BAB II
PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Latar Belakang
Pompa merupakan mesin konversi energi yang mengubah bentuk energi
mekanik poros menjadi energi spesifik (head) fluida yang memiliki wujud air. Energi
mekanik pompa yang menunjukkan kemampuan dari suatu pompa mengangkat fluida
untuk mencapai ketinggian tertentu adalah berupa head pompa, ditunjukkan oleh
besarnya perbedaan antara energi fluida di sisi isap dengan energi fluida di sisi tekan.
Energi fluida merupakan jumlah dari energi tekanan,energi kinetik dan energi karena
elevasi (ketinggian).
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan
persatuan waktu (debit atau kapasitas pompa) dan head (tinggi energi angkat). Pada
umumnya pompa dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluan, untuk
menaikkan fluida ke sebuah reservoir, untuk mengalirkan fluida dalam proses industry,
untuk pengairan, irigasi, dan sebagainya.
Dalam praktikum ini digunakan pompa sentrifugal, karena banyak digunakan
dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama pada bidang industri. Secara umum
pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke
tempat yang lain. Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan
dalam fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Pada industri
perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memperlancar proses kerja di
kapal.
Dalam pelaksanaan operasinya pompa sentifrugal dapat bekerja secara tunggal,
seri, dan paralel. Jenis operasi yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan penggunaan instalasi pompa. Karakteristik pompa harus terlebih dahulu
diketahui agar didapatkan sistem yang optimal.
39
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
40
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
Keterangan :
𝑃
: Head tekanan (m)
𝛾
𝑃𝑑
: Head tekanan fluida pada sisi tekan (m)
𝛾
𝑃𝑠
: Head tekanan fluida pada sisi isap (m)
𝛾
b. Head kecepatan
Adalah perbedaan antara head kecepatan zat cair pada sisi tekan dengan head
kecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan dituliskan dengan rumus sebagai
berikut:
𝑉𝑑2 𝑉2
𝑠
ℎ𝑘 = − 2𝑔 (19)
2𝑔
Keterangan :
ℎ𝑘 : Head kecepatan (m)
𝑉𝑑2
: Head kecepatan zat cair pada sisi tekan (m)
2𝑔
𝑉𝑠2
: Head kecepatan zat cair pada sisi isap (m)
2𝑔
41
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
a. Kapasitas (Q)
Merupakan volum fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu. Dalam
pengujian ini pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan menggunakan
venturimeter. Satuan dari kapasitas (Q) yang digunakan dalam pengujian ini adalah
m3/s.
b. Putaran (n)
Yang dimaksud dengan putaran disini adalah putaran poros (impeler) pompa,
dinyatakan dalam satuan rpm. Putaran diukur dengan menggunakan tachometer.
c. Torsi (T)
Torsi didapatkan dari pengukuran gaya dengan menggunakandinamometer,
kemudian hasilnya dikalikan dengan lengan pengukur momen (L). Satuan dari torsi
adalah Nm.
d. Daya (P)
Daya dibagi menjadi dua macam, yaitu daya poros yang merupakan daya dari
motor listrik, serta daya air yang dihasilkan oleh pompa. Satuan daya adalah Watt.
e. Efisiensi ( )
Merupakan perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari pompa, dengan
daya poros dari motor listrik.
42
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
yang mudah mengalami kavitasi adalah sisi isapnya. Kavitasi akan timbul jika tekanan
isapnya terlalu rendah. Kavitasi di dalam pompa dapat mengakibatkan:
a. Suara yang berisik dan getaran dari pompa.
b. Performasi pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat
bekerja dengan baik.
c. Jika pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi secara terus menerus dalam jangka
lama, maka permukaan dinding akan termakan sehingga menjadi berlubang-lubang.
Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat dari tumbukan gelembung uap
yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Karena kavitasi mengakibatkan banyak sekali kerugian pada pompa, maka
kavitasi perlu dihindari. Adapun cara-cara untuk mencegah kavitasi antara lain:
a) Tekanan gas diperbesar di dalam pipa-pipa dimana fluida yang mengalir
dipompakan.
b) Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap.
c) Sebuah axial wheel atau helical wheel dipasang tepat di depan impeler pada poros
yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk membuat pusaran (whirl) terhadap aliran.
Cara ini merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi, apabila kecepatan putaran
(n) dan debitnya (Q) sama dengan kecepatan putaran dan debit dari impeler, maka
kavitasi justru akan terjadi pada runner pembantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
pemasangan runner pembantu ini diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh
sebelum pemasangannya.
Macam - macam tipe kavitasi pada pompa sentrifugal berdasarkan penyebabnya
yaitu:
1. Suction cavitation (kavitasi pada suction)
Kavitasi jenis ini terjadi akibat kekurangan NPSHA (NPSH aktual). Aturan
umumnya adalah NPSHA minimal harus sama atau lebih besar dari NPSHR (NPSH
yang dibutuhkan) untuk menghindari suction cavitation. Perbedaan yang besar
antara NPSHA dengan NPSHR dapat menyebabkan resiko kerusakan pada pompa
terutama pada air yang relatif dingin (kurang dari 150 ºF).
2. Recirculation Cavitation
Recirculation cavitation diakibatkan oleh laju aliran (flow rate) yang rendah
pada pompa. Ada dua tipe dari recirculation cavitation yaitu suction side dan
43
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
discharge side dimana bisa terjadi pada saat yang bersamaan ataupun terpisah.
Keduanya terjadi akibat fenomena yang sama yaitu aliran balik pada jarak yang
berdekatan satu sama lain.
Gambar 2.1 NPSH bila tekanan atmosfer bekerja pada permukan air yang dihisap.
Sumber: Sularso (2000:44)
44
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
cair di tempat tersebut. Pada pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka dengan
tekanan atmosfer pada permukaan zat cair seperti diperlihatkan pada gambar 2.1, maka
besarnya NPSH yang tersedia adalah:
𝑃𝑎 𝑃𝑣
ℎ𝑠𝑣 = − − ℎ𝑠 − ℎ𝑙 (21)
𝛾 𝛾
Keterangan:
ℎ𝑠𝑣 = NPSH yang tersedia (m)
𝑃𝑎 = Tekanan atmosfer (N/m2)
𝑃𝑣 = Tekanan uap jenuh pada temperatur fluida (N/m2)
𝛾 = Berat jenis cairan (N/m3)
ℎ𝑠 = Head isap statis (m)
ℎ𝑙 = Head losses (m)
dengan hs bertanda positif (+) jika pompa terletak di atas permukaan zat cair yang
dihisap dan negatif (-) jika pompa terletak di bawah permukaan zat cair yang dihisap.
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa NPSH yang tersedia merupakan
head tekanan absolut yang masih tersisa pada sisi isap pompa setelah dikurangi head
tekanan uap, head isap statis dan head loss . Besarnya tergantung pada kondisi luar
pompa dimana pompa tersebut dipasang.
Gambar 2.2 NPSH bila tekanan uap bekerja di dalam tangki air hisap yang tertutup.
Sumber: Sularso (2000:44)
Jika zat cair dihisap dari tangki tertutup seperti pada gambar 2.2, maka Pa
menyatakan tekanan absolut yang bekerja pada permukaan zat cair di dalam tangki
45
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
tertutup tersebut. Jika tekanan di atas permukan zat cair sama dengan tekanan uap
jenuhnya, maka Pa = Pv, sehingga :
ℎ𝑠𝑣 = − ℎ𝑠 − ℎ𝑙 (22)
Harga hs adalah negatif (-) karena permukaan zat cair dalam tangki lebih tinggi
daripada sisi isap pompa. Pemasangan pompa semacam ini diperlukan untuk
mendapatkan harga ℎ𝑠𝑣 atau NPSH yang positif (+).
46
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
2. Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa
jenis ini adalah :
47
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar
menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring
48
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
dakian. Fluida terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat
gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan
kebutuhan head tingi dan kapasitas rendah. Skema pompa piston ditunjukkan
pada gambar 2.5.
B. Dynamic Pump
Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran
fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi
energi kinetik, kemudian menjadi energi tekanan. Pompa ini memiliki elemen
utama sebuah rotor dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa
sentrifugal.
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial.
Pompa ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas
tinggi, seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada
gambar 2.6.
49
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
2. Pompa Sentrifugal
Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-sudu
yang berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk dipercepat oleh
impeler yang menaikkan tekanan maupun kecepatannya, dan melempar fluida
keluar melalui volute atau rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam
aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk proses pengisian air
pada ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-bagian dari pompa sentrifugal
adalah stuffling box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of impeller,
impeller, casing wear ring dan discharge nozzle.
50
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
Impeler dipasang pada satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang
kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan.
Sebuah paking atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditembus poros, untuk
mencegah air bocor keluar atau udara masuk dalam pompa.
a. Impeler
Merupakan bagian yang berputar dari pompa dan memberikan daya pada air,
sehingga air akan mendapatkan energi spesifik berupa kecepatan dan tekanan. Di
dalam rumah siput, kecepatan air secara berangsur-angsur diubah menjadi tekanan
statis. Jenis-jenis impeler ditunjukkan pada gambar 2.9. Jenis-jenis impeler yaitu:
51
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
• Impeler Tertutup
Disebut sebagai impeler tertutup karena baling-baling pada impeler
tetutupi oleh mantel di kedua sisi. Jenis impeler ini banyak digunakan pada
pompa air dengan tujuan mengurung air agar tidak berpindah dari sisi
pengiriman ke sisi penghisapan. Impeler jenis ini memiliki kelemahan pada
kesulitan yang akan didapat jika terdapat rintangan atau sumbatan.
• Impeler Terbuka dan Semi Terbuka
Dengan kondisinya yang terbuka atau semi terbuka, maka kemungkinan
adanya sumbatan pun jauh berkurang. Hal ini memungkinkan adanya
pemeriksaan impeler dengan mudah. Namun, jenis impeler ini hanya dapat diatur
secara manual untuk mendapatkan setelan terbaik.
• Impeler Pompa Berpusar/Vortex
Pompa yang digunakan untuk memompa bahan-bahan yang lebih padat
ataupun berserabut dari fluida cair, impeler vortex dapat menjadi pilihan yang
baik. Pompa jenis ini 50% kurang efisien dari rancangan konvensionalnya.
b. Rumah Pompa
Desain rumah pompa ditunjukkan oleh gambar 2.10. Rumah pompa
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Berfungsi sebagai pengarah fluida yang dilemparkan impeler. Akibat gaya
sentrifugal yang menuju sisi tekan, sebagian energi kinetik fluida diubah menjadi
tekanan.
2. Menutup impeler pada sisi penghisapan dan pengiriman pada ujung pompa
sehingga berbentuk tangki tekanan.
52
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
3. Memberikan media pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan
impeler.
c. Poros Pompa
Sebagai penerus putaran pengerak kepada impeler dan pompa. Poros pompa
dibedakan menjadi dua, yaitu :
Poros pompa datar atau horizontal
Poros pompa tegak atau vertikal
d. Cincin Penahan Keausan atau Cincin Perapat (Waring Ring)
Untuk mencegah keausan rumah pompa dan impeler pada sambungan yang
bergerak (running joint), maka dipasang cincin penahan keausan (waring ring) yang
disebut juga cincin rumah pompa atau cincin perapat.
e. Bantalan Poros
Bantalan yang banyak dipakai pada pompa sentrifugal adalah bantalan anti
gesek, selongsong, rol bola, dan bantalan kingsbury. Bantalan anti gesek dapat
berupa baris tungal atau ganda. Bantalan rol banyak dipakai untuk poros pompa
berukuran besar. Skema bantalan poros ditunjukkan oleh gambar 2.11.
53
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
(a) (c)
(b) (d)
Gambar 2.11 Bantalan praktis untuk pompa (a) rol, (b) horizontal, (c) vertikal dan
(d) kingsbury
Sumber: Edward (1996:22)
f. Selongsong Poros
Berfungsi utuk mencegah kebocoran udara ke dalam pompa bila beroperasi
dengan tinggi isap (suction lift) dan untuk mendistribusikan cairan perapat secara
merata di sekeliling ruang cincin (anular space) antara lubang peti dan permukaan
selongsong poros. Selongsong poros disebut juga sangkar perapat atau cincin
lantern. Skema selongsong poros pompa ditunjukkan oleh gambar 2.12.
Selongsong poros ini menerima cairan yang bertekanan dari pompa atau
sumber tersendiri lainnya. Kadang-kadang digunakan minyak gemuk sebagai
medium perapat apabila cairan yang bersih tidak tersedia atau tidak dapat dipakai
(pompa air kotor).
54
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
g. Peti Gasket
Berfungsi untuk mencegah udara bocor ke dalam rumah pompa bila tekanan
di dalamnya berada di bawah tekanan atmosfer.
h. Perapat Poros (Perapat Mekanis)
Digunakan untuk mencegah kebocoran di sekeliling poros. Perapat poros ini
juga dipakai apabila peti gasket tidak dapat mencegah kebocoran secara maksimal.
Permukaan perapat tegak lurus terhadap poros pompa dan biasanya terdiri dari dua
bagian yang dihaluskan dan dilumasi. Perapat poros dibedakan menjadi dua, yaitu
jenis dalam dan jenis luar. Jenis luar dipakai apabila cairan yang dipompa berpasir
dan tidak diinginka adanya kebocoran pada peti gasket. Jenis dalam digunakan
untuk cairan yang mudah menguap. Skema perapat mekanis dapat dilihat pada
gambar 2.13.
55
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
menjadi energi tekanan di dalam rumah pompa. Besarnya tekanan yang timbul
tergantung pada besarnya kecepatan fluida.
Sebagai contoh adalah aliran air di dalam pipa, pada posisi 1 air mempunyai
tekanan P1, luas penampang A1, dan kecepatan v1. Perubahan bentuk energi akan terjadi
bila pada posisi 2 penampangnya diperkecil. Dengan demikian, kecepatan air akan naik
56
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
menjadi v2 dan tekanan P2 akan berkurang. Hal ini dapat terlihat jelas apabila letak pipa
dalam keadaan horizontal (z1=z2).
Jadi, persamaan Bernoulli dapat dinyatakan sebagai berikut:“pada tiap saat dan
tiap posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa tanpa gesekan yang tidak
bergerak akan mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan
yang sama besarnya”.
Terdapat aliran fluida pada satu saluran dengan perubahan luas penampang
seperti terlihat pada gambar 2.14. Pada fluida tak termampatkan, massa jenis fluida
selalu sama di setiap titik yang dilaluinya. Massa fluida yang mengalir dalam pipa
dengan luas penampang A1 selama selang waktu tertentu:
𝑚
𝜌= (28)
𝑉
𝑚 = 𝜌𝑉 (29)
𝑚1 = 𝜌𝑉1 (30)
𝑉1 = 𝐴1 𝐿1 = 𝐴1 𝑣1 ∆𝑡 (31)
𝑚̇1 = 𝜌 𝐴1 𝑣1 (32)
Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan
massa fluida yang keluar, maka:
𝑚̇1 = 𝑚̇2 (33)
𝜌 𝐴1 𝑣1 = 𝜌 𝐴2 𝑣2 (34)
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 (35)
57
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
Keterangan:
𝐴1 =Luas penampang 1
𝐴2 =Luas penampang 2
𝑣1 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 1
𝑣2 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 2
𝐴𝑣 = Laju aliran volume V/t atau debit
58
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
impeler seperti pada gambar diatas disederhanakan menjadi bentuk segitiga kecepatan
seperti pada Gambar 2.16. Kecepatan relatif w dan kecepatan absolut c dapat diuraikan
menjadi komponen kecepatan tangensial diberi subscript u (searah u) dan komponen
kecepatan meridional dengan subscript m yang dapat dilihat pada gambar 2.16.
