Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Audit komunikasi adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menilai efektivitas suatu
sistem atau program komunikasi. Audit komunikasi menyelidiki cakupan komunikasi untuk
menentukan sifat dan kualitas komunikasi antara organisasi dengan publiknya, melihat apakah
pesan yang disampaikan sudah sesuai, serta bagaimana frekuensi dan teknik yang digunakan
untuk menyampaikannya.
Suatu audit komunikasi yang lengkap dan mendalam dilakukan dengan menggunakan
kombinasi beberapa teknik dan metode yang dianggap cocok. Rekomendasi yang dihasilkan oleh
suatu audit harus dapat mengatasi permasalahan yang ada dan memperbaiki sistemnya.
International Communication Association (ICA) menunjukkan sistem dan prosedur baku untuk
audit komunikasi yang dikenal dengan sistem lima alat pengukuran (system of five measurement
instruments), oleh Gerald Goldhaber (1990: 354-362) dirumuskan menjadi teknik-teknik dan
metode sebagai berikut:
Kuesioner yang dibuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, untuk
menentukan panjang atau pendeknya kuesioner yang dibutuhkan, diperlukan
pertimbangan sebagai berikut:
Tujuan utama dari wawancara adalah untuk memeriksa, menguji, ataupun melengkapi
data yang diperoleh melalui alat-alat ukur lain.
3. Analisis jaringan (network analysis technique)
Dalam metode ini, setiap responden diminta membuat catatan dalam buku harian
selama satu minggu tentang semua kegiatan komunikasi yang dilakukan.
Menurut Anthony Booth (1988: 17-70) terdapat delapan teknik dan metode pokok yaitu:
1. Teknik Observasi
Kegiatan-kegiatan mengamati dan mencatat perilaku yang dapat dilakukan atas perilaku
orang lain maupun perilakunya sendiri.
a. Studi tugas
Teknik pengumpulan data yang memberi kesempatan pada responden untuk mencatat
perilaku komunikasinya sendiri secara terus-menerus atau secara periodik teratur dari
saat ke saat.
b. Pengamat terlatih
2. Teknik wawancara
Wawancara pada dasarnya meliputi dua teknik yang berbeda, yaitu teknik wawancara
dengan kuesioner dan teknik wawancara tatap muka. Teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang persepsi, sikap, dan pengetahuan responden yang berkaitan
dengan informasi dalam organisasi.
Bertujuan untuk membuat analisis dari isi pesan-pesan yang ada dalam dokumen. Teknik
ini melibatkan pemilihan komunikasi-komunikasi tertulis atau dokumen yang hendak
dipelajari dan menarik kesimpulan dari data-data yang ada.
DAFTAR PUSTAKA:
Gregory, A. (2001). Perencanaan dan manajemen kampanye public relations. Jakarta: Erlangga.