Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG USAHA M&G ASSOCIATES - JAKARTA PUSAT Jl. Asia
Afrika, Gelora - Tanah Abang

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan

Program Strata 1 Jurusan Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Ahmad Dahlan Jakarta

RATU PAIMAH 2012.35.1907

AYU SAPITRI 2013.35.2296

MARYANIH 2013.35.2304
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

AHMAD DAHLAN JAKARTA

2016
i

LAPORAN HASIL

KULIAH KERJA LAPANGAN

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG USAHA

M&G ASSOCIATES - JAKARTA PUSAT

Jl. Asia Afrika, Gelora - Tanah Abang

Penyusun :

1. Ratu Paimah 2012.35.1907

2. Ayu Sapitri 2013.35.2296

3. Maryanih 2013.35.2304
Ketua Jurusan Pembimbing Lapangan

(Henny Mulyati SE, M.Com) (Fera Marlina Sitorus)


ii

PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini disusun oleh :

1. Ratu Paimah 2012.35.1907

2. Ayu Sapitri 2013.35.2296

3. Maryanih 2013.35.2304

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan di M&G Associates Sejak tanggal


01 – 30 Desember 2016 yang disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Instansi


(Yayat Sujatna, SE, M.Si) (Fera Marlina Sitorus)

Ketua Jurusan

STIE Ahmad Dahlan Jakarta

(Henny Mulyati SE, M.Com)


iii

FORMULIR KEHADIRAN MAHASISWA

Rekapitulasi kegiatan KKL


Tempat : M&G Associates
Nama : Ratu Paimah
NIM : 2012.35.1907
Jurusan : Akuntansi
Tanggal : Desember 2016

TANDA
MINGGU JENIS KEGIATAN TANGGAL TANGAN

1. Perkenalan kepada seluruh pegawai M&G


Associates
01 sd 07
I 2. Penugasan di bagian penagihan piutang
Des 2016
3. Mempelajari SOP bagian penagihan piutang

4. Membuat register piutang ke dalam excel

1. Mempelajari cara membuat Faktur/Nota/Invoice

2. Mempelajari cara membuat Faktur Pajak (E-


faktur)
08 sd 14
II 3. Mempelajari cara berkomunikasi yang baik
Des 2016
kepada klien

4. Mempelajari cara membuat surat penagihan


piutang kepada klien

1. Menghubungi klien untuk melakukan Penagihan


Piutang yang sudah melewati tanggal jatuh tempo
2. Membuat Rekonsiliasi Bank 15 sd 21
III
3. Menjurnal Penerimaan Kas ke dalam sistem Des 2016
akuntansi

Merekap Invoice dan Kwitansi klien

1. Melakukan Input data Invoice dan Kwitansi klien


ke dalam sistem akuntansi
22 sd 30
IV 2. Membuat Rekap Penjualan klien
Des 2016
3. Mempelajari cara membuat E-Billing Pajak

4. Mempelajari cara E-filling yang tepat

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


iv

FORMULIR KEHADIRAN MAHASISWA

Rekapitulasi kegiatan KKL


Tempat : M&G Associates
Nama : Ayu Sapitri
NIM : 2013.35.2296
Jurusan : Akuntansi
Tanggal : Desember 2016

TANDA
MINGGU JENIS KEGIATAN TANGGAL TANGAN

1. Perkenalan kepada seluruh pegawai M&G


Associates
01 sd 07
I 2. Penugasan di bagian penagihan piutang
Des 2016
3. Mempelajari SOP bagian penagihan piutang

4. Membuat register piutang ke dalam excel

1. Mempelajari cara membuat Faktur/Nota/Invoice

2. Mempelajari cara membuat Faktur Pajak (E-


faktur)
08 sd 14
II 3. Mempelajari cara berkomunikasi yang baik
Des 2016
kepada klien

4. Mempelajari cara membuat surat penagihan


piutang kepada klien

1. Menghubungi klien untuk melakukan Penagihan


Piutang yang sudah melewati tanggal jatuh tempo
2. Membuat Rekonsiliasi Bank 15 sd 21
III
3. Menjurnal Penerimaan Kas ke dalam sistem Des 2016
akuntansi

Merekap Invoice dan Kwitansi klien

1. Melakukan Input data Invoice dan Kwitansi klien


ke dalam sistem akuntansi
22 sd 30
IV 2. Membuat Rekap Penjualan klien
Des 2016
3. Mempelajari cara membuat E-Billing Pajak

4. Mempelajari cara E-filling yang tepat

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


v

FORMULIR KEHADIRAN MAHASISWA

Rekapitulasi kegiatan KKL


Tempat : M&G Associates
Nama : Maryanih
NIM : 2013.35.2304
Jurusan : Akuntansi
Tanggal : Desember 2016

TANDA
MINGGU JENIS KEGIATAN TANGGAL TANGAN

1. Perkenalan kepada seluruh pegawai M&G


Associates
01 sd 07
I 2. Penugasan di bagian penagihan piutang
Des 2016
3. Mempelajari SOP bagian penagihan piutang

4. Membuat register piutang ke dalam excel

1. Mempelajari cara membuat Faktur/Nota/Invoice

2. Mempelajari cara membuat Faktur Pajak (E-


faktur)
08 sd 14
II 3. Mempelajari cara berkomunikasi yang baik
Des 2016
kepada klien

4. Mempelajari cara membuat surat penagihan


piutang kepada klien

1. Menghubungi klien untuk melakukan Penagihan


Piutang yang sudah melewati tanggal jatuh tempo
2. Membuat Rekonsiliasi Bank 15 sd 21
III
3. Menjurnal Penerimaan Kas ke dalam sistem Des 2016
akuntansi

Merekap Invoice dan Kwitansi klien

1. Melakukan Input data Invoice dan Kwitansi klien


ke dalam sistem akuntansi
22 sd 30
IV 2. Membuat Rekap Penjualan klien
Des 2016
3. Mempelajari cara membuat E-Billing Pajak

4. Mempelajari cara E-filling yang tepat

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


vi

FORMULIR PENILAIAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Nama : Ratu Paimah


NIM : 2012.35.1907
Program Studi : Akuntansi

No Nilai Angka

Penilaian (0 - 100) Nilai

1 Kehadiran 100 A

2 Kerjasama dalam tim 85 A

3 Partisipasi Aktif 80 A

4 Komunikasi/Interaksi 83 A

5 Kinerja 85 A

Jumlah

Keterangan:
® 80-100 =A
® 70-79 =B
® 60-69 =C
® 50-59 =D
® <50 =E

Jakarta, 30 Desember 2016

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


vii

FORMULIR PENILAIAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Nama : Ayu Sapitri


NIM : 2013.35.2296
Program Studi : Akuntansi

No Nilai Angka

Penilaian (0 - 100) Nilai

1 Kehadiran 100 A

2 Kerjasama dalam tim 85 A

3 Partisipasi Aktif 80 A

4 Komunikasi/Interaksi 83 A

5 Kinerja 85 A

Jumlah

Keterangan:
® 80-100 =A
® 70-79 =B
® 60-69 =C
® 50-59 =D
® <50 =E

Jakarta, 30 Desember 2016

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


viii

FORMULIR PENILAIAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Nama : Maryanih
NIM : 2013.35.2304
Program Studi : Akuntansi

No Nilai Angka

Penilaian (0 - 100) Nilai

1 Kehadiran 100 A

2 Kerjasama dalam tim 85 A

3 Partisipasi Aktif 80 A

4 Komunikasi/Interaksi 83 A

5 Kinerja 85 A

Jumlah

Keterangan:
® 80-100 =A
® 70-79 =B
® 60-69 =C
® 50-59 =D
® <50 =E

Jakarta, 30 Desember 2016

Pembimbing Lapangan

(Fera Marlina Sitorus)


ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………

LEMBARAN PENGESAHAN .................................................................................... i

LEMBAR PENILAIAN KKL DARI PERUSAHAAN ........................................ vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KULIAH KERJA LAPANGAN .................. 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN ......... 2

1.3 SISTEMATIKA PELAPORAN KULIAH

KERJA LAPANGAN.................................................................................. 3

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH PERUSAHAAN ...................................................................... 5

2.2 TEMPAT DAN KEDUDUKAN PERUSAHAAN ............................ 5


2.3 BENTUK DAN BADAN HUKUM PERUSAHAAN ...................... 5

2.4 BIDANG PEKERJAAN PERUSAHAAN............................................ 6

2.5 BIDANG PEKERJAAN DIVISI ............................................................. 6

2.6 STUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN....................................... 6

BAB III KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1JADWAL KULIAH KERJA LAPANGAN........................................... 7

3.2 CARA/ TEKNIK KULIAH KERJA LAPANGAN ........................... 8

3.3DATA KULIAH KERJA LAPANGAN ................................................. 9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 30

4.2 SARAN............................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 31

LAMPIRAN
x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari

laporan hasil Kuliah Kerja Lapangan ini adalah “Prosedur Penagihan Piutang

pada M&G Associates”.

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami miliki, kami telah

mencoba untuk menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Dalam menyusun

laporan ini kami banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Dengan ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua

pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan pelaporan ini.

Ucapan terima kasih ini kami sampaikan kepada:

1. Ibu Henny Mulyati, SE, M.Com selaku ketua jurusan akuntansi di Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan atas bimbingan serta arahan dalam

pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini.

2. Bapak Yayat Sujatna, SE, M.Si selaku dosen pembimbing dalam

pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.


3. Ibu Fera Marlina Sitorus selaku pembimbing lapangan yang telah banyak

membantu kami dalam menjalankan Kuliah Kerja Lapangan di M&G

Associates, Jakarta Pusat.


xi

4. Pimpinan dan karyawan dari M&G Associates Jakarta Pusat yang telah

menerima dan membantu kami dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja

Lapangan ini.

5. Teristimewa untuk orangtua kami masing-masing yang tiada henti

memberikan dukungan dan dorongan moril maupun materil kepada kami.

Dengan doa dan restu yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan kami

sebagai penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan dan kasih sayang

mereka dengan segala berkah-Nya.

6. Terima kasih juga untuk teman-teman seperjuangan selama kuliah yang

namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Harapan kami semoga laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat

dijadikan tambahan wawasan serta ilmu pengetahuan khususnya bagi kami

sebagai penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 30 Desember 2016


Penulis
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan

Kuliah kerja lapangan (KKL) adalah pembelajaran ekstrakurikuler yang

mengintegrasikan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah ke dalam

satu paket program kerja lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam

rangka praktik kerja lapangan.

Sehubungan dengan semakin ketatnya persaingan di lapangan tentang

pemenuhan tenaga kerja di berbagai perusahan, menjadi salah satu dasar

hukum di buatnya Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, Keputusan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan

Tinggi dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 043/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Dengan

adanya dasar tersebut maka Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menjadi salah satu

syarat mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa di STIE

Ahmad Dahlan Ciputat.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menjadi dasar utama bagi mahasiswa untuk

melatih diri menghadapi persaingan di dunia kerja karena pengalaman bekerja

merupakan salah satu syarat penting sebagai pertimbangan bagi perusahaan.


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) juga sebagai tempat mahasiswa untuk

membentuk karakter diri agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas

dan terlatih sehingga dapat membangun mahasiswa untuk lebih siap dalam

menghadapi dunia kerja. Selain itu Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat
2

membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang ditekuninya

dan mendapatkan gambaran pengimplementansian ilmu di dunia kerja.

Mahasiswa juga akan belajar mengatasi perbedaan antara teori yang

didapatkan di bangku kuliah dengan permasalahan yang terjadi di lapangan

serta pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalah yang ada

dalam suatu perusahaan.

1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

Adapun maksud dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah untuk menjalin

kerjasama dengan berbagai perusahaan dalam bermacam bidang. Selain itu,

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan mata kuliah yang sifatnya wajib di

tempuh oleh setiap mahasiwa STIE Ahmad Dahlan Ciputat sebagai substansi

kegiatan yang sifatnya praktek kerja instansi yang bermaksud untuk

memberikan pengalaman bekerja bidang tertentu yang berkaitan dengan

rencana dan keahlian mahasiswa. Dan juga diharapkan dapat memenuhi dan

melengkapi pengetahuan teoritis mahasiswa yang di peroleh di bangku

perkuliahan, sehingga mahasiswa tidak hanya mengusai teori tetapi juga

mampu memiliki pandangan yang luas melalui Kuliah Kerja Lapangan

(KKL).

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa, tidak hanya teori tetapi juga

kemampuan praktek dilapangan.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan teori

ke dalam praktek di lapangan.


3

3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan baru dalam praktek di lapangan.

4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bersosialisasi,

berkomunikasi dan berorganisasi di dalam dunia kerja.

5. Memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sehingga mampu

meningkatkan kemampuan untuk dapat bersaing secara kompetitif.

6. Merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan tugas akhir skripsi.

7. Mempersiapkan penulis menjadi sarjana yang siap pakai dengan keahlian

yang dimiliki sesuai dengan bidangnya.

1.3 Sistematika Pelaporan Kuliah Kerja Lapangan

Adapun sistematika penulisan laporan yang akan dibahas oleh penulis

meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan KKL, dan

sistematika penulisan laporan KKL.

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan

perusahaan, bentuk serta badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan


perusahaan, bidang pekerjaan divisi tempat KKL dan struktur

organisasi perusahaan.

BAB III KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KULIAH

KERJA LAPANGAN

Bab ini menerangkan tentang jadwal KKL, cara/ teknik KKL

dan data kuliah kerja lapangan.


4

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan selama praktek kerja lapangan

dan saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA
5

BAB II

RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

M&G Associates berdiri pada tahun 2008, dengan akta pendirian


No.20 Tahun 2008. M&G Associates merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa.

M&G Associates bertujuan untuk memberikan pelayanan jasa terbaik


kepada klien. Memanfaatkan hubungan dengan klien secara baik agar
menjadi mitra yang saling bekerja sama dalam keberhasilan, sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan.

Perusahaan ini berlokasi di STC Senayan Lt. 5 No. 15-17 Jl. Asia
Afrika, Gelora – Tanah Abang – Jakarta Pusat 10270. Lokasi perusahaan ini
amat starategis sehingga dapat kejangkau dari segala sudut untuk memenuhi
kepentingan klien, sebagian besar kegiatan perusahaan ini adalah di bidang
jasa.

2.2. Tempat dan Kedudukan Perusahaan

Tempat dan kedudukan perusahaan merupakan alamat di mana


penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang beralamat
sebagai berikut :

Nama Perusahaan

Alamat Telepon
: M&G Associates Gelora – Tanah Abang – Jakarta Pusat 10270

: STC Senayan Lt. 5 No. 15-17,


: 021.57931537
Jl. Asia Afrika

2.3. Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan

M&G Associates didirikan pada tahun 2008 dengan 2 (dua) kali


mengalami perubahan dengan informasi nomor dan tanggal akta dibawah
ini:

1. Akta Pendirian No. 20 tanggal 24 April 2008;

2. Akta Perubahan No. 15 tanggal 22 Juli 2008; dan

3. Akta perubahan yang terakhir No. 5 tanggal 6 Oktober 2015.


6

2.4. Bidang Pekerjaan Perusahaan

M&G Associates adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa


konsultan, baik konsultan hukum, pajak dan akuntansi untuk badan usaha
maupun perorangan.

2.5. Bidang Pekerjaan Divisi/Departemen tempat KKL

Penyusun dalam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini ditempatkan di


Divisi/Departemen keuangan khususnya penagihan piutang. Piutang
pelanggan harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi piutang macet dan
dapat ditagih sesuai dengan umur piutangnya karena piutang merupakan
sumber pendapatan perusahaan yang belum terbayar. Oleh karena itu,
bagian penagihan piutang berperan penting dalam mengelola pendapatan
perusahaan yang belum terbayar.

2.6. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Susunan organisasi M&G Associates dapat digambarkan dalam struktur
organisasi yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Direktur

Manager
Markerting
Auditor Keuangan

(Sales)

Ketua Admin Finance &


Supervisor
Team Sales Accounting

Anggota Pajak

Gambar 1: Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: Company Profile


7

BAB III

KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1. Jadwal Kuliah Kerja Lapangan

Waktu dan hari pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan adalah hari


Senin-Jumat, yaitu dengan jam kerja dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Kuliah Kerja Lapangan di mulai pada tanggal 01 Desember 2016 dan
berakhir pada tanggal 30 Desember 2016. Selama Kuliah Kerja Lapangan
mahasiswa melakukan aktivitas sebagaimana yang telah di jelaskan oleh
pembimbing lapangan.

Berikut penulis lampirkan tabel untuk mendiskripsikan kegiatan penulis


selama melaksanakan kuliah kerja lapangan.

MINGGU JENIS KEGIATAN TANGGAL

1. Perkenalan kepada seluruh pegawai M&G Associates

2. Penugasan di bagian penagihan piutang 01 sd 07 Des


I
3. Mempelajari SOP bagian penagihan piutang 2016

4. Membuat register piutang ke dalam excel

1. Mempelajari cara membuat Faktur/Nota/Invoice

2. Mempelajari cara membuat Faktur Pajak (E-Faktur)


3. Mempelajari cara berkomunikasi yang baik kepada 08 sd 14 Des
II
klien 2016
4. Mempelajari cara membuat surat Penagihan Piutang
untuk klien

1. Menghubungi klien untuk melakukan penagihan


piutang yang sudah melewati tanggal jatuh tempo
15 sd 21 Des
III 2. Membuat Rekonsiliasi Bank
2016
3. Menjurnal penerimaan kas ke dalam sistem akuntansi

4. Merekap Invoice dan Kwitansi klien

1. Melakukan Input data Invoice dan Kwitansi klien ke


dalam sistem akuntansi
22 sd 30 Des
IV 2. Membuat Rekap Penjualan klien
2016
3. Mempelajari cara membuat E-Billing Pajak

4. Mempelajari cara E-filling yang tepat

Gambar 2 Tabel Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan


8

3.2. Cara/Teknik Kuliah Kerja Lapangan

Teknik yang digunakan dalam kegiatan kuliah kerja lapangan pada

M&G Associates adalah sebagai berikut:

1. Observasi.

“Observasi adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau


pengamatan suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencakup
semua kegiatan perhatian ke objek dengan menggunakan alat
penilaian sensorik atau suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
sengaja dan sara untuk mengumpulkan data dan melaksanakan
prosedur yang sistemastis dan tepat” (Arikunto 2010). Penulis
melakukan pengamatan langsung dan ikut serta dalam pekerjaan
sehari-hari terkait dengan penagihan piutang.

2. Wawancara

“Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi


dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu” (Sugiyono, 2012). Penulis juga
menggunakan metode wawancara dengan manager keuangan dan staf
Account Receivable.

3. Dokumen

“Dokumen adalah catatan peritiwa yang sduah berlalu. Dokumen bisa


berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang”(Sugiyono, 2012) Penulis juga melakukan pengumpulan
data yang diperlukan untuk pembuatan laporan KKL. Dalam hal ini
penulis mengambil data berupa sejarah berdirinya perusahaan, akta
pendirian, akta perubahan, struktur organisasi dan SOP M&G
Associates.

4. Studi Kepustakaan

“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan


mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur,
catatan-catata dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan” (Nzair, [tidak diketahui]). Untuk
9

memperoleh data dan informasi, penulis membaca dan memahami


buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang berkaitan dengan piutang.

3.3. Data Kuliah Kerja Lapangan

3.3.1. Pengertian Piutang

Piutang Usaha (account receivable) timbul akibat adanya penjualan


kredit. Sebagian besar perusahaan menjual produk dengan sistem kredit agar
dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. “Piutang meliputi semua
klaim dalam betuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk indvidu,
perusahaan atau organisai lainnya” (Wicaksana, 2011). Piutang bisa timbul
tidak hanya karena penjualan secara kredit, tetapi karena hal-hal lain,
misalnya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap
secara kredit, piutang karena adanya penjualan saham secara kredit atau
adanya uang muka untuk pembelian atau kontrak kerja lainnya.

a. Klasifikasi Piutang

Piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) dan tidak


lancar (jangka panjang). Piutang lancar (current receivable) diharapkan
akan tertagih dalam satu tahun selama satu siklus operasi berjalan, mana
yang lebih panjang. Semua piutang lain digolongkan sebagai piutang
tidak lancar. Selanjutnya piutang diklasifikasikan dalam neraca sebagai
piutang dagang dan piutang non dagang.

1. Piutang Dagang (Trade Receivable) adalah jumlah yang terutang oleh


pelanggan untuk barang atau jasa yang telah diberikan sebagai bagian
dari operasi bisnis normal. Piutang dagang di subklasifikasikan lagi
menjadi piutang usaha dan wesel tagih.

a) Piutang Usaha (Account Receivable) adalah janji lisan dari pembeli


untuk membayar barang atau jasa yang dijual. Piutang usaha
biasanya dapat ditagih dalam 30 sampai 60 hari.

b) Wesel Tagih (Note Receivable) adalah jumlah yang terutang bagi


pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal.
Wesel tagih dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu: Wesel tagih
10

berbunga (interest bearing note), ditulis sebagai perjanjian untuk


membayar pokok atau jumlah nominal dan ditambah dengan bunga
yang terhutang pada tingkat khusus. Wesel tagih tanpa bunga (non
interest bearing note), tidak dicantumkan persen bunga, tetapi
jumlah nominalnya meliputi beban bunga. Jadi, nilai sekarang
merupakan selisih antara jumlah nominal dan bunga yang
dimasukkan dalam wesel tersebut yang kadang-kadang disebut
bunga implisit atau bunga efektif.

2. Piutang Non Dagang (Nontrade Receivable) adalah tagihan-tagihan


yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa. Sejumlah
contoh piutang non-dagang dari berbagai transaksi misalnya:

a. Uang muka kepada karyawan staf

b. Uang muka kepada anak perusahaan

c. Piutang deviden dan bunga

Piutang yang timbul dari transaksi penjualan dan penyerahan


barang atau jasa kepada langganan pada umumnya merupakan
sebagian besar dari modal kerja suatu perusahaan. Oleh karena itu
pengendalian dan kebiajakan dalam pemberian kredit dan
pengumpulan piutang merupakan salah satu faktor yang perlu
mendapat perhatian serius dari manajemen.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang

1. Persentase penjualan kredit, semakin besar penjualan secara kredit


maka semakin besar pula piutang yang akan diperoleh.
2. Ketentuan penjualan, mengidentifikasi kemungkinan diskon untuk
pembayaran yang lebih awal, periode diskon, dan periode kredit total.
dalam bentuk a/b, net c, yang menunjukkan bahwa pelanggan dapat
mengurangi a persen bila tagihan itu dibayar dalam b hari, bila tidak
maka harus dibayar dalam c hari.
11

3. Tipe pelanggan, penentuan tipe pelanggan merupakan variabel yang


menentukan dalam melihat kualifikasi pelanggan dalam mendapatkan
kredit.

4. Usaha penagihan, kunci mempertahankan kontrol atas penagihan


piutang adalah fakta bahwa probabilitas gagal bayar meningkat seiring
dengan umur tagihan.

c. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Piutang

1. Penjualan, semakin besar penjualan dalam kredit maka profitabilitas


semakin besar pula. Tetapi jika penjualan secara kredit dibatasi maka
perusahaan lebih mementingkan keselamatan kredit.

2. Beban usaha, beban usaha dalam hal ini adalah biaya atas piutang
diantaranya biaya pelayanan, biaya tempat, dan peralatan.

3. Piutang ragu-ragu, jika semakin besar jumlah piutang maka semakin


besar pula kemungkinan piutang tak tertagih.

d. Faktor-Faktor dalam Menilai Resiko Kredit

Dalam mencapai hasil yang independen, secara tradisional


perusahaan mempertimbangkan lima C dari kredit yaitu:

1. Character (Kepribadian), penilaian kepribadian digunakan untuk


memperkirakan kemungkinan bahwa pelanggan mau memenuhi
kewajibannya.

2. Capacity (Kemampuan), merupakan penilain subjektifd atas


kemampuan pelanggan untuk membayar.

3. Capital (Modal), diukur dengan posisi keuangan perusahaan secara


umum yang disimpulkan dari analisis rasio keuangan, dengan
penekanan khusus pada nilai modal (net worth) perusahaan yang
berwujud (tangible).

4. Collateral (Kolateral), diberikan oleh pelanggan dalam bentuk aktiva


sebagai jaminan keamanan atas kredit yang diberikan.

