Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NAMA KELOMPOK :
QONITA (150301099)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah
memberikan banyak nikmat serta karunia-Nya kepada kami semua, sehingga kami
DALAM AUDIT SEKTOR PUBLIK” yang kami buat, Kami pun menyadari
bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Perbedaan Pengawasan dan Pemeriksaan (Pengauditan) .......................... 5
2.1 Jenis – Jenis Audit Sektor Publik .............................................................. 5
3.1 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ......... 9
4.1 Pendekatan – Pendekatan Audit Sektor Publik ......................................... 10
5.1 Proses Audit dalam Sektor Publik ............................................................. 11
6.1 Peran dan Fungsi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) ......... 12
7.1 Perbandingan Kerangka Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN
2007 dengan Kerangka SPKN 2017 ................................................................ 13
8.1 Isu dan Tantangan dalam Audit di Pemerintahan Indonesia ..................... 14
BAB II PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah yang bersih atau tata cara kelola yang baik ditandai dengan
tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga
elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparasi, dan akuntabilitas. Fungsi
yang harus ada dalam proses akuntabilitas public adalah fungsi pemeriksaan atau
auditing. Mekanisme audit merupakan sebuah mekanisme yang dapat
menggerakkan makna akuntabilitas didalam pengelolaan sector public, BUMN,
atau instansi pengelola asset negara lainnya (Bastian, 2003).Perbedaan fungsi
pemeriksaan dengan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan lebih bertujuan
untuk menjamin pencapaian tujuan tertentu secara optimal dan menjamin laporan
pertanggungjawaban yang disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku . Fungsi
pengawasan dilakukan pada setiap tahap evaluasi.
Terdapat empat pihak yang terlibat dalam proses pertanggung jawaban
publik,yaitu:
1. Pihak pertama berperan sebagai audit
2. Pihak kedua adalah DPR/DPRD sebagai perantara public yang
berkepentingan meminta pertanggung jawaban pihak pertama
3. Pihak ketiga adalah public atau masyarakat yang berhak meminta
pertanggung jawaban pihak pertama dan pihak kedua
4. Pihak keempat adalah auditor yang menjalankan fungsi pengauditan atau
atestasi.
Sesuai dengan Pasal 9 (1c) UU Nomor 15 tahun 2006 tentag BPK, BPK-RI
memiliki kewenangan untuk menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara
setelah konsultasi dengan pemerintahan pusat atau daerah yang wajib digunakan
dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
4
1.1 PERBEDAAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
(PENGAUDITAN)
5
Audit keuangan
Audit keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan
pengendalian keuangan berjalan secara efisien dan tepat dan serta transaksi
keuangan diotorisasi serta dicatat secara benar.Audit atas hal yang berkaitan
dengan keuangan mencakup sebagai berikut:
1. Penentuan apakah informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria
yang telah di tetapkan.
2. Pengendalian internal mengenai ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dugaan kecurangan.
3. Sistem pengendalian atau pengawasan internal atas penyusunan laporan
keuangan maupun terhadap pengamanan kekayaan.
Audit kinerja
Audit kinerja atau sering dikenal dengan performance audit atau value for
money audit merupakan jenis audit yang relatif baru dalam organisasi sektor
publik.Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan,dalam hal tujuan
dan prosedur nya.audit kinerja pada sebuah program pemerintah meliputi juga
audit atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan serta pengujian
terhadap pengendalian internal. Audit kepatuhan adalah audit yang
memverifikasi/memeriksa bahwa pengeluaran-pengeluaran untuk pelayanan
masyarakat telah di setujui dan telah sesuai dengan undang-undang peraturan.
6
material dan kesesuaian nya untuk mencapai tujuan
dengan prinsip akuntansi
berterima umum
Lebih bersifat kuantitatif- Lebih bersifat kualitatif
keuangan
Tidak terlalu analitis Sangat analitis
Tidak menggunakan indikator Membutuhkan indikator kinerja,standar dan
kinerja,standar,dan target target kinerja untuk mengukur kinerja
kinerja
Biasanya tidak Biasanya mempertimbangkan cost benefit
mempertimbangkan analisis analysis
biaya-manfaat
Waktu pelaksanaan audit Audit bisa di lakukan sewaktu-waktu
tertentu(biasanya pada akhir
periode tertentu)
Audit dilakukan untuk Mempertimbangkan kinerja masa
peristiwa keuangan masa lalu lalu,sekarang dan masa mendatang
Tidak dimaksudkan untuk Dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi
membantu melakukan alokasi sumber daya secara optimal dan
sumber daya secara optimal memperbaiki kinerja
Tidak terdapat rekomendasi Terdapat rekomendasi audit dan follow-up
audit dan follow-up audit audit
Kinerja yang baik bagi suatu suatu organisasi dicapai ketika administrasi
dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat
yang ekonomis,efisien,dan efektif.Audit ekonomi dan efisiensi disebut
management audit atau operational audit,sedangkan audit efektivitas disebut
program audit.
7
Konsep yang pertama dalam pengelolaan organisasi sektor publik adalah
ekonomi,yang berarti pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah.Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input
value yang dinyatakan dalam satuan moneter.Efisiensi merupakan perbandingan
output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah di
tetapkan.dapat diartikan bahwa ekonomi mempunyai arti biaya
terendah,sedangkan efisiensi mengacu pada rasio terbaik antara output dengan
biaya(input).Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan bahwa
suatu entitas telah memperoleh,melindungi,menggunakan sumber dayanya
(karyawan,gedung,ruang,dan peralatan kantor )secara ekonomis dan
efisien.Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam audit ekonomi dan
efisiensi,yaitu dengan mempertimbangkan apakah entitas yang di audit telah :
1. Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat
2. Melakukan pengadaan sumber daya(jenis,mutu,dan jumlah) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah
3. Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai
4. Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang
jelas tujuannya.
5. Menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang
berlebihan
6. Menggunakan prosedur kerja yang efisien.
7. Menggunakan sumber daya(staf,peralatan,dan fasilitas)yang minimun dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa dengan kuantitas dan
kualitas yang tepat
8. Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan,pemeliharaan dan penggunaan sumber daya negara
9. Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi.
Audit Efektivitas
8
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Efektivitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output. Outcome
sering kali dikaitkan dengan tujuan atau target yang hendak dicapai. jadi, dapat
dikatakan bahwa efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan.
Audit Investigasi
Audit investigasi yaitu Kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu ,
periodenya tidak dibatasi, lebih spesifik pada area-area pertanggung jawaban yang
diduga mengandung inefiensi atau indikasi peyalahgunaan wewenang, dengan
hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti bergantung pada derajat
penyimpangan wewenang yang ditemukan.
2. Lingkup pemeriksaan;
3. Standarpemeriksaan;
9
8. Pengenaan ganti kerugian negara;
9. Sanksi pidana.
10
3. Audit Sistem
Dalam pendekatan ini, auditor melakukan pengujian sistem akuntansi dan
sistem pengendlian internal untuk melihat apakah terdapat suatu dasar yang
dapat diandalkan sehingga sitem tersebut dapat digunakan.
11
1. Pada tahap pengenalan dilakukan survei pendahuluan dan sistem
pengendalian manajemen
2. Tahap pengauditan dalam audit kinerja terdiri atas tiga elemen, yaitu :
a. Review hasil-hasil program, akan membantu auditor untuk mengetahui
apakah entitas telah melakukan sesuatu yang benar.
b. Review ekonomi dan efisiensi, akan mengarahkan auditor untuk
mengetahui apakah entitas telah melakukan sesuatu yang benar secara
ekonomis dan efisien.
c. Review kepatuhan, akan membantu auditor untuk menentukan apakah
entitas telah melakukan segala sesuatu dengan cara-cara yang benar,
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Tahapan-tahapan dalam audit kinerja disusun untuk membantu auditor dalam
mencapai tujuan audit kinerja.
3. Tahap pelaporan, merupakan tahapan yang harus dilaksanakan karena adanya
tuntutan yang tinggi dari masyarakat atas pengelolaan sumber daya publik.
4. Tahap penindaklanjutan, tahap ini didesain untuk memastikan atau
memberikan pendapat apakah rekomendasi yang diusulkan oleh auditor sudah
diimplementasikan.
12
keuangan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. SPKN ini berlaku
bagi :
13
Pemeriksaan Kinerja
Lampiran VI Pernyataan Standar Pemeriksaan 05 Standar Pelaporan
Pemeriksaan Kinerja
Lampiran VII
PernyataanStandarPemeriksaan06StandarPelaksanaanPemeriksaanDenganTuj
uanTertentu
Lampiran VIII Pernyataan Standar Pemeriksaan 07 Standar Pelaporan
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Untuk SPKN 2017, Memiliki Lampiran, Seperti :
LAMPIRAN I KerangkaKonseptualPemeriksaan
LAMPIRAN II PSP 100 -STANDARUMUM
LAMPIRAN III PSP 200-STANDAR Pelaksanaan Pemeriksaan
LAMPIRAN IV PSP 300 - STANDAR Pelaporan Pemeriksaan
SPKN 2017 melakukan simplifikasi terhadap
lampiran-lampirannya yang sebelumnya pada SPKN 2007
terjadi pemisahaan standar pelaksanaan dan standar pelaporan untuk
pemeriksaan keuangan, kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu,
SPKN 2017 tidak melakukan pemisahaan secara langsung terkait hal tersebut.
14
b. Auditee (pemerintah dan lembaga negara), bertujuan untuk membantu auditee
agar dapat membantu dalam memahami hasil pemeriksaan auditor BPK
c. Akademisi/profesi/pemerhati, yang bertujuan untuk mendapat masukan dalam
pengembangan baik bersifat koreksi maupun pengembangan dengan kondisi
terkini
Pemeriksaan bernilai tambah ditentukan oleh tiga faktor simultan dari baiknya
kualitas :
a. Hasil pemeriksaan
b. Kemampuan untuk memahami hasil pemeriksaan
c. Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan setelah diadaptasikan dengan kondisi
Selain itu, penerapan atas SPKN kadang memungkinkan terjadi perbedaan
interpretasi dalam memahami SPKN. Dari semua perbedaan yang terjadi maka
pendapat atau interpretasi pihak penyusunlah yang harus diunggulkan.
Selain itu, tantangan dimasa mendatang bagi auditor atau pemeriksa,
sebagaimana dijelaskan oleh Ritonga adalah adanya amanat UU Nomor 17 Tahun
2003 untuk menerapkan akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Salah satu
kondisi yang menjadi syarat untuk dapat menerapkan akuntansi berbasis akrual
pada pemerintah daerah adalah adanya dukungan dari pemeriksa laporan
keuangan. Adapun motivasi maupun argumentasi pemerintah dalam menerapkan
akuntansi pemerintahan berbasis akrual, namun kenyataan sampai sampai dengan
saat ini amanat undang-undang tersebut belum dicabut. Oleh karena itu, akuntansi
berbasis akrual menjadi kewajiban yang harus segera diterapkan.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemerintah yang bersih atau tata cara kelola yang baik ditandai dengan
tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga
elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparasi, dan akuntabilitas. Fungsi
yang harus ada dalam proses akuntabilitas public adalah fungsi pemeriksaan atau
auditing.Mekanisme audit merupakan sebuah mekanisme yang dapat
menggerakkan makna akuntabilitas didalam pengelolaan sector public, BUMN,
atau instansi pengelola asset negara lainnya (Bastian, 2003).Perbedaan fungsi
pemeriksaan dengan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan lebih bertujuan
untuk menjamin pencapaian tujuan tertentu secara optimal dan menjamin laporan
pertanggungjawaban yang disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
16
DAFTAR PUSTAKA
Halim Abdul dan Muhammad Syam Kusufi. Teori, Konsep, dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Salemba Empat.
17