Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PEMASARAN

PENGARUH EKONOMI DIGITAL TERHADAP SEKTOR


EKONOMI DAN LAPANGAN USAHA DI INDONESIA

Disusun oleh:
Muhlisin

Dosen Pengampu:
Mustikawati, SE., M.Si

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH


(STEBIS) INDO GLOBAL MANDIRI
2018-2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Pemasaran tentang pengaruh ekonomi digital
terhadap sektor ekonomi dan lapangan usaha di Indonesia

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Manajemen


Pemasaran tentang pengaruh ekonomi digital terhadap sektor ekonomi dan
lapangan usaha di Indonesia ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 19 November 2018

Muhlisin

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2


A. Definisi Era Digital ...................................................................................... 2
B. Pengaruh Ekonomi Digital Terhadap Sector Lapangan Usaha ................... 2
1. Sector Pertanian ..................................................................................... 4
2. Sector Perdagangan .............................................................................. 5
3. Sector Manufaktur ................................................................................. 6
4. Sector Jasa ............................................................................................. 6
C. Pengaruh Ekonomi Digital Terhadap Pengangguran dan Kemiskinan ....... 8

BAB III PENUTUPAN ........................................................................................ 10


A. Kesimpulan ............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital.
Era digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa
dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang
membantu kebutuhan manusia. Dengan teknologi apapun dapat dilakukan dengan
lebih mudah. Begitu pentingnya peran teknologi inilah yang mulai membawa
peradaban memasuki ke era digital.

Era Digital membawa berbagai dampak positif yang bisa kita gunakan
sebaik-baiknya namun Era Digital juga memiliki banyak dampak negatif. Sehingga
ini menjadi tantangan di Era Digital. Berbagai tantangan Era Digital yang
memasuki berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan,
keamanan, dan teknologi informasi.

Berbagai perkembangan inovasi pada teknologi informasi dan


telekomunikasi (TIK) atau teknologi digital selama satu dekade terakhir,
berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis disebut sebagai masyarakat pasca
industri, ekonomi berlandaskan iptek, ekonomi inovasi, ekonomi online, ekonomi
baru, e-conomy, dan ekonomi digital.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan era digital?
2. Apa pengaruh era digital terhadap ekonomi?
3. Bagaimana pengaruh ekonomi digital terhadap mengatasi pengangguran dan
kemiskinan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Era Digital

Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital,


jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru Era Digital
sering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Media ini memiliki
karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet, selain internet
seperti media cetak, telivisi, majalah, koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam
kategori media baru. Media masa beralih ke media baru atau internet karena ada
pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era
digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat
dalam hal ini internet yang membuat media massa berbondong-bondong pindah
haluan.

Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar


terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah
banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu
informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital
dengan bebas dan terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya
teknologi justru semakin banyaknya kejahatan yang terdeteksi. Maka dari itu segala
sesuatunya harus memiliki perlindungan hak cipta dan mengontrol anak-anak dan
remaja khususnya.

B. Pengaruh Ekonomi Digital Terhadap Sektor Lapangan Usaha

Munculnya fenomena e-commerce transportasi berbasis online telah


menandakan hadirnya aktivitas ekonomi berbasis digital di Indonesia. Aktivitas
ekonomi dengan metode manual dan tradisional satu per satu berganti menjadi
ekonomi digital yang serba instan dan transparan. Sejatinya, ekonomi digital
merupakan sebuah dampak dari penerapan teknologi informasi terhadap kegiatan
ekonomi. Terkadang ekonomi digital ini sering didefinisikan sama seperti

2
industrialisasi dan mekanisasi, namun pada kenyataannya ekonomi digital lebih
menitikberatkan pada transaksi visual yang dapat dilakukan melalui internet.
Menurut Don Tapscott, ada dua belas karakteristik dalam ekonomi digital
yaitu Knowledge, Digitazion, Virtualization, Molecularization, Internetworking,
Disintermediation, Convergence, Innovation, Prosumption, Immediacy,
Globlization, dan Discordance.

Semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia mengakibatkan


penerapan ekonomi digital berkembang cukup pesat. Menurut data dari Inside
Retail, nilai transaksi online Indonesia pada tiga tahun terakhir ini cukup meningkat
per tahunnya.

Tabel 1. Data Perkiraan Transaksi E-Commerce B2C di Indonesia

Negara 2013 2014 2015 2016

Tiongkok $ 181.62 $ 274.57 $ 358.59 $ 439.72

Korea Selatan $ 18.52 $ 20.24 $ 21.92 $ 23.71

Indonesia $ 1.79 $ 2.60 $ 3.59 $ 4.89

Tabel 2. Persentase Pertumbuhan Transaksi E-Commerce B2C di Indonesia

Negara 2014 2015 2016

Tiongkok 51% 31% 23%

Korea Selatan 9% 8% 8%

Indonesia 45% 38% 36%

3
Data di atas menunjukkan bahwa meskipun jumlah transaksi online
Indonesia masih jauh berada di bawah negara dengan transaksi e-
commerce tertinggi yaitu China dan negara maju Korea Selatan, tetapi pertumbuhan
transaksi online di Indonesia dapat dikatakan tinggi dalam tiga tahun terakhir yaitu
sebesar 45% pada tahun 2014, 38% pada tahun 2015, dan 36% pada tahun 2016.
Tak hanya mendapat respon dari masyarakat, pemerintah kini juga telah menangkap
potensi ekonomi digital di Indonesia dengan mengambil langkah untuk terus
mengembangkan ekonomi digital di Indonesia.

Tumbuhnya ekonomi digital yang cukup pesat ini diharapkan juga dapat
ikut mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Sayangnya,
tak selamanya ekonomi digital diterima dan memberikan pengaruh yang baik
kepada masyarakat. Adanya isu ekonomi digital dikhawatirkan dapat mematikan
beberapa mata pencaharian terutama bagi sekelompok masyarakat yang kurang
dapat menerima perubahan dan mempergunakan teknologi dengan baik, seperti
masyarakat Indonesia yang memegang teguh adat dan tradisi dan generasi tua.
Maka, dengan adanya hal tersebut tingkat pengangguran di Indonesia
dikhawatirkan akan meningkat dan berdampak pada meningkatnya angka
kemiskinan.

Terlepas dari potensi positif dan negatif dari ekonomi digital yang dilihat
dari kacamata umum, akan lebih baik jika pengaruh ekonomi digital ini dilihat
secara lebih dalam. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui empat sektor mata
pencaharian terbesar di Indonesia, yaitu:

1) Sector Pertanian

Pertanian masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbanyak di


Indonesia. Data BPS hingga Agustus 2015, sekitar 40% tenaga kerja atau 37,7 juta
penduduk bekerja di sektor ini. Sektor pertanian masih mendominasi mata
pencaharian di Indonesia. Sayangnya, masih banyak pula masyarakat di sektor
pertanian yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 2014, 25% penduduk
miskin berasal dari masyarakat yang bermata pencaharian nelayan (Kominfo,
2016).

4
Ekonomi digital cukup membawa banyak manfaat di sektor perdagangan
dan jasa tetap masih belum dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh pelaku di
sektor ini. Masih banyak permasalahan yang timbul di sektor ini seperti rantai
distribusi hasil pertanian dari petani hingga ke konsumen yang masih panjang,
kurangnya informasi dan penguasaan teknologi guna mendukung aktivitas
pertanian, dan sebagainya. Adanya ekonomi digital diharapkan dapat mengatasi
permasalahan tersebut dengan memutus panjangnya rantai distribusi dan
meniadakan middle man sehingga harga pangan dapat dikendalikan lebih mudah
serta keuntungan yang didapatkan petani lebih besar dan harga yang didapat
konsumen juga lebih terjangkau.

2) Sector Perdagangan

Perdagangan menjadi salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja


terbanyak urutan kedua setelah pertanian yaitu sekitar 22% pada tahun 2015. Data
BPS menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan memiliki tren
positif sejak tahun 2006. Sektor ini semakin berkembang pesat dengan semakin
banyaknya fasilitas yang mempermudah jual beli ditambah lagi dengan adanya era
ekonomi digital. Lahirnya e-commerce, e-bussiness, e-banking, dan fasilitas
lainnya dapat meningkatkan efisiensi perdagangan. Tak cukup sampai disitu,
dengan adanya AEC dan perjanjian perdagangan bebas lain juga turut mendukung
perkembangan sektor perdagangan yang mampu memperluas wilayah jangkauan
pemasaran.

Semakin pesatnya perkembangan online shop menjadi hal yang paling


terlihat dari pengaruh ekonomi digital. Menurut data BPS, dari tahun ke tahun,
tenaga kerja di sektor perdagangan semakin meningkat dan memiliki tren positif
sejak tahun 2008. Selain itu, latar belakang pendidikan tenaga kerja di bidang ini
diwarnai oleh tamatan SD, diikuti tamatan SMA, kemudian tamatan SMP. Hal
tersebut berarti, dengan adanya ekonomi digital diharapkan pula ikut meningkatkan
daya serap sektor perdagangan mengingat pada sektor ini sendiri tidak terlalu
mengedepankan tingkat pendidikan. Meskipun dominasi latar belakang pendidikan
sektor perdagangan sama dengan sektor pertanian, tetapi tenaga kerja di sektor
perdagangan lebih mudah menerima dan beradaptasi dengan teknologi.

5
3) Sector Manufaktur

Manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang menyumbang PDB


Indonesia cukup besar. Pertumbuhan industri manufaktur juga ditargetkan
mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Hal tersebut bertujuan
untuk menopang target penurunan angka pengangguran menjadi 4-5% dan angka
kemiskinan menjadi 7-8% pada tahun 2019 nanti. Namun hal tersebut bukanlah
suatu perkara yang mudah meyusul melemahnya ekonomi global dan penurunan
berbagai harga komoditas pada titik terendahnya. Bank Dunia beberapa waktu lalu
juga merevisi angka pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2016 yang semula berada
pada angka 2,9% kemudian direvisi menjadi 2,4%. Hal tersebut jelas merupakan
tantangan yang sangat besar bagi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan
industri manufaktur.

Di era 1990-an, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang dari sektor


industri manufaktur. Angka pertumbuhan industri manufaktur pada saat itu cukup
tinggi mencapai 11% per tahun dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang
yang menurun hanya 4% per tahun.

Maka dari itu, ekonomi digital perlu dikembangkan oleh pemerintah untuk
menyokong reformasi industri manufaktur. Ekonomi digital dapat diterapkan pada
industri manufaktur untuk mengefisiensi distribusi produk dan bahan baku karena
dapat memangkas ongkos pengiriman. Jika penerapan ini dapat berjalan dengan
baik, maka harga jual produk manufaktur Indonesia akan menjadi lebih murah dan
dapat bersaing di pasar lokal maupun global. Selain itu, pertumbuhan sektor
manufaktur juga diharapkan ikut menekan angka pengangguran dan kemiskinan.

4) Sector Jasa

Dalam tatanan kehidupan manusia yang semakin kompleks ini, jasa adalah
salah satu sektor yang berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dikarenakan
permintaan akan kebutuhan berbagai jasa semakin meningkat, seiring dengan
kesibukan manusia yang meningkat pula. Maka dari itu, di zaman sekarang ini,

6
sektor jasa adalah salah satu sektor yang paling berpotensial menyumbangkan
PDB Indonesia dan mengurangi angka pengangguran.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CIA (Central Intelligence Agency)


Amerika Serikat pada 2015, sektor jasa berkontribusi besar terhadap PDB
Indonesia, yakni sebesar 43,6%. Hal tersebut merupakan sebuah potensi yang
sangat besar sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
mengurangi angka pengangguran.

Tabel 3. Komposisi PDB Indonesia Tahun 2015

Agrikultur 13,6%

Industri 42,8%

Jasa 43,6%

Jumlah 100%

Salah satu langkah yang sebaiknya ditempuh oleh pemerintah dalam rangka
mengembangkan sektor jasa di tanah air ialah dengan memanfaatkan dan
menerapkan ekonomi digital dalam sektor jasa. Tak sedikit perusahaan dan badan
usaha yang sukses dan bertengger dalam jajaran atas perusahaan nasional dalam
sektor jasa di Indonesia karena mampu memanfaatkan dan menerapkan ekonomi
digital dan bisnis mereka mulai dari GoJek, Lazada, Bukalapak, Salestock, dan
sebagainya. Beberapa contoh brand tersebut merupakan bukti nyata bahwasanya
pengaruh ekonomi digital dalam sektor jasa sangatlah signifikan. Namun penerapan
dan pemanfaatan ekonomi digital dalam sektor jasa masih terhitung sedikit di
kalangan penyedia jasa di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan ekonomi digital dalam usaha
mereka. Padahal jika pemerintah sukses mencanangkan program ‘pencerdasan’

7
ekonomi digital tersebut dalam pelaku usaha jasa di seluruh penjuru tanah air, maka
pertumbuhan sektor jasa akan naik secara signifikan dan tenaga kerja yang terserap
akan semakin banyak pula. Hal ini akan berdampak baik terhadap usaha penekanan
angka pengangguran.

C. Pengaruh Ekonomi Digital Terhadap Pengangguran dan Kemiskinan

Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui perkembangan ekonomi


digital di Indonesia sudah cukup pesat. Kita telah melihat banyak contoh di sekitar
kita, baik itu berupa perdagangan seperti tokopedia, lazada, dan sebagainya, yang
berbentuk jasa seperti Go-jek, Uber dan Grab, ataupun sektor lainnya. Di beberapa
sektor itulah yang cukup menyerap tenaga kerja di akhir-akhir ini. Banyak sektor
lain yang mengalami perkembangan (ditambah segala permasalahan dan kendala di
dalamnya) dengan masuknya era ekonomi baru ini.

Pertumbuhan ekonomi yang tidak berjalan secara merata akan kesulitan


untuk mencapai pembangunan ekonomi dan justru menciptakan ketimpangan
ekonomi. Ekonomi digital juga jika tidak berkembang secara merata dikhawatirkan
juga akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, ketimpangan
yang semakin besar antara kaya dan miskin, dan meningkatkan kecemburuan sosial.
Dampak tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah
infrastruktur yang belum merata. Infrastruktur merupakan syarat berjalannya
ekonomi digital, contohnya adalah meratanya sinyal sebagai akses utama internet.

Ekonomi digital merupakan kesempatan Indonesia untuk meningkatkan


perekonomian, kesejahteraan penduduknya, bahkan mengejar negara-negara maju.
Segala isu, permasalahan, kendala dalam ekonomi digital ini sudah saatnya
diberikan perhatian khusus karena menurut WEF dalam laporannya, World
Economic Forum’s global Information Technology Report 2015, negara
berkembang cenderung gagal dalam memaksimalkan potensi dari IT untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial dan transformasi ekonomi untuk mengejar
ketertinggalan terhadap negara maju.

8
Data dari laporan Networked Readiness Index (NRI), yang mengukur 143
ekonomi dalam hal kesiapan untuk menggunakan serta memaksimalkan IT,
menunjukkan bahwa gap antara ekonomi terbaik dan terburuk semakin melebar.
Hal tersebut mempertegas bahwa hanya negara yang telah siap secara infrastruktur
yang mampu mengambil keuntungan maksimum dari IT. Ini juga ditunjukkan
dengan hanya 39% dari total populasi dunia yang mendapat akses internet,
sedangkan yang lebih dari separuh populasi dunia memiliki HP. Seperti yang
dikatakan Thierry Geiger bahwa HP dapat dikatakan sudah mendunia, tetapi tanpa
akses ke internet, sebagian besar penduduk dunia akan tetap hidup dalam
kemiskinan dan tidak mampu mendapat keuntungan sosial dan ekonomi dari
kehadiran IT. Pentingnya internet ini juga didukung oleh Dr.Robert Pepper yang
menyatakan bahwa internet merupakan salah satu multiplier pendapatan.

Selain infrastruktur fisik itu sendiri, hal lain yang perlu disoroti adalah tingkat
‘melek’ atau adaptasi masyarakat terhadap teknologi dan perkembangannya.
Infrastruktur yang bagus dan maju tanpa diikuti masyarakat yang ‘melek’ teknologi
juga tidak dapat optimal. Begitu juga sebaliknya, masyarakat ‘melek’ teknologi
tetapi tanpa infrastuktur yang memadai juga tidak dapat optimal.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan besar


terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi di era digital yang semakin
maju telah banyak bermunculan. Teknologi pada era digital ini membawa banyak
sekali manfaat dari berbagai bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa,
perdagangan, sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa ekonomi di era digital ini sangat
mempunyai manfaat yang besar bagi perekonomian sebuah Negara.

Kita telah melihat banyak contoh di sekitar kita, baik itu berupa
perdagangan seperti tokopedia, lazada, dan sebagainya, yang berbentuk jasa seperti
Go-jek, Uber dan Grab, ataupun sektor lainnya. Di beberapa sektor itulah yang
cukup menyerap tenaga kerja di akhir-akhir ini. Banyak sektor lain yang mengalami
perkembangan (ditambah segala permasalahan dan kendala di dalamnya) dengan
masuknya era ekonomi baru ini.

Ekonomi digital merupakan kesempatan Indonesia untuk meningkatkan


perekonomian, kesejahteraan penduduknya, bahkan mengejar negara-negara maju.
Segala isu, permasalahan, kendala dalam ekonomi digital ini sudah saatnya
diberikan perhatian khusus karena menurut WEF dalam laporannya, World
Economic Forum’s global Information Technology Report 2015, negara
berkembang cenderung gagal dalam memaksimalkan potensi dari IT untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial dan transformasi ekonomi untuk mengejar
ketertinggalan terhadap negara maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fmeindonesia.org/pengaruh-ekonomi-digital-terhadap-sektor-
lapangan-usaha-di-indonesia/

http://hawarimuhtarom.blogspot.com/2016/11/makalah-tantangan-era-digital.html

https://www.scribd.com/doc/91135303/Ekonomi-Digital

11

Anda mungkin juga menyukai