Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING PRAKTIK PROFERSI NERS

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI IRNA BEDAH LANTAI 3


RSUA SURABAYA

Disusun Oleh :
Kelompok 9

Ainani umaroh.,S.Kep 1814901072


Amana dana permata,s.kep 1814901058
Mar’aqonita ,s.kep 1814901064
Moh suhdi, s.kep 1814901069
Qurrotul aini, s.kep 1814901065
Moh wasail, s.kep 1814901059
Riadatul munawaroh,s.kep 1814901067
Santy elmiyati, s.kep 1814901068
Haryo wicaksono,s.kep 1814901060
Zahratun, s.kep 1814901066
Nur fitriah, s.kep 1814901168

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pulang (discharge planning) merupakan suatu proses yang


dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan
untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
sebelum dan sesudah pulang. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan
usaha kerjasama antara tim kesehatan, keluarga, klien, dan orang yang penting bagi
klien sehingga tercipta perawatan yang berkesenambungan antara perawatan selama
dirumah sakit dengan perawatan setelah dirumah. Dengan adanya discharge planning
pasien diharapkan dapat mempertahankan kesehatannya dan membantu pasien untuk
lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri (Nursalam, 2011).
Discharge planning di Ruang Bedah IRNA 3 RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA sudah dilakukan hampir pada semua pasien yang
akan pulang dengan pemberitahuan secara lisan oleh perawat dengan di lampirkan
lembar discharge planning. Proses pelaksanaan discharge planning dilakukan di
nurse station. Format discharge planning sudah ada dengan isi sesuai dengan standar,
meliputi identitas pasien, tanggal kontrol, aturan diet, obat, perawatan di rumah,
aktifitas dan istirahat, perawatan umum, dan hasil pemeriksaan yang dibawa pulang.
Berdasarkan hasil angket dengan perawat dan kepala ruangan di Ruang Bedah IRNA 3
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA pada tanggal 1 April - 3 April 2019 yang
telah di isi oleh perawat di dapatkan bahwa 100% perawat mengerti tentang discharge
planning, 80% perawat bersedia untuk melakukan discharge planning, 60% sudah ada
pembagian tugas dalam discharge planning, tetapi hanya 10% perawat yang memberi leaflet
saat discharge planning, 100% perawat sudah menggunakan bhs.Indonesia dalam proses
discharge planning, 100% tekhnik dalam discharge planning menggunakan tekhnik lisan dan
tertulis, 80% pasien mengerti bahasa yang di gunakan perawat, 100% perawat melakukan
pendokumentasian selesai melakukan discharge planning, 100% perawat melakukan
discharge planning dari pasien masuk RS sampai keluar RS Dari hasil tabel diatas
didapatkan angket Discharge planning di ruang bedah irna 3 menunjukkan bahwa
seluruhnya perawat, memberikan informasi, dan memberikan HE dengan kategori
baik sebanyak 100% dan berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Discharge Planning
sudah dilakukan dengan baik, dari awal pasien baru masuk keruangan sampai pasien pulang.
Pada saat pasien masuk dan dirawat discharge planning tidak seoptimal pada saat pasien
pulang. Pada saat pulang, pasien juga diberikan lembar/form discharge planning yang yang
berisi nama pasien, tanggal masuk, dokter yang merawat, catatan dokter/perawat, diet
khusus, aktivitas, obat-obatan yang diminum, perawatan dirumah, fisio therapi, hasil
pemeriksaan (USG/EKG/CHCO/EEG/CT Scanning/PA/Lap) hasil tersebut berupa foto copy
beserta surat control yang dilakukan oleh perawat primer atau perawat yang saat itu berdinas,
leafleat tersedia diruangan tetapi kurang dimanfaatkan. Perawat Irna 3 terkadang
menggunakan bahasa Jawa saat menyampaikan isi discharge planning.
Maka dari itu, Program Pendidikan Profesi Ners Stikes Ngudia Husada Madura
diharapkan mampu menjalankan roleplay sesuai model asuhan keperawatan primer
dalam pelaksanaan discharge Planning di Ruang Bedah IRNA 3 RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA secara benar. Dengan demikian diharapkan tujuan
peningkatan kualitas kesehatan pasien dapat tercapai secara optimal.
1.2 Masalah
Selama 3 hari pengkajian di Ruang Bedah IRNA 3 RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
AIRLANGGA mendapatkan hasil bahwasannya leaflet tidak diberikan kepada pasien
ataupun keluarga pasien akan tetapi diberikan discharge planning untuk pasien
pulang, yang berisi tentang perawatan pasien selama di rumah.
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan Unit Ruang
Bedah IRNA 3 RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA mampu
menerapkan discharge planning secara efektif, efisien dan berkesinambungan.
b. Tujuan khusus
1) Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
2) Mengidentifikasi masalah pasien dalan discharge planning.
3) Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
4) Membuat perencanaan discharge planning pasien
5) Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang yang harus dilakukan dan
dihindari selama dirumah yang meliputi diet, aktivitas, istirahat, waktu dan
tempat kontrol.
6) Memberikan leaflet dan menjelaskan discharge planning.
7) Melakukan evaluasi kepada pasien atau keluarga selama pelaksanaan discharge
planning.
8) Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.

1.4 Target
a. Semua perawat memahami alur, proses, dan content dalam pelaksanaan discharge
planning.
b. Adanya peningkatan target dari jumlah pasien yang dilakukan discharge planning
c. Discharge planning bisa terlaksana secara berkelanjutan.
Kriteria evaluasi.
a. Evaluasi struktur.
a) Persiapan pasien, peralatan, status, kartu dan lingkungan.
b) Penyusunan struktur pelaksanaan discharge planning
b. Evaluasi proses
a) Discharge planning dilaksanakan pada semua pasien pulang
b) Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan pasien
c. Evaluasi hasil
a) Terdokumentasinya pelaksanaan pasien pulang
b) Klian dan keluarga dapat mengetahui perawatan di rumah tentang aturan diet,
obat yang harus diminum dirumah, aktivitas, yang harus dibawa pulang,
rencana kontrol, yang perlu dibawa saat kontrol,prosedur kontrol, jadwal pesan
khusus.
BAB 2

DISCHARGE PLANNING POST

2.1 Definisi
Discharge Planning merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan
yang diperlukan klien secara berkelanjutan untuk perawatan berlanjut pada klien serta
membantu keluarga dalam pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat, sumber
yang tepat dengan harga yang terjangkau (Spring, 2010)
Tahap fase pre pada discharge planning, Seorang Discharge Planners bertugas
membuat rencana, mengkoordinasikan dan memonitor dan memberikan tindakan dan
proses kelanjutan perawatan mulai dari awal pasien masuk rumah sakit (Powell,1996).
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam proses
pengobatan pasien dan dalam team discharge planner rumah sakit, pengetahuan dan
kemampuan perawat dalam proses keperawatan dapat memberikan kontinuitas
perawatan melalui proses discharge planning ( Naylor,1990 ).
Tahap fase middle pada discharge planning, yaitu proses dimana mulainya
pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik selama perawatan dirumah sakit dalam proses penyembuhan maupun
dalam mempertahankan derajat kesehatannya.
Tahap fase post pada discharge planning, perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang
didapatkan dari proses interaksi di mana perawat profesional, pasien dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang
diperlukan oleh pasien di mana perencanaan harus berpusat pada masalah pasien,
yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya
(Swenberg, 2000 dalam Kristina, 2007).
2.2 Tujuan

a. Mengetahui kondisi atau keadaan klien secara umum dan khusus


b. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga. Meningkatkan perawatan
yang berkelanjutan pada pasien
c. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain. Membantu
pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap
dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.
d. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat.

2.3 Komponen perencanaan tindakan keperawatan


1. Komponen perencanaan perawatan
Perawatan
Pemberian pendidikan keshatan mengenai : penyakit, prognosa, tindakan
perawatan, diet dan mobilisasi
2. Obat-obatan
Penjelasan mengenai obat-obatan meliputi : dosis, cara pemberian, dan
waktu yang tepat untuk minum obat
3. Perencanaan tindakan keperawatan selama di rumah sakit
4. Pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
a. Diet
b. Obat-obatan yang digunakan
c. Mobilisasi
2.4 Alur dischage planning
Skema langkah langkah dalam pelaksanaan discharge planning

Dokter dan tim Katim di bantu PP


kesehatan lain

Penentuan keadaan pasien:

1. Klinis dan pemeriksaan penunjang lain


2. Tingkat ketergantungan pasien

Perencanaa pulang

Penyelesaian Program Healt Education: Lain-lain


administrasi
1. Kontrol dan obat
2. Nutrisi
3. Aktivitas dan istirahat
4. Perawatan diri

Monitor (sebagai
program service
safety oleh keluarga
dan petugas)

(Nursalam, 2019)
2.5 Peran perawat dalam discharge planning
1. Kepala ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Katim
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat flipchart discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai
akhir perawatan
3. Perawat Pelaksana
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh perawat primer.

