1
Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh:
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin
nasional dan daerah.
2) Penelitian Ex post facto
Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian mengikutikebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.Contoh: penelitian untuk mengungkapakn
sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah.
3) Penelitian eksperimen
Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Contoh: penelitian penerapan
metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil
berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas di jalan.
4) Penelitian naturalistik
Sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna
upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-
faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
5) Policy research (penelitian kebijaksanaan)
Suatu proses penelitian yang dilakukaan pada atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk
membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan
struktur organisasi.
6) Action research
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. .
Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan
masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
7) Penelitian evaluasi
2
Penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan fenomena suatu kejadian, kegiatan dan
produk. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan,
penelitian keluarga berencana.
8) Penelitian sejarah
Penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang
berlangsung di masa lalu.Contoh: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota
tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun.
9) Penelitan dan Pengembangan (R&D / Research and Development)
Menurut Borg and Gall (1988) penelitan dan pengembangan merupakan penelitan yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk – produk yang digunakan
dalam pendidikan dan pembelajaran. Contoh penelitian tentang kemungkinan
mengembang-kan produk A menjadi produk A plus.
3
pandangan, persepsi, atau penilaian responden terhadap diri responden atau kondisi
lingkungan dan perubahannya.
2. Penelitian Empiris
Penelitian Empiris (empiris research) merupakan penelitian terhadap fakta empiris
yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian empiris umunnya
lebih menekankan pada penyelidikan aspek perilaku daripada opini. Studi kasus dan
lapangan serta penelitian eksperimen merupakan contoh tipe penelitian ini.
3. Penelitian Arsip
Penelitian arsip (Archival Research) merupakan penelitian terhadap fakta yang tertulis
(dokumen) atau berupa arsip data. Dokumen atau arsip yang diteliti berdasarkan
sumbernya dapat berasal dari data internal, yaitu dokumen, arsip, dan catatan orisini
yang diperoleh dari suatu organisasi atau berasal dari data eksternal, yaitu publikasi
data yang diperoleh melalui orang lain.
4
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data
kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data
kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara
membilang.
Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran.
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat
dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui
pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu.
Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun
secara berjenjang menurut besarnya.
Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria
tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
5
keputusan (dalam Hasan, 2002:10) adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pengambilan keputusan merupakan satu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti sebagai suatu cara pemecahan
masalah.
6
dengan permasalahan dan beberapa alternatif atau pilihan sebagai jawaban dari
permasalahannya. Selanjutnya, dari beberapa alternatif jawaban tersebut, ia mulai
mempertimbangkan, berpikir, menaksir, memprediksi dan menentukan pilihan. Tahap
menentukan pilihan terhadap alternatif yang ada merupakan tahap penting dalam proses
pengambilan keputusan.
Menurut Simon (dalam Hasan, 2002; 24) proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga
fase keputusan, yaitu sebagai berikut.
1. Fase intelegensia
Merupakan fase penelusuran informasi untuk keadaan yang memungkinkan dalam
rangka pengambilan keputusan. Jadi merupakan pengamatan lingkungan dalam
pengambilan keputusan. Data dan informasi diperoleh, diproses dan diuji untuk mencari
bukti-bukti yang dapat diidentifikasi, baik yang pemasalahan pokok peluang untuk
memecahkannnya.
2. Fase desain
Merupakan fase pencarian/penemuan, pengembangan serta analisa kemungkinan
suatu tindakan. Jadi merupakan kegiatan perancangan dalam pengambilan keputusan, fase
ini terdiri atas sebagai berikut.
a. Identifikasi masalah, merupakan perbedaan antara situasi yang terjadi dengan situasi
yang ingin dicapai.
b. Formulasi masalah, merupakan langkah di mana masalah dipertajam sehingga kegiatan
desain dan pengembangan sesuai dengan permasalahan yang sebenarnya. Cara yang
dilakukan dalam formulasi permasalahan adalah sebagai berikut.
1) Menentukan batasan-batasan pemasalahan.
2) Menguji perubahan-perubahan yang dapat menyebabkan permasalahan dapat
dipecahkan.
3) Merinci masalah pokok kedalam sub-sub masalah.
3. Fase pemilihan
Merupakan fase seleksi alternatif atau tindakan yang dilakukan dari alternatif-
alternatif tersebut. Alternatif yang dipilih kemudian diputuskan dan dilaksanakan. Jadi
merupakan kegiatan memilih tindakan atau alternatif tertentu dari bermacam-macam
kemungkinan yang akan ditempuh.
7
DAFTAR PUSTAKA