Anda di halaman 1dari 3

ANDRIA WAHYUNINGSIH

G0A017100
D3 KEPERAWATAN

PENERAPAN ILMU KEPERAWATAN DALAM UPAYA


MEMBANGUN BANGSA

Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat
sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang
optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati. Pada ilmu keperawatan, kita bisa belajar
mengenai pemenuhan kebutuhan dasar manusia, termasuk bio psiko sosio spiritual dan
kultural. Gak hanya sekedar sains, tapi kehidupan sosial juga kita pelajari. Bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dan efektif, memberikan pelayanan kesehatan yang menunjang
untuk kesembuhan, dan sebagainya.

Perawat merupakan kekuatan terbesar dalam pelayanan keperawatan namun besarnya


kuantitas ini belum di imbangi dengan kualitas pelayanan keperawatan yang baik, potensi dan
SDM perawat tidak begitu terlihat, standarisasi kewenangan perawat yang belum tertata rapi,
lemahnya regulasi yang mengikat, belum adanyasistem penghargaaan dan pengembangan
bagi keperawatan yang jelas, minimnya pengakuan terhadap keperawatan baik dari profesi
lain maupun masyarakat. Profesionalisme perawat di Indonesia belum terbangun, padahal di
negara lain penghargaan terhadap profesi ini sangat tinggi. Apabila potensi ini dimanfaatkan
dengan baik maka perawat akan menjadi garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan
di indonesia. Terlalu banyak permasalahan di dalam keperawatan yang harus dibenahi segera
oleh bangsa ini. Artikel ini akan mencoba menganalisis mengapa potensi besar perawat ini
tidak bisa di manfaatkan dengan baik dan bagaimana penyelesaiannya melalui pendekatan
kebijakan publik. Dengan harapan kompleksitas masalah keperawatan dapat di atasi.

Situasi yang berlangsung saat ini, kompetensi perawat masih diragukan oleh beberapa pihak.
Banyak perawat yang belum kompeten melakukan tugasnya, misalnya saja hanya sedikit
sekali perawat yang mampu menghafal sedikitnya 8 asuhan keperawatan di luar kepala
apalagi menerapkannya, padahal asuhan keperawatan merupakan inti dari pelayanan
keperawatan. Untuk meningkatkan kompetensi perawat ini maka perlu adanya koordinasi
antara pendidikan dengan praktik di pelayanan, sehingga ada sinkronisasi antara pendidikan
dengan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan saat ini, kemudian Proses penarikan perawat dari
fresh graduate perlu dipertimbangkan kualitasnya. sehingga kualifikasinya sesuai dengan
tenaga yang dibutuhkan. Selain itu standar kompetensi wajib untuk menjamin lulusan agar
mempunyai kemampuan yang tepat, maka diperlukan uji kompetensi bagi perawat. Uji
kompetensi ini akan menyeleksi perawat-perawat yang kompeten dan yang tidak kompeten,
sehingga perawat yang tidak kompeten akan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
Standar kompetensi ini akan menjadi tanggung jawab bagi konsil maupun asosiasi yang ada
karena itu di perlukan adanya konsil keperawatan. Kompetensi ini akan menjadi
landasan/pondasi bagi lulusan untuk memberikan pelayanan yang baik.

Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan juga harus sejalan dengan adanya sistem
pendidikan berkelanjutan yaitu pendidikan berlanjut setelah pendidikan profesional pra
pelayanan. Perawat profesional harus melanjutkan pendidikan dengan sasaran menjadi
mampu memberikan asuhan keperawatan efektif yang paling baru sehingga nantinya yang
paling banyak mendominasi di pelayanan adalah perawat lulusan SI. Selain itu perawat
jugadiharapkan mempunyai skill mix kompetensi (kombinasi dengan tim kesehatan
lain).Apilkasinya adalah adanya kerja sama antara dokter, perawat, tenaga kesehatan lain dan
tenaga penunjang lainnya. Skill mix kompetensi ini belum berjalan maksimal di indonesia
sehingga perlu adanya prosedur dan peraturan yang jelas mengatur kewenangan dan
kompetensi yang dibutuhkan untuk efektifnya skill mix.

Perawat adalah suatu profesi yang sangat mulia, sebuah profesi yang di tuntut harus bekerja
semaksimal mungkin untuk bangsa ini dengan regulasi seadanya alias belum adanya
regulasi/peraturan yang mengatur dengan jelas tentang profesi tersebut, padahal ciri-ciri
sebuah profesi adalah berhak mengatur profesinya sendiri. Yang terjadi di indonesia saat ini,
profesi keperawatan di atur oleh pihak-pihak yang tidak mengerti tentang keperawatan itu
sendiri, sehingga apa yang di atur tidak sesuai dengan profesi keperawatan. Selain itu
kesejahteraan perawat perlu di tingkatkan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
bagi masyarakat, salah satu contoh dari tidak adanya regulasi yang jelas terhadap profesi
perawat adalah banyak perawat yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
wewenangnya, sehingga menjadi terlupakan dengan asuhan keperawatan yang seharusnya
dilakukan sehingga dampak dari asuhan keperawatan tidak di rasakan langsung oleh
masyarakat dan hal ini ber imbas kepada minimnya pengakuan dari masyarakat terhadap
keperawatan. Disisi lain perawat yang melakukan tindakan yang bukan menjadi
wewenangnya akan sangat berbahaya bagi masyarakat maupun perawat itu sendiri, karena itu
perlu adanya regulasi yang jelas bagi profesi tersebut. Regulasi tersebut akan mengatur dan
memacu perkembangan keperawatan (pendidikan, penelitian dan pelayanan keperawatan)
yang sangat pesat.

Pengembangan pelayanan kesehatan sangat di tentukan oleh kebijakan kesehatan yang dibuat
oleh pemerintah. Pada kenyataannya belum ada produk kebijakan kesehatan untuk tenaga
keperawatan dan perawat tidak ikut terlibat dalam membuat kebijakan tersebut padahal
jumlah perawat yang sangat besar merupakan potensi yang besar dalam pengembangan
pelayanan kesehatan di indonesia. Keterlibatan perawat dalam perumusan kebijakan dan
perencanaan program kesehatan secara nasional sangat penting karena semua kebijakan
kesehatan dan program sumber daya manusia kesehatan secara langsung akan mempengaruhi
perawat, keterlibatan perawat membantu percepatan perkembangan profesi keperawatan,
termasuk kapasitas dalam bekerjasama secara konstruktif dalam sistem kesehatan nasional.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan akan dimulai dari bagaimana perawat dilibatkan
dalam proses pengambilan kebijakan baik secara nasional maupun di Rumah Sakit

Inti nya adalah di perlukannya suatu kebijakan dan peraturan. untuk membuat kebijakan
maka yang di perlukan pertama sekali adalah data/bukti (evidence base). Bukti akan menjadi
alat yang penting untuk melakukan atau mengambil sebuah keputusan yang diperlukan dalam
penyelesaian masalah, selanjutnya agar kebijakan ini semakin mudah untuk di realisasikan
maka perlu adanya pendekatan elit yang merujuk kepada suatu kenyataan bahwa kelompok
atas yang relatif sedikit akan selalu memiliki kekuasaan lebih untuk mengatur kelompok
bawah yang relatif banyak yang akan mencerminkan kehendak dan nilai-nilai, misalnya nilai
politik, kelompok, golongan, partai, nilai-nilai organisasi,birokrat,nilai-nilai pribadi dan lain-
lain. selanjutnya pendekatan kelembagaan dimana dalam model kelembagaan sebuah
kebijakan publik diambil, dilaksanakan, dan dipaksakan secara otoritatif oleh lembaga yang
ada dalam pemerintahan, misalnya parlemen, kepresidenan, pemerintah daerah dan
sebagainya yang memiliki beberapa karakteristik yaitu pemerintah mampu memberikan
legitimasi atas kebijakan yang dikeluarkan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
mampu bersifat universal terakhir adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mampu
memonopoli paksa semua masyarakat dalam artian mampu menjatuhkan sanksi bagi
pelanggar kebijakan. Hal lain yang perlu dilakukan adalah membangun jejaring kebijakan
dengan melakukan pendekatan advokasi agar kebijakan publik dapat di terima dan di dukung
kuat oleh berbagai pihak caranya dengan melakukan pemahaman dan pengetahuan yang
mendalam tentang pihak-pihak yang berkaitan, kemudian pendekatan negosiasi dimana
pengambilan kebijakan publik harus mampu berkomunikasi dan melakukan bergaining
dengan aktor-aktor lain dalam proses pembuatan keputusan, pendekatan deliberasi publik,
pendekatan ini meyakini dan menyarankan perlunya perlibatan publik yang lebih luas baik
struktur formal maupun di luar struktur formal.

Keperawatan adalah sebuah profesi yang apabila di optimalkan maka akan membawa
pengaruh yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan bangsa. untuk mengoptimalkan
tenaga keperawatan ini di perlukan suatu peraturan ataupun kebijakan yang jelas tentang
profesi keperawatan dan perlu melibatkan perawat dalam membuat kebijakan itu sendiri.
sehingga kebijakan itu sendiri dapat di jadikan sebagai dasar dalam pengembangan
keperawatan yang akan berdampak pada perkembangan kesehatan di indonesia. karena itu
pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap kebijakan sejauh mana kebijakan tersebut
dapat membawa perubahan terhadap masyarakat dan keperawatan, melibatkan perawat dalam
membuat kebijakan kesehatan dan segera mengesahkan UU keperawatan dimana UU
keperawatan ini tidak hanya penting bagi perawat tetapi juga bagi masyarakat banyak.

Anda mungkin juga menyukai