5. Conditions (Kondisi), berhubungan dengan dampak kecenderungan


ekonomi secara umum terhadap perusahaan atau perkembangan
khusus.
12

e. Piutang Usaha yang Tak Tertagih

Perusahaan mengelola piutang tergantung pada apa yang dijual


perusahaan secara kredit, semakin banyak yang dijual secara kredit,
semakin tinggi proporsi aktiva yang yang terkait dengan piutang. Kontrol
piutang menjadi sangat penting ketika arus kas dari penjualan tidak bisa
diinvestasikan sampai piutang itu dibayar. “Adapun penagihan yang
efisien menentukan profitabilitas dan likuiditas perusahaan” (Keown,
2010: 23). Piutang yang tidak tertagih ini dalam akuntansi disebut
kerugian piutang dan dicatat dalam akun beban kerugian piutang. Dua
metode yang digunakan untuk mencatat kerugian ini adalah:

1. Metode cadangan (allowance method) yaitu mencatat kerugian


piutang secara estimasi, digunakan apabila kerugian piutang cukup
besar jumlahnya,

2. Metode penghapusan langsung (direct write off method), dalam


metode ini, kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah
kerugian yang sesungguhnya diderita dan piutang dagang akan
dilaporkan dalam neraca sejumlah brutonya.

3.3.2 Dasar Penagihan Piutang M&G Associates

Sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa yaitu


konsultan hukum, akuntansi dan pajak maka dasar kuat dalam
transaksi ini merupakan surat perjanjian/kontrak kerja antara kedua
belah pihak, yaitu antara M&G Associates dan Klien. Sesuai dengan
contoh lampiran nomor 5, isi dari surat perjanjian/kontrak kerja yaitu
meliputi:

1. Maksud dan Tujuan,


Bagian ini berisi tentang maksud dan tujuan kedua belah
pihak membuat surat perjanjian/kontra kerja.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan,

Bagian ini berisi tentang tugas atau pekerjaan yang


diberikan oleh klien kepada M&G Associates.
13

3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan,

Bagian ini berisi tentang jangka waktu yang disepakati


antara kedua belah pihak dalam menyelesaikan pekerjaan.

4. Imbalan Jasa dan Cara Pembayaran,

Bagian ini berisi tentang nilai/harga kontrak pekerjaan


yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dan cara
pembayaran serta syarat-syarat untuk proses penagihan.

5. Benturan Kepentingan

Bagian ini berisi tentang informasi jika pihak M&G


Associates menerima klien yang berpeluang untuk
menyebabkan timbulnya benturan kepentingan dengan
kepentingan Pihak Pertama.

6. Batasan Tanggung Jawab,

Bagian ini berisi tentang wewenang dan tanggung jawab


masing-masing pihak dalam melaksanakan pekerjaan.

7. Kerahasiaan dan Kewajiban,

M&G Associates berkewajiban menjaga rahasia


perusahaan dalam hal ini adalah klien.

8. Force majeure,

Bagian ini berisi tentang kendala M&G Associates dalam


melaksanakan pekerjaan dikarenakan kejadian yang terjadi
diluar kendali M&G Associates.
9. Penyelesaian Perselisihan,

Bagian ini berisi tentang bagaimana para pihak


menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam melaksanakan
pekerjaan.

10. Pengalihan Perjanjian

M&G Associates dilarang mengalihkan pelaksanaan


pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan klien.

11. Lain-lain
14

3.3.3 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Bagian Piutang

1. Staf Marketing

Staf mareting dalam hal ini adalah sales. Sales berperan


penting dalam mendapatakan surat perjanjian/kontrak kerja atau
dengan kata lain PO yang digunakan sebagai dasar dalam
penagihan piutang.

2. Staf Admin Sales

Staf admin sales dalam hal ini bertugas untuk menyimpan


semua dokumen asli dan meregister semua surat
perjanjian/kontrak kerja dan menyerahkan kepada staf
keuangan.

3. Staf Keuangan

Staf Keuangan dalam hal ini yaitu Account Receivable


bertugas untuk menerbitkan Faktur/Nota/Invoice sesuai dengan
data yang tertera dalam surat perjanjian/kontrak kerja baik dari
nilai yang perlu ditagihkan dan tanggal jatuh tempo.

4. Staf Keuangan (Pajak)

Staf keuangan dalam hal ini bagian pajak bertugas untuk


menerbitkan Faktur Pajak yang dilakukan secara Online yaitu
menggunakan E-Faktur. E-Faktur diresmikan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dengan tujuan untuk sistem yang terintegritas.
Sehingga M&G Associates sebagai perusahaan yang taat pajak
harus turut serta mensukseskan program pemerintah.

5. Supervisor dan Manager Keuangan


Supervisor dan Manager keuangan dalam hal ini
mengotorisasi seluruh dokumen penagihan piutang mulai dari
salinan SPK, Faktur/Nota/Invoice dan Faktur Pajak juga
bertanggung jawab penuh dalam keabsahan dokumen.
15

3.3.4 Standar Operating Procedure (SOP) Bagian Piutang di M&G

Associates

Di bawah ini adalah flowchart atau bagan alir bagian piutang

yang ada di M&G Associates:

Admin Marketing

MULAI

Menyerahkan

surat

perjanjian

kontrak

SPK Keterangan:

SPK : Surat Perjanjian Kontrak

FP : Faktur Pajak
Menerbitkan INVOICE

Invoice
Staf Keuangan Bagian Pajak

FP
1 2

SPK

SPK INVOICE 4

INVOICE

Memeriksa Mengotorisasi
2
nilai dan cara INVOICE &

penagihan membuat FP

Gambar 3 Flowchart bagian piutang


INVOIC
E

FP

Manager Keuangan

3 4

K
e
SPK INVOICE
t
e
r
a
n
FP g
a
n
:

S
P
K
:

S
u
r
Otorisasi a
t

P
e
r
j
a
n
j
ian Kontrak
16
FP: Faktur Pajak

Ekspesisi

INVOICE

FP

SPK

T
SELESAI

Gambar 4 Flowchart bagian piutang


17

Dan dibawah ini adalah penjelasan dari flowchart atau bagan


alir gambar 3 dan 4 di atas:

1. Menerima Surat Perjanjian/Kontrak Kerja

Surat perjanjian/Kontrak kerja adalah PO yang berisi nilai


kontrak yang digunakan sebagai dasar penagihan yang diterima
dari admin sales. Berikut adalah contoh surat perjanjian/kontrak
kerja M&G Associates yang dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Pembuatan Faktur/Nota/Invoice

Staf keuangan harus teliti membaca surat


perjanjian/kontrak kerja untuk mencari tahu berapa nilai yang
harus ditagih, kapan dan bagaimana sistem penagihan yang
diatur oleh klien. Jika data sudah lengkap, staf AR menerbitkan
Faktur/Nota/Invoice. Berikut contoh Invoice M&G Associates
dapat dilihat pada lampiran 2.

3. Otorisasi Dokumen

Faktur/Nota/Invoice yang sudah diterbitkan harus


diotorisasi oleh supervisor untuk selanjutnya diserahkan kepada
bagian pajak untuk menerbitkan Faktur Pajak.

4. Pembuatan Faktur Pajak/E-Faktur

E-Faktur dibuat berdasarkan Invoice yang diterima dari


staf AR yang sudah diotorisasi oleh supervisor. Otorisasi oleh
supervisi bertujuan untuk meminimalisir adanya revisi faktur
pajak. Berikut contoh Faktur Pajak M&G Associates dapat di
lihat pada lampiran 3.

5. Otorisasi Faktur Pajak/E-Faktur

Faktur pajak yang sudah dibuat, diserahkan kepada


supervisor bersamaan dengan Faktur/Nota/Invoice dan Copy
Surat perjanjian/Kontrak kerja untuk selanjutnya diotorisasi dan
diunggah dan kemudian otorisasi terakhir ada pada manajer
keuangan.
18

6. Pengiriman Invoice

Setelah semua dokumen diotorisasi, Faktur/Nota/Invoice,


Faktur Pajak dan copy Surat perjanjian/Kontrak kerja
dikirimkan kepada klien baik via kurir atau ekspedisi. Dan
kemudian staf AR memastikan apakah dokumen diterima
dengan baik atau tidak.

7. Laporan Piutang

Staf keuangan kemudian memperbaharui data piutangnya


ke dalam sistem akuntansi dan ke dalam register piutang manual
berupa excel, tujuan input manual adalah sebagai pembanding
apakah data yang ada pada sistem telah sesuai dan sama dengan
data piutang yang ada di dalam register excel.

8. Penagihan Piutang

Staf keuangan yaitu Account Receivable tidak hanya


berfungsi menerbitkan Faktur/Nota/Invoice, namun juga
befungsi untuk melakukan follow up dan menagih klien
mengenai jatuh tempo pembayaran dan memastikan uang masuk
sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Dalam SOP ini ada dua
prosedur, yaitu:

a. piutang yang belum jatuh tempo, proses yang harus


dilakukan adalah membuat surat pengihan piutang untuk
kemudian dikirimkan via e-mail atau fax.

b. piutang yang sudah jatuh tempo, proses yang harus


dilakukan adalah mengambil data laporan piutang sebagai
data yang digunakan dalam proses penagihan piutang via
telepon atau datang langsung ke kantor klien.

Dan dibawah ini adalah flowchart atau bagan alir dalam


kegiatan follow up atau penagihan piutang M&G Associates:
19

Staf Keuangan Bagian Penagihan Piutang

1
MULAI

INVOICE
RK. KORAN

SPK Mengirim

SPP

FP melalui

E-mail

atau Fax

Membuat rekapan SPP

penagihan piutang

FORMULIR RP
T

OTORISASI

SPP

Gambar 5 Flowchart prosedur penagihan piutang


20

Staf Keuangan Bagian Penagihan Piutang

1
MULAI

INVOICE
RK. KORAN

SPK Mengirim

SPP

FP melalui

E-mail

atau Fax

Membuat rekapan SPP

penagihan piutang

FORMULIR RP

T
OTORISASI

SPP

Gambar 6 Flowchart prosedur penagihan piutang

Di bawah ini adalah penjelasan dari flowchart prosedur


penagihan piutang di M&G Associates:
21

8.1 Register Piutang

Sesuai dengan prosedur bagian piutang, register


piutang penting dibuat sebagai data piutang perusahaan.
Selain itu, register ini juga sebagai alat yang digunakan
dalam proses penagihan piutang. Jika ada klien yang
tanggal jatuh tempo pembayarannya sudah dekat, maka
bagian penagihan piutang selain register piutang juga
membutuhkan copy Invoice, SPK dan Faktur Pajak dalam
kegiatannya melakukan penagihan. Berikut contoh register
piutang dapat dilihat pada lampiran 1.

8.2 Rekening Koran

Sebelum kegiatan penagihan dimulai, dari register


piutang harus dicek kebenarannya apakah benar klien-klien
yang ada didalam register belum membayar, pengecekkan
tersebut adalah melalui rekening koran (atau saat ini dapat
melalui internet banking).

8.3 Surat Penagihan Piutang

Sesuai dengan yang telah di ajarkan oleh pembimbing


lapangan kami, kami membuat surat penagihan piutang dan
megirimkannya melalui e-mail, faximile atau ekspedisi.
Berikut contoh surat penagihan piutang dapat dilihat pada
lampiran 4.

8.4 Meghubungi Klien


Kami juga diajarkan cara berkomunikasi yang baik
dengan klien, jika masih ada klien yang belum melunasi
kewajibannya sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah
ditentukan maka bagian penagihan piutang harus
menghubungi klien melalui telepon dengan dokumen yang
diperlukan yaitu register piutang. Berikut contoh register
piutang dapat dilihat pada lampiran 1.
22

8.5 Kunjungan Klien

Klien yang belum melunasi kewajibannya setelah di


follow-up maka kunjungan klien perlu dilakukan oleh
manager keuangan untuk mengetahui penyebab dan untuk
mendapatkan kejelasan tanggal pembayaran, dalam kegiatan
ini manager keuangan perlu membawa dokumen pendukung
berupa Copy Invoice, SPK dan Faktur Pajak. Berikut contoh
copy invoice dapat dilihat pada lampiran 2, copy faktu pajak
dapat dilihat pada lampiran 3, dan copy SPK dapat dilihat
pada lampiran 5.

9. Penerimaan Kas dan Jurnal

Piutang yang telah dibayar oleh klien ke akun bank


perusahaan perlu dijurnal oleh staf keuangan yaitu Account
Receivable ke dalam sistem akuntansi sebagai update saldo
piutang perusahaan dan sekaligus melakukan rekonsiliasi bank.

3.3.5 Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Bagian Piutang di M&G

Associates

Dibawah ini adalah kegiatan kami (sesuai dengan gambar 2)

selama menjalankan kuliah kerja lapangan di M&G Associates:

1. Membuat Register Piutang ke Dalam Excel

Hal pertama yang diajarkan kepada kami yaitu membuat


rekapan penagihan piutang para klien ke dalam Excel. Hal yang
harus dilakukan oleh bagian penagihan piutang pertama kali
sebelum mem-follow up klien M&G Associates untuk melunasi
kewajibannya adalah membuat rekapan penagihan piutang yang
akan ditagih. Fungsi membuat rekapan ini yaitu (1) untuk
mengetahui seberapa besar piutang yang masih harus dibayar oleh
klien dan (2) untuk mengetahui klien mana saja yang telah
membayar sebagian kewajibannya maupun yang sudah melunasi
kewajibannya untuk selanjutnya di data kemudian di check oleh
staf keuangan pada rekening bank apakah benar ada uang yang
23

telah masuk ke rekening perusahaan M&G Associates, serta untuk


mengetahui klien mana saja yang memperoleh diskon untuk klien
yang telah melakukan pembayaran lebih awal. Berikut contoh
register piutang dapat dilihat pada lampiran 1.

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan proses


ini yaitu:

c. Copy Invoice, FP & SPK

d. Formulir register piutang (excel)

2. Mempelajari Cara Membuat Faktur/Nota/Invoice


Mempelajari cara membuat Faktur/Nota/Invoice dengan

menggunakan sistem akuntansi dengan baik dan benar serta


belajar membuat nota jika sewaktu-waktu sistem tidak dapat
digunakan maka untuk sementara Invoice dibuat secara manual
dengan menggunakan nota. Berikut contoh Faktur/Nota/Invoice
M&G Associates untuk penagihan dapat dilihat pada lampiran 2.

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan proses ini


yaitu:

a. Surat Perjanjian/Kontrak Kerja (SPK)

b. Sistem Akuntansi (software)

Contoh Jurnal dalam proses penerbitan Invoice yaitu:

D : Piutang Rp. 540.000.000,-


D : Uang Muka Pph 23 Rp. 10.000.000,-
K : Pendapatan Rp. 500.000.000,-
K : Ppn Keluaram Rp. 50.000.000,-

Setelah Faktur/Nota/Invoice diterbitkan, dokumen harus


diotorisasi oleh supervisor keuangan untuk selanjutnya diserahkan
ke bagian pajak.

3. Mempelajari Cara Membuat Faktur Pajak (E-faktur)

E-Faktur merupakan Faktur Pajak berbentuk elektronik


yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
24

Banyak keuntungan dan kemudahan dengan menggunakan e-


faktur salah satunya bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa
seperti M&G Associates dengan aplikasi e-faktur dalam
pembuatan SPT Masa PPN memperoleh kemudahan dalam
meminta nomor seri Faktur Pajak melalui DJP sehingga tidak
perlu lagi datang ke KPP. Berikut contoh faktur pajak M&G
Associates untuk penagihan dapat di lihat pada lampiran 3.

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan proses


ini yaitu:

a. Surat Perjanjian Kontrak (SPK)

b. Invoice/Nota/Faktur (Output dari sistem akuntansi)

c. E-Faktur (software)

Setelah proses ini selesai, seluruh dokumen siap untuk


dikirimkan kepada klien. Sebelum dikirim, semua dokumen
dibuat salinannya untuk dokumentasi staf Account Receivable dan
staf pajak.

4. Melakukan Proses Penagihan Piutang

4.1. Mempelajari Cara Membuat Surat Penagihan Piutang


untuk Klien

Dalam melakukan penagihan piutang kepada klien,


sebelum melakukan penagihan via telepon, M&G
Associates melakukan penagihan piutang dalam bentuk
surat yang dikirim via email atau fax. Hal ini dilakukan oleh
bagian penagihan piutang sebelum tanggal jatuh tempo
untuk mengingatkan klien bahwa klien harus segera
melunasi kewajibannya sekaligus menginformasikan
kepada klien jika mereka dapat melunasi kewajibannya
lebih awal akan mendapatkan diskon dari M&G Associates.
Berikut contoh Surat Penagihan Piutang M&G Associates
untuk penagihan dapat di lihat pada lampiran 4.
25

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan


proses ini yaitu:

a. Copy Surat Perjanjian/Kontrak Kerja (SPK)

b. Copy Faktur/Invoice/Nota

c. Copy Faktur Pajak

d. Format Surat Penagihan Piutang

e. Electronic Mail (E-Mail)

f. Mesin Faximile

4.2. Mempelajari Cara Berkomunikasi yang Baik kepada

Klien

Memberikan pelayanan terbaik kepada klien


merupakan hal yang sangat penting bagi M&G Associates,
karena klien merupakan sumber pendapatan M&G
Associates. Dengan demikian menjaga kepercayaan klien
dan memberikan pelayanan terbaik terhadap klien
merupakan prioritas utama bagi M&G Associates, salah
satunya menjaga komunikasi baik dengan klien.

Dalam menjaga komunikasi kepada klien, kami


diajarkan cara berkomunikasi terhadap klien via telepon
maupun bertatap muka langsung. Kami diajarkan untuk
lebih aktif terhadap klien dan belajar bagaimana bersikap
baik terhadap klien, membantu klien saat mereka
membutuhkan bantuan dan memberikan informasi yang
mereka butuhkan.
Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan
proses ini yaitu:

a. Copy Surat Perjanjian/Kontrak Kerja (SPK)

b. Copy Faktur/Invoice/Nota

c. Copy Faktur Pajak

d. Register Piutang

e. Pesawat Telepon
26

4.3. Menghubungi Klien untuk Melakukan Penagihan

Piutang yang Sudah Melewati Tanggal Jatuh Tempo

Ada beberapa tahap M&G Associates dalam


melakukan penagihan piutang. Ketika sudah hampir
mendekati tanggal pembayaran biasanya bagian penagihan
piutang mem-follow up klien atas kewajibannya via e-mail
atau ekspedisi berupa surat penagihan piutang, hal tersebut
dilakukan agar klien ingat bahwa kewajibannya harus
segera dilunasi.

Ketika sudah melebihi batas waktu pembayaran yang


telah disepakati diawal yang tercatat pada surat

perjanjian/kontrak kerja klien belum melunasi


kewajibannya, maka tindakan selanjutnya bagian penagihan
piutang melakukan follow up via telepon dengan
menghubungi klien untuk melunasi kewajibannya, dan
untuk mengetahui alasan mendasar klien belum dapat
melunasi kewajibannya serta memastikan klien untuk
melunasi kewajibannya. Jika hal tersebut sudah dilakukan
namun dari pihak klien belum dapat melunasi
kewajibannya, maka tindakan terakhir yang dilakukan
M&G Associates adalah manager M&G Associates
melakukan kunjungan dengan klien untuk membicarakan
terkait kewajiban yang belum dapat dipenuhi oleh klien.

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan


proses ini yaitu:
a. Register Piutang

b. Electronic Mail (E-Mail)

c. Pesawat Telepon

d. Mesin Faximile

e. Kendaraan
27

5. Membuat Rekonsiliasi Bank

Dalam kegiatan KKL pada perusahaan M&G Associates


pada bagian penagihan piutang selain mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan penagihan piutang, kami juga belajar hal lain
yang berkaitan dengan accounting dengan cakupan yang lebih
luas yaitu melakukan Rekonsiliasi Bank. Dalam membuat
Rekonsiliasi Bank pada praktiknya sama seperti yang telah
dipelajari di STIE Ahmad Dahlann, kami membuat Rekonsiliasi
bank dalam bentuk excel yang data kami peroleh dari rekening
koran bank perusahaan yang dicetak oleh Bank atau dengan
berkembangkan teknologi perusahaan tidak perlu lama menunggu
rekening koran yang dicetak setiap satu bulan sekali, saat ini bank
memiliki produk Internet Banking untuk perusahaan yang ingin
melihat uang masuk atau uang keluar dalam rekening setiap
harinya, sehingga setiap hari staf keuangan yaitu Account
Receivable dapat mengetahui uang masuk dari klien.

Dokumen dan alat yang diperlukan dalam melakukan proses


ini yaitu:

a. Rekening Koran / Internet Banking (E-Banking)

b. Format Rekonsiliasi Bank (Excel)

6. Menjurnal Penerimaan Kas ke Dalam Sistem Akuntansi


Setiap klien yang telah melunasi kewajibannya merupakan

pendapatan bagi M&G Associates. Setelah membuat rekapan


untuk penagihan piutang akan diketahui klien mana saja yang
telah melunasi kewajibannya, dari rekapan tersebut selanjutnya
dibuat rekapan Invoice dan Kwitansi yang kemudian untuk di
jurnal ke dalam sistem akuntansi.

Di bawah ini adalah jurnal yang diinput ke dalam sistem


akuntansi:

D : Bank Mandiri Rp. 540.000.000,-


K : Piutang Usaha Rp. 540.000.000,-
28

3.3.6 Kegiatan Jasa M&G Associates

Selain ditugaskan pada bagian penagihan piutang, kami


juga bertugas membantu konsultan accounting services yaitu
team auditor untuk menyusun laporan keuangan klien dan
kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Merekap Invoice dan Kwitansi klien

M&G Associates merupakan perusahaan yang


bergerak di bidang jasa dengan fokus pada pengembangan
perusahaan, kontrol yang efektif atas laporan keuangan dan
membantu memberikan layanan akuntansi yang
komprehensif, termasuk pembukuan yang salah satu
kegiatan di dalam nya merekap Invoice dan Kwitansi klien
untuk penyusunan laporan keuangan klien serta pelaporan
secara periodik sesuai kebutuhan klien.

2. Melakukan Input Data Invoice dan Kwitansi Klien ke


Dalam Sistem Akuntansi

Setelah selesai merekap Invoice dan Kwitansi klien


ke dalam format excel, selanjutnya hasil rekapan Invoice
dan Kwitansi klien tersebut di input kedalam sistem
akuntansi untuk di susun laporan keuangannya.

3. Membuat Rekap Penjualan klien

Kegiatan selanjutnya kami membuat rekapan


penjualan klien. Rekapan penjualan di buat untuk
mengetahui jumlah penjualan klien yang akan di jadikan
dasar pengenaan pajak (DPP) pada perhitungan PPN
keluaran klien, selain itu rekapan di buat agar mudah dalam
proses menginput data penjualan ke dalam sistem akuntansi.

4. Mempelajari cara membuat E-Billing Pajak

Selain adanya pelayanan jasa accounting services,

M&G Associates juga menyediakan pelayanan Tax services.

Pada KKL di M&G Associates kami tidak hanya belajar


29

menyusun laporan keuangan klien dari proses merekap data


mentah dari klien hingga menjadi laporan keuangan yang
akurat, kami juga belajar menangani pajak klien seperti
membuat E-Billing pajak klien untuk pembayaran pajak
klien sehingga tidak perlu lagi membuat surat setoran pajak
(SSP). E-Billing merupakan sistem pembayaran yang
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sistem
pembayaran ini menggunakan sarana elektronik sehingga
bisa disebut sistem pembayaran pajak secara elektronik .
Sistem ini memfasilitasi penerbitan kode billing dalam
rangka pembayaran atau penyetoran penerimaan negara
secara elektronik.

5. Mempelajari cara E-Filling yang tepat

Dengan kemajuan dan kemudahan dalam dunia


perpajakan, kini melapor SPT tidak perlu antri di kantor
pajak. Kini melapor SPT bisa secara online dengan
menggunakan E-Filling tanpa ribet dan bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja serta cepat dan gratis. M&G
Associates kini selalu menggunakan E-Filling untuk
pelaporan SPT klien. Pada kegiatan KKL di M&G
Associates kami juga di ajarkan bagaimana cara
menggunakan E-Filling yang tepat mulai dari cara mengisi
sampai dengan mengirim SPT tahunan secara online.
30

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari bab pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa, M&G


Associstes bergerak dibidang jasa dan melakukan sistem informasi
akuntansi piutang dengan menggunakan software akuntansi sehingga sistem
akuntansinya telah terkomputerisasi.

