Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa dipakai
dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan
kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan
kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan
adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif organisasi.
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain)
dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity),
sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah resiko
(risk). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam
perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya
manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang
dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian
sangat kecil sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang
sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif
kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama
mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.
IV. Kesimpulan
Resiko adalah kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi. Sedangkan Manajemen Risiko yaitu upaya-upaya dalam bentuk
aturan maupun tindakan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (meminimalisir) risiko atas suatu
portfolio sesuai dengan Kebijakan Investasi masing-masing dana kelolaan. Penerapan sistem
manajemen risiko mengacu pada peraturan serta ketentuan yang tertuang dalam kebijakan
perusahaan.
Manajemen risiko dan pengendalian internal memiliki kesamaan materi dan komponen,
dan saling terkait satu dengan lainnya. Manajemen risiko yang ada perlu dievaluasi keandalannya.
Sementara itu, aktifitas pengendalian akan menjadi optimal dengan menggunakan pendekatan
risiko.
V. Penutup
Demikian makalah makalah yang kami buat, kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam tulisan maupun dari referensi yang diperlukan, untuk itu kami harap kritik dan saran yang
bisa membangun demi kesempurnaan makalah ini.semoga makalah inidapat bermanfaat bagi
semuanya.