering pula disebut dengan pabrik beton dimana
terjadi pencampuran dan pengadukan beton yang akan digunakan untuk konstruksi
berbagai proyek, baik itu landasan bandara, jalan raya, maupun perumahan.

Pada umumnya, kapasitas dari pabrik beton tersebut sangat tinggi, sehingga
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan beton dalam jumlah besar. sedangkan produk
pengolahan beton ini disebut dengan ready mix beton yang kemudian di angkut dengan
armada proyek berupa truk mixer. Dengan cara pengangkutan ini, maka beton akan bisa
dipakai di situs konstruksi meskipun harus melalui perjalanan dengan truk terlebih dahulu
tanpa merusak karakter beton
Elemen-elemen dalam Batching Plant

Pabrik beton batching plant memiliki berbagai elemen dan peralatan kerja yang tidak
sederhana. Belum lagi tenaga teknik yang harus mumpuni sehingga mampu
menghasilkan kualitas beton terbaik. Di sinilah tersedia jenis peralatan konstruksi
khusus, yang dikembangkan untuk pembangunan dan perbaikan darurat landasan pacu
bandara, jalan, jembatan dan pekerjaan beton lainnya.

Di dalam batching plant dicampurkan beberapa bahan untuk membentuk beton. Beberapa
masukan bahan ini termasuk air, udara, aditif, pasir, agregat (batu, kerikil, dll), fly ash,
silica fume, slag, dan semen.

Sebuah pabrik beton dapat pula memiliki berbagai bagian dan elemen lain yang
mendukung kinerja pembentukan beton, termasuk:

 Mixer
 cement batcher
 agregat dosers
 konveyor
 stacker radial
 kontainer agregat
 kontainer semen
 pemanas
 pendingin
 silo semen
 kontrol batching
 dan kolektor debu.

Sementara itu, elemen utama dari batching plant sendiri adalah adalah mesin mixer.
Untuk menghasilkan beton yang bermutu dalam jumlah masal, maka dibutuhkan banyak
jenis mesin mixer. Beberapa diantaranya: tilt drum mixer, mixer poros tunggal dan
ganda.

Jenis Produk Beton Batching Plant

Hasil dari batching plant ialah berupa beton yang kualitas dan karakternya disesuaikan
dengan kondisi dari situs konstruksi. Selain itu memperhatikan pula kondisi transportasi
yang ada, seperti kepadatan lalu lintas dan kondisi jalan. Pasalnya, produk beton yang
dikirim ke lokasi konstruksi haruslah dalam keadaan siap pakai. Jika terlalu dalam dalam
perjalanan, maka beton bisa tak terpakai karena karakternya berubah lantaranter-hidrasi
terlalu lama. Beberapa jenisnya adalah:

1. A Dry Mix Concrete Plants,


Jenis beton ini juga dikenal sebagai Transit Mix Plants, bahan yang dipakai ialah pasir,
kerikil dan semen dalam berat yang sudah diukur melalui timbangan digital atau manual.
Semua bahan dimasukkan ke saluran mixer truk. Sementara itu, air ditimbang sesuai
volume yang diperlukan dalam batching plant dan dimasukkan ke dalam saluran
pemuatan yang sama ke dalam truk mixer.
Bahan-bahan tersebut dicampur dengan minimum 70 hingga 100 putaran selama
pengangkutan atau transportasi ke situs konstruksi.

 Beton basah
Beton basah siap pakai merupakan salah satu produk dari batching plant yang perlu kita
tahu. Para insinyur menggabungkan beberapa atau semua bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan beton termasuk air di lokasi pusat dalam mixer beton.

Bahan yang sudah tercampur akan diaduk dalam perjalanan ke tempat konstruksi. Hasil
beton basah ini dapat menawarkan campuran yang lebih konsisten dalam waktu yang
lebih singkat (biasanya 5 menit atau kurang).
Untuk memenuhi baik produk kering maupun basah, kini ada banyak sekali pabrik batch,
khususnya di Indonesia. Untuk pabrik beton yang sudah maju, maka mereka akan
menggunakan teknologi yang canggih dan terkini.

Salah satu teknologi dalam batching plant tersebut ialah komputer batch. Hasilnya,
produk beton akan lebih konsisten dalam kualitas dan bisa menghindari kesalahan
manusia dalam proses pencampuran.

Penggunaan Batching Plant

Uniknya dari batching plant ialah bisa fleksibel dan dipindahkan menurut lokasi
konstruksi. Pabrik pengolahan batch untuk beton biasanya adalah satu unit, yang terdiri
dari silo semen, wadah agregat, konveyor agregat dan semen dan agregat dosers. Akan
tetapi pada kapasitas produksi yang lebih tinggi per jamnya dengan tuntutan produksi
beton yang lebih besar, maka batching plant memerlukan kapasitas tempat yang lebih
besar.

Umumnya, pabrik pemrosesan batch beton ini dapat dibongkar dan disusun kembali.
Dengan demikian, batch ini dapat digunakan di berbagai lokasi konstruksi untuk
mengurangi biaya transportasi dan memungkinkan produksi beton tetap stabil sesuai
kebutuhan.

Karena kelebihan di ataslah, maka pabrik batching beton juga dikenal sebagai pabrik
beton portable. Teknologi ini adalah peralatan yang sangat produktif, handal, dan hemat
biaya untuk menghasilkan beton dalam jumlah besar.

Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk mencampur beton di sebagian besar lokasi
dan kemudian pindah ke lokasi lain. Batching plant portabel adalah pilihan terbaik untuk
proyek-proyek yang bersifat sementara seperti pembuatan jalan raya.

Sistem Kontrol di Batching Batch

Pabrik batch beton modern (campuran basah dan campuran kering) menggunakan kontrol
yang dibantu komputer untuk memastikan pengukuran komponen atau bahan masukan
yang cepat dan akurat.

Keakuratan ukuran ini sangat penting karena produk beton sangat bergantung pada
pengukuran air yang akurat sehingga sistem kontrol yang ada sering menggunakan
timbangan digital untuk pengukuran material semen dan agregat, dan mengukur
kelembaban. Langkah ini untuk mengukur kandungan air yang ditambahkan ketika
memasuki doser agregat.
Faktor kesuksesan sebuah kontrol batching plant adalah variasi bahan, iklim dan
kelembaban. Poin lain yang juga tak kalah penting adalah input tenaga manusia.

Salah satu tugas kontrol selain memastikan produk memiliki karakter beton terbaik, juga
memastikan tidak adanya pencemaran dan kontaminasi.

Ketiadaan sistem pengumpulan dan penyaringan debu yang memadai di silo semen atau
di titik pemuatan truk adalah sumber utama emisi partikulat di udara. Padahal, titik
pembebanan adalah titik terbesar penyumbang emisi debu yang terkontaminasi. Karena
hal itulah, maka banyak produsen beton menggunakan kolektor debu untuk menahan
debu ini.

Bahan Baku Beton di Batching Plant

Beton terbuat dari beberapa bahan yang harus disesuaikan dengan proporsi berbagai
bahan baku. Secara rinci, inilah bahan baku yang dibutuhkan dalam batching plant:

 Agregat: ada berbagai jenis dan ukuran. Misalnya, ukuran bisa dari 0 hingga 5 mm
(pasir), 5 hingga 10 mm, 10 hingga 15 mm, 15 hingga 20 mm.
 Semen: dalam batching plant, semen disimpan dalam silo semen, yang dapat memiliki
kapasitas dari 30 MT semen untuk ukuran normal 70mt, 100MT hingga 200MT
tergantung pada kebutuhan pabrik pengolahan beton.
 Air: Air dituangkan langsung ke area pencampuran (Tergantung jenis beton kering atau
tipe basah).
 Aditif: Beberapa bahan kimia dapat ditambahkan untuk mengubah sifat kimia beton.
Bahan ini dapat ditambahkan ke beton selama pencampuran. Selanjutnya, bahan kimia ini
dapat mempercepat atau menunda konfigurasi beton dan digunakan sesuai dengan
spesifikasi resep pembuatan beton.
Itu tadi beberapa hal yang perlu diketahui tentang batching plant. Ada teknologi dan juga
perhitungan yang tepat dan akurat di dalamnya sehingga dapat memastikan hasil beton
bermutu dan berkulitas.

Anda mungkin juga menyukai