DP Role Play 06
DP Role Play 06
Disusun Oleh :
Kelompok 9
PENDAHULUAN
1.4 Target
a. Semua perawat memahami alur, proses, dan content dalam pelaksanaan discharge
planning.
b. Adanya peningkatan target dari jumlah pasien yang dilakukan discharge planning
c. Discharge planning bisa terlaksana secara berkelanjutan.
Kriteria evaluasi.
a. Evaluasi struktur.
a) Persiapan pasien, peralatan, status, kartu dan lingkungan.
b) Penyusunan struktur pelaksanaan discharge planning
b. Evaluasi proses
a) Discharge planning dilaksanakan pada semua pasien pulang
b) Materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan pasien
c. Evaluasi hasil
a) Terdokumentasinya pelaksanaan pasien pulang
b) Klian dan keluarga dapat mengetahui perawatan di rumah tentang aturan diet,
obat yang harus diminum dirumah, aktivitas, yang harus dibawa pulang,
rencana kontrol, yang perlu dibawa saat kontrol,prosedur kontrol, jadwal pesan
khusus.
BAB 2
2.1 Definisi
Discharge Planning merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan
yang diperlukan klien secara berkelanjutan untuk perawatan berlanjut pada klien serta
membantu keluarga dalam pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat, sumber
yang tepat dengan harga yang terjangkau (Spring, 2010)
Tahap fase pre pada discharge planning, Seorang Discharge Planners bertugas
membuat rencana, mengkoordinasikan dan memonitor dan memberikan tindakan dan
proses kelanjutan perawatan mulai dari awal pasien masuk rumah sakit (Powell,1996).
Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam proses
pengobatan pasien dan dalam team discharge planner rumah sakit, pengetahuan dan
kemampuan perawat dalam proses keperawatan dapat memberikan kontinuitas
perawatan melalui proses discharge planning ( Naylor,1990 ).
Tahap fase middle pada discharge planning, yaitu proses dimana mulainya
pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik selama perawatan dirumah sakit dalam proses penyembuhan maupun
dalam mempertahankan derajat kesehatannya.
Tahap fase post pada discharge planning, perencanaan pulang merupakan
proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
menyiapkan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang
didapatkan dari proses interaksi di mana perawat profesional, pasien dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang
diperlukan oleh pasien di mana perencanaan harus berpusat pada masalah pasien,
yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya
(Swenberg, 2000 dalam Kristina, 2007).
2.2 Tujuan
Perencanaa pulang
Monitor (sebagai
program service
safety oleh keluarga
dan petugas)
(Nursalam, 2019)
2.5 Peran perawat dalam discharge planning
1. Kepala ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Katim
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat flipchart discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai
akhir perawatan
3. Perawat Pelaksana
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh perawat primer.
2.7 Pengorganisasian
Karu : Nur Fitriah, S.Kep
PP : Santy Elmiyaty, S.Kep
PA : Moh. Wasail, S.Kep
2.8 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge Planning adalah diskusi dan
tanya jawab mengenai penyakit Apendisitis meliputi:
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Gejala
d. Pengobatan
e. Penatalaksanaan
f. Pencegahan
Instrumen
a. Leaflet
b. Lembar discharge plannimg