59
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
b. Pompa Paralel
Instalasi pompa yang disusun paralel bertujuan untuk memperoleh fluida
dengan kapasitas yang tinggi namun head tekanan yang diperoleh rendah. Pada
gambar 2.18 didapatkan kapasitas (Q) aliran yang tinggi diperoleh dengan cara
menjumlahkan kapasitas aliran pompa 1 (Q1) dengan kapasitas aliran pompa 2 (Q2).
Qtotal= Q 1 + Q2 (37)
Keterangan:
𝑃𝑑 : Tekanan buang (N/m2)
𝑃𝑠 : Tekanan buang (N/m2)
: berat jenis air = water . g (N)
2. Kapasitas (Q)
0,189 (39)
Q h (m 3 / s)
1000
Keterangan:
h = beda ketinggian fluida pada manometer (mmHg)
60
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
3. Putaran (n)
Satuan : rpm
4. Torsi (T)
T F L (40)
Keterangan:
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan momen = 0,179 m
5. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n
W1 F (Watt ) (41)
k
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
Daya Air (W2) :
𝑊2 = (𝑃𝑑 − 𝑃𝑠 ). 𝑄 (Watt) (42)
6. Efisiensi ( )
W2
100% (43)
W1
61
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
3. Torsi (T)
T1 F1 L ( N.m)
T2 F2 L ( N.m)
TTotal T1 T2 (45)
Keterangan:
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan momen = 0,179 m
4. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n1
W1,1 F1 (Watt )
k
n
W1, 2 F2 2 (Watt )
k
W1, Total W1,1 W1, 2 (Watt )
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
Daya Air (W2) :
W2,1 ( Pd 1 Ps1 ) Q (Watt )
W2, 2 ( Pd 2 Ps 2 ) Q (Watt )
W2, Total W2,1 W2, 2 (Watt )
5. Efisiensi ( ) :
W2 ,Total
100%
W1, Total
62
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
H1 H 2 (46)
H Total (m)
2. Kapasitas (Q) 2
0,189
Q h (m 3 / s)
1000
Keterangan:
h = beda ketinggian fluida pada manometer (mmHg).
3. Torsi (T)
T1 F1 L ( N.m)
T2 F2 L ( N.m)
TTotal T1 T2
Keterangan:
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan momen = 0,179 m
4. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n1
W1,1 F1 (Watt )
k
n
W1, 2 F2 2 (Watt )
k
W1, Total W1,1 W1, 2 (Watt )
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
Daya Air (W2) :
Q
W2,1 ( Pd 1 Ps1 ) (Watt )
2
Q
W2, 2 ( Pd 2 Ps 2 ) (Watt )
2
W2, Total W2,1 W2, 2 (Watt )
5. Efisiensi ( )
W2, Total
100%
W1, Total
63
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
64
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
Calibration : v 0,2 h
Diameters D = 37,5 mm dan d = 22,2 mm
Note : Electrical Warning Labels Fitted
Literature : Winning Diagram 41109
65
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
66
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM POMPA SENTRIFUGAL 2015/2016
Instalasi percobaan ini terdiri dari 2 pompa sentrifugal, yaitu pompa I (P 1) dan
pompa II (P2) yang masing-masing digerakkan oleh sebuah motor listrik (M) yang
dihubungkan dengan neraca pegas. Sebuah panel pengaturan dan alat ukur (manometer
raksa dan manometer bourdon). Jaringan pipa dilengkapi dengan dua katup isap yaitu
katup pompa I (A) dan katup pompa II (B). Instalasi percobaan juga dilengkapi dengan
sebuah katup pengatur aliran tunggal, seri dan paralel (C), sebuah katup pengatur
keluaran (D) dan sebuah venturi (V).
67
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA