Baja
Kritrtia dasar yang digunakan dalam pemilihan baja yaitu : kekuatan (tegangan), kekakuan
(deformasi), daktilitas (perilaku runtuh)
Kekuatan baja dikaitkan dengan besarnya tegangan yang mampu dipikul tanpa rusak, baik
berupa deformasi besar (yielding) atau fracture (terpisah).
Faktor kekakuan adalah besarnya gaya untuk menghasilkan satu unit deformasi,
parameternya berupa Modulus Elastisitas.
Faktor daktilitas terkait dengan besarnya deformasi sebelum keruntuhan (failure) terjadi,
suatu faktor penting untuk perencanaan struktur dengan pembebanan tak terduga atau sukar
diprediksi (gempa atau angin).
Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena buatan pabrik oleh
karena itu material baja memiliki kualitas relatif homogen dan konsisten dibanding material lain
Baja unggul ditinjau dari segi kemampuannya menerima beban, tetapi ketika dibiarkan tanpa
perawatan khusus di lingkungan terbuka maka dapat diketahui kelemahan baja yaitu korosi
Material baja akan mengalami penurunan kekuatan yang drastis apabila terkena suhu yang
sangat tinggi seperti kebakaran meskipun baja tidak akan terbakar dan akan runtuh jika terjadi
kebakaran yang berlangsung lama
Pentingnya superioritas pada baja : Struktur dengan berat sendiri yang dominan, Struktur yang
sekaligus bagian metode pelaksanaan, Struktur dengan modul seragam, berulang dan
berkuantitas besar, Struktur kuat - ringan dan cepat dibangun bahkan di tempat terpencil ;
Bangunan arsitektur yang berkesan ringan dan transparan.
Perencanaan Umum : Sistem sambungan dan perilaku khas struktur baja, Standar / Code /
peraturan perencanaan bangunan baja di Indonesia (SNI 03 – 1729 – 2002 “Tata Cara
Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung” merupakan code atau standar
perencanaan konstruksi baja terkini di Indonesia)
Perencanaan Khusus : Sistem Tapered ; Sistem castellated ; Sistem gelagar komposit ; Sistem
prategang pada konstruksi baja.
Sistem struktur baja tahan gempa; Perilaku sistem yang diharapkan : Untuk pembebanan
gravitasi (akibat berat sendiri, beban mati tambahan dan beban hidup), beban angin dan beban
gempa sedang (gempa yang sering terjadi) maka diharapkan struktur dapat berperilaku elastis
(beban hilang maka deformasi hilang). Sistem portal (Moment-Frame Systems)=( Special
Moment Frames (SMF), Intermediate Moment Frames (IMF), Ordinary Moment Frames (OMF)) ;
Sistem rangka batang silang (Braced-Frame Systems)=( Special Concentrically Braced Frames
(SCBF), Ordinary Concentrically Braced Frames (OCBF), Eccentrically Braced Framed (EBF)). ;
Sistem lainnya=( Special Truss Moment Frames (STMF), Buckling-Restrained Braced Frames
(BRBF), Special Plate Shear Walls (SPSW).
Pelaksanaan konstruksi bangunan baja : Proses Transfer Perencana (Umum) – Kontraktor
(Spesialis) ; Fabrikasi ; Transportasi ; Erection.
Sistem pelindung jatuh personal :Sistem Penahan Jatuh Personal / (Personal Fall Arrest System
- PFAS) = (Bagian-1: Sabuk Penopang Tubuh dan Full Body Harness ; Bagian-2: Perlengkapan
Penghubung / Tali Penyandang ; Bagian-3: Peralatan Perlambatan ; Bagian-4: Titik Pengait
(Anchorage Points).
Prima Erza Yudha T (0516040109 | K3-6D)
Beton
Pekerjaan cetakan beton (Form work & Shuttering) ; cetakan beton untuk bangunan rumah
sederhana. Pekerjaaan cetakan beton dapat disebut juga sebagai istilah bekisting
Biasanya bahan atau material yang digunakan untuk bekisting adalah kayu karena mudah
pengerjaanya
Pada prinsipnya cetak an beton terdiri dari papan-papan yang sesuai dengan bentuk struktur
yang direncanakan. Struktur balok-balok untuk penyangga papan-papan tersebut dibuat agar
papan-papan tersebut tidak melendut dan tidak berubah posisi karena terdesak adukan beton.
Perlu diketahui untuk cetakan beton dengan menggunakan permukaan cetakan dari
papan/multiplex harus diolesi dengan shuttering oil (minyak bekisting). Beberapa proyek sering
menggunakan fat/gemuk yang dioleskan pada papan/multiplex, hal ini tidak dibenarkan, karena
beton pada permukaan menjadi kurang kokoh. Sekarang sudah ada multiplex film sehingga tidak
perlu menggunakan minyak bekisting.
Pada proses pengecoran yang tidak sekaligus, tetapi lapis demi lapis atau blok demi blok,
pemberhentian tiap lapis harus diusahakan agar blok berikutnya tidak ada bagian dengan bentuk
yang tipis, karena dapat mengurangi kekokohan beton
Perencanaan pembuatan cetakan beton harus memperhitungkan kekuatan struktur dari cetakan
beton tersebut akibat gaya yang timbul dari beton cair yang masuk kedalam cetakan tersebut.
Adanya tekanan horizontal yang mendesak kearah horisontal pada permukaan dinding cetakan
dan besarnya secara proporsional tergantung dari berat jenis beton, tinggi atau kedalaman dari
cairan beton di dalam cetakan tersebut, kecepatan pengecoran dan temperatur dari beton cair.
Pembesian atau juga biasanya disebut penulangan untuk beton, berfungsi untuk menahan gaya
tarik yang terjadi pada beton, karena pada prinsipnya beton tidak kuat menahan gaya tarik.
Pekerjaan Pembesian untuk Beton ;
- Pekerjaan Pembetonan/Pengecoran Beton:
1. Tahap Perawatan Beton (Curing Concrete),
2. Pengecoran Beton pada Udara yang Panas,
3. Pengecoran Beton pada Udara yang dingin,
4. Pengecoran Beton di dalam Air atau di bawah Muka Air Tanah,
5. Pengecoran di bawah permukaan air tanah pada pembuatan diaphragm wall,
6. Pengecoran Beton secara Massal/Mass Concrete,
7.Pengecoran Beton untuk Perkerasan Jalan (Rigid Pavement),
8. Pengangkutan Beton dalam Pelaksanaan Pengecoran (Gerobak dorong, Buckets, Cable
Way, Talang Peluncur (chutes), Belt conveyor, Agitator truck, Dump truck, Concrete pumps),
9. Pembongkaran Cetakan Beton.
Metode pelaksanaan dan pengangkutan dapat dilakukan dengan bebrapa cara, yaitu dengan
gerobak dorong (buggy), buckets dan crane, hoisting tower, cable way, talang (chutes), belt
conveyors, concrete pump dan agitator truck.
Prima Erza Yudha T (0516040109 | K3-6D)
Soal Baja
1. Berikut ini yang bukan termasuk kriteria dasar yang digunakan dalam pemilihan baja yaitu
a. Kekuatan
b. Kekakuan
c. Daktilitas
d. Kekenyalan
e. Tegangan
Soal Beton