VORTEX MIXER
A. DASAR TEORI
C. PROSEDUR KERJA
Komponen Fotometer
2
3
Keterangan :
1. Rubber Cup
Vortex mixer memiliki satu atau lebih depresi cangkir (rubber cup)
yang digunakan untuk menyangga bagian bawah tabung reaksi.
2. Motion Mode
Alat ini bertenaga listrik. ketika ditekan motion modenya, alat akan
bergerak pada bagian bawah tabung membentuk gerakan gyratory
(memutar), sehingga menghasilkan pencampuran menyeluruh dari
larutan (homogen).
3. Speed Control Knob
Untuk mengatur dan mengontrol kecepatan putaran dan pergerakan
dari Vortex mixer. Kecepatan mixer bervariasi.
Cara Penggunaan
D. KEGUNAAN
E. PEMELIHARAAN
B. JENIS WATERBATH
1. Waterbath Bersirkulasi
2. Waterbath Non-Sirkulasi
3. Shaking Waterbath
C. PRINSIP KERJA
Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan
member suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan
panas pada alat, suhu semain tinggi dan berhenti naik sampai suhu yang
diinginkan.
D. PROSEDUR KERJA
Komponen Fotometer
Keterangan :
1. Pengatur suhu.
2. Pengaman kedudukan tinggi air.
3. Penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat
berfungsi sebagai alat pengocok.
4. Elemen pemanas dengan listrik.
5. Tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk
menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan.
Cara Penggunaan
1. Masukkan air ke dalam waterbath.
2. Hubungkan alat dengan arus listrik.
3. Tekan tombol on.
4. Atur suhu yang di-setting, sesuai dengan sampel yang akan
dimasukkan.
5. Proses penstabilan suhu berlangsung.
6. Masukkan benda atau tabung reaksi berisi larutan yang akan
digunakan ke dalam waterbath.
7. Tutup waterbath.
8. Jika alat selesai digunakan ambil tabung reaksi, kemudian lepaskan
sambungan arus listrik.
E. PEMELIHARAAN
1. Jaga kebersihan alat, bersihkan waterbath dengan lap bersih yang
dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai
menggunakan waterbath.
2. Gunakan air suling supaya tidak menyebabkan korosi.
3. Penggunaan waterbath sesuai dengan petunjuk.
4. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat
berakibat tersengat tegangan listrik (berbahaya) atau alat akan
menjadi rusak.
5. Mengganti elemen yang rusak supaya tidak terjadi konsleting.
6. Air diganti secara rutin atau ditambahi + 2 bulan sekali.
F. KALIBRASI
1. Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x dalam setahun).
2. Termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung
jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala
laboratorium dengan menggunakan termometer terkalibrasi.
3. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan atau
dicatat pada buku peralatan.
4. Bila alat teroperasi tanpa memperhatikan suhu yang diinginkan,
prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai
untuk ini.
5. Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah
+/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan
faktor koreksi (suhu yang diinginkan atau suhu terukur) dan
dicantumkan secara jelas pada alat.
6. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus
didokumentasikan pada buku alat.
G. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN