Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA

POKOK BAHASAN EKSPONENSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS


SISWA KELAS X DI SMA TAMANSISWA IBU PAWIYATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting pada masa sekarang ini,
karena pendidikan merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi sepanjang hayat bagi
manusia. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang
tergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan dilakukan secara teratur, sistematis, dan
mengikuti aturan-aturan yang jelas guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sendiri terdiri dari pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan formal
dimulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Untuk pendidikan nonformal
dimulai dari lingkungan keluarga, kelompok bermain, lembaga pelatihan, kursus, dan
lain-lain. Oleh karena itu, pembentukan karakter siswa dipengaruhi oleh berbagai
lingkungan. Program pendidikan yang dilaksanakan secara tepat akan menghasilkan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi dan berkarakter.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang selalu ada disemua jenjang
pendidikan. Selain pada semua jenjang pendidikan, matematika juga mempengaruhi
hampir seluruh aspek kehidupan manusia, Erman Suherman, dkk (2010: 20) seperti
dikutip Dessy Kristianto (2014: 1) berpendapat bahwa “. . . dan matematika itu sendiri
bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai
kepada yang paling kompleks”. Namun pada masa sekarang ini matematika justru
menjadi momok bagi para siswa. Matematika adalah pelajaran yang dianggap
membosankan dan penuh kerumitan untuk dipelajari. Hal ini dikemukakan oleh John A.
Van De Walle (2008: 12) dalam Dessy Kristianto (2014: 1) yang menyatakan bahwa
kebanyakan orang, matematika adalah kumpulan aturan yang harus dimengerti,
perhitungan-perhitungan aritmetika, persamaan aljabar yang misterius dan bukti-bukti
geometris.
Seorang siswa bisa saja belajar matematika sendiri, namun belajar matematika
dengan belajar kelompok akan menghasilkan ilmu yang berdaya guna tinggi. Salah satu
model yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif
(Cooperatif Learning). Model pembelajaran kooperatif sangat cocok diterapkan pada
pemebelajaran matematika, karena dalam mempelajari matematika tidak cukup hanya
melihat dan mengetahui konsep-konsep matematika. Tetapi juga dibutuhkan suatu
pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan
benar. Menurut Solihatin dan Raharjo (2008) melalui model pembelajaran kooperatif ini
siswa dapat berdiskusi dengan mengemukakan pemikirannya, saling bertukar
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan serta saling mengoreksi antarteman dalam
kelompoknya. Model pemebelajaran tipe Jigsaw memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempelajari pokok bahasan tersebut melalui diskusi. Diskusi terbagi menjadi dua,
yang pertama adalah diskusi dengan kelompok ahli untuk memecahkan masalah yang
ada, kemudian yang kedua adalah diskusi kelompok asal untuk
mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompok ahli.
Berdasarkan pengalaman saat mengajar matapelajaran matematika tentang
eksponensial, yang menggunakan metode ceramah dan diskusi informasi dalam
pembelajaran, metode tersebut berdampak pada siswa cenderung kurang termotivasi dan
kurang aktif dalam belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada pokok bahasan eksponensial untuk meningkatkan aktivas
siswa kelas X di SMA Tamansiswa Ibu Pawiyatan.

Anda mungkin juga menyukai