Anda di halaman 1dari 17

CONTOH

PROPOSAL

USAHA BUDIDAYA AYAM PEDAGING


DENGAN RAMUAN HERBAL

Disusun oleh :
1.
2.
3.

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
2017

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL

USAHA BUDIDAYA AYAM PEDAGING


DENGAN RAMUAN HERBAL

Disusun oleh :
1. Faizal Bayu Kusworo
2. Feri Kurniawan
3. Rayndra Syahdan Mahmudin

Disahkan dan disetujui pada hari ....................... tanggal .............. bulan


…………… tahun 2017.

Disetujui oleh

Ketua Pelaksana Kegiatan Pembimbing

Dra. Suharti, MP Nur Prabewi, S.Pt, MP


NIP.19591004 199203 2 001 NIP. 19680409 199203 2 001

A.n Kuasa Pengguna Anggaran Penanggung Jawab Kegiatan


Pejabat Pembuat Komitmen

Bambang Dwi Hardjanto, S.Sos Gatot Adiwinarto, S.Pt, M.Si


NIP.19720406 199303 1 001 NIP. 19620730 198603 1 002

ii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
pengajuan proposal usaha budidaya ayam pedaging dengan ramuan herbal dapat
diselesaikan.
Proposal ini disusun sebagai pertimbangan dalam rangka pengembangan
kreativitas mahasiswa pada Program Bantuan Usaha Mahasiswa Jurusan
Penyuluhan Peternakan STPP Magelang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Ir. Ali Rachman, M.Si selaku ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Magelang.
2. Bambang Dwi Hardjanto, S.Sos selaku Pejabat Pembuat Komitmen STPP
Magelang.
3. Gatot Adiwinarto, S.Pt, M.Si selaku Penanggung Jawab Kegiatan.
4. Dra. Suharti,MP selaku Ketua Pelaksana Kegiatan.
5. Nur Prabewi, S.Pt, MP selaku Pembimbing.
6. Semua teman yang telah mendukung dalam pembuatan proposal ini.
Demikian Proposal ini dibuat, besar harapan penyusun atas terkabulnya
proposal Bantuan Usaha Mahasiswa ini. Kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan proposal ini, penyusun ucapkan terima kasih.

Magelang, 2017

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER PROPOSAL........................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
PRAKATA......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................................... 3
II. PROFIL USAHA ........................................................................................................... 4
A. Deskripsi Usaha Mahasiswa ..................................................................................... 4
B. Nama Organisasi ...................................................................................................... 4
C. Lokasi ....................................................................................................................... 4
D. Struktur Organisasi ................................................................................................... 4
III. PRODUK USAHA ....................................................................................................... 5
A. Produk yang Akan Dijual ......................................................................................... 5
B. Pembuatan Produk .................................................................................................... 5
C. Keunggulan Produk .................................................................................................. 5
D. Harga Produk ........................................................................................................... 5
IV. RENCANA PEMASARAN ......................................................................................... 6
A. Target Pasar .............................................................................................................. 6
B. Strategi Pemasaran ................................................................................................... 6
V. ANALISA USAHA TANI ............................................................................................. 7
A. Pemeliharaan Ayam Pedaging ................................................................................... 7
B. Kinerja Pemeliharaan ................................................................................................. 7
PENUTUP .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9
LAMPIRAN...................................................................................................................... 10

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat
meningkatkan taraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu badan usaha yang
kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal
mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat dan menguntungkan
dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan usaha harus mengikuti
hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan dalam dunia
usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintah.
Kebutuhan produk pangan asal hewan terus meningkat disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk, peningkatan pengetahuan, pergeseran gaya hidup dan
tingkat kesejahteraan masyarakat semakin membaik. Kontribusi terbesar dalam
penyediaan daging secara Nasional umumnya berasal dari ternak unggas dan sapi
potong. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam rangka peningkatan efisiensi
dan produktifitas peternakan, salah satunya adalah penggunaan antibiotika untuk
pengobatan penyakit dan pemacu pertumbuhan. Kebutuhan antibiotika untuk
pakan dan pengobatan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dengan
meningkatnya penggunaan antibiotika tersebut, maka meningkat pula manfaat dan
resiko yang mungkin ditimbulkan. Resiko ini berupa residu antibiotika dalam
produk peternakan seperti daging, susu dan telur akibat penggunaan antibiotika
yang tidak sesuai dengan dosis atau tidak memperhatikan waktu henti obat
(withdrawl time) (IPB, 2007).
Adanya residu akan menyebabkan turunnya tingkat kesehatan masyarakat
karena dapat menyebabkan resistensi, alergi atau keracunan (Murdiati, 1997). Di
sisi lain, pengurangan dosis atau tanpa pemberian obat, vitamin maupun vaksin
dalam pemeliharaan ayam broiler akan menimbulkan suatu masalah yang cukup
serius yaitu terjadi penurunan kesehatan atau bahkan terjadi peningkatan angka
kematian. Hal ini akan mengakibatkan terjadi penurunan produksi sehingga tidak
tercapai standart produksi yang diinginkan. Di samping harga obat cukup mahal,
pemberian obat-obatan, antibiotik, hormon maupun vitamin yang berlebihan pada

1
ayam broiler dikhawatirkan akan berpengaruh pula terhadap penurunan kualitas
dagingnya, sehingga apabila dikonsumsi oleh manusia secara terus menerus dalam
jangka waktu yang lama dikhawatirkan akan membahayakan bagi kesehatannya
(Zumrotun, 2012).
Untuk mengurangi pemakaian obat kimia yang dapat menimbulkan residu
antibiotika khususnya pada ayam pedaging (broiler), maka timbul pemikiran
penggunaan bahan organik yang berupa ramuan atau jamu herbal pada budidaya
ayam pedaging.
Jamu herbal yang dibuat pada budidaya ternak ini berkhasiat sebagai feed
additive dan bukan merupakan antibiotik, sehingga tidak berbahaya bagi manusia,
bahkan terbukti dapat meningkatkan konsumsi dan nafsu makan ayam broiler.
Ketua Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia mengatakan bahwa di
Indonesia sendiri saat ini tersedia cukup banyak bahan herbal yang bisa digunakan
untuk menangkal menyebarnya virus flu burung. Tanaman obat tersebut adalah
lidah buaya, temulawak, dan kunyit. Sedangkan Sri Sulandri (peneliti dari LIPI)
mengatakan bahwa pemberian secara rutin jamu ternak yang terdiri atas kunyit,
lengkuas, temulawak, kencur dan buah mengkudu yang diberikan pada unggas
dapat berfungsi sebagai stamina yaitu untuk menyehatkan dan meningkatkan
nafsu makan (Zumrotun, 2012).
Dari hasil penelitian maupun pendapat para ahli diperoleh kesimpulan
bahwa ternyata pemberian jamu atau tanaman obat yang dicampurkan baik dalam
ransum pakannya maupun air minum ayam dapat bermanfaat atau berkhasiat
untuk (1). meningkatkan daya tahan tubuh ayam (2) meningkatkan pertumbuhan
berat badan ayam (3). mengurangi tingkat kematian dan jumlah ayam yang sakit
(4) meningkatkan pendapatan peternak (5).mendapatkan ayam non kolesterol
karena lemak yang dihasilkan berkurang (6). mendapatkan karkas ayam yang
berbau dan warna yang segar dan (7) mengurangi bau kotoran ayam (ammonia).
Manfaat lain yang diperoleh adalah harga jamu tersebut lebih murah, menjaga
stamina tubuh, menambah nafsu makan, mencegah serta mengobati beberapa
penyakit seperti penyakit gangguan pernafasan (Snot dan CRD), koksidiosis, diare
maupun feses hijau dan menghindarkan unggas dari serangan virus flu burung
(Avian Influenza/AI) (Alex riana, 2010).

2
Budidaya ayam pedaging dengan ramuan herbal merupakan salah satu
alternatif untuk mewujudkan keterampilan dan pembelajaran mahasiswa serta
untuk menerapkan nilai-nilai kewirausahaan secara nyata.

B. Tujuan

Tujuan dari usaha ini antara lain :


1. Sebagai pembelajaran dalam bidang kewirausahaan
2. Diharapkan mahasiswa mendapatkan keuntungan.

3
II. PROFIL USAHA

A. Deskripsi Usaha Mahasiswa

Usaha Mahasiswa termasuk dalam kelompok usaha Unit Produksi. Usaha


Budidaya Ayam Pedaging dengan Ramuan Herbal dapat menghasilkan produksi
yang mempunyai daya saing, karena produksi daging yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang rendah residu antibiotik sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

B. Nama Organisasi

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam unit produksi yang


diselenggarakan oleh Jurusan Penyuluhan Peternakan di STPP Magelang diberi
nama “AYAM SEHAT” dengan harapan usaha unit produksi ini akan
menghasilkan kesehatan bagi yang melakukan usaha maupun konsumen pada
umumnya.

C. Lokasi

Lokasi usaha mahasiswa dilakukan di dalam kampus STPP Magelang


tepatnya di Laboratorium Ternak Unggas dan Aneka Ternak Jurusan Penyuluhan
Peternakan yang terletak di Jl. Magelang-Kopeng km.7, Tegalrejo, Kabupaten
Magelang.

D. Struktur Organisasi

Pelaksanaan kegiatan unit usaha ini dilakukan oleh kelompok dengan


jumlah 3 orang tiap kelompok yang semua mempunyai tanggungjawab dalam
kelompok usaha tersebut. Sebagai Ketua Kelompok adalah………..,
Bendahara………., Sekretaris…………, dan Anggota………..

4
III. PRODUK USAHA

A. Produk yang Akan Dijual

Produk yang akan dijual adalah ayam Pedaging dengan Ramuan Herbal,
ayam ini diproduksi dengan sistem pemeliharaan ayam pedaging seperti pada
umumnya. Perbedaan ayam pedaging ini dipelihara tanpa menggunakan bahan
obat kimia atau antibiotik tetapi menggunakan jamu herbal. Ayam pedaging ini
dipanen berdasarkan permintaan pasar.

B. Pembuatan Produk

Produk ayam pedaging dengan ramuan herbal menggunakan DOC ayam


pedaging dengan kualitas baik dan menggunakan pakan jadi dari perusahaan
pakan ternak unggas yang mempunyai kandungan protein dan energi sesuai apa
yang dibutuhkan oleh tubuh ayam.
Ayam pedaging ini dalam pemeliharaannya diberi ramuan jamu herbal
agar daya tahan tubuh ayam pedaging baik sehingga tidak mudah terserang
penyakit. Jamu herbal diberikan 6 kali (setiap minggu 2 kali) selama proses
pemeliharaan dan diberikan pada sore hari agar tubuh ayam hangat karena salah
satu manfaat jamu herbal adalah untuk menghangatkan suhu tubuh ayam.

C. Keunggulan Produk

Produk daging dari ayam pedaging dengan ramuan herbal ini diharapkan
mempunyai kelebihan dibanding dengan ayam pedaging pada umumnya, tentunya
residu antibiotik dapat ditekan, kandungan kadar kolesterol darah dapat
diturunkan dan mengandung anti bakteri (Agustina Y, 2006).

D. Harga Produk

Ayam pedaging dengan ramuan herbal dijual dalam bentuk hidup dan
apabila pembeli menghendaki dalam bentuk karkas, akan dilayani dengan
menambah biaya pemotongan dan pencabutan bulu ayam sebesar Rp. ……./ekor.

5
IV. RENCANA PEMASARAN

A. Target Pasar

1. Gambaran Umum
Jenis produk ayam pedaging di pasar dijual dalam bentuk karkas, umur antara
35 hari sampai dengan 40 hari. Namun peternak dalam memasarkan ayam juga
melalui tengkulak ke pemotong kemudian ke pasar dalam bentuk karkas.
2. Permintaan
Jumlah permintaan daging ayam di Kota dan Kabupaten Magelang sudah
mencapai puluhan ton per hari, hal tersebut terlihat dari para tengkulak dan
pedagang penampung yang masih kekurangan stok ayam.
3. Rencana Penjualan
Melihat kondisi permintaan di atas, rencana untuk memproduksi ayam
pedaging di tahun pertama sekitar 600 ekor dan akan berkembang pada tahun-
tahun berikutnya, dengan melihat kondisi perkembangan dan kebijakan di STPP
Magelang.
4. Pesaing
Produk ayam pedaging di pasaran secara umum mempunyai ciri-ciri ayam
dijual pada umur 35-40 hari, bobot rata-rata 2 kg- 2,5 kg, hasil dari pemeliharaan
dengan menggunakan obat-obatan kimia/ antibiotik.

B. Strategi Pemasaran

Produk ayam pedaging yang akan dipasarkan mempunyai ciri-ciri umum


yang disesuaikan dengan keinginan pasar, dapat dilakukan jual ke tengkulak atau
langsung ke konsumen.
Melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui kelompok tani binaan STPP
Magelang tentang produk pemeliharaan dengan menggunakan ramuan herbal.

6
V. ANALISA USAHA TANI

A. Pemeliharaan Ayam Pedaging

1. Biaya Variabel
a. Bibit ayam Super chick 1000 ekor 2.850,00 per ekor Rp 2.850.000,00
b. Pakan Gunafed 3050 kg @ Rp 2.500,00 Rp 7.625.000,00
c. Vaksin Rp 165.000,00
d. Jamu Herbal Rp 100.000,00
e. Desinfektan Rp 85.000,00
f. Sekam 38 karung @ Rp 3250.00 Rp 123.500,00
g. Minyak tanah 200 liter Rp 220.000,00
h. Tenaga kerja Rp 150.000,00
i. Lain-lain Rp 50.000,00
Jumlah Biaya Rp 11.368.500,00

2. Pendapatan
a. Total penjualan 1592,1 kg @ Rp 9.000,00 Rp 14.328.900,00
b. Jual Karung pakan 60 lembar @ Rp 1.000,00 Rp 60.000,00
c. Jual pupuk kandang Rp 50.000,00
Total Penerimaan Rp 14.438.900,00

3. Keuntungan / Kerugian
a. Total Penerimaan Rp 14.438.900,00
b. Jumlah Biaya Rp 11.368.500,00
Rp 3.070.400,00

4. Break event point (BEP) Harga


Jumlah Biaya Rp 11.368.500,00 Rp 7.140,57
Total Produksi 1592,1 kg

5. Break event point (BEP) Produk


Jumlah Biaya Rp 11.368.500,00 1263,17 kg
Harga jual ayam/kg Rp 9000
6. Benefit-cost ratio (BCR)
Total Pendapatan Rp 14.438.900 1,27
Jumlah Biaya Rp 11.368.500

B. Kinerja Pemeliharaan

1 Jumlah masuk 1000 ekor


2 Mortalitas 129 ekor (12,9%) jumlah panen 871 ekor
3 Berat panen 1592,1 kg
4 Berat rata-rata 1,83 kg
5 Kebutuhan pakan 3050 kg
6 FCR / Feed Conversion Ratio 1,92
7 Umur penjualan 37 hari
8 Harga daging rata-rata per kg Rp 9.000,00

7
PENUTUP

Usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan dikarenakan


BCR > 1. Usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh
orang-orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan.
Disadari bahwa usaha ini tidak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan
terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
Demikian proposal yang dibuat sebagai bahan acuan dan dasar demi
terlaksananya kegiatan usaha tersebut, sekaligus menjadi bahan pertimbangan
bagi bidang kewirausahaan untuk merealisasikan kegiatan usaha budidaya ayam
pedaging herbal ini. Atas kesediaan membaca proposal dan bantuannya diucapkan
terima kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustina Y. 2006. Penggunaan Ramuan Herbal Sebagai Feed Additive untuk


Meningkatkan Performance Broiler. Diakses Tanggal 8 Maret 2017.
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/lokakarya/kugs06-
10.pdf.

Alex riana. 2010. Pemberian Jamu Meningkatkan Produktifitas Ayam Pedaging.


Makalah LKS Tingkat propinsi Jabar 2010.
IPB. 2007. Residu Antibiotika Pada Karkas, Organ dan Kaki Ayam Pedaging.
Diakses Tanggal 27 Maret 2017.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/9595/Bab%20I
%202007mar.pdf;jsessionid=A79B01B620AACDDBCF094D3C84E61
7B8?sequence=8.
Murdiati, Tri Budhi. 1997. Pemakaian Antibiotika dalam Usaha Peternakan.
Diakses Tanggal 24 Maret 2017.
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo61-
3.pdf?secure=1.
Zumrotun. 2012. Jamu Sebagai Feed Additive dan Feed Suplement untuk
Meningkatkan Efisiensi dan Kesehatan Broiler. Diakses Tanggal 23
Maret 2017. http://vedca.siap.web.id/2012/03/14/jamu-sebagai-feed-
additive-dan-feed-suplement-untuk-meningkatkan-efisiensi-dan-
kesehatan-broiler-oleh-zumrotun-ir-mp-widyaiswara-pppptk-pertanian.

9
Lampiran 1. Persiapan Kandang sebelum Anak Ayam Datang

Hari ke Kegiatan Keterangan

-7 Melakukan persiapan kandang yang akan Diterjen


digunakan untuk memelihara ayam broiler.
Bersihkan kandang dengan menyapu, sarang laba-
laba, semprot dengan deterjen

-6 Kandang disemprot dengan desinfektan Biosit

-5 Persiapkan semua peralatan yang akan digunakan, Biosit


cuci dengan desinfektan dan masukkan kedalam
kandang.

-4 Pasang tirai (plastik) mengelilingi kandang setinggi Biosit


dinding kandang. Semprot lagi dengan desinfektan.

-3 Jika perlu gunakan kapur sebagai desinfektan di Kapur gamping


seluruh kandang

-2 Ratakan liter, yang diperlukan untuk indukan ayam Biosit


tidak perlu tebal, semprot lagi seluruh kandang
terutama chick guard

-1 Nyalakan indukan, agar kondisi indukan hangat


siap untuk digunakan jika anak ayam datang

0 Saat Day Old Chick (DOC) datang, indukan sudah


siap, masukkan DOC

10
Lampiran 2. Jadwal Pemeliharaan Ayam Pedaging

Hari Keterangan
Kegiatan Air Minum
ke
0 Kandang dan peralatan dalam kondisi
stiril, indukan dinyalakan persiapan
untuk menerima DOC (day old chick)
yang akan datang
1 Saat DOC datang, lakukan  Tambah gula Pemberian
penimbangan pada sampel secara acak  Vitamin Jamu 1
10% dari jumlah DOC dan beri tanda  Antibiotik ganti minggu 2 kali
pada sampel tersebut (untuk dengan Jamu
penimbangan selanjutnya). DOC
lepaskan ke kandang indukan, berikan
air minum ditambah dengan air gula /
tetes dapat pula ditambahkan dengan
antibiotik, diberikan selama 6 jam,
setelah itu air minum dicampur dengan
vitamin + antibiotik. Buat tempat pakan
dari kerdus bekas DOC dan timbang
pakan awal berikan pakan sedikit demi
sedikit.
2 Lakukan kontrol setiap saat terhadap
suhu indukan, pakan air minum,
kesehatan dll. Tambahkan pakan dan
air minum selalu tersedia (adlibitum).
3 Kontrol setiap saat, pekerjaan rutin
pemberian pakan dan minum (air
minum usahakan diganti setiap pagi
dan sore). Lakukan vaksinasi ND 1
melalui tetes mata / mulut / hidung. Air
minum putih, tanpa campuran. Lihat
kepadatan kandang ! jika padat lakukan
pelebaran kandang.
4-6 Pekerjaan rutin kontrol, pakan, minum, Air minum
suhu indukan dapat dikurangi sesuai ditambah dengan
dengan kondisi anak ayam dan cuaca. jamu herbal
7 Pekerjaan rutin. Penimbangan pakan
sisa dan penimbangan pakan awal
untuk minggu ke 2, penimbangan anak

11
ayam. Vaksinasi Gumboro A melalui
tetes mata / mulut / hidung atau melalui
air minum. Lakukan pelebaran kandang
1/2 kandang, air minum tanpa
campuran.
8 - 13 Pekerjaan rutin. Air minum sesuai
dengan program pemeliharaan, pada
siang hari indukan dimatikan dan saat
malam pemanas disesuaikan kondisi
anak ayam.
14 Pekerjaan rutin. Penimbangan sisa
pakan dan pakan awal minggu ke 3,
bobot ayam. Vaksinasi Gumboro B
melalui air minum, pelebaran kandang
sudah menggunakan kandang penuh
(full kandang).
15 - 16 Pekerjaan rutin.
19 - 20 Pekerjaan rutin. Pergantian pakan dari
pakan starter ke pakan finisher dengan
pencampuran sedikit, semakin hari
semakin banyak dilakukan beberapa
hari untuk menghindari stres, juga air
minum diberikan anti stres.
21 Pekerjaan rutin. Pada umur ini sudah
lepas dari pemanas. Timbang pakan
sisa dan pakan awal minggu ke 4,
vaksimasi ND ke 2.
22 - 27 Pekerjaan rutin. Perhatikan program
pencegahan penyakit dan sekam jangan
sampai basah.
28 Pekerjaan rutin. Penimbangan sisa
pakan dan pakan awal minggu ke 3,
bobot ayam.
29 - 34 Pekerjaan rutin. Perhatikan program
pencegahan penyakit dan sekam jangan
sampai basah.
35 Pekerjaan rutin. Penimbangan sisa
pakan dan pakan awal minggu ke 5,

12
bobot ayam.
36 - 41 Pekerjaan rutin. Perhatikan program
pencegahan penyakit dan sekam jangan
sampai basah.
42 Pekerjaan rutin. Penimbangan sisa
pakan, bobot ayam, penjualan ayam.

13

Anda mungkin juga menyukai