2.6 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Selasa / 16 April 2019
Pukul : 14. 00 WIB
Pelaksana : Karu, Katim, dan PP
Topik : Post Discharge Planning perawatan klien
Tempat : Ruang Bedah Irna 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Sasaran : Klien dan keluarga klien

2.7 Pengorganisasian
Karu : Nur Fitriah, S.Kep
PP : Santy Elmiyaty, S.Kep
PA : Moh. Wasail, S.Kep
2.8 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge Planning adalah diskusi dan
tanya jawab mengenai penyakit Apendisitis meliputi:
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Gejala
d. Pengobatan
e. Penatalaksanaan
f. Pencegahan
Instrumen
a. Leaflet
b. Lembar discharge plannimg

2.9 Mekanisme Kegiatan Discharge Planning (post)

Tahap Tahapan Waktu Tempat Pelaksana

Persiapan 1. PP masuk ke ruang karu 5 Menit Ruangan Karu, PP


mengucapkan salam, dan PA
Karu
memberitahukan pada karu
bahwa ada pasien pulang dan
akan dilaksanakan post
discharge planning
2. PP sudah siap dengan format
post discharge planning
3. PP menyebutkan hal-hal yang
perlu dijelaskan pada klien dan
keluarga
4. Karu memeriksa kelengkapan
post discharge planning
Pelaksana 1. PP meminta tolong kepada PA 15 Nurse PA dan PP
an 2. untuk memanggil keluarga menit station
pasien yang akan dilakukan
post discharge planning dan
keluarga pasien di bawa ke
nurse station
3. Katim dibantu PP
menjelaskan tentang perawatan
dirumah :
a. Diet selama dirumah
b. Obat-obatan yang
diteruskan
c. Aktivitas secara
bertahap
d. Waktu kontrol.
4. PP menanyakan kembali pada
klien dan keluarga tentang
materi yang telah disampaikan
5. PP memberikan format pesanan
pulang dan menyertakan data
penunjang dan leaflet

Penutup 1. PP dan PA melaporkan kepada 2 Menit Ruangan Karu


karu post discharge planning
karu Katim, dan
bahwa telah dilaksanakan
PP
2. Karu mengucapkan terima
kasih kepada Katim dan PP
2.10 Petunjuk Pengisian Format Disharge Planning Keperawatan
a. No. Reg
Diisi sesuai nomor registrasi pasien
b. Nama
Diisi sesuai nama pasien secara lengkap
c. Jenis kelamin
Diisi laki-laki atau perempuan
d. Umur
Diisi sesuai umur pasien sekarang
e. Tanggal MRS
Sesuai tanggal pasien masuk
f. Diagnose MRS
Diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis sewaktu pertama kali
diperiksa
g. Tanggal KRS
Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter
h. Diagnosa KRS
Diagnosa pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien
diperbolehkan pulang
i. Perawatan dirimah
Aturan diet : diisi berdasarkan penyakit yang diderita
j. Obat : diisi sesuai dengan terapi yang didapatkan atau diteruskan untuk
dirumah
Aktivitas dan istirahat : diisi sesuai dengan aktivitas dan istirahat yang
boleh dilakukan oleh klien
k. Tanggal dan tempat control
Diisi sesuai dengan tanggal dan tempat control dimana pasien akan
control
l. Hasil pemeriksaan yang dibawa pulang (hasil laboratorium, radiologi,
ECG, dan lain-lain)
Alasan pasien pulang
m. Tanda tangan perawat
Diisi nama jelas beserta tanda tangan perawat primer yang bertanggung
jawab dan nama jelas juga tanda tangan pasien atau keluarga
2.11 Evaluasi
a. Struktur
 Kordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
 Menyusun proposal
 Menetapkan kasus
b. Pengorganisasian peran
 Penyusunan lembar discharge planning
 Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien
c. Proses
 Kelancaran kegiatan
 Peran serta perawat yang bertugas
 Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi
d. Hasil
 Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan
keluarga. Klien dapat menyebutkan kembali tentang :
 Diet pada pasien dengan apendisitis
 Aktivitas pada pasien dengan apendisitis
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional Edisi ke 5. Jakarta: Salemba Medika.

Http:/// www.google.com // Discharge planning / Diakses pada hari Rabu


Tanggal 14 April 2019 pukul 15.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai