Anda di halaman 1dari 45

MODUL

METODE ILMIAH, HAKIKAT ILMU KIMIA,


KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA DI
LABORATORIUM, SERTA PERAN KIMIA DALAM
KEHIDUPAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun bisa
menyelesaikan Modul Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia,
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium, serta peran kimia
dalam kehidupan

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran Kimia”. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan modul ini.

Semoga modul ini bermanfaat untuk penyusun dan


pembaca pada khususnya dan penyusun mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kemajuan
modul selanjutnya.

Tanjungpinang, 08 Januari 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................


Daftar Isi ....................................................................................
Peta Kedudukan Modul .............................................................
Glosarium ..................................................................................
Bab I Pendahuluan .....................................................................
A. Kompetensi Inti ...........................................................
B. Deskripsi .....................................................................
C. Waktu .........................................................................
D. Prasyarat ......................................................................
E. Petunjuk Penggunaan Modul .......................................
F. Peran Guru Antara Lain ..............................................
G. Standar Kompetensi ....................................................
H. Indikator Hasil belajar .................................................
I. Kompetensi Dasar .......................................................
J. Tujuan Akhir ...............................................................
Bab II Pembelajaran ..................................................................
A. Kegiatan Pembelajaran 1 .............................................
B. Kegiatan Pembelajaran 2 .............................................
Bab III Evaluasi .........................................................................
Bab IV Penutup .........................................................................
Daftar Pustaka ...........................................................................
Lampiran ....................................................................................

iii
PETA KEDUDUKAN MODUL

HAKIKAT DAN PERAN


KIMIA DALAM
KEHIDUPAN,
METODE ILMIAH,
SERTA
KESELAMATAN
KERJA

HUKUM-HUKUM STRUKTUR ATOM


DASAR KIMIA DAN DAN SISTEM
STOIKIOMETRI PERIODIK UNSUR

MODUL
KIMIA
KELAS X
KONSEP REAKSI IKATAN KIMIA,
REDUKSI OKSIDASI BENTUK MOLEKUL,
DAN TATANAMA DAN INTERAKSI
SENYAWA ANTAR MOLEKUL

LARUTAN
ELEKTROLIT DAN
NON ELEKTROLIT

iv
v
GLOSARIUM

Ilmiah = Rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,


berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena.

Kompetensi = (competence=cakap, berkuasa memutuskan, atau


berwewenang); kemampuan guru untuk melaksanakan tugas
pembelajaran dan pendidikan.

Metode = Menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami


objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Pembelajaran = Proses, cara, perbuatan menjadikan orang belajar.

Subyek penelitian = adalah siswa dalam satu kelas yang akan


diperbaiki kualitas pembelajarannya.

Variabel = peubah: sesuatu atau faktor yang nilainya dapat berubah


atau yang ikut menentukan perubahan.

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

1
B. Deskripsi

Modul ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas


akhir semester mata kuliah “Perencanaan Pembelajaran Kimia”.
Penggunaan modul ini diharapkan dapat digunakan semaksilmal
mungkin bagi siswa SMA kelas X agar dapat meningkatkan
pemahaman dalam proses pembelajaran Metode ilmiah, hakikat
ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium,
serta peran kimia dalam kehidupan.

Waktu yang dialokasikan untuk pendalaman materi


Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan
melalui modul ini adalah 6 jam tatap muka.

Modul ini terdiri dari 5 kegiatan pembelajaran dengan


rincian sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran 1 (Metode ilmiah,
Hakikat ilmu Kimia dan keselamatan kerja di laboratorium).
Kegiatan pembelajaran 2 (Keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium dan Peran Kimia dalam kehidupan). Setiap judul
kegiatan pembelajaran terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut: 1) tujuan kegiatan pembelajaran, 2) uraian materi, 3)
rangkuman, 4) tugas, 5) tes formatif, 6) lembar kerja (bila ada), 7)
evaluasi, dan 8) kunci jawaban evaluasi.

C. Waktu
Modul ini akan dilaksanakan dalam 2×3 JP

2
D. Prasyarat
Sebelum mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat
terlebih dahulu mampu mengaplikasikan program Microsoft
Office.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi peserta didik :
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran
dengan menggunakan modul ini ikutilah langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Baca dan fahami pendahuluan terutama standart
kompetensi dan kegiatan
2) Mulailah dengan mempelajari dan memahami uraian
materi, buat catatan-catatan kecil jika diperlukan.
3) Kerjakan latihan pada setiap akhir kegiatan belajar untuk
mengukur pemahaman terhadap materi yang telah anda
pelajari.
4) Ujilah diri kalian dengan mengerjakan soal-soal test yang
terdapat pada akhir setiap kegiatan belajar, kalau
penguasaan anda sesuai kriteria teruskan ke kegiatan
belajar berikutnya.

2. Petunjuk bagi pendidik


Agar peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai
hasil maksimal perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

3
1) Sebelum peserta didik mempelajari keseluruhan modul ini
pendidik dapat membantu memahami standart kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
2) Arahkan peserta didik untuk selalu mengikuti prosedur
penggunaan modul
3) Layanan terhadap peserta didik dapat dilakukan secara
individual dan klasikal
4) Jika ada peserta didik menyatakan sudah selesai
mempelajari modul ini perlu diadakan review untuk
mengetahui ketuntasan belajarnya.
F. Peran Guru Antara Lain
1.Guru Sebagai Pendidik
Guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan
orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab
kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan
jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.
2.Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam
kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor,
seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan
guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi.

4
3.Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan,
yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya
bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.
4.Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,
tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan
pengajaran.
5.Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi
orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus
sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap
untuk menasehati orang.

6.Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)


Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam
kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.

G. Kompetensi Dasar
1. Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamat-
an dan keamanan Kimia di laboratorium, serta peran kimia
dalam kehidupan.
2. Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah.
H. Tujuan Akhir
I. Cek Kemampuan Kompetensi Dasar

5
Sudah Belum
No Indikator
Terlaksana Terlaksana
 Menjelaskan hakekat ilmu kimia (C2)
 Menjelaskan cara-cara bekerja di
laboratorium sesuai dengan Standar
1.
Operasional Prosedur (SOP) (C2)
 Menjelaskan minimal dua contoh peran
kimia dalam kehidupan sehari-hari (C2)
 Menjalankan langkah-langkah metode
ilmiah dalam menyelesaikan masalah di
sekitar lingkungan (C3)
 Mendemonstrasikan hasil pengamatan
2.
mengenai hakekat ilmu kimia (C3)
 Menghubungkan metode ilmiah dengan
memperhatikan keselamatan kerja di
laboratorium (C3)

6
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pembelajaran 1 : Metode ilmiah , Hakikat ilmu
Kimia dan keselamatan kerja di laboratorium
1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah melaksanakan PBM siswa dapat :
a. Menjelaskan hakekat ilmu kimia
b. Menjelaskan cara-cara bekerja di laboratorium dengan
benar
c. Menjelaskan minimal dua contoh peran kimia dalam
kehidupan sehari-hari
2. Uraian Materi
a.Hakikat Ilmu Kimia
Kimia (dari bahasa Arab: ‫كيمياء‬, transliterasi: kimiya =
perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία,
transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi
serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan sehari-hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi
atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya
antaratom dan ikatan kimia.

7
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa
mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya
menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang
berbeda dengan wujud yang semula.
b.Peranan ilmu kimia
1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan
manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk
membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu
penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan
hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan
yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang
kimia farmasi.
2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan
pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat
adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu
kimia.
3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk
membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti
tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi

8
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk
hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang
berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan
makanan, pernapasan,metabolisme,fermentasi,fotosintesis
dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan
pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada,
seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam
nukleat dan lain-lain.
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini
dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan
peralatan buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh
tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur
DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda.
Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang
permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin,
mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak
pelumas mesin.
7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini
adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC),
lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan
melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu

9
kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta
kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan
dikemudian hari.
8. Manfaat ilmu kimia – Bidang Arkeologi
Ilmu arkeologi identik dengan penelitian fosil
fosil. Contohnya para arkeolog memanfaatkan teknologi
kimia bernama radioisotope karbon – 14 untuk mencari
tahu usia fosil tersebut.
9. Manfaat imu kimia – bidang kecantikan
Contohnya dapat kita temui pada
kosmetik,shampoo,pembersih wajah,parfum dan lainnya.
c. Keselamatan Kerja Di Laboraturium
Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di laboratorium :
1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang
pemeriksaan atau di ruang laboratorium. Tinggalkan jas
laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai
bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung
tangan, kaca mata dan sepatu tertutup).
4. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber
penular), oleh karena itu harus ditangani dengan sangat
hati-hati.

10
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh
karena itu harus ditangani dengan hati-hati.
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam
laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang
bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam
lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan
bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet
melalui mulut gunakan peralatan mekanik (seperti
penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas
atau kain, atau jauhkan dari muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan
desinfektans larutan klorin 0,5 % dengan cara
merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja
setiap kali selesai bekerja dengan menggunakan larutan
klorin 0,5 %.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu
membersihkan alat-alat laboratorium dari bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk
menempatkan bahan-bahan yang tajam.

11
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong
plastik atau wadah dengan penutup yang tepat.
17. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap
kali selesai bekerja.
5. Rangkuman
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan,
struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang
menyertai perubahan tersebut. Beberapa contoh proses kimia
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Besi berkarat
2. Kayu terbakar menjadi arang
3. Penyepuhan emas, dan lain-lain.
Susunan materi Mencakup komponen-komponen
pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
Struktur materi Mencakup struktur partikel-partikel penyusun
suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom
penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi
mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia.
Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari
materi tersebut.
2. Keselamatan Kerja
Perlengkapan sebagai pengaman agar kita terlindung dari
bahan-bahan kimia yang bisa menimbulkan efek yang kurang
baik untuk kesehatan (iritasi kulit atau keracunan).
Kacamata : Untuk melindungi mata.
Jas lab : Untuk melindungi baju dan kulit.

12
Sarung tangan : Untuk melindungi tangan.
Cara mengatasi tumpahan zat kimia : Cari kain lab dan
bersihkan tumpahan, kemudian bersihkan lagi dengan lap yang
telah dibasahai air.
Cara menangani alat yang pecah :Buang pecahan gelas
kimia pada tempat sampah dan bersihkan serpihan-serpihan
kaca yang tercecer.
Cara menangani kebakaran : Jauhkan alat-alat dan bahan-
bahan kimia yang mungkin mudah terbakar dari benda yang
sedang terbakar, lalu ambil alat pemadam kebakaran dan
padamkan api.
3. Peran/manfaat ilmu kimia :
a. Dengan mempelajari ilmu kimia kita akan lebih paham
tentang alam sekitar dan proses yang berlangsung di
dalamnya sehingga kita dapat mengontrol perubahan
demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan
lingkungan.
b. Mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih
berguna untuk memenuhi kebutuhan kita.
B. Tugas
1. Jika kamu sebagai ketua kelompok untuk praktikum,
maka apa saja yang akan kamu lakukan dengan
anggotamu sebelum dan sesudah praktikum?
2. jika teman kamu ketika melakukan praktikum terkena
tumpahan zat kimia, apa yang akan kamu lakukan ?

13
C. Tes Formatif (sesuai indicator, esay)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu kimia dan
hakekat ilmu kimia !
2. Jelaskan cara-cara bekerja di laboratorium sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) !
3. Jelaskan minimal dua contoh peran kimia dalam
kehidupan sehari-hari !

B. Kegiatan Pembelajaran 2: Keselamatan dan keamanan kimia


di laboratorium dan Peran Kimia dalam kehidupan
1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah melaksanakan PBM siswa dapat :
1. Menjalankan langkah-langkah metode ilmiah dalam
menyelesaikan masalah di sekitar lingkungan.
2. Mendemonstrasikan hasil pengamatan mengenai
hakekat ilmu kimia.
3. Menghubungkan metode ilmiah dengan
memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
2. Uraian Materi
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal
sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan
yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses
berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari

14
sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula
berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk
memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata.
Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan
demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa
yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya.
Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya.
a. Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara
sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan
secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses
berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran
akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah
kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara
sistematis dan berurutan.
b. Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data
empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang
hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu
harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data
empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam
metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan

15
lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah
bentuk metode ilmiah.
c. Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara
terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses
berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya
terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu
dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada
orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya
dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang
berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan
berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara
sadar dan terkontrol.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah


Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis
dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan
terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat

16
tanya diharapkan akan memudahkan orang yang
melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut,
kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah
adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari
jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?
2. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari
rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.
Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah,
perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan
hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan
pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah.
Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang
peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh
karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang
benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan.
3. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang
agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam

17
metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di
lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan
metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan
data memiliki peran penting dalam metode ilmiah,
sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima
atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung
pada data yang dikumpulkan.
4. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis
adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan
yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya
merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam
kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus
terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya.
Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka
akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap
hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada
sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan

18
kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian
dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya.
Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk
kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus
dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak
relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun
dianggap cukup penting.
Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti
terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting,
walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
Jika kalian bekerja/praktikum di laboratorium,
seharusnya mengetahui bahaya akibat penggunaan
alat dan bahan tersebut. Bahaya akibat praktikum di
laboratorium di antaranya adalah:
1. Bahaya radioaktif, contoh: penyakit akibat terkena
bahan radioaktif.
2. Bahaya api, contoh: luka terbakar api.
3. Khusus pada kecelakaan akibat api, pada umumnya
akibat kelengahan manusia atau tidak sepengetahuan
manusia.
4. Bahaya biologi, contoh: penyakit akibat menggunakan
mikroorganisme/jasad renik.
5. Bahaya listrik, contoh: terkena arus listrik.
6. Bahaya mekanis, contoh akibat terkena alat- alat
bergerak/berputar.

19
Klasifikasi penyebab timbulnya bahaya api dan jenis
pemadam api untuk mengatasinya dapat dilihat pada tabel
berikut.
No. Klasifikasi Jenis Api Jenis Pemadam Api yang Digunakan
1. Api akibat listrik Putuskan aliran listrik, C02, tidak boleh
menggunakan air, atau cairan busa.
2. Api akibat logam Serbuk kering, selimut asbes.
3. Api disebabkan oleh cairan: Selimut basah, C02, cairan busa atau serbuk kering
bensin, minyak tanah, spirtus, (serat asbes atau serat gelas).Air, C02 atau karung
minyak goreng, dan paraffin basah.
4. Api disebabkan kayu, kertas,
kain, karet, atau plastic

Pada beberapa kemasan bahan kimia tertera


lambang- lambang yang menunjukkan tingkat bahaya,
misalnya:
Lambang-lambang pada beberapa kemasan bahan
kimia :
1. Iritasi, contoh: kloroform, alkohol, hidrogen
peroksida.
2. Beracun, contoh: sianida, arsen, merkuri.
3. Mudah meledak, contoh: perklorat,
permanganat.
4. Korosi, contoh: asam-asam anorganik dan
basa kuat.
5. Radioaktif, contoh: uranium, plutonium,
torium.

20
6. Mudah terbakar, contoh: gas metana,
kerosin, belerang, fosfor, eter.
Tata tertib di laboratorium di antaranya:
a. Tidak diperkenankan makan dan minum di
dalam laboratorium.
b. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai
jas laboratorium.
c. Jika ada alat yang rusak atau pecah,
hendaknya dengan segera dilaporkan kepada
guru dan lain-lain.
Penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-
hal berikut, di antaranya.
a. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh
b. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat
hendaknya jangan disimpan berdekatan. Dan
lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
zat-zat kimia, di antaranya:
a. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh
diarahkan ke wajah sendiri/orang lain.
b. Senyawa kimia tidak boleh dicium/dibau.
c. Neraca setiap tahun harus ditera untuk dapat
mempertahankan ketelitiannya.
d. Mikroskop hendaknya selalu tersimpan dalam
kotaknya dan disimpan dalam lemari yang
terkunci.

21
3. Rangkuman
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris
dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir
untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris,
dan terkontrol.
1. Merumuskan masalah.
2. Menentukan hipotesis.
3. Menerapkan variabel penelitian.
4. Menerapkan prosedur kerja dan cara
mengumpulkan data.
5. Menetapkan alat- alat yang diperlukan.
Laboratorium merupakan ruangan yang
didalamnya terdapat bahan dan peralatan yang
digunakan untuk melakukan percobaan ilmiah,
melakukan penelitian, praktik pembelajaran, pengujian,
atau kalibrasi alat tertentu. Bekerja di laboratorium
dengan nyaman akan membantu kelancaran aktifitas
kerja dan terhinda dari kecelakaan. Kecelakaan di
laboratorium dapat disebabkan oleh kelalaian manusia,
bahan kimia, peralatan yang mudah pecah, serta sarana
prasarana penunjang.
Upaya pencegahan kecelakaan tersebut dapat
dilakukan dengan membangun budaya keselamatan
kerja melalui memahami pedoman pelaksanaan kerja di
laboratorium. Bahan kimia harus disertakan
label berdasarkan sifatnya, dan mencantumkan nama,

22
konsentasi, dan tanggal pembuatan. Peralatan
laboratorium umumnya terbuat dari gelas karena tahan
panas dan bahan kimia, namun mudah pecah.
Maka peralatan gelas harus disimpan dengan
tertata dan digunakan sesuai fungsi dan cara
pemakaiannya. Sarana dan prasarana harus diperhatikan
dengan baik agar terhindar dari kecelakaan kerja,
misalnya saluran air bersih, saluran pembuangan, dan
saluran listrik harus diperiksa secara rutin.
4. Tugas
Mengapa pemberian air cucian beras terhadap
pertumbuhan kecambah, tanaman kacang hijau
menjadi lebih subur dibandingkan dengan air biasa?

3. Tes Formatif
1) Bagaimanakah langkah – langkah metode ilmiah ?
2) Bagaimanakah peran ilmu kimia di bidang
kedokteran?
3) Jika anda ingin melakukan penjernihan air sungai
yang keruh dan berbau tentukan :
a. Penemuan Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Pengamatan
d. Perumusan Hipotesis
e. Melakukan Eksperimen
f. Laporan

23
BAB III
EVALUASI
1.Tes psikomotor
Demonstrasikanlah penggunaan thermometer suhu badan !
Berdasarkan soal di atas, dapat disusun pedoman penskoran
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Cara mengeluarkan termoeter pada tempatnya.
2. Cara menurunkan posisi air raksa serendah – rendahnya
3. Cara memasang thermometer pada tubuh orang yang
diukur suhunya
4. Lama waktu pemasangan thermometer pada tubuh
orang yang diukur suhunya
5. Cara mengambil thermometer dari tubh orang yang
diukur suhunya
6. Cara membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler
thermometer
Skala Penilaian
Skala 5 : jika suatu indicator dikerjakan dengan sangat tepat
Skala 4 : jika tepat
Skala 3 : jika agak tepat
Skala 2 : jika tidak tepat
Skala 1 : jika sangat tidak tepat
Tindakan 1 2 3 4 5
1. Cara mengeluarkan termoeter pada
tempatnya.

24
2. Cara menurunkan posisi air raksa
serendah – rendahnya

3. Cara memasang thermometer pada


tubuh orang yang diukur suhunya

4. Lama waktu pemasangan


thermometer pada tubuh orang yang
diukur suhunya

5. Cara mengambil thermometer dari


tubuh orang yang diukur suhunya
6. Cara membaca tinggi air raksa dalam
pipa kapiler thermometer

2.Tes kognitif
1. Penemuan tentang spesies baru di dalam ilmu kedokteran
termasuk dalam ….
a. penelitian dasar c. penelitian deskriptif
b. penelitian terapan d. penelitian sejarah
2. Penelitian pencemaran merkuri di Teluk Bayat termasuk
dalam ….
a. penelitian dasar c. penelitian deskriptif
b. penelitian terapan d. penelitian sejarah
3. Seorang anak bercerita tentang adanya hantu pocong di
dekat jembatan yang rusak. Cerita anak itu tidak termasuk
cerita sains karena pengalaman tersebut bukan merupakan
pengalaman ....
a. empiris c. objektif

25
b. psikologis d. supranatural
4. Tidak semua orang mendeskripsikan suatu objek dengan
cara yang sama, misalnya, seorang anak berkata bahwa buah
durian itu besar, sedangkan ibunya berpendapat bahwa buah
durian itu kecil. Dalam ilmu biologi, untuk mendeskripsikan
benda, tidak dengan jalan seperti itu. Biologi akan
mendeskripsikan buah durian tadi dengan ukuran berat,
misalnya 1 kg. Hal ini merupakan fakta biologi. Berarti fakta
dapat didefinisikan sebagai ….
a. informasi yang diperoleh dari pendidikan
b. informasi yang diperoleh dari standar baku internasional
c. merupakan sesuatu yang tidak dapat berubah
d. merupakan sesuatu yang terlihat nyata
5. Bagian dari mikroskop yang dapat membuka dan menutup
yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya ke mikroskop
adalah ....
a. diafragma c. cermin
b. kondensor d. revolver
6. Untuk memusatkan sinar yang menerangi preparat
merupakan fungsi dari ....
a. diafragma c. cermin
b. kondensor d. revolver
7. Jika lensa okuler menggunakan perbesaran 10× dan
perbesaran lensa objektif 40×, benda diamati dengan
perbesaran ....
a. 10× c. 400×

26
b. 40× d. 200×
8. Pengomunikasian hasil penelitian tidak dapat dilakukan
melalui ….
a. jurnal c. buku
b. seminar d. pertunjukan
9. Penelitian yang biasa digunakan dalam bidang IPA adalah
penelitian....
a. eksperimen c. ex-postfakto
b. survei d. semi-eksperimen
10. Pada usia 4 hari, berat buah semangka adalah 5 kg. Pada
usia 10 hari, beratnya 15 kg. Penafsiran dari perkembangan
data tersebut adalah ....
a. pada usia 15 hari tercapai berat tertinggi
b. setelah usia 5 hari, berat buah terus bertambah dengan
ratarata pertambahan 2 kg/hari
c. semakin bertambah usia, berat buah semakin bertambah pula
d. energi dapat tertimbun dalam bentuk jaringan tubuh
11. Variabel yang memengaruhi variabel yang lain disebut
dengan variabel ....
a. terikat c. bebas
b. setengah terikat d. setengah bebas
12. Dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan,
atau ada perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....
a. hipotesis nol c. hipotesis benar
b. hipotesis salah d. hipotesis alternatif

27
13. Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada
hubungan, atau tidak ada perbedaan antara variabel yang
diteliti disebut ....
a. hipotesis nol c. hipotesis benar
b. hipotesis salah d. hipotesis alternatif
14. Studi kepustakaan yang dapat digunakan oleh penelitian
adalah ....
a. jurnal penelitian c. internet
b. jiplakan buku lain d. majalah
15.Suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya disebut ....
a. eksperimen c. fakta
b. uji coba d. opini
16. Setelah tanaman diberi tambahan pupuk urea, rata-rata
pertumbuhan tinggi tanaman menjadi 1 cm per hari. Dari
kegiatan ini, yang termasuk variabel terikat adalah ....
a. variasi dosis urea
b. penyuluh
c. induk tanaman
d. rata-rata pertambahan tinggi tanaman
17. Alat untuk meneteskan air pada preparat disebut ....
a. pipet c. pinset
b. sedotan d. sendok
18. Setelah dipakai, lensa objektif dibersihkan dengan ....
a. alkohol c. aquades
b. xylol d. kapas

28
19. Di bawah ini yang bukan merupakan sikap ilmiah yang
harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah ....
a. berdasar fakta
b. jujur
c. mempertahankan opini
d. bertanggung jawab pada usulannya
20. Seorang siswa akan meneliti pengaruh sinar matahari
terhadap pertumbuhan anak ayam. Dari kegiatan ini, yang
tergolong variabel bebas adalah ....
a. intensitas sinar matahari c. anak ayam
b. pertumbuhan anak ayam d. pengaruh

3.Penilaian sikap
Perilaku Skor Nilai Ket
No Nama Mendengarkan Mengerjakan Membacakan Mengharg
berita tugas hasil pekerjaan ai teman
1.

2.
3.

1) Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria


berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = amat baik

29
2) Keterangan diisi dengan kriteria berikut
1. Nilai = 10 – 29 Sangat Kurang
2. Nilai = 30 – 49 Kurang
3. Nilai = 50 – 69 Cukup
4. Nilai = 70 – 89 Baik
5. Nilai = 90 – 100 Sangat Baik

30
BAB IV
PENUTUP

Sebagai tindak lanjut seluruh kegiatan belajar dalam Modul Metode


Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium ini adalah :
1. Jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 75
% atau lebih, maka siswa dapat melanjutkan ke modul
berikutnya.
2. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah
memperoleh rekomendasi dari guru mata pelajaran kimia.
3. Peserta didik yang masih belum mencapai penguasaan
kompetensi 75 %, maka siswa harus mengulang secara
keseluruhan atau bagian- bagian tahap kegiatan belajar yang
belum dikuasai dengan baik.
4. Kemungkinan diberikannya pembelajaran remedial bagi yang
memperoleh nilai yang lebih kecil dari 6, terutama terhadap
siswa yang memperoleh nilai terendah.
5. Pengayaan serta akselerasi bagi siswa yang berprestasi juga
dimungkinkan sesuai dengan ketersediaan waktu.

31
DAFTAR PUSTAKA

32
LAMPIRAN

Lampiran 1. Nama Dosen Pembimbing dan Nama Kelompok

DOSEN PEMBIMBING: Fitriah Khoirunnisa, S.Pd., M.Pd.


