Anda di halaman 1dari 9

Widiyati, Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca ...

405

Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca Permulaan


Melalui Media Buku Cerita Binatang dan Permainan Bahasa
Siswa Kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang

Evita Widiyati
Pendidikan Dasar IPS-Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang. Email: evita_tbi@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil minat dan kemampuan membaca
permulaan melalui media buku cerita binatang (BCB) dan permainan bahasa (PB) pada siswa kelas II
SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bersifat kolaborasi. Data penelitian ini diambil dari 27
siswa SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
media BCB dan PB dapat meningkatkan proses: respon, antusiasme, keaktifan, dan kerjasama; dan
hasil minat dan kemampuan membaca permulaan: membaca kata, membaca kalimat, dan menyebutkan
isi BCB. Penelitian menyimpulkan bahwa penerapan media BCB dan PB dapat meningkatkan proses
dan hasil minat dan kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang
Jombang.

Kata kunci: minat baca, kemampuan membaca permulaan, media buku cerita binatang, media
permainan bahasa

Menurut Anderson (1972: 209) Keberhasilan belajar Amanat dalam KTSP 2006 standar kompetensi
siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar meng- yang digunakan yaitu memahami ragam wacana tulis
ajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati
kemampuan membaca mereka. Siswa yang tidak dengan kompetensi dasar bahasa Indonesia kelas II
mampu membaca dengan baik akan mengalami kesu- khususnya membaca, yaitu (1) siswa mampu memba-
litan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk ca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhati-
semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesu- kan lafal dan intonasi yang tepat, dan (2) menyebut-
litan dalam menangkap dan memahami informasi kan isi teks agak panjang (20-25 kalimat) yang dibaca
yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran, buku- dalam hati.
buku bahan penunjang dan sumber-sumber belajar Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui
tertulis yang lain. Akibatnya, kemajuan belajarnya bahwa sebagian besar nilai rata-rata kemampuan
juga lamban jika dibandingkan dengan siswa-siswa membaca permulaan siswa kelas II SD Plus Al-An-
yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca. war Pacul Gowang Jombang rendah. Dari 27 siswa,
Kegiatan membaca melibatkan berbagai aspek, 15 siswa memperoleh nilai membaca permulaan di
baik aspek berpikir, emosi, bahkan aspek minat. Mi- bawah KKM (70). Penyebab kurangnya kemampuan
nat memiliki pengaruh yang besar dalam membaca. membaca permulaan siswa kelas II SD Plus adalah
Hasanah (2009:55) mengatakan bahwa minat baca (1) penggunaan buku teks/LKS sebagai bahan pem-
menentukan tujuan membaca. Hal ini dapat dibenar- belajaran, (2) penggunaan media yang kurang variatif,
kan karena seseorang yang memiliki hasrat yang kuat dan (3) guru kurang mampu menciptakan proses
untuk membaca, tidak akan membaca tanpa alasan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Untuk meng-
dan tujuan yang jelas. Minat baca juga menentukan atasi masalah tersebut, media yang efektif untuk me-
frekuensi membaca. Seseorang yang memiliki minat ningkatkan proses dan hasil kemampuan membaca
baca yang tinggi, akan selalu membaca setiap ada permulaan adalah media buku cerita binatang (BCB)
kesempatan. dan permainan bahasa (PB).

405
406 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 405-413

Media buku cerita binatang dipilih karena dekat teknis, alur pokok penelitian ini adalah sebagai berikut:
dengan kehidupan siswa. Anak-anak pada umumnya (1) Perencanaan tindakan; merancang media pembel-
sangat menyukai binatang. Hal ini terbukti dengan ajaran berupa media BCB dan PB, merancang skena-
adanya interaksi anak dengan binatang peliharaan, rio pembelajaran yang memanfaatkan media BCB
binatang yang ada di lingkungan mereka, bahkan seri- dan PB, merancang instrumen pengumpulan data,
al kartun yang ditonton anak-anak didominasi oleh dan menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa
tokoh-tokoh yang berasal dari binatang. Buku cerita dan guru pada tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap
binatang atau yang biasa disebut dengan fabel meru- penutup, (2) pelaksanaan tindakan dan pengamatan;
pakan salah satu jenis dari BCB. Buku cerita bina- tindakan dilaksanakan dua siklus, pelaksanaan tindak-
tang merupakan buku yang berisi cerita tentang bina- an tiap siklus terdiri dari 4x pertemuan. Selama pro-
tang yang bersifat nonfiksi. Binatang-binatang terse- ses tindakan berlangsung, mengamati dan menginter-
but diceritakan seolah-olah bertingkah laku seperti pretasi aktivitas proses pembelajaran membaca per-
manusia yang dapat bercakap-cakap dengan bina- mulaan (aktivitas siswa dan guru) melalui media BCB
tang-binatang lainnya. Buku cerita binatang secara dan PB pada tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap
umum tidak panjang, di dalamnya terdapat pesan mo- penutup, (3) refleksi; mengumpulkan data-data hasil
ral dan budi pekerti yang secara nyata disampaikan pengamatan aktivitas siswa dan guru kemudian dia-
di akhir cerita (Sutherland, 1991: 108). Jadi, dengan nalisis, melakukan interpretasi dan memaknakan hasil
membaca kata dan kalimat dalam buku itu anak me- analisis pada setiap siklus, mendiskusikan hasil inter-
nyadari akan memperoleh cerita yang mengasyikkan, pretasi dengan merefleksikan kelemahan dan keku-
dan karenanya ia termotivasi ingin dapat membaca. rangan pada penerapan media BCB dan PB pada
Selain itu, buku cerita binatang juga merupakan media Siklus I yang dijadikan bahan untuk menyusun renca-
efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika na tindakan pada Siklus II.
pada anak. Data penelitian ini terdiri dari data proses pem-
Media kedua yang digunakan dalam penelitian belajaran membaca permulaan dan data hasil ke-
ini adalah media permainan bahasa. Media ini meru- mampuan membaca permulaan. Data proses dipero-
pakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan leh dari minat membaca BCB dan aktivitas belajar
untuk melatih keterampilan berbahasa (menyimak, siswa. Data hasil diperoleh dari tes membaca siswa.
berbicara, membaca dan menulis). Dengan menggu- Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
nakan media ini, maka diharapkan dalam proses bela- dibantu guru kolaborator dengan menggunakan pedo-
jar akan terjadi secara positif. Konsep pembelajaran man observasi, pedoman wawancara, catatan lapang-
yang direalisasikan adalah “siswa belajar sambil ber- an, jurnal baca/kartu kontrol, dokumentasi dan rubrik
main”. Dengan demikian anak akan berintegrasi de- penilaian membaca permulaan.
ngan lingkungan sekitarnya, karena permainan dapat
mengembangkan minat siswa untuk belajar (Soepar-
no, 2007: 60). Berdasarkan uraian di atas, rumusan HASIL
masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pro- Proses Meningkatkan Minat dan
ses meningkatkan minat dan kemampuan membaca Kemampuan Membaca Permulaan melalui
permulaan melalui media buku cerita binatang dan Media BCB dan PB
permainan bahasa siswa kelas II SD Plus Al-Anwar
Pacul Gowang Jombang?, (2) bagaimanakah hasil Pembelajaran membaca permulaan melalui me-
meningkatkan minat dan kemampuan membaca per- dia BCB dan PB untuk meningkatkan proses dan
mulaan melalui media buku cerita binatang dan per- hasil minat serta kemampuan membaca permulaan
mainan bahasa siswa kelas II SD Plus Al-Anwar terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap
Pacul Gowang Jombang? inti, dan tahap penutup. Tahap pendahuluan meliputi
kegiatan (1) ice breaking, (2) penunjukan/pemajanan
media BCB berjudul Toffee Tidur Siang oleh Sally
METODE Chambers dan Bebek Kecil Berjalan-jalan oleh
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualita- Jane Werner, (3) kegiatan tanya-jawab mengenai bi-
tif dengan rancangan penelitian tindakan kelas dengan natang peliharaan, dan (4) mengidentifikasi judul dan
prosedur (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan nama pengarang BCB. Tahap inti meliputi kegiatan
tindakan dan pengamatan, dan (3) refleksi. Secara (1) mendengarkan pembacaan BCB secara klasikal,

Volume 1, Nomor 4, Desember 2013


Widiyati, Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca ... 407

(2) menirukan pengucapan kata dan kalimat yang Aktivitas selanjutnya yaitu pembagian kelom-
terdapat pada BCB, (3) menyimak petunjuk dan arah- pok. Siklus I masing-masing kelompok terdiri atas 5-
an tentang gambar, kata, dan kalimat serta isi cerita 6 siswa, dan Siklus II masing-masing kelompok terdiri
BCB, (4) membaca BCB di depan kelas; (5) pemba- atas 3 siswa. Setelah semua kelompok terbentuk,
gian kelompok PB, (6) penjelasan tentang peraturan siswa diberi penjelasan oleh guru tentang peraturan
PB, (7) pemberian contoh cara melaksanakan PB, permainan bahasa dan kegiatan yang akan dilakukan
(8) pelaksanaan PB Pindah KABAR, Kotak BA- oleh siswa pada saat bermain. Guru juga memberikan
KAT, Tebak Puzzle, dan Undian Kata-kata, (9) pem- kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
bacaan hasil PB oleh kelompok, dan (10) pengembali- hal-hal yang belum dimengerti tentang peraturan PB.
an media ke tempat yang disediakan. Tahap penutup Kemudian siswa melihat guru mencontohkan pelak-
meliputi kegiatan: (1) pemberian reward dan pujian, sanaan PB. Selanjutnya adalah pelaksanaan PB Pin-
(2) refleksi/penyampaian kesan terhadap pembelajar- dah KABAR, dan Kotak BAKAT (Siklus I), Tebak
an membaca permulaan, (3) penyimpulan materi, dan Puzzle, dan Undian Kata-kata (Siklus II). Setelah
(4) pemberian motivasi untuk meminjam dan memba- pelaksanaan PB selesai, secara bergantian dan ber-
ca BCB. kelompok, siswa membaca hasil PB kotak BAKAT
Adapun urutan pelaksanaan pembelajaran mem- yang telah mereka susun bersama kelompok. Kegiat-
baca permulaan melalui media BCB dan PB sebagai an dilanjutkan dengan guru meminta siswa mengam-
berikut. Proses pembelajaran pada tahap pendahuluan bil kartu kata dan kartu gambar dari papan pigura
diarahkan untuk membangkitkan motivasi belajar karton, merapikan, dan menyimpan kembali kartu
membaca permulaan. Langkah tersebut dilakukan kata dan kartu gambar yang telah dipergunakan untuk
dengan membuka pelajaran dan mengondisikan siswa dimasukkan kembali ke dalam kotak kata dan kotak
agar siap belajar dengan cara menerapkan ice break- gambar.
ing. Setelah kegiatan tersebut, guru mulai menarik Pada tahap penutup, pujian dan reward diberikan
perhatian siswa dengan cara memperlihatkan BCB kepada siswa yang berperan aktif melaksanakan PB
yang akan digunakan sebagai media pembelajaran dan sudah berani membaca BCB di depan kelas.
membaca permulaan yang berjudul Toffee Tidur Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk mengung-
Siang pada Siklus I, dan Bebek Kecil Berjalan- kapkan kesan selama pembelajaran. Secara bersa-
jalan pada Siklus II. Selanjutnya guru melakukan ma-sama, siswa dan guru menyimpulkan pembelajar-
apersepsi, kegiatan apersepsi dilaksanakan untuk me- an membaca permulaan. Selain itu, guru memotivasi
ngaitkan materi BCB dengan menanyakan aktivitas siswa untuk meminjam dan membaca BCB.
siswa di rumah terkait dengan pemeliharaan bina-
tang. Berikutnya, guru menginformasikan kepada sis-
Hasil Peningkatan Proses Pembelajaran
wa tentang judul dan pengarang BCB yang akan dija-
Membaca Permulaan melalui Media BCB dan
dikan media pembelajaran membaca permulaan.
PB
Pada langkah tahap inti, guru membacakan BCB
kepada siswa secara klasikal, kemudian siswa dibim- Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses
bing oleh guru untuk mengikuti pengucapan kata dan pembelajaran membaca permulaan berlangsung. Ob-
kalimat dalam BCB dengan menggunakan lafal dan servasi digunakan untuk mengetahui aspek respon,
intonasi yang tepat. Dalam hal ini, siswa diberi kesem- antusiasme, keaktifan dan kerja sama siswa selama
patan untuk menirukan kata dan kalimat yang dibaca- mengikuti proses pembelajaran membaca permulaan
kan dari awal sampai akhir secara berurutan. Siswa melalui media BCB dan PB.
melaksanakan kegiatan membaca sesuai dengan Aspek siswa yang diamati meliputi aktivitas dan
arahan dan petunjuk guru. Siswa dibimbing untuk interaksi siswa pada saat pembelajaran membaca
membaca secara bersama-sama dan secara beru- permulaan. Hasil analisis proses pembelajaran mem-
lang-ulang teks sederhana dengan lafal dan intonasi baca permulaan melalui media BCB dan PB Siklus I
yang tepat serta suara nyaring. Setelah kegiatan pem- sebagaimana pada Tabel 1, dan Siklus II pada Tabel
bacaan BCB, guru memberi petunjuk dan arahan ten- 2.
tang gambar, kata, dan kalimat serta isi cerita BCB Berdasarkan Tabel 1. Siklus I, diketahui bahwa
dengan cara guru mengajukan pertanyaan tentang aktivitas siswa kualifikasi baik yaitu aspek respon
isi BCB yang sudah dibacakan. (71,6%) dan aspek kerja sama (77%). Adapun kuali-
408 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 405-413

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran Membaca Permulaan
melalui Media BCB dan PB Siklus I
Proses Pembelajaran Membaca
Rata-rata Kualifikasi
Aspek SB B C K
Respon 11% 52% 22% 15% 71,6 Baik
Antusiasme 11% 41% 30% 18% 69,4 Cukup
Keaktifan 11% 15% 37% 37% 63,0 Cukup
Kerja sama 33% 33% 19% 15% 77,0 Baik
Rata-Rata Aktivitas Siswa 70,2 Baik

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran Membaca Permulaan
melalui Media BCB dan PB Siklus II
Proses Pembelajaran Membaca
Rata-rata Kualifikasi
Aspek SB B C K
Respon 66,7% 29,6% 3,7% - 89,4 Sangat Baik
Antusiasme 63% 22% 15% - 86,2 Sangat Baik
Keaktifan 11% 48% 37% 4% 72,8 Baik
Kerja sama 81% 19% - - 92,3 Sangat baik
Rata-Rata Aktivitas Siswa 85,2 Sangat Baik

fikasi cukup, yaitu aspek antusiasme (69,4%), dan ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum
aspek keaktifan (63%). mampu bertanya dan menjawab pertanyaan yang di-
Pada aspek respon yang memperoleh kualifikasi berikan guru.
sangat baik dan baik yaitu 17 siswa (63%), siswa Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
menunjukkan ekspresi senang, gembira, dan wajah bahwa dalam mengikuti proses pembelajaran memba-
berseri-seri serta cepat, tepat dan jelas dalam meniru- ca permulaan melalui media BCB dan PB, antusias-
kan kata dan kalimat yang dibacakan guru, dan yang me dan keaktifan siswa dalam kualifikasi cukup,
memperoleh kualifikasi cukup dan kurang yaitu 10 respon dan kerja sama siswa dalam kategori baik.
siswa (37%). Hal ini ditandai dengan siswa menun- Berdasarkan Tabel 2 Siklus II, diketahui bahwa
jukkan ekspresi kurang senang dan tidak senang, ku- aktivitas siswa mengalami peningkatan kualifikasi sa-
rang tepat dan kurang jelas dalam menirukan kata ngat baik, yaitu aspek respon (89,4), aspek antusias-
dan kalimat yang dibacakan guru. me (86,2), dan aspek kerjasama (92,3). Pada aspek
Aspek kerja sama yang memperoleh kualifikasi respon yang memperoleh kualifikasi sangat baik dan
sangat baik dan baik yaitu 18 siswa (66%), ditandai baik yaitu 26 siswa (96,3%), dan yang memperoleh
dengan siswa mampu bekerja sama dengan baik de- kualifikasi cukup 1 siswa (3,7%). Hal ini ditandai de-
ngan anggota kelompoknya pada saat pembelajaran ngan sikap siswa pada proses pembelajaran memba-
membaca permulaan, dan yang memperoleh kualifi- ca permulaan melalui media BCB dan PB siswa me-
kasi cukup dan kurang yaitu 9 siswa (34%). Hal ini nunjukkan ekspresi senang, gembira dan wajah berse-
ditandai dengan siswa kurang mampu bekerjasama ri-seri serta cepat, tepat dan jelas dalam menirukan
dengan anggota kelompoknya. kata dan kalimat yang dibacakan guru.
Pada aspek antusiasme yang memperoleh kua- Pada aspek antusiasme mengalami peningkatan
lifikasi sangat baik dan baik yaitu 14 siswa (52%), kualifikasi sangat baik dan baik yaitu 23 siswa (85%).
dan yang memperoleh kualifikasi cukup dan kurang Hal ini ditandai dengan siswa melaksanakan proses
yaitu 13 siswa (48%). Hal ini ditandai dengan sikap pembelajaran membaca permulaan dengan sema-
siswa pada proses pembelajaran melaksanakan PB ngat dan melaksanakan PB dengan cepat, runtut, rapi
dengan cepat, tetapi kurang runtut dan kurang rapi serta menyelesaikan PB tanpa arahan dari guru. Ada-
serta menyelesaikan permainan bahasa tanpa arahan pun yang memperoleh kualifikasi cukup yaitu 4 siswa
dari guru. (15%), ditandai dengan siswa melaksanakan proses
Aspek keaktifan yang memperoleh kualifikasi pembelajaran membaca permulaan dengan agak se-
sangat baik dan baik yaitu 7 siswa (26%), ditandai mangat dan melaksanakan PB cepat, tetapi kurang
dengan siswa mampu bertanya dan menjawab perta- runtut dan kurang rapi serta menyelesaikan PB de-
nyaan lebih dari 4 kali, dan yang memperoleh kualifi- ngan arahan dari guru.
kasi cukup dan kurang yaitu 20 siswa (74%). Hal ini

