Anda di halaman 1dari 10

Stigma 11(1): 52-61; April 2018 ISSN: 1412 – 1840

© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya

IDENTIFIKASI SPESIES SAND BUBBLER CRABS DI PANTAI


CAMPLONG MADURA

Safirah N. Adhani1, Vania N. Azizah2, Muhlas3, Reni Ambarwati4, Erlix R. Purnama5

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya


Jalan Ketintang, Surabaya 60231
Co-author: erlixpurnama@unesa.ac.id

ABSTRAK
Pantai Camplong memiliki karakter yang dapat digunakan sebagai daya tarik
wisatawan yaitu fenomena sand balls. Hal ini terjadi karena ada aktivitas makan kepiting
pantai disetiap kondisi air laut surut. Beberapa dari jenis kepiting pantai tergolong dalam
sand bubbler crabs yang merupakan kepiting-kepiting kecil yang hidup pada ekosistem
tropis di pesisir pantai berpasir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies
kepiting yang tergolong sand bubbler crabs dan mengetahui kelimpahan relatifnya di Pantai
Camplong Madura. Pengambilan sample dilakukan dengan metode sampling mengikuti arah
pasang-surut air laut dengan menggunakan sepuluh plot yang berukuran 2x2 m dan berjarak
10 m antar plot. Identifikasi dilakukan dengan mengukur dimensi karapaks pada beberapa
kepiting yang ditemukan disetiap plot lalu dibandingkan antara warna kaki dan karapaksnya.
Hasil identifikasi diketahui ada lima spesies kepiting dengan dua diantaranya merupakan
spesies yang tergolong sand bubbler crabs yaitu Scopimera globosa, dan Scopimera
intermediata. Kedua spesies tersebut ditemukan dengan kelimpahan relatif yang secara
berurutan yaitu 36,4%, dan 38,1% dari total seluruh spesies kepiting yang ditemukan. Tiga
spesies kepiting pantai lainnya yang teridentifikasi adalah Mictyris longicarpus, Thalamita
spinimana dan Asthoret lunaris dengan kelimpahan relatif total sebesar 25,5%. Simpulan
yang dapat diambil adalah spesies yang tergolong sand bubbler crabs di Pantai Camplong
Madura terdiri dari dua spesies berbeda yaitu Scopimera globosa dan Scopimera
intermediata.

Kata kunci: sand bubbler crab; sand ball; pantai Camplong; identifikasi spesies

PENDAHULUAN pantai Camplong adalah


Pulau Madura memiliki keanekaragaman invertebrata, yang
potensi yang cukup besar di bidang terdapat di daerah zona intertidal.
ekowisata, salah satunya adalah Zona intertidal adalah daerah pantai
pantai Camplong. Karakteristik yang terletak antara pasang tinggi
pantai Camplong yaitu pantai dan surut terendah. Zona intertidal
berpasir, dan 200 meter arah selatan dimulai dari pasang tertinggi sampai
jika mencapai surut terjauh akan surut terendah. Zona ini hanya
terlihat ekosistem karang. Pantai terdapat pada daerah daratan yang
Camplong terletak di selatan Pulau luas dengan pantai yang landai,
Madura, Desa Dharma, Kecamatan sesuai dengan kondisi pantai
Camplong, Kabupaten Sampang Camplong (Katili, 2011). Zona ini
(Sahir, 2014). Salah satu potensi luasnya sangat terbatas, tetapi
52
Adhani dkk: Identifikasi Spesies Sand Bubbler Crabs di Pantai Camplong Madura

banyak terdapat variasi faktor Camplong, Madura, perlu dilakukan


lingkungan yang terbesar identifikasi jenis kepiting yang
dibandingkan dengan daerah lautan termasuk dalam sand bubbler crabs.
lainnya, karena itu keragaman Berdasarkan hal tersebut, tujuan
organismenya sangat besar. Salah dari penelitian ini adalah untuk
satu hewan yang terdapat di zona mengidentifikasi spesies kepiting
intertidal adalah kepiting (Salmanu, yang termasuk dalam Sand Bubbler
2014). Crabs di Pantai Camplong,
Keanekaragaman kepiting di Sampang Madura serta menghitung
pantai Camplong cukup beragam. kelimpahan relatif dari masing-
Terdapat perilaku kepiting yang masing spesies yang di temukan.
dapat digunakan daya tarik
wisatawan, yaitu pola-pola khusus METODE PENELITIAN
dari pasir yang berbentuk bulat- Penelitian ini dilaksanakan
bulat kecil, atau disebut sebagai pada tanggal 15 Januari 2017, saat
sand balls. Kepiting-kepiting yang surut mencapai -160 meter.
dapat menghasilkan sand balls Bertempat di Pantai Camplong,
disebut dengan sand bubbler crabs Madura. Objek penelitian ini adalah
(Wong et al, 2010). Sand bubbler hewan kepiting terutama jenis sand
crabs memiliki perilaku makan yang bubble crabs yang ada pada
cukup unik, yaitu butiran pasir kawasan tersebut. Metode yang
dimasukkan ke mulut kemudian digunakan dalam penelitian ini
disaring, sisa pasir kemudian adalah metode sampling mengikuti
dibuang berbentuk seperti bola-bola arah surut air laut menggunakan 10
kecil (sand balls) (Wong et al, plot ukuran 2x2 meter, dengan jarak
2010). Selain itu bentukan sand tiap plot 10 meter. Data yang
balls memiliki pola-pola tertentu, diambil berupa data primer dan
yang dapat digunakan sebagai daya sekunder. Data primer meliputi
tarik wisatawan. spesies hewan, aktivitas, dan lokasi
Pada Pantai Camplong, perjumpaan langsung. Untuk data
Madura terdapat satu jenis kepiting sekunder meliputi substrat pada tiap
yang tergolong sebagai sand plot, sand balls, serta dokumentasi
bubbler crabs yaitu genus kondisi masing-masing plot
Scopimera. Dari beberapa jenis (Gambar 1).
kepiting yang terdapat di pantai

53
Stigma 11(1): 52-61; April 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya

Gambar 1. Lokasi pengambilan sample dengan 10 plot ukuran 2x2 meter.

Alat dan bahan yang warna dari kaki dan karapaksnya,


dibutuhkan pada saat kegiatan serta membandingkan letak
lapangan meliputi pasak 40 buah, ditemukannya. Data dikumpulkan
tali rafia, alat tulis, kamera, kantong dan dianalisis secara deskriptif dan
plastik, botol kaca, spidol, senter, disajikan dalam bentuk tabel dan
mantel hujan. Bahan yang gambar. Digunakan data kelimpahan
digunakan di laboratorium adalah untuk mengetahui kepadatan
formalin 4%, kapas, tisu, serta buku individu dalam suatu ekosistem.
identifikasi hewan. Pengambilan Untuk menghitung kelimpahan
sampel dilakukan pada pagi hari relatif digunakan rumus sebagai
mengikuti waktu surut pukul 06.00 berikut:
sampai 09.00 WIB. Prosedur
penelitian, dilakukan pengawetan Di = ni/N x 100%
spesimen menggunakan formalin
agar warna dan tubuh spesimen Keterangan: Di = kelimpahan relatif (%) ;
tidak rusak. Identifikasi dilakukan ni = jumlah individu setiap jenis ; N =
jumlah total individu
dengan mengukur ukuran karapaks,

54
Adhani dkk: Identifikasi Spesies Sand Bubbler Crabs di Pantai Camplong Madura

HASIL
Berdasarkan hasil observasi Mictyris (Gambar 1), Scopimera
dan identifikasi yang dilakukan (Gambar 2 dan 3), Thalamita
diperoleh lima jenis hewan kepiting, (Gambar 4) dan Asthoret (Gambar
yang terdiri dari tiga genus, yaitu 5).

A B

Gambar 1. Mictyris longicarpus bagian dorsal (A); Mictyris longicarpus bagian ventral (B)

A B

Gambar 2. Scopimera globosa bagian dorsal (A); Scopimera globosa bagian ventral (B)

A B

Gambar 3. Scopimera intermediata bagian dorsal (A); Scopimera intermediata bagian


ventral (B)

55
Stigma 11(1): 52-61; April 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya

Gambar 4. Thalamita spinimana bagian dorsal

A B

Gambar 5. Asthoret lunaris bagian dorsal (A); Astorhet lunaris bagian ventral (B)

Dari lima spesies yang dalam spesies sand bubbler crab


ditemukan dilakukan identifikasi yaitu Mictyris longicarpus,
dengan mengukur karapaks, warna Scopimera globosa, dan Scopimera
dari kaki dan karapaksnya, serta intermediata. Sedangkan dua
membandingkan letak spesies lainnya yaitu, Thalamita
ditemukannya. Hasil identifikasi spinimana dan Asthoret lunaris
ditemukan lima spesies kepiting, tidak termasuk dalam sand bubbler
yang tiga diantaranya termasuk crab. (Tabel 1.)

Tabel 1. Identifikasi spesies kepiting di pantai Camplong, Madura


Hasil Identifikasi
Letak
Spesies Warna Warna Ukuran
ditemukannya
Karapaks Kaki Karapaks
(plot)
Mictyris hitam pxl ± 1,5 x di dalam pasir
orange
longicarpus keabuan ± 1 cm (2, 3, 4, 5, 6)
di permukaan
Scopimera cokelat coklat pxl ± 1 x ± 1
pasir (2, 3, 4, 5,
globosa kehitaman keabuan cm
6, 7)

56
Adhani dkk: Identifikasi Spesies Sand Bubbler Crabs di Pantai Camplong Madura

Hasil Identifikasi
Letak
Spesies Warna Warna Ukuran
ditemukannya
Karapaks Kaki Karapaks
(plot)
bercorak di permukaan
Scopimera coklat pxl ± 1 x ±
(kuning pasir (2, 3, 4, 5,
intermediata kekuningan 1 cm
kehijauan) 6, 7)
Thalamita pxl ± 1,2 x di permukaan
merah bata merah bata
spinimana ± 1 cm pasir (5)
di permukaan
pasir yang
Asthoret coklat pxl ± 4,8 x
Coklat masih tergenang
lunaris oranye ± 3 cm
air laut
(4, 7, 9)

Terdapat perbedaan kondisi memiliki nilai kelimpahan relatif


pada tiap plot mulai dari yang paling tinggi yaitu sbesar
keanekaragaman spesies, jumlah 38,1%, sedangkan untuk spesies
dari masing-masing spesies, kondisi Thalamita spinimana dan Asthoret
pada masing-masing plot. Dari 10 lunaris yang tidak termasuk dalam
plot yang dibuat, diketahui spesies sand bubbler crabs hanya memiliki
sand bubbler crabs banyak kelimpahan relatif sebesar 3,8% dan
ditemukan di pantai Camplong. 5,1%. (Tabel 2.)
Spesies Scopimera intermediata

Tabel 2. Kelimpahan relatif spesies kepiting di pantai Camplong, Madura


Spesies Kepiting
Plot Mictyris Scopimera Scopimera Thalamita Asthoret
longicarpus intermediata globosa spinimana lunaris
1 0% 0% 0% 0% 0%
2 3,2% 2,1% 3,3% 0% 0%
3 2,4% 4,4% 5,4% 0% 0%
4 5,8% 12,6% 9,1% 0% 1,3%
5 4,5% 11,9% 14,2% 3,8% 0%
6 0,7% 4,7% 3,1% 0% 0%
7 0% 2,4% 1,3% 0% 1,9%

57
Stigma 11(1): 52-61; April 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya

Spesies Kepiting
Plot Mictyris Scopimera Scopimera Thalamita Asthoret
longicarpus intermediata globosa spinimana lunaris
9 0% 0% 0% 0% 1,9%
10 0% 0% 0% 0% 0%
Total 16,6% 38,1% 36,4% 3,8% 5,1%

PEMBAHASAN
Ekosistem perairan, baik suatu perairan. Salah satu kelompok
perairan sungai, danau, maupun biota laut tersebut adalah
perairan pesisir dan laut merupakan invertebrata khususnya kepiting.
suatu himpunan integral dari Dari hasil observasi yang telah
komponen abiotik (fisik dan kimia) dilakukan di pantai Camplong,
dan biotik (organisme hidup) yang Madura, ditemukan lima jenis
berhubungan satu sama lain dan kepiting, yaitu Mictyris longicarpus,
saling berinteraksi membentuk suatu Scopimera globosa, Scopimera
struktur fungsional. Perubahan pada intermediata, Thalamita spinimana
salah satu komponen tersebut akan dan Asthoret lunaris. Kelima jenis
mempengaruhi keseluruhan sistem kepiting tersebut kemudian
kehidupan yang ada di dalamnya diidentifiksi, sesuai dengan metode
(Fachrul, 2007). yang disebutkan, yaitu dengan
Morfologi di zona tepi pantai membandingkan warna kaki,
meliputi tebing berbatu, pantai pasir karapaks, serta ukuran karapaks.
dan tanah basah (wetlands). Kondisi Dari hasil observasi diketahui,
morfologi dan karakteristik lain dari hanya terdapat dua spesies yang
suatu perairan mempengaruhi tergolong dalam sand bubbler crabs.
keanekaragaman biota laut yang ada Hal tersebut diketahui pada kondisi
di dalamnya. Biota laut yang berada ditemukannya kepiting serta
pada daerah tepi pantai ini dapat aktivitas yang dilakukan pada saat
beradaptasi dalam kondisi makan dan menggali lubang.
lingkungan yang cukup ekstrim Menurut Wong (2011), aktivitas
dimana beberapa parameter sand bubbler crabs memiliki
lingkungan seperti suhu, salinitas, pengaruh pada lingkungan pantai
kadar oksigen, dan habitat dapat berpasir. Diketahui bahwa sand
berubah secara signifikan (Pribadi bubbler crabs membentuk semacam
dkk, 2009). Beberapa biota laut sand balls yang merupakan sisa
sangat peka terhadap perubahan makanan, berupa pasir yang
lingkungan sehingga seringkali berbetuk bulat dengan pola tertentu.
digunakan sebagai indikator kualitas Selain itu, sand bubbler crabs

58
Adhani dkk: Identifikasi Spesies Sand Bubbler Crabs di Pantai Camplong Madura

berada di dalam lubang-lubang pasir pada substrat yang di butuhkan oleh


yang terbentuk ketika pantai surut. kepiting.
Dari diamater lubang juga dapat Ada pula kepiting jenis
dianalisis ukuran dan spesies Mictyris longicarpus, Thalamita
kepiting yang terdapat dalam lubang spinimana dan Asthoret lunaris
tersebut. yang ditemukan dengan jumlah
Berdasarkan Tabel 2 diketahui sedikit, bahkan tidak didapatkan
bahwa dari sisi jumlah kelimpahan ketika pengambilan sampel, hal
kepiting yang di temukan di pantai tersebut dikarenakan kepiting jenis
Camplong, dari 10 plot yang dibuat Mictyris longicarpus merupakan
diketahui spesies Scopimera globosa kepiting pasir yang hidup pada
dan Scopimera intermediata daerah intertidal bagian atas,
memiliki kelimpahan tertinggi yaitu kemungkinan ditemukan
secara berurutan sebesar 36,4% dan populasinya sedikit dikarenakan
38,1%. Kedua jenis kepiting tidak sedang musim kawin selain itu
tersebut termasuk dalam sand faktor lain yang mempengaruhi
bubbler crabs, sedangkan untuk yaitu kondisi pantai yang banyak
spesies Mictyris longicarpus, dikunjungi oleh pariwisatawan
Thalamita spinimana dan Asthoret (Subono, et al. 2016), sedangkan
lunaris hanya memiliki kelimpahan untuk jenis kepiting Thalamita
sebesar 25,5%. Dari data tersebut spinimana merupakan kepiting yang
diketahui bahwa pantai Camplong, hidup pada daerah pasir dengan batu
di dominasi oleh spesies sand karang dan karang berlamun, dan
bubbler crabs, hal tersebut sesuai kepiting jenis Asthoret lunaris
dengan kondisi pantai camplong, banyak di temukan di balik batuan
dengan karakteristik pantai berpasir. pada substrat dengan batuan besar
Kondisi gegografis pantai yang cenderung tergenang air di
Camplong, dengan pantai yang luas perairan dangkal (Anggraeni, et al.
dan landai, disebut dengan zona 2015). Sedangkan daerah
intertidal atau area pasang-surut pengambilan sampel kepiting pada
pada pantai, yang tentu sebagai penelitian ini adalah daerah
habitat berbagai macam hewan intertidal bagian atas permukaan
invertebrata, terutama kepiting substrat dengan mengikuti surut air,
(Abubakar, 2011). Didukung oleh sehingga wajar jika kepiting
pendapat Ansell (1988) yang Mictyris longicarpus, Thalamita
menyatakan bahwa kepiting pesisir spinimana dan Asthoret lunaris
melangsungkan aktivitas menggali ditemukan dalam jumlah sedikit.
dan meliang (digging, burrowing) Spesies sand bubbler crabs
pada zona intertidal yang mana pada pada pantai Camplong, Madura
zona tersebut memiliki partikel hanya terdapat genus Scopimera.
sedimen yang sesuai dan Terdapat dua spesies yang
microorganisme yang terkandung teridentifikasi yaitu, Scopimera
59
Stigma 11(1): 52-61; April 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya

globosa dan Scopimera konservasi untuk melestarikan


intermediata. Spesies Scopimera kepiting di pantai Camplong,
globosa banyak ditemukan di daerah Madura agar keberadaannya tetap
indo-west pasific, yang beriklim lestari.
tropis (Wong, 2010). Kondisi
tersebut cocok dengan iklim tropis SIMPULAN
yang ada di Indonesia, khususnya Berdasarkan hasil penelitian
Pantai Camplong, Madura. Ukuran dapat disimpulkan di Pantai
dari Scopimera globosa berkisar 1-2 Camplong, Madura ditemukan lima
cm, dengan ciri utama warna spesies spesies dengan nilai
karapaks berwarna coklat-kehitaman kelimpahan tertinggi terdapat pada
yang membedakan dengan spesies spesies Scopimera intermediata
Scopimera intermediata yang sebesar 38,1%. Hasil identifikasi
berwarna coklat-kehijauan. dari lima spesies kepiting yang
Kelimpahan spesies Scopimera ditemukan, hanya ada dua spesies
globosa dan Scopimera intermediata yang termasuk dalam spesies sand
mendominasi daripada spesies bubbler crabs, yaitu Scopimera
kepiting yang lain. Sand balls dan globosa, dan Scopimera
diameter lubang juga lebih kecil intermediata. Sand bubbler crabs
memiliki beberapa pola yang cukup yang menghasilkan sand balls
menarik yang dapat teramati saat dengan memiliki pola khusus yang
kondisi air laut surut. Hal ini dapat ditemukan di Pantai Camplong,
dijadikan daya tarik untuk Madura.
wisatawan dan perlu adanya upaya
Fachrul, M.F., 2007. Metode
DAFTAR PUSTAKA Sampling Bioekologi.
Anggraeni, P., Dewi, E., Rianta, P. Jakarta: Bumi Aksara
2015. Sebaran Brachyura di Katili, A.S, 2011. Struktur
Pulau Tikus Kepulauan Komunitas Echinodermata
Seribu. PROS SEM NAS pada Zona Intertidal di
MASY BIODIV INDON Vol. Gorontalo. Jurnal Penelitian
1, No. 2, 213-221. dan Pendidikan, Vol 8 (1): 51-
Ansell, D. A. (1988). Migration or 61.
shelter? Behavioural options Pribadi, R., Retno, H., & Chrisna,
for deposit feeding crabs on A.S., 2009. Komposisi Jenis
tropical sandy shores. In dan Distribusi Gastropoda di
Behavioural adaptations to Kawasan Hutan Mangrove
intertidal life: 15±26. Segara Anakan Cilacap. Ilmu
Chelazzi, G. & Vannini, M. Kelautan, Vol 14 (2): 102-111.
(Eds). NATO ASI Series. New Sahir,dkk, 2014, Anlisis Peran
York: PlenumPress. Pariwisata Pantai Camplong
Terhadap Kesejahteraan
60
Adhani dkk: Identifikasi Spesies Sand Bubbler Crabs di Pantai Camplong Madura

Masyarakat Lokal, Journal of longicarpus) di Pantai


Media Trend, Vol. 9, No. 2, Pangpajung, Modung,
181-195 Bangkalan, Madura.
Salmanu, Sriyanti. I. A., 2014. LenteraBio, Vol 3 (1): 7-13.
Keanekaragaman Gastropoda Wong, Kingsley J. H., Benny K. K.
pada Zona Intertidal Tengah Chan & Hsi-Te Shih, 2010.
(Midle Intertidal Zone) dan Taxonomy of the sand bubbler
Zona Intertidal Bawah (Lower crabs Scopimera globosa De
Intertidal Zone) Daerah Haan, 1835, and S. tuberculata
Padang Lamun Desa Waai. Stimpson, 1858 (Crustacea:
Biopendix, Vol 1 (1): 10-14. Decapoda: Dotillidae) in East
Subono, Azrijal Aziz, Tarzan Asia, with description of a
Purnomo & Reni Ambarwati, new species from the
2016. Struktur Populasi Ryukyus, Japan. Zootaxa
Kepiting Tentara (Myctyris 2345: 43–59.

61

Anda mungkin juga menyukai