Pihak-pihak terkait dalam proses piutang telah memiliki tanggung


jawab dan wewenang masing-masing. Dimulai dari, Sales dan upaya
mendaatakan surat perjanjian/kontrak kemudian memberikannya kepada
sales Admin untuk deregister dan didistirbusikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

Prosedur yang terkait dengan piutang sudah diterapkan oleh pimpinan


perusahaan diantaranya prosedur penerimaan surat perjanjian/kontrak kerja
pelanggan, otorisasi dokumen, prosedur penerbitan invoice, prosedur
pembuatan E-faktur, prosedur laporan piutang, penerimaan kas sampai
kepada jurnal. Adanya sistem informasi akuntansi piutang telah sesuai
dengan fungsinya dalam hal memenuhi laporan yang dibutuhkan terkait
dengan siklus piutang perusahaan.

4.2. Saran

Dalam hal penagihan piutang, segala prosedur perlu dilaksanakan


dengan prinsip kehati-hatian dan ketelitian terutama dalam membaca surat
perjanjian/kontrak kerja sebagai dasar dari penagihan piutang perusahaan.
Staf keuangan harus tahu berapa nominal yang perlu diterbitkan invoice
juga jatuh tempo yang dipersyaratkan.
31

DAFTAR PUSTAKA

Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2007. Akuntansi


Intermediate Edisi kedua belas, Jilid 1. Erlangga.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 Tahun 1994 tentang


Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ke-3, Salemba 4, Jakarta.

Maryanih. 2015. Pengaruh Pengelolaan Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas


pada PT. XYZ. Metode Penelitian, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad
Dahlan, Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-
17. Bandung (ID): Alfabeta.

Yunisa, Noni. 2016. Perlakuan Akuntansi Piutang Pelanggan Umum pada PT.
PLN (Persero) pelanggan umum pada PT. PLN (Persero) Distribusi
Jakarta Raya. Laporan Akhir, Program Keahlian Akuntansi, Program
Diploma, Institut Pertanian Bogor.

Wulandari, Rizki. 2014. Pelayanan Nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah


Jawa Timur, Tbk Cabang Jakarta. Laporan Hasil KKL, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta.
Sekar, Erika. 20xx. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Usaha pada PT. Sentra
Netcomindo. Laporan Hasil KKL, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad
Dahlan Jakarta.
32

Lampiran 1

Contoh Register Piutang


33

Lampiran 2

Contoh Faktur/Nota/Invoice
34

Lampiran 3

Contoh Faktur Pajak


35

Lampiran 4

Contoh Surat Penagihan Piutang


36

Lampiran 5

Contoh Surat Perjanjian/Kontrak Kerja

SURAT PERJANJIAN/KONTRAK KERJA

JASA KONSULTAN HUKUM


Nomor : …./JH/…../…./20…

Pada hari ini, ........, tanggal ...., bulan ....., tahun .... ...... ( ..-..-20..), yang
bertanda tangan dibawah ini:

I. …………., Alamat Jl. …… Kota …., selaku Direktur Utama dari Perseroan Terbatas
yang akan disebut di bawah ini, bertempat di JAKARTA, ……… Jakarta …., dalam hal
ini bertindak dalam jabatannya sebagai Direktur Utama dari dan karenanya untuk dan atas
nama Perseroan Terbatas : PT. ……….. berkedudukan di JAKARTA dan berhak
melakukan tindakan hukum dalam perjanjian ini

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

II. Fera Marlina Sitorus, Advocate Managing Partner dari Kantor Hukum M&G
ASSOCIATES, beralamat di Jl. ……… Jakarta ….., dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama M&G ASSOCIATES.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama selanjutnya disebut PARA


PIHAK.

Bahwa PARA PIHAK terlebih dahulu memberitahukan dan menerangkan dalam


akta perjanjian ini sebagai berikut ; ----------------------------------------------------------
1. PIHAK PERTAMA merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang
usaha ; -----------------------------------------------------------------------------------
2. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA, PIHAK
PERTAMA membutuhkan jasa dan / atau konsultasi dalam bidang hukum dari PIHAK
KEDUA ; -------------------------------------------------------------------------
3. PIHAK KEDUA memiliki kemampuan, sumber daya manusia dan fasilitas yang
memadai untuk memberikan jasa dan / atau konsultasi dalam bidang hukum dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan usaha PIHAK PERTAMA beserta seluruh unit usaha
di bawah PIHAK PERTAMA ; -----------------------------------------
4. PIHAK KEDUA telah menyatakan kesediaannya dan berjanji untuk melaksanakan
tugas-tugas yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan standar dan etika profesi yang berlaku bagi PIHAK KEDUA ; ---------------

Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas serta untuk menghindari semua
dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh PARA PIHAK dikemudian hari maka
tanpa menyimpangi dari ketentuan yang berlaku, PARA PIHAK telah saling sepakat dan
semufakat untuk membuat suatu perjanjian dan menandatanganinya dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang telah diterima baik oleh PARA PIHAK, sebagai
berikut: ---------------------------------------
37

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

(1). PIHAK PERTAMA menerangkan dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA sebagai
konsultan hukum tetap PIHAK PERTAMA ; -------------------------------

(2). PIHAK KEDUA dengan ini menerima dengan baik adanya penunjukan sebagaimana
tersebut dalam ayat (1) pasal ini, dan selanjutnya mengikatkan diri sebagai Konsultan
Hukum PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya,
dengan penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan kemampuan / keahlian yang dimiliki
oleh PIHAK KEDUA ; -----------------------

Pasal 2
Ruang Lingkup

(1). Perjanjian ini diperuntukan semata-mata untuk menunjang kelancaran pelaksanaan


kegiatan usaha PIHAK PERTAMA ; -----------------------------------
(2). Ruang lingkup perjanjian ini, sebagai berikut : -----------------------------------------

1. Non Litigasi, meliputi :


a. Legal Advice
Memberikan nasihat hukum baik lisan maupun tulisan terhadap permasalahan
tertentu yang beraspek hukum pada tahap-tahap sebelum atau sesudah kebijakan
perusahaan dilaksanakan ; -------------------------------------

b. Legal drafting
Membuat, memeriksa dan/atau merevisi/menyempurnakan draft kontrak dan/atau
surat-surat lain yang mempunyai konsekuensi Yuridis yang berlaku dalam hubungan
antara PIHAK PERTAMA dengan pihak rekanan atau pihak lain ; --------------------------
---------------------------------------------------
c. Legal Opinion,
Memberikan pendapat yang didasarkan pada bukti-bukti yang dimiliki pihak-pihak
dan terkait pula dengan posisi PIHAK PERTAMA di “muka hukum” ; ---------------------

----------------------------------------------------------
- d. Somasi,
Memberikan teguran tertulis atas kelalaian atau kesengajaan yang dilakukan oleh
pihak lain yang dapat atau berakibat merugikan PIHAK PERTAMA oleh karena tidak
dipenuhinya suatu prestasi ; ------------------------------------

e. Negosiasi,
Melakukan upaya-upaya secara maksimal demi tercapainya kesepakatan. Dalam hal
ini upaya untuk mencapai kesepakatan di luar Pengadilan yang merupakan bagian dari
upaya alternatif penyelesaian suatu kasus yang dihadapi PIHAK PERTAMA ; ------------
-----------------------------------------

f. Legal Investigasi,
Meneliti, menyelidiki, memeriksa dan selanjutnya memberi pertimbangan mengenai
keadaan suatu objek, terutama mengenai status, kedudukan dan keabsahannya menurut
hukum; -----------------------------------------------------