Volume 1, Nomor 4, Desember 2013


Widiyati, Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca ... 409

Pada aspek keaktifan yang memperoleh kualifi- tepat, (b) intonasi wajar, (c) suara jelas dan dapat di-
kasi sangat baik dan baik yaitu 16 siswa (61%), ditan- dengar teman, tetapi (d) membaca kurang lancar ber-
dai dengan siswa mampu bertanya dan menjawab jumlah 57%, Siklus II mencapai 41,7; kategori cukup
pertanyaan lebih dari 4 kali, dan yang memperoleh dengan indikator (a) pelafalan kurang tepat, (b) into-
kualifikasi cukup dan kurang yaitu 11 siswa (41%). nasi kurang wajar, (c) suara lirih/pelan, dan (d) mem-
Hal ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang baca diulang-ulang berjumlah 30%, pada Siklus II
belum mampu bertanya dan menjawab pertanyaan 8%.
yang diberikan guru. Kemampuan menyebutkan isi BCB kategori ba-
Aspek kerja sama juga mengalami peningkatan ik Siklus I dengan indikator menyebutkan judul, tokoh,
kualifikasi sangat baik dan baik yaitu 27 siswa sifat, dan tempat dengan lengkap dan lancar, serta
(100%), ditandai dengan siswa mampu bekerja sama menyebutkan amanat BCB dengan lancar berjumlah
dengan baik dengan anggota kelompoknya pada saat 16,5%; Siklus II terjadi peningkatan mencapai 37,5%;
pembelajaran membaca permulaan. kategori baik dengan indikator menyebutkan judul,
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan tokoh, sifat dan tempat dengan lancar dan cukup lan-
bahwa dalam mengikuti proses pembelajaran memba- car dalam menyebutkan amanat BCB berjumlah
ca permulaan melalui media BCB dan PB, siswa 44,5%, Siklus II mencapai 51,5%; kategori cukup
menunjukkan respon, antusiasme, dan kerjasama dengan indikator menyebutkan judul, tokoh, sifat dan
yang sangat baik dengan anggota kelompoknya. Keti- tempat serta menyebutkan amanat BCB kurang lan-
ga aspek tersebut berkategori sangat baik. Sedang- car berjumlah 33,5%, Siklus II 11%.
kan untuk aspek antusiasme berkategori baik. Selain peningkatan kemampuan membaca per-
mulaan siswa, terjadi peningkatan terhadap frekuensi
baca siswa setiap siklus. Minat baca siswa terhadap
Hasil Peningkatan Minat dan Kemampuan
BCB diperoleh dari hasil pengamatan terhadap 9 sis-
Membaca Permulaan Melalui Media BCB
wa yang dipilih dari kemampuan atas 3 siswa, ke-
dan PB
mampuan sedang 3 siswa, dan kemampuan bawah
Hasil kemampuan membaca permulaan siswa 3 siswa. Pada Siklus I, siswa yang menjadi fokus
kelas II SD Plus terbukti meningkat. Dari analisis penelitian berhasil memilih dan membaca BCB seba-
hasil tes kemampuan membaca permulaan siswa, di- nyak 29 buku, pada Siklus II terjadi peningkatan minat
ketahui bahwa kemampuan membaca kata kategori baca siswa, yaitu 9 siswa tersebut berhasil memilih
sangat baik dengan indikator (a) pelafalan tepat, (b) dan membaca BCB sebanyak 37 BCB. Berarti sela-
intonasi wajar, (c) suara jelas dan dapat didengar te- ma perlakuan 9 siswa yang menjadi fokus penelitian
man, dan (d) membaca lancar berjumlah 26% pada telah berhasil membaca 66 BCB. Frekuensi baca
Siklus I dan terjadi peningkatan pada Siklus II menca- siswa terlihat sehingga dapat disimpulkan bahwa mi-
pai 65,7%; kategori baik dengan indikator (a) pelafal- nat baca siswa terhadap BCB juga meningkat. Secara
an tepat, (b) intonasi wajar, (c) suara jelas dan dapat khusus, peningkatan hasil tes kemampuan membaca
didengar teman, tetapi (d) membaca kurang lancar permulaan pada masing-masing aspek dapat dilihat
berjumlah 55%, pada Siklus II mencapai 33,5%; dan pada Gambar 1.
kategori cukup dengan indikator (a) pelafalan kurang
tepat, (b) intonasi kurang wajar, (c) suara lirih/pelan,
dan (d) membaca diulang-ulang berjumlah 19%, pada
Siklus II 1%.
Kemampuan membaca kalimat kategori sangat
baik pada Siklus I dengan indikator (a) pelafalan tepat,
(b) intonasi wajar, (c) suara jelas dan dapat didengar
teman, dan (d) membaca dengan lancar berjumlah
10,2%, pada Siklus II terjadi peningkatan mencapai
50%; kategori baik dengan indikator (a) pelafalan Gambar 1. Grafik Peningkatan Tes
Kemampuan Membaca Permulaan pada
Setiap Aspek
410 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 405-413

PEMBAHASAN tandai dengan siswa sudah bisa fokus mengikuti pem-


belajaran membaca permulaan melalui media BCB
Proses Meningkatkan Minat dan
dan PB. Tidak ada lagi siswa yang mengganggu te-
Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
man yang lain ataupun tidur-tiduran. Pembacaan hasil
Media BCB dan PB
PB juga mengalami respon yang meningkat, terbukti
Pada proses pembelajaran membaca permulaan dengan siswa menunjukkan keberaniannya dengan
melalui media BCB dan PB terdapat tiga tahap yang berebut meminta maju terlebih dahulu. Tanpa diko-
dilakukan, yaitu tahap pendahuluan, tahap inti, dan mando/diperintah guru, siswa-siswa secara langsung
tahap penutup. Temuan tersebut akan dibahas pada merapikan media PB yang telah mereka gunakan
uraian berikut. bermain.
Pada temuan Siklus I, Aktivitas tahap pendahulu- Adapun temuan pada tahap penutup Siklus I,
an mendapat respon dan antusiasme yang cukup baik suasana kelas tampak kurang kondusif. Hal ini dise-
dari siswa, meskipun demikian, masih ada beberapa babkan antusiasme siswa untuk mendapatkan bintang
siswa yang masih malu-malu untuk melakukan ice terbanyak, membuat suasana kelas gaduh. Dalam
breaking (mayoritas siswa perempuan), dan menja- pengungkapan kesan pembelajaran membaca melalui
wab pertanyaan-pertanyaan guru; Siklus II, siswa media BCB dan PB, yang berani hanya yang berke-
tampak menujukkan peningkatan respon, antusiasme, mampuan sedang dan tinggi. Meski demikian, siswa
dan keaktifan, baik pada saat pelaksanaan ice break- menunjukkan minat baca yang sangat baik; Siklus
ing (laki-laki dan perempuan ikut berpartisipasi) mau- II, suasana kelas sudah kondusif, semua siswa men-
pun tanya jawab dan identifikasi judul dan pengarang. dapatkan pujian dan reward dari guru. Siswa tampak
Hal ini ditandai suasana di dalam kelas menunjukkan riang karena semua mendapat reward dari guru.
suasana kondusif ketika guru melaksanakan tahap Respon siswa juga sangat tinggi saat guru memper-
pendahuluan. bolehkan mereka untuk meminjam dan membaca
Selanjutnya, tahap inti Siklus I, pada saat pemba- BCB di rumah.
caan BCB oleh guru, masih ditemukan siswa yang Adapun pembahasan langkah-langkah pembela-
belum tertib dalam mengikuti kegiatan belajar mem- jaran membaca permulaan melalui media BCB dan
baca permulaan, ada yang berlari-lari di dalam kelas, PB sebagaimana uraian berikut.
melempar pesawat kertas, ada pula yang tidur-tiduran.
Berikutnya, terkait pembacaan BCB di depan kelas, Tahap Pendahuluan
enam siswa yang tergolong kemampuan rendah mau
membaca di depan kelas meskipun membaca dengan Pelaksanaan Ice Breaking
terbata-bata dan dengan bimbingan guru. Pada aktivi-
tas pembagian kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa Pengondisian suasana kelas untuk siswa agar
belum kondusif karena masih ada siswa yang tidak siap belajar sesuai dengan Chatib (2011: 90) yang
ikut serta dalam PB. Antusiasme siswa ditunjukkan berpendapat bahwa seseorang yang sedang masuk
ketika mereka mendapat penjelasan dan contoh cara dalam kondisi alfa akan mengalami kondisi yang santai
bermain PB, sebagian besar maju ke depan kelas tapi waspada, yang intinya otak bekerja dengan santai.
mendekati guru memberikan contoh. Pada tahap pe- Kondisi alfa merupakan kondisi yang tepat untuk bel-
laksanaan PB, siswa berlomba-lomba menjadi yang ajar. Bagaimanapun handalnya metode dan media
tercepat untuk mendapatkan bintang terbanyak, akan yang disusun oleh guru, jika siswa keluar dari zona
tetapi hal itu berdampak pada hasil pengerjaan PB alfa, informasi itu tidak akan pernah masuk ke dalam
yang tidak runtut dan tidak rapi. Pada saat pembacaan memori siswa.
hasil PB oleh kelompok siswa kurang antusias, hal Penunjukan/Pemajangan Media BCB
ini dibuktikan dengan kelompok yang ditunjuk guru,
menunjuk kelompok lain untuk maju terlebih dahulu. Hasil pembelajaran pada tahap ini termasuk da-
Pengembalian media PB ke tempat yang di sediakan lam kategori sangat baik karena terlihat siswa sangat
masih dikomando/diperintah oleh guru; Siklus II, terja- berminat dan tertarik dengan tampilan BCB yang
di peningkatan respon, antusiasme, keaktifan, dan ditunjukkan oleh guru. Dalam media BCB dan PB,
kerjasama siswa, baik pada saat mendengarkan ceri- selain menggunakan tulisan juga terdapat media visual
ta, pembagian kelompok kecil (1 kelompok terdiri dari di dalamnya. Dalam penelitiannya, Pike (dalam Silber-
3 siswa), serta pada saat PB berlangsung. Hal ini di- man, 2011: 25) menyatakan bahwa dengan menam-

