Anda di halaman 1dari 7

ACARA 6.

VORTEX DAN WATERBATH

VORTEX MIXER
A. DASAR TEORI

Vortex Mixer atau Vortexer adalah perangkat sederhana yang umum


di gunakan di laboratorium untuk mencampur atau menghomogenkan
cairan dalam wadah kecil. Alat ini terdiri dari sebuah motor listrik dengan
drive shaft yang berorienasi vertikal dan melekat pada sepotong karet yang
dipasang sedikit keluar dari pusat. Sebagai alat yang berjalan, potongan
karet berisolasi cepat dengan gerakan melingkar. Ketika tabung reaksi
atau wadah lain yang sesuai ditekan ke dalam gelas karet (atau menyentuh
ke tepi) gerak ditransmisikan ke cairan di dalam dan pusaran yang dibuat.
Kebanyakan vortex mixer memiliki pengaturan kecepatan variabel dan
dapat diatur untuk terus berjalan, atau berjalan hanya ketika tekanan
diterapkan ke bagian karet.
Vortex mixer diciptakan oleh Kraft bersaudara (Jack A. Kraft dan
Harold D. Kraft) saat bekerja untuk industri ilmiah (produsen peralatan
laboratorium). Alat ini dipatenkan oleh Kraft bersaudara pada tanggal 6
April 1959 dan diberikan pada tanggal 30 Oktober 1962. Industri ilmiah
masih membuat vortex mixer versi asli ini.
Fungsi dari Vortex mixer antara lain :
1. untuk mencampur cairan homogen pada tabung reaksi

2. untuk menyingkirkan sel

3. untuk mencampur sampel eksperimental dan pencairan

4. untuk menghasilkan pencampuran secara menyeluruh pada larutan
(homogen).
B. PRINSIP KERJA

Prinsip kerjanya adalah mengomogenkan (mixing) agar komposisi


tercampur dengan rata.

C. PROSEDUR KERJA
Komponen Fotometer

2
3

Keterangan :

1. Rubber Cup
Vortex mixer memiliki satu atau lebih depresi cangkir (rubber cup)
yang digunakan untuk menyangga bagian bawah tabung reaksi.
2. Motion Mode
Alat ini bertenaga listrik. ketika ditekan motion modenya, alat akan
bergerak pada bagian bawah tabung membentuk gerakan gyratory
(memutar), sehingga menghasilkan pencampuran menyeluruh dari
larutan (homogen).
3. Speed Control Knob
Untuk mengatur dan mengontrol kecepatan putaran dan pergerakan
dari Vortex mixer. Kecepatan mixer bervariasi.

Cara Penggunaan

Cara penggunaan terbilang mudah, yaitu dengan menyiapkan satu


tabung reaksi yang berisi cairan dan diletakkan diatas vortex mixer dan
tekan sedikit karet atau lempeng kepala kemudian vortex akan bergetar
menghomogenkan cairan.

D. KEGUNAAN

Vortex biasa digunakan di laboratorium ilmu biologi, laboratorium


mikrobiologi, laboratorium biokimia, ataupun laboratorim analisis. Vortex
mixer juga sudah biasa digunakan di laboratorium ilmu hayati.
• Dalam kultur sel dan laboratorium mikrobiologi vortex mixer dapat
digunakan untuk menyingkirkan sel.
• Dalam laboratorium biokimia atau analitis, alat ini dapat digunakan
untuk mencampur sampel eksperimental dan pencairan.

E. PEMELIHARAAN

1. Perlu diperhatikan agar tidak megisi tabung terlalu penuh.


2. Jika memang cairan yang ingin dihomogenkan bervolume banyak,
tutup tabung dengan penutup tabung.
3. Perawatan yang terpenting adalah jaga kebersihan motor di bawah
karet agar tidak sampai basah dan berjamur.
4. Setelah digunakan lepas karet agar motor dibawahnya tidak lembab.
WATERBATH
A. DASAR TEORI
Waterbath atau biasa disebut sebagai penangas air yang fungsi
utamanya adalah untuk menciptakan suhu yang konstan merupakan
wadah yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi
tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Fungsi dari Waterbath antara lain :
1. Pemanasan pada suhu rendah 30°-100°C.
2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi.
3. Menginkubasi kultur mikrologi.

B. JENIS WATERBATH
1. Waterbath Bersirkulasi
2. Waterbath Non-Sirkulasi
3. Shaking Waterbath

C. PRINSIP KERJA
Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan
member suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan
panas pada alat, suhu semain tinggi dan berhenti naik sampai suhu yang
diinginkan.
D. PROSEDUR KERJA
Komponen Fotometer

Keterangan :
1. Pengatur suhu.
2. Pengaman kedudukan tinggi air.
3. Penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat
berfungsi sebagai alat pengocok.
4. Elemen pemanas dengan listrik.
5. Tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk
menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan.

Cara Penggunaan
1. Masukkan air ke dalam waterbath.
2. Hubungkan alat dengan arus listrik.
3. Tekan tombol on.
4. Atur suhu yang di-setting, sesuai dengan sampel yang akan
dimasukkan.
5. Proses penstabilan suhu berlangsung.
6. Masukkan benda atau tabung reaksi berisi larutan yang akan
digunakan ke dalam waterbath.
7. Tutup waterbath.
8. Jika alat selesai digunakan ambil tabung reaksi, kemudian lepaskan
sambungan arus listrik.
E. PEMELIHARAAN
1. Jaga kebersihan alat, bersihkan waterbath dengan lap bersih yang
dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai
menggunakan waterbath.
2. Gunakan air suling supaya tidak menyebabkan korosi.
3. Penggunaan waterbath sesuai dengan petunjuk.
4. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat
berakibat tersengat tegangan listrik (berbahaya) atau alat akan
menjadi rusak.
5. Mengganti elemen yang rusak supaya tidak terjadi konsleting.
6. Air diganti secara rutin atau ditambahi + 2 bulan sekali.

F. KALIBRASI
1. Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x dalam setahun).
2. Termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung
jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala
laboratorium dengan menggunakan termometer terkalibrasi.
3. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan atau
dicatat pada buku peralatan.
4. Bila alat teroperasi tanpa memperhatikan suhu yang diinginkan,
prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai
untuk ini.
5. Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah
+/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan
faktor koreksi (suhu yang diinginkan atau suhu terukur) dan
dicantumkan secara jelas pada alat.
6. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus
didokumentasikan pada buku alat.
G. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Tidak disarankan untuk menggunakan waterbath dengan reaksi


sensitif terhadap air atau pyrophoric.
2. Ketinggian air harus dipantau secara teratur, dan diisi dengan air
suling saja. Hal ini diperlukan untuk mencegah garam menempel pada
pemanasan.
3. Desinfektan dapat ditambahkan untuk mencegah pertumbuhan
organisme.
4. Tingkatkan suhu hingga 90°C atau lebih tinggi hingga satu kali
seminggu selama setengah jam untuk tujuan dekontaminasi.
5. Spidol cenderung mudah luntur dalam air. Gunakan yang tahan air.
6. Penutup tertutup untuk mencegah penguapan dan membantu
mencapai suhu tinggi.
7. Siapkan permukaan yang stabil dari bahan yang mudah terbakar.

Anda mungkin juga menyukai