NILAI-NILAIDASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN II
Oleh:
41
LEMBAR PERSETUJUAN
PENETAPAN ISU RANCANGAN AKTUALISASI
LATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2018
Coach Mentor
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ini
dapat tersusun dengan baik. Kegiatan aktualisasi ini berada di Agenda IV Habituasi
pada Kurikulum dan Penyelenggaraan Pelatihan yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan para peserta pelatihan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yang diajarkan selama periode on campus pada kegiatan pelayanan
sehari-hari di unit kerja masing-masing nantinya.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi
42
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun.
sangat diharapkan untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Semoga dengan
laporan rancangan aktualisasi ini penulis dapat terus meningkatkan kinerjanya
sebagai Aparatur Sipil Negara di satuan kerja nantinya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ibu dr. Zubaidah Elvia, MPH sebagai Direktur Utama RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang, karena telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti Latsar CPNS golongan III angkatan II Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia 2018,
2. Ibu dr. Iriyanti Ismail, M. Kes sebagai Direktur Pelayanan RS Kusta Dr.
Rivai Abdullah Palembang, karena telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti Latsar CPNS golongan III angkatan II Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia 2018,
3. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid sebagai Kepala Bapelkes
Batam, karena telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latsar CPNS
golongan III angkatan II Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018,
4. Ibu Ns. Syamrina M. Aris, S.ST, S.Kep, M.Kes selaku coach yang selalu
memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.
5. Bapak Hendriansyah, SKM, MM selaku mentor yang memberikan
dukungan serta memberi masukan kepada penulis selama pendidikan latsar.
6. Seluruh staf pengajar Latsar CPNS golongan III angkatan II Bapelkes
Batam yang telah memberikan banyak kesempatan pada penulis untuk
belajar, bekerja dan mengabdikan ilmu selama penulis menjalankan Latsar
CPNS golongan III angkatan II ini,
7. Rekan-rekan peserta Diklat latsar Golongan II, Golongan III Angkatan I dan
II Kemenkes RI- Bapelkes Batam, yang dengan semangat dan tujuan yang
sama selalu bahu-membahu dalam melewati proses pendidikan,
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis selama Latsar CPNS golongan III angkatan II.
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama demi kemajuan
generasi ASN sebagai agent of change untuk memajukan bangsa dan negara.
43
Batam, 12 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
44
HALAMAN JUDUL....................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... viii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.1.1 Dasar Penyelenggaran ....................................................... 1
1.1.2 Pola Penyelenggaraan Latsar ............................................. 2
1.1.3 Kompetensi yang dibangun ................................................ 2
1.1.4 Tahapan Aktualisasi ........................................................... 3
1.1.5 Profil Organisasi................................................................. 3
1.1.6 Visi, Misi, Nilai, dan Tata Nilai Organisasi....................... 7
1.1.7 Struktur Organisasi ............................................................ 8
1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................. 9
1.2.1 Bagi Peserta ........................................................................ 9
1.2.2 Bagi Organisasi .................................................................. 9
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................... 10
1.4 Data Diri Peserta ....................................................................... 10
1.5 Analisis Isu ............................................................................... 11
1.5.1 Alat Bantu Analisis ............................................................ 12
1.5.2 Rumusan Isu ....................................................................... 14
1.5.3 Identifikasi Sumber Isu ...................................................... 14
1.5.4 Lembar Konfirmasi ............................................................ 16
1.5.5 Judul Laporan Aktualisasi .................................................. 16
BAB 2. NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN
SERTA PNS DALAM NKRI
2.1 Konsep Nilai-Nilai Dasar PNS .................................................. 17
2.1.1 Akuntabilitas ...................................................................... 17
2.1.2 Nasionalisme ...................................................................... 21
2.1.3 Etika Publik ........................................................................ 22
2.1.4 Komitmen Mutu ................................................................. 25
2.1.5 Anti Korupsi ....................................................................... 28
2.2 Konsep Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI..................... 29
2.2.1 Manajemen ASN ................................................................ 29
2.2.2 Whole of Government......................................................... 34
2.2.3 Pelayanan Publik ................................................................ 38
BAB 3. RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Rancangan Kegiatan .................................................................. 41
3.2 Rancangan aktualisasi................................................................ 43
45
3.3 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 65
BAB 4. KESIMPULAN.................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 71
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
48
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 Dasar Penyelenggaraan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah Pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
PNS memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS)
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu, pegawai ASN juga
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pelatihan dasar (Latsar) bagi CPNSdiselenggarakan berdasarkan undang-
undang (UU) ASN No.5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN serta
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017. Lembaga Adminitrasi Negara
menerjemahkan amanat Undang-Undang tersebut dalam bentuk Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (perkalan) No.21/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III serta perkalan no 17 dan 24 tahun 2017
dan Peraturan Kepala LAN No.22/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II serta perkalan no 18 dan 25 tahun
2017.
1.1.2 Pola Penyelenggaraan Latsar
Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
melamar menjadi PNS apabila memenuhi persyaratan dan lulus dalam proses
seleksi melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi dan
persyaratan terkait jabatan yang dilamar. Peserta yang lolos seleksi akan diangkat
menjadi calon PNS (CPNS). CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1
tahun, dan dalam periode tersebut harus melewati proses pendidikan dan pelatihan
49
dasar terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS seperti tercantum dalam Peraturan
Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016Tentang Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
dilakukan sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil yang
diharapkan memiliki nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. Serta memahami pentingnya pelayanan publik
yang optimal, managemen ASN dan Whole of Government.Maka disusunlah
aktualisasi ini sebagai salahsatu syarat untuk dapat menyelesaikan pelatihan dasar
CPNS.
50
Aktualisasi dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi isu-isu yang
ada di tempat kerja dan menganalisanya untuk mendapatkan isu terpilih
menggunakan USG (Urgency, Seriousness and Growth). Kemudian menentukan
langkah-langkah kegiatan dalam rangka menyelesaikan isu yang telah dipilih.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi serta melihat aspek
pelayanan publik manajemen ASN dan Whole of Government. Kegiatan ini akan
dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei 2018 sampai dengan tanggal 21 September 2018
di lingkungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kusta dr. Rivai Abdullah
Palembang.
51
Gambar 1.1 RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembnag
Sumber : http//:rskustadrrivaiabdullah
2. Data Monografi
Kode Rumah Sakit : 1671072
52
Fasilitas umum : Guest House, Aula, Gedung
Serba Guna, Parkir, Mushola, Kantin.
1 S2 / Magister 20
2 S1 / Sarjana 61
3 DokterSpesialis 14
4 DokterUmum&Dokter Gigi 22
5 Apoteker 3
6 D4 (Diploma IV) 3
8 SMA / SPK 80
9 SMP 1
10 SD 13
4. Fasilitas
a. Instalasi Rawat Darurat 24 Jam
b. Instalasi Rekam Medik
c. Instalasi Rawat Jalan
Klinik Kusta
Klinik Kulit dan Kelamin
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Kebidanan dan Kandungan
Klinik Bedah
Klinik syaraf
53
Klinik Mata
Klinik Gigi
Klinik Anak
Klinik Anestesi
d. Instalasi Rawat Inap
Rawat Inap Kusta
Rawat Inap Penyakit Dalam
Rawat Inap Bedah
Rawat Inap Anak
Rawat Inap Kebidanan
ICU
e. Ruang Operasi
f. Instalasi Patologi Klinik
g. Instalasi RadiologiInstalasi Gizi
h. Instalasi Farmasi
i. Instalasi CSSD
j. Instalasi Rehabilitasi Medik (Pelayanan Fisioterapi, Pelayanan Protesa,
Pelayanan Okupasi Terapi, Pelayanan Psikologi)
k. Instalasi Rehabilitasi Karya dan Sosial Medik (Pelayanan Rumah
Singgah dan Pelayanan Terapi Karya)
l. Instalasi Sanitasi dan Kesling Ruamah Sakit
m. Instalasi Laundry
n. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
o. Instalasi Pemulasaran Jenazah
p. Fasilitas Penunjang (Ambulance, IPAL, Incenerator, Halaman Parkir,
Gedung Serba Guna, Aula, Tower Hotspot)
1.1.6 Visi, Misi, Nilai dan Motto RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
Visi :
“Terwujudnya Rumah Sakit Kusta yang Mandiri dan Produktif Tahun 2019”
Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kusta dan kesehatan lainnya secara komprehensif
dan terpadu.
54
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kusta dan
kesehatan lainnya.
4. Meningkatkan dan memenuhi sarana dan prasarana.
5. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana.
Tata Nilai :
"Komitmen, Integritas, Profesional, Responsibility, dan Keteladanan"
Motto :
K : Komitmen
U : Usaha
W : Wajib Membantu
A : Akuntabilitas
T : Transparan
55
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RS KUsta Dr. Rivai Abdullah palembang
Sebagai staf fungsional medis dokter umum penulis berada dibawah naungan
komite medik. Pada saat ini ditugaskan sebagai dokter di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang.
a. Direktur Utama dibantu oleh Direktur Pelayanan dan Direktur
Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum, masing-masing
membawahi :
1. Direktur Pelayanan membawahi :
Bidang Medis
Bidang Keperawatan
Bidang Rehabilitasi
2. Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia & Umum membawahi :
Bagian Keuangan
56
Bagian Sumber Daya Manusia
57
Rancangan kegiatan aktualisasi ini menjelaskan tentang sistem triase yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di IGD RS. Kusta dr Rivai Abdullah Palembang
meliputi persiapan berupa tempat, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana,
rencana pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan di instalasi gawat darurat.
Terkait dengan kinerja yang ada di sasaran Kinerja Pegawai (SKP), tugas kreatif
maupun tugas pimpinan yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) serta dengan menimbang aspek pelayanan publik, manajemen ASN serta
Whole of Government.
58
1.5 ANALISIS ISU
1.5.1 Enviromental Screening
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi
dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan rancangan
aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan yang diinisiatif oleh penulis
melalui persetujuan coach dan mentor, serta penugasan dari atasan. Berdasarkan
kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan
Publik. Berikut adalah daftar isu-isu yang muncul di Instalasi Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr. Rivai Abdullah Palembang yang saya amati selama
kurang lebih 3 bulan bekerja:
1. Belum disiplinnya dokter IGD dalam pengisian rekam medis
2. Belum aktifnya peran tenaga kesehatan dalam mencegah infeksi nosokomial di
IGD Rumah Sakit Khusus Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
3. Belum optimalnya sistem triase oleh tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
59
Dari ketiga isu di atas, akan dilakukan analisis penetapan isu menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan menetapkan rentang
penilaian 1-5.Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriuosness artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Skor 5 : Sangat USG
Skor 4 : USG
Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG
Berdasarkan hasil analisis USG, isu nomor tiga yaitu Optimalisasi sistem
triase oleh tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kusta
60
Dr. Rivai Abdullah Palembang. Artinya, isu nomor tiga merupakan isu prioritas
yang harus dicarikan solusinya. Dilihat dari Urgency-nya, isu nomor tiga penting
untuk segera dicarikan solusinya karena sistem triase sangat diperlukan untuk untuk
menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan
kedaruratan dalam rangka mencegah kematian dan kecacatan lebih lanjut. Serta
optimalnya sistem triase dalam suatu rumah sakit menunjukkan mutu pelayanan
rumah sakit tersebut.
61
medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu. Prinsip yang
dianut adalah bagaimana agar pasien mendapatkan jenis dan kualitas pelayanan
medik yang sesuai dengan kebutuhan klinis (prinsip berkeadilan) dan penggunaan
sumber daya unit yang tepat sasaran (prinsip efisien).
Tujuan dari triage dimanapun dilakukan, bukan saja supaya bertindak
dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga melakukan yang terbaik untuk
pasien. Ketepatan dalam menentukan kriteria triase dapat memperbaiki aliran
pasien yang datang ke unit gawat darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat
fokus menangani kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak
gawat darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
Hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU No 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit salah satunya adalah pasien berhak memperoleh layanan kesehatan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
dan memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi. Pemenuhan hak pasien dapat terwujud bila didukung
dengan sistem, SDM, serta fasilitas yang baik sesuai standar. Dokter dan paramedis
yang bertugas di IGD dituntut untuk dapat melakukan triase secepat dan setepat
mungkin agar mampu mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada
masyarakat dengan problem medis akut, mencegah berkembangnya atau
meluasnya penyakit sehingga pasien dapat berfungsi kembali dalam masyarakat,
mengurangi risiko kecacatan, menurunkan risiko kematian serta menurunkan risiko
adanya tuntutan hukum dari pasien maupun keluarga pasien
Belum optimalnya system triase tidak hanya berdampak pada pasien itu
sendiri tetapi juga berdampak pada penyedia layanan karena ketepatan triase
berkaitan erat dengan kualitas pelayanan kesehatan yang ada disuatu rumah sakit.
Di satuan kerja RS kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang yang terjadi adalah
sistem triase sudah ada namun dalam pelaksanaannya seringkali pasien
ditempatkan tidak sesuai dengan skala prioritasnya serta belum terdapatnya label
penamaan ruangan di IGD sehingga peserta merasa diperlukan optimalisasi sistem
triase oleh tenaga kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu. Isu yang
diangkat berkaitan dengan manajemen ASN.
Dalam sistem triase di IGD, aktor yang terlibat adalah tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter umum dan perawat yang bertugas
jaga di IGD. Dalam perananannya di IGD, tenaga kesehatan dan dokter jaga IGD
62
adalah orang yang pertama kali menerima pasien, dan akan mengklasifikasikan
pasien sesuai dengan keilmuannya dan diaplikasikan dengan sistem triase.
BAB II
NILAI – NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA
63
PERAN SERTA PNS DALAM NKRI
2.1.1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
64
memberikan arahan dan bimbingan,serta mengalokasikan sumber daya sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Sedangakn yang diberi wewenang bertanggung
jawab untuk memenuhi semua kewajibannya.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability isresults oriented)
Hasil yang adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan
inovatif.Dalam konteks ini, setiap individu/ kelompok/institusi dituntut untuk
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu
bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi.
2.1.2. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
67
mengembangkan sikap tenggang rasa. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat,
maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dangan
mental blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih
besar yakni bangsa dan negara. Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada
kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai ASN.Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu
mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya
masing-masing.Aktualisasi nasionalisme dan dalam pelaksanaan fungsi dan
tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara, yakni terkait dengan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik yang berintegritas, dan pemersatu
bangsa dan negara.
Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap pegawai ASN harus
memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas
kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan.Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan
yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah
pelaksanaan kebijakan publik.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan
tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Mereka harus
bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap
pegawai ASN.Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
Adapun fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara, setiap
pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan
situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
2.1.3. ETIKA PUBLIK
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
68
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik
dan kode perilaku ASN yakni:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan peundang-
undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiriatau orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
70
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
72
Gambar 2.1 Lima pilar manajemen mutu
73
b. Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and Picci, 2005)
c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan (Gupta, Davoodi, and Alonso-Terme, 2002).
d. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro,1995) dan karenanya menurunkan
pertumbuhan ekonomi
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap arus
investasi asing (Shang, ADB)
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatif rendah
selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi (Campos
dan Pradhan, ADB)
A. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggapbelum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentang ASN
1. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada
tugasyang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karir tertinggi.
3. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawaiASN sangat
75
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putradaerah yang hampir terjadi dimana-mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen
ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
77
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
78
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
pegawai asn.
80
termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta,
sertifikat yanah dan lain-lain;
2. Pelyanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagkerjaan,
perhubungan dan lain-lain.
3. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain.
4. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
Adapun berdasarkan pola pelayanan publik, juga dapat dibedakan dalam lima
macam pola pelayanan sebagai berikut:
1. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya.
2. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu
pada suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kwenangan masing-
masing.
3. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara tunggal
oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewnang dari unit
kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
4. Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang dilakukan oleh suatu
instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat
yang bersangkutan.
5. Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan elektronik yang dilakukan
menggunakan teknologi infromasi dan komunikasi yang merupakan otomasi
dan otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elektronik atau daring (online)
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas masyarakat
pengguna.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
84
3.1. Rancangan Kegiatan
Adapun upaya pemecahan isu, penulis menyusun beberapa
rancangan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jumlah, jenis kegiatan dan sumber kegiatan
No. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1. Koordinasi dengan kepala bidang pelayanan Penugasan pimpinan
medik, Kepala Instalasi IGD, kepala ruangan,
dan mentor mengenai pelaksanaan
“Optimalisai sistem triase oleh tenaga
kesehatan di IGD RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang”
2. Pengumpulan data tentang fakta sistem triase Tugas kreatif
di IGD RS Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang
3. Telaah SOP sistem triase IGD RS Kusta Dr. SKP
Rivai Abdullah Palembang
4. Persiapan materi sosialisasi sistem triase Tugas kreatif
IGD
5. Perumusan soal pre test dan post test Tugas kreatif
6. sosialisasi sistem triase yang baik kepada Tugas kreatif, SKP
tenaga kesehatan di IGD RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembangdan pembagian soal
evaluasi sosialisasi
Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
85
Identifikasi isu : Sistem triase yang baik sangat diperlukan untuk mencegah
kecacatan dan kematian, dalam pelaksanaannya sistem triase
di RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang belum optimal
karena penempatan pasien belum sesuai dengan kriteria
kegawatdaruratan serta belum terdapatnya pelabelan nama
ruangan di IGD
.Isu yang diangkat : Belum optimalnya sistem triase oleh tenaga kesehatan di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
Dampak jika isu : Sistem triase belum dilaksanakan dengan optimal, dapat
tidak diatasi memberikan dampak berupa:
1. Meningkatkan perburukan penyakit bagi pasien
2. Meningkatkan resiko kecacatan bagi pasien
3. Pasien yang cacat menjadi beban bagi keluarga
4. Meningkatkan risiko kematian
5. Meningkatkan kemungkinan adanya tuntutan hukum dari
pasien maupun keluarga pasien
86
3.2. Target Pertama
Tabel 3.2 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Koordinasi dengan kepala a. Membuat undangan rapat Surat undangan diterima Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
bidang pelayanan medik, koordinasi - Kejelasan dengan misi RS Kusta menguatkan nilai-nilai
Kepala Instalasi IGD, kepala Membuat isi surat undangan jelas dan dr. Rivai Abdullah RS Kusta dr. Rivai
ruangan, dan mentor mengenai singkat Palembang yaitu: Abdullah Palembang
pelaksanaan “Optimalisai - Kerja keras Meningkatkan kualitas yaitu:
sistem triase oleh tenaga Bekerja keras sampai undangan dan kuantitas sumber Komitmen, integritas,
kesehatan di IGD RS Kusta Dr. diterima daya manusia. Profesional,
Rivai Abdullah Palembang” - Tanggung jawab Responsibility
Bertanggung jawab sampai Mengembangkan
undangan dicetak pendidikan, pelatihan,
dan penelitian di bidang
Komitmen Mutu kusta dan kesehatan
- Efektif lainnya.
Memeriksa kembali isi undangan
agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (efektivitas)
- Efisien
Mencetak undangan sesuai dengan
jumlah peserta rapat yang akan
diundang
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
87
Misi Organisasi
Etika Publik
- Sopan
Menjalankan rapat dengan sopan
- Jujur
Mengisi absensi rapat dengan jujur
Komitmen Mutu
- Efektifitas
Menggunakan waktu rapat dengan
efektif sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
88
Anti Korupsi
- Dispilin
Memulai rapat dengan tepat waktu
Nasionalisme
- Hormat
Meminta persetujuan kepada kepala
bidang pelayanan medik merupakan
salah satu tindakan menghormati
atasan
Etika Pubik
- Sopan
Meminta izin kepada kepala bidang
pelayanan medik dengan sopan dan
ramah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
d. Membuat laporan hasil rapat Notulensi rapat Akuntabilitas
89
- Transparansi
Membuat notulen rapat sesuai dengan
hasil rapat yang diperoleh
- Integritas
Mencatat hasil rapat sesuai dengan
apa yang diucapkan dalam rapat
- Kejelasan
Membuat hasil rapat dengan jelas
sehingga mudah dimengerti
- Tanggung jawab
Membuat laporan hasil rapat yang
dapat dipertanggungjawabkan
hasilnya
2 Pengumpulan data tentang fakta a. Menginformasikan jadwal Jadwal kegiatan diterima Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
sistem triase di IGD RS Kusta Dr. kegiatan kepada kepala oleh kepala instalasi IGD - Kejelasan misi RS Kusta Dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Rivai Abdullah Palembang instalasi IGD dan tenaga Membuat janji dengan peserta Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
kesehatan IGD RS Kusta Dr. Etika Publik yaitu: Abdullah Palembang
Rivai Abdullah Palembang - Sopan yaitu:
Menginformasikan jadwal kegiatan Meningkatkan pelayanan Komitmen, Integritas,
dengan sopan dan santun kusta dan kesehatan Profesional,
lainnya secara Responsibility
komprehensif dan terpadu.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
90
b. Melakukan pengamatan Data Fakta di IGD tentang Akuntabilitas
sistem triase di IGD RS penempatan pasien sesuai - Tanggung jawab Meningkatkan kualitas
Kusta Dr. Rivai Abdullah prioritasnya Mempertanggungjawabkan hasil dan kuantitas sumber daya
Palembang pengamatan di IGD manusia.
Etika Publik
- Teliti
Melakukan pengamatan keadaan di
IGD dengan teliti
Anti Korupsi
- Jujur
Fakta dilapangan tidak ditambahi
dan dikurangi
c. Menganalisis fakta di IGD Fakta pelaksanaan sistem Akuntabilitas
IGD RS Kusta Dr. Rivai triase - Kerja keras
Abdullah Palembang Analsis data dilakukan dengan kerja
keras
- Kejelasan
Menganalisis data dilakukan secara
jelas
- Jujur
Menganalisis data sesuai fakta
dilapangan
- Tanggung jawab
Menganalisis informasi menjadi
data yang dapat
dipertanggungjawabkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
91
3 Telaah SOP sistem triase IGD RS a. Meminta izin kepada kepala Surat izin Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
Kusta Dr. Rivai Abdullah inslalasi IGD untuk - Kepercayaan misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Palembang melakukan telaah SOP Pada saat meminta perizinan dan Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
sistem triase IGD RS Kusta dukungan akan menyakinkan kepada yaitu: Abdullah Palembang
Dr. Rivai Abdullah kepala instalasi IGD agar dapat yaitu:
Palembang percaya terhadap rencana kegiatan Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
yang akan dilakukan kusta dan kesehatan Profesional,
- Tanggung Jawab lainnya secara Responsibility,
Dengan melakukan pencarian SOP komprehensif dan terpadu. keteladanan
terkait sistem triase yang sesuai
Nasionalisme Meningkatkan kualitas
- Hormat dan kuantitas Sumber
Meminta persetujuan kepada kepala Daya Manusia
kepala instalasi IGD merupakan salah
satu tindakan menghormati atasan
Etika Publik
- Sopan Santun
Meminta izin dengan sopan kepada
kepala instalasi IGD
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
92
c. Mengumpulan referensi dari literatur Akuntabilitas
- Kerja keras
jurnal mengenai sistem triase
IGD Bekerja keras untuk mencari
referensi data yang valid
- Kejelasan
Mengumpulkan referensi dari
sumber yang jelas
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap
kebenaran referensi yang dicari
Komitmen Mutu
- Teliti
Proses pengumpulan literatur baik
melalui jurnal, text book, dll
dilakukan dengan teliti, lengkap dan
jelas
Anti Korupsi
- Mandiri
Mengumpulkan sendiri literatur dan
bahan yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
93
d. Menganilisis kesesuaian SOP SOP yang sesuai Etika Publik
berkoordinasi dengan kepala - Sopan Santun
instalasi IGD Berikap sopan kepada kepala instalasi
IGD saat berkoordinasi dalam
menganalisis SOP secara
musyawarah dan kekeluargaan
Nasionalisme
- Kerjasama
Berkoordinasi dengan kepala
instalasi IGD dalam menganalisis
SOP
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Menganalisis kesesuaian SOP
dimaksudkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kepada pasien
Anti Korupsi
- Disiplin
Menganalisis kesesuaian SOP
dengan tepat waktu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
4 Persiapan materi sosialisasi sistem a. Mencari referensi mengenai Literatur Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
- Kerja keras
triase IGD sistem triase IGD misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Bekerja keras untuk mencari
94
referensi data yang akurat Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
- Kejelasan yaitu: Abdullah Palembang
Mencari referensi data yang valid yaitu:
dari sumber yang jelas Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
kusta dan kesehatan Profesional,
Komitmen Mutu lainnya secara Responsibility,
- Teliti komprehensif dan terpadu. keteladanan
Proses pengumpulan literatur baik
melalui jurnal, text book, dll Meningkatkan kualitas
dilakukan dengan teliti, lengkap dan kuantitas Sumber
dan jelas Daya Manusia
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Komitmen Mutu
- Kreatif
95
Menyusun draft materi soasialisasi yang
menarik dan mudah dipahami dengan teliti
dan cermat
c. Mendiskusikan draft materi Materi sosialisasi Akuntabilitas
sosialisasi bersama mentor - Integritas
dan role model Membuat materi sosialisasi sesuai
dengan referensi dan hasil
konsultasi dengan mentor dan role
model
- Tanggung jawab
Dapat mempertanggungjawabkan
draft materi sosialisasi yang telah
dibuat sebelumnya
Nasionalisme
- Kerja sama
Bekerjasama dalam penyusunan
draft materi sosialisasi
- Menghargai pendapat
Menerima masukan dari mentor
dan role model selama proses
diskusi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
No Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Etika Publik
- Sopan
Besikap sopan selama proses
diskusi
96
d. Mencetak materi sosialisasi Print out materi sosialisasi Akuntabilitas
- Tanggung Jawab
Mencetak materi sosialiasi sesuai
dengan draft yang telah dibuat
Komitmen Mutu
- Cermat dan teliti
Memeriksa kembali materi
sosialisasi yang sudah dicetak
- Efisiensi
Mencetak materi sosialisasi sesuai
dengan kebutuhan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
97
5 Perumusan soal pre test dan post a. Mencari referensi literatur Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
- Kerja keras
test pertanyaan terkait sistem misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
triase Bekerja keras untuk mencari Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
referensi data yang valid
yaitu: Abdullah Palembang
- Kejelasan
yaitu:
Mencari referensi data yang valid
Meningkatkan pelayanan "Komitmen, Integritas,
dari sumber yang jelas
kusta dan kesehatan Profesional,
- Tanggung jawab lainnya secara Responsibility,
Bertanggung jawab terhadap
komprehensif dan terpadu.
kebenaran referensi yang dicari
Meningkatkan kualitas
Komitmen Mutu dan kuantitas Sumber
- Teliti Daya Manusia
Proses pengumpulan literatur baik
melalui jurnal, text book, dll
dilakukan dengan teliti, lengkap
dan jelas
Anti Korupsi
- Mandiri
Mengumpulkan sendiri literatur dan
bahan yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
98
b. Merancang draft soal Draft soal evaluasi Akuntabilitas
- Kerja keras
evaluasi
Bekerja keras untuk mencari
referensi data yang akurat
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap draft
soal evaluasi yang telah dibuat
Komitmen Mutu
- Teliti
Menyusun soal dengan teliti
berdasarkan referensi yang ada
Etika Publik
- Sopan
Besikap sopan selama proses
diskusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
99
d. Mencetak soal evaluasi Print out soal evaluasi Komitmen Mutu
- Teliti
Memeriksa kembali materi
sosialisasi yang sudah dicetak
- Efisiensi
Mencetak materi soal evaluasi sesuai
dengan kebutuhan
6 sosialisasi sistem triase yang baik a. Mengatur jadwal Jadwal kegiatan Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
kepada tenaga kesehatan di IGD sosialisasi sistem triase - Keadilan misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
RS Kusta Dr. Rivai Abdullah yang baik Pembuatan jadwal kegiatan tiak Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
Palembangdan pembagian soal bersamaan dengan kegiatan lain yaitu: Abdullah Palembang
evaluasi sosialisasi Meningkatkan pelayanan yaitu:
Komitmen Mutu kusta dan kesehatan Komitmen, Integritas,
- Efektifitas lainnya secara Profesional,
Mencari waktu yang disepakati komprehensif dan terpadu. Responsibility, dan
bersama agar semua dapat mengikuti Keteladanan
kegiatan sosialisasi Mengembangkan
pendidikan, pelatihan, dan
penelitian di bidang kusta
dan kesehatan lainnya.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
100
b. menginformasikan Undangan Akuntabilitas Optimalisasi pemanfaatan
kegiatan yang akan - Bertanggung jawab sarana dan prasarana
dilakukan kepada tenaga Membuat undangan berdasarkan waktu
kesehatan di IGD RS Kusta yang telah disepakati
Dr. Rivai Abdullah
Palembang Komitmen Mutu
- Efektif
Pesan dari undangan dimengerti
oleh tenaga kesehatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
101
- Kejelasan
Menyampaikan sosialisasi dengan
jelas dan mudah dipahami
- Partisipatif
Sosialisasi kepada tenaga
kesehatan dilakukan sebagai bentuk
partisipasi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab dalam
informasi yang diberikan kepada
tenaga kesehatan
Nasionalisme
- Menghargai pendapat
Sosialisasi dilakukan dengan
diskusi 2 arah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Etika Publik
- Sopan
102
Menyampaikan materi sosialisasi
dengan cara yang sopan
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Sosialisasi diharapkan dapat
menambah pemahaman tenaga
kesehatan mengenai sistem triase
yang baik
Anti Korupsi
- Mandiri
Sosialisasi dilakukan sendiri
e. Melaksanakan post test Nilai post test Akuntabilitas
kepada tenaga kesehatan - Kejelasan
tentang sistem triase Menjelaskan cara pengisian post
test secara jelas
- Bertangguang jawab
Mengawasi pelasanakan post test
dengan penuh tanggung jawab
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
7 Pemasangan label ruangan di IGD a. Mencari referensi tentang Label nama ruangan Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
RS kusta Dr. Rivai Abdullah sistem pelabelan di IGD - Kerja keras misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Palembang Membuat label penamaan Bekerja keras untuk mencari Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
ruangan IGD referensi data yang valid yaitu: Abdullah Palembang
- Kejelasan yaitu:
103
Mencari referensi data yang valid Meningkatkan pelayanan Profesional,
dari sumber yang jelas kusta dan kesehatan Responsibility,
- Tanggung jawab lainnya secara Keteladanan
Bertanggung jawab terhadap komprehensif dan terpadu
kebenaran referensi yang dicari
Meningkatkan dan
Komitmen Mutu memenuhi sarana dan
- Teliti prasarana.
Proses pengumpulan literatur baik
melalui jurnal, text book, dll
dilakukan dengan teliti, lengkap
dan jelas
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
104
terjadi salah cetak agar terjadi
efisiensi kertas
- Efisiensi
Mencetak materi soal evaluasi sesuai
dengan kebutuhan
d. Menempel label ruangan Dokumentasi foto Komitmen Mutu
sesuai lokasi - Teliti
Menempel label dengan cermat dan
teliti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
8 Evaluasi sosialisasi SOP dan a. Mengamati sistem triase Data ( Dokumentasi Foto) Akuntabilitas Kegiatan ini sesuai dengan Kegiatan ini akan
penerapannya di IGD RS Kusta IGD setelah dilakukan - Tanggung jawab misi RS Kusta dr. Rivai menguatkan nilai-nilai
Dr. Rivai Abdullah Palembang sosialisasi Mempertanggungjawabkan hasil Abdullah Palembang RS Kusta dr. Rivai
pengamatan di IGD yaitu: Abdullah Palembang
Etika Publik yaitu:
- Teliti Meningkatkan pelayanan Komitmen, Integritas,
Melakukan pengamatan keadaan di kusta dan kesehatan Profesional,
IGD dengan teliti lainnya secara Responsibility,
105
Anti Korupsi komprehensif dan terpadu Keteladanan
- Jujur
Fakta dilapangan tidak ditambahi dan Meningkatkan kualitas
dikurangi dan kuantitas Sumber
- Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap hasil
analisis data
- Jujur
Menganalisis data secara jujur
berdasar fakta yang ada
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Nasionalisme
- Kerjasama
Berkoordinasi dengan kepala
instalasi IGD dalam menganalisis
data
Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Menganalisis semua data yang ada
untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada pasien
106
Anti Korupsi
- Disiplin
Menganalisis data dengan tepat
waktu
c. Membuat laporan hasil Laporan Akuntabilitas
kegiatan Kerja Keras
Bekerja keras dalam penyelesaian
laporan hasil kegiatan
Tanggung Jawab
Laporan hasil dibuat dengan tanggung
jawab dan integritas tinggi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi dan Organisasi
Misi Organisasi
Komitmen mutu
- Teliti
Membuat laporan dengan teliti
Anti Korupsi
- Jujur
Membuat laporan berdasarkan
fakta yang ada
107
d. Mencetak hasil laporan Print out laporan Komitmen Mutu
Teliti
Melakukan pemeriksaan laporan
sebelum dicetak agar tidak terjadi
salah cetak agar terjadi efisiensi
kertas
Berorientasi pada mutu
Laporan ini akan diteruskan ke unit
kerja yang terlibat untuk perbaikan
108
ruangan, dan mentor Instalasi IGD, kepala
mengenai ruangan IGD, dan mentor
pelaksanaan mengenai pelaksanaan
“Optimalisai sistem “Optimalisai sistem
triase oleh tenaga triase oleh tenaga
kesehatan di IGD RS kesehatan di IGD RS
Kusta Dr. Rivai Kusta Dr. Rivai Abdullah
Abdullah Palembang”
Palembang” c. Meminta izin kepada Surat izin pelaksanaan
kepala bidang pelayanan kegiatan
medik terkait kegiatan
yang akan dilakukan di
IGD
d. Membuat laporan hasil Notulensi rapat
rapat
2 Pengumpulan data a. Menginformasikan Jadwal kegiatan
tentang fakta sistem jadwal kegiatan kepada diterima oleh kepala
triase di IGD RS Kusta kepala instalasi IGD dan instalasi IGD
Dr. Rivai Abdullah tenaga kesehatan IGD RS
Palembang Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang
b. Melakukan pengamatan Data Fakta di IGD
sistem triase di IGD RS tentang penempatan
Kusta Dr. Rivai Abdullah pasien sesuai
Palembang prioritasnya
109
Palembang sistem triase IGD RS
Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang
b. Meminjam dokumen SOP SOP yang berlaku
kepada kepala instalasi
IGD
c. Mengumpulan referensi literatur
dari jurnal mengenai
sistem triase IGD
110
c. Konsulatsi dengan kepala Soal evaluasi
instalasi mengenai draft
soal evaluasi
d. Mencetak soal evaluasi Print out soal evaluasi
6 sosialisasi sistem triase a. Mengatur jadwal Jadwal kegiatan
yang baik kepada tenaga sosialisasi sistem triase
kesehatan di IGD RS yang baik
Kusta Dr. Rivai b. menginformasikan Undangan
Abdullah Palembangdan kegiatan yang akan
pembagian soal evaluasi dilakukan kepada
sosialisasi tenaga kesehatan di
IGD RS Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
111
c. Membuat label Draft label ruangan
penamaan ruangan IGD
d. Mencetak label ruangan Print out label ruangan
yang telah dibuat
e. Menempel label Dokumentasi foto
ruangan sesuai lokasi
8 Evaluasi sosialisasi SOP a. Mengamati sistem Data ( Dokumentasi
dan penerapannya di triase IGD setelah Foto)
IGD RS Kusta Dr. Rivai dilakukan sosialisasi
Abdullah Palembang b. Melakukan pengolahan Data analisis
data dan analisis dari
semua data yang
diperoleh
c. Membuat laporan hasil Laporan
kegiatan
d. Mencetak hasil laporan Print out laporan
e. Melakukan tahap Habituasi
kegiatan kembali
sehingga menjadi
habituasi
112
BAB IV
KESIMPULAN
113
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil.Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti-Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LembagaAdministrasi Negara. 2017. Manajemen ASN . Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
LembagaAdministrasi Negara. 2017. Whole of Government.Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. PelayananPublik.Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
114