2. Litigasi, meliputi :
38

a. Dalam perkara pidana mendampingi dan membela PIHAK PERTAMA di tingkat


penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan sidang di Pengadilan Negeri ; ----------------------
-----------------------------------------------------------

b. Dalam perkara Perdata dan Tata Usaha Negara mewakili dan melakukan pembelaan di
Pengadilan yang bersangkutan; -------------------------------------
c. Membuat surat Gugatan, Gugatan Rekonvensi, Eksepsi/jawaban, Replik, Duplik, kesimpulan,
Pledoi, memeriksa saksi-saksi dan membuat surat-surat yang baik menurut hukum ; -----------
-----------------------------------------------
d. Mengajukan upaya hukum Eksekusi demi kepentingan klien atas putusan Pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap (In kracht Van Gewijs) dan/atau atas dasar dokumen
yang dipersamakan dengan putusan tersebut menurut hukum ; ---------------------
---------------------------------------

e. Mengajukan perlawanan (Verzet), Intervensi ataupun bantahan terhadap suatu gugatan yang
tidak berhubungan dengan PIHAK PERTAMA tetapi merugikan PIHAK PERTAMA ; ----
----------------------------------------------
f. Melakukan upaya hukum ditingkat Banding, Kasasi maupun upaya hukum luar
biasa/Peninjauan Kembali (PK), dst ; -----------------------------------------
g. Memberikan beberapa pilihan penyelesaian perselisihan dalam situasi yang menguntungkan
demi kepentingan PIHAK PERTAMA ; ---------------------
(3). Sebagai konsultan hukum tetap PIHAK PERTAMA, PIHAK PERTAMA berhak : -----
----------------------------------------------------------------------------------
a. Mengundang dan menghubungi PIHAK KEDUA sewaktu-waktu apabila diperlukan ; --
---------------------------------------------------------------------------
b. Didampingi oleh PIHAK KEDUA dalam hal-hal atau situasi yang dianggap mendesak ;
-----------------------------------------------------------------------------
c. Menerima progrest report dari setiap kegiatan/persoalan yang ditangani PIHAK
KEDUA ; --------------------------------------------------------------------

Pasal 3
Jangka Waktu

(1). Perjanjian ini mulai berlaku pada hari dan tanggal perjanjian ini ditandatangani dan diadakan
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya ; ----------------

(2). Perjanjian ini dapat dibatalkan dalam waktu tertentu berdasarkan kesepakatan tertulis dari
PARA PIHAK ; -------------------------------------------------------------

(3). Dalam hal untuk Pembatalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka PIHAK
PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan atau
sebaliknya PIHAK KEDUA akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum dilakukan Pembatalan perjanjian ini ; --

-------------------------------------------------

(4). Dalam hal terjadi masa berlakunya perjanjian ini sebagaimana tersebut dalam ayat (2) maka
semua syarat dan ketentuan yang dicantumkan dalam perjanjian ini tetap berlaku dan
mengikat PARA PIHAK ; ---------------------------------------

(5). Perjanjian ini dapat diakhiri, apabila terjadi force majure seperti ada perang, bencana alam
atau sebab-sebab lainnya yang tidak dimungkinkan untuk dilanjutkan perjanjian ini ;
-----------------------------------------------------------------
39

Pasal 4
Imbalan Jasa dan Cara Pembayaran

(1) PIHAK PERTAMA berjanji dan berkewajiban memberikan imbalan jasa konsultasi /
bantuan hukum kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. ………,- ( …………..) per bulan ;
-------------------------------
(2) Pembayaran Imbalan Jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan setiap 1
(satu) bulan, yang dilakukan pada tanggal ….. setiap bulannya ; -----------

(3) Pembayaran Imbalan Jasa dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dilakukan
melalui rekening PIHAK KEDUA ; ------------------------------------------
Pasal 5

Benturan Kepentingan

Selama berlakunya Perjanjian ini, PIHAK KEDUA mengusahakan untuk


memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam hal akan
menerima klien yang berpeluang untuk menyebabkan timbulnya benturan kepentingan
dengan kepentingan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan kasus atau perkara yang
sedang ditangani oleh PIHAK KEDUA ; ------------------------------

Pasal 6

Batasan Tanggung Jawab

(1) PIHAK PERTAMA menyetujui, dalam melaksanakan perjanjian jasa konsultasi/bantuan


hukum ini, PIHAK KEDUA tidak terikat oleh jam-jam kerja pada lazimnya ; ------------------
-----------------------------------------------------------

(2) PIHAK KEDUA dengan ini menjamin bahwa PIHAK KEDUA akan melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan standar dan etika profesi yang berlaku bagi PIHAK KEDUA;
--------------------------------------------------------------------

(3) Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab, PIHAK KEDUA tidak
bertanggungjawab atas setiap kerugian yang timbul dari, secara insidentil atau berkaitan
dengan keputusan-keputusan, prosedur-prosedur yang dibuat atau dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA atau pihak lainnya yang dibuat atau dikeluarkan berdasarkan penafsiran,
keterangan atau rekomendasi atau keterangan lainnya yang diberikan oleh PIHAK KEDUA
sehubungan dengan pelaksanaan Penugasan ; -------------------------------
-----------------------------------

Pasal 7
Kerahasiaan dan Kewajiban

(1) Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, PIHAK
KEDUA wajib untuk menjaga kerahasiaan semua data termasuk tetapi tidak terbatas pada
informasi, keterangan dan dokumen-dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan Penugasan (“Informasi Rahasia”) yang diperoleh dari
PIHAK PERTAMA dalam rangka Penugasan menurut peraturan perundangan yang berlaku,
kecuali apabila Informasi Rahasia yang diperoleh tersebut merupakan informasi yang telah
menjadi milik umum (public domain) dan/atau apabila pengungkapan atau penyingkapan
Informasi Rahasia tersebut harus dilakukan berdasarkan perintah yang sah dari pejabat atau
badan peradilan untuk keperluan pembuktian dalam suatu perkara hukum sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku ; ----------------------
40

(2) PIHAK KEDUA dan / atau karyawan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK
KEDUA tidak akan melakukan penggandaan dan / atau menyebarluaskan Informasi
Rahasia kepada pihak manapun juga dan dengan cara apapun juga, kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA ; ---------------------------

Pasal 8
Force Majeure

(1) Kecuali kewajiban membayar apa yang wajib dibayar berdasarkan Perjanjian ini, masing-
masing Pihak dalam Perjanjian ini tidak dianggap lalai melakukan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini sejauh pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut, atau salah satu diantaranya,
tertunda atau terhambat oleh kejadian Force Majeure ; -----------------------
--------------------------------------------------

(2) Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah termasuk, tapi tidak terbatas
pada, kerusuhan, penahanan penguasa atau orang, revolusi, huru hara, pemogokan, gerakan
buruh, epidemi, kecelakaan, kebakaran, petir, banjir, angin, badai, gempa, ledakan, ledakan
sumur minyak/gas, ledakan meteor/granat, blokade atau embargo, kesulitan fasilitas transpor,
atau undang-undang, pernyataan, peraturan atau ordonansi, tuntutan, atau persyaratan suatu
pemerintah atau instansi pemerintah yang mempunyai atau mengaku mempunyai wewenang
atas atau sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini, atau atas
para pihak dari Perjanjian ini, atau bencana alam, atau tindakan lain apapun yang diambil oleh
pemerintah, tindakan atau kegagalan pemasok atau sebab lain apapun, baik yang sama
maupun berbeda jenisnya, yang telah ada atau akan ada di kemudian hari, yang berada diluar
kendali dan bukan karena kesalahan atau kelalaian salah satu pihak yang diatur oleh ayat ini.
Masing-masing Pihak harus melakukan semua yang mungkin untuk mengatasi Force Majeure
secepat mungkin ; --------------------------------------
---------

Pasal 9

Penyelesaian Perselisihan

(1) Perjanjian ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia ; ----------------------------------------------------------------------
(2) PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dengan cara musyawarah untuk mufakat ;
------------------------------------------------------------------------------------
(3) Dalam hal perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat, maka PARA PIHAK setuju untuk memilih tempat kedudukan yang tetap di
kantor Panitera Pengadilan Negeri ………. ; ------------------

Pasal 10

Pengalihan Perjanjian

PIHAK KEDUA tidak dapat mengalihkan sebagian dan atau seluruhnya pelaksanaan
Perjanjian ini kepada pihak mana pun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

PIHAK PERTAMA ; --------------------------------------------------


41

Pasal 11

Lain-lain

(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian oleh
PARA PIHAK berdasarkan persetujuan tertulis PARA PIHAK ; ----------
(2) Perjanjian ini tidak dapat diubah, ditambah, dialihkan dan / atau diakhiri tanpa mendapat
persetujuan secara tertulis dari PARA PIHAK ; --------------------------

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada tanggal
sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian ini oleh wakil-wakil yang sah dari PARA
PIHAK, dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup dan keduanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA

M&G ASSOCIATES
PT. …………………..

FERA MARLINA SITORUS


…………………...
Advokat managing Partner
Direktur Utama

Turut Hadir Sebagai SAKSI:


1. .…………………………………… ………………………………….

2. …………………………………… ………………………………….

Anda mungkin juga menyukai