NIP/NIDN 1989073020152004/0030078902

Nama Anggota Kelompok:


1. Fitria Febriani (140384204054)
2. Hartinah Dhika Restu (140384204023)
3. Hayatun Nufus (140384204053)
4. Ratna Mutiara Rakasiwi (140384204045)
5. Septi Kurniati (140384204017

33
Lampiran 2. Kunci Jawaban Formatif Kegiatan Belajar 1

1. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan,


struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang
menyertai perubahan tersebut.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa
mengalami perubahan bentuk, maupun susunan partikelnya
menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang
berbeda dengan wujud yang semula.
2. Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di laboratorium :
a. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang
pemeriksaan atau di ruang laboratorium. Tinggalkan jas
laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai
bekerja.
b. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
c. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung
tangan, kaca mata dan sepatu tertutup).
d. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber
penular), oleh karena itu harus ditangani dengan sangat
hati-hati.
e. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh
karena itu harus ditangani dengan hati-hati.
f. Tidak makan, minum dan merokok di dalam
laboratorium.

34
g. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang
bekerja.
h. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam
lemari pendingin yang digunakan untuk menyimpan
bahan-bahan klinik atau riset.
i. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet
melalui mulut gunakan peralatan mekanik (seperti
penghisap karet) atau pipet otomatis.
j. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
k. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas
atau kain, atau jauhkan dari muka sewaktu membuka.
l. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan
desinfektans larutan klorin 0,5 % dengan cara
merendam selama 20-30 menit.
m. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja
setiap kali selesai bekerja dengan menggunakan larutan
klorin 0,5 %.
n. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu
membersihkan alat-alat laboratorium dari bahan gelas.
o. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk
menempatkan bahan-bahan yang tajam.
p. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong
plastik atau wadah dengan penutup yang tepat.
q. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap
kali selesai bekerja.

35
3. Peranan Ilmu Kimia
a. Manfaat ilmu kimia - bidang kedokteran
Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu
penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan
hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan
yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
b. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus
dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan
pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
c. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap
pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar
ilmu kimia.
Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu
memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang
bebatuan atau “benda-benda” alam.
d. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung
dalam makhluk hidup meliputi pencernaan
makanan, pernapasan,metabolisme,fermentasi,fotosintesis da
n lain-lain.

36
e. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka
dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena
struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini
melibatkan ilmu kimia.

Lampiran 2. Kunci Jawaban


A. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Langkah – langkah metode ilmiah :
b. Merumuskan masalah
c. Merumuskan hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis
f. Merumuskan kesimpulan
2. Yaitu untuk membantu penyembuhan pasien yang
mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang
dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi
kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan
dalam cabang kimia farmasi.
3. Penjernihan air sungai
1) Penemuan Masalah
“ Air sungai terlihat keruh, kuning dan berbau (
tidak dapat digunakan untuk minum, mandi bahkan
untuk mencuci sekalipun “ ………………………

37
2) Perumusan Masalah
“ Bagaimana agar air sungai tersebut dapat
digunakan untuk mencuci “ ? ….
3) Pengamatan
Mengamati keadaan air seperti : warna,
kekeruhannya dan baunya ………..
4) Perumusan Hipotesis
Menyaring dengan menggunakan dengan
menggunakan saringan ………………
5) Melakukan Eksperimen
Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan dan
merancang peralatan eksperimen (bilamana hasil
eksperimen tidak memuaskan dilakukan eksperimen
alternative sampai hasilnya memuaskan) ……..
6) Laporan
Laporan hasil percobaan penyaringan air sungai
Jenis saringan Keadaan air sungai Hasil
penyaringan
Pasir Keruh, kuning, coklat Air tetap kuning

Ijuk Keruh, kuning, coklat Air agak keruh

Kapas Keruh, kuning, coklat Jernih

Kesimpulan : berdasarkan percobaan diatas kapas


merupakan saringan yang lebih efektif dibandingkan
pasir dan ijuk untuk menjernihkan air keruh.
Skor………………………………………………

38
B. Kunci Jawaban Tes kognitif
1. A 6. B 11. C 16. E
2. B 7. C 12. D 17. A
3. A 8. D 13. A 18. B
4. D 9. A 14. B 19. E
5. A 10. C 15. C 20. B

39

Anda mungkin juga menyukai