Volume 1, Nomor 4, Desember 2013


Widiyati, Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca ... 411

bahkan media visual pada pemberian pelajaran, ingat- ta tepat di bagian yang paling menegangkan pada
an akan meningkat dari 14 hingga 38 persen. Peneliti- saat anak-anak ingin mengetahui akankah Toffee ter-
an tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan tangkap oleh Tom pada saat Toffee berlari ke dalam
hingga 200 persen ketika digunakan media visual da- rumah. Guru melakukan hal tersebut dengan tujuan
lam mengajarkan kata dan kalimat. Sebuah gambar ingin mengetahui respon siswa pada saat buku ditutup.
barangkali tidak memiliki ribuan kata, tetapi ia tiga Apakah reaksi siswa biasa-biasa saja atau mengajak
kali lebih efektif daripada kata-kata saja. guru untuk melanjutkan membacakan ceritanya. Ter-
nyata anak-anak penasaran ingin mengetahui kelan-
Tanya Jawab Mengenai Binatang Peliharaan
jutan ceritanya dan mengajak guru untuk melanjutkan
Terkait Media BCB
bacaan ceritanya.
Ketika guru menunjukkan gambar-gambar yang Sikap rasa ingin tahu siswa tersebut menunjuk-
ada dalam BCB, guru menanyakan gambar apa yang kan bahwa isi BCB sangat menarik minat dan ke-
dilihat siswa. Siswa berusaha menjawab pertanyaan mampuan membaca siswa. Cara ini mempertegas
guru dengan beragam cara, ada yang menjawab de- pendapat Lukens (2003: 97), yakni anak-anak selalu
ngan berteriak, ada yang menjawab sambil mengang- memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar daripada o-
kat tangan, dan ada juga yang sampai maju supaya rang dewasa, baik tentang aksi, peristiwa, pertanyaan
jawabannya didengar oleh guru dan teman-temannya. yang membutuhkan jawaban, penemuan bagaimana
Siswa tampak sangat senang dan antusias menyaksi- peristiwa muncul dan bergerak, jawaban atas solusi
kan tampilan gambar yang menarik dan lucu. Hal ini yang sesuai dengan pertanyaan dan penyelesaian ce-
selaras dengan pendapat Mitchell (2003:87) yang rita yang membahagiakan atau tidak membahagiakan.
menyatakan bahwa dalam setiap buku bacaan cerita
Pembagian Kelompok
anak pasti terdapat gambar ilustrasi yang menarik,
dan pada umumnya penuh dengan warna-warni. Aktivitas dilanjutkan dengan kegiatan pembagi-
Gambar-gambar tersebut bahkan sudah terlihat di an kelompok. Pembagian kelompok dilakukan oleh
dalam sampul buku, dan hal itu tampaknya sengaja guru. Pada siklus I guru membagi siswa dalam 5 ke-
dipakai sebagai salah satu cara penting untuk menarik lompok, untuk setiap kelompok beranggotakan 5-6
perhatian anak dan pembaca pada umumnya. siswa. Pembagian jumlah kelompok pada Siklus I
yang terdiri atas 5-6 siswa tersebut mengacu kepada
Mengidentifikasi Judul dan Nama Pengarang
pendapat Eggen dan Kauchak (2012) bahwa ukuran
BCB
kelompok yang ideal adalah 6 orang/siswa. Kelompok
Kegiatan tersebut sejalan dengan pendapat Lu- yang beranggotakan 5-6 siswa akan mudah melaku-
kens (2003) yang menyatakan bahwa buku cerita kan koordinasi dalam menyatukan ide-ide dan ber-
dirancang khusus untuk menumbuhkan minat mem- diskusi.
baca permulaan siswa. Ketika orang dewasa menun- Pada Siklus II, guru membagi siswa dalam 9
jukkan gambar-gambar dibuku, tulisan-tulisan (judul kelompok, sedangkan setiap kelompok beranggota-
dan nama pengarang) yang menyertai gambar-gam- kan 3 siswa dengan pertimbangan jumlah anggota
bar dan membacakan tulisan itu, anak mulai menya- kelompok yang lebih sedikit akan membuat seluruh
dari bahwa didalam buku cerita tersebut terdapat siswa lebih aktif dalam bekerjasama dengan anggota
sesuatu yang menyenangkan. kelompok, jadi semuanya akan aktif bermain. Mulyasa
(2006:89) menyebutkan bahwa proses diskusi akan
Tahap Inti efektif jika melibatkan 3-5 siswa. Hal ini berakibat
pada keaktifan siswa pada saat melaksanakan per-
mainan bahasa bersama anggota kelompoknya.
Mendengarkan Pembacaan BCB Secara
Klasikal dan Menirukan Pengucapan Kata Pelaksanaan Permainan Bahasa
dan Kalimat yang Terdapat pada BCB Serta
Pada Siklus I, pelaksanaan PB pindah KABAR
Menyimak Petunjuk dan Arahan Tentang
dan kotak BAKAT merupakan tahap pelaksanaan
Gambar, Kata, dan Kalimat serta Isi BCB.
aktivitas. Hampir semua siswa mempunyai keberani-
Guru membacakan isi cerita BCB yang dapat an dan minat yang besar untuk melakukan PB baha-
menarik perhatian siswa. Hal itu terlihat ketika pada sa tersebut. Mereka saling berebut untuk ikut mela-
Siklus I, guru sengaja menghentikan pembacaan ceri- kukan permainan, walaupun ada beberapa siswa yang
412 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 405-413

masih memerlukan bantuan guru dalam membaca ada perbandingan ketika mereka masih menggunakan
kartu kata dan kartu kalimat yang akan dimainkan. buku paket sebagai bahan pembelajaran dan hal ter-
Pada Siklus II, masing-masing kelompok menda- sebut menambah pengalaman baru tentang pembela-
patkan media yang akan digunakan bermain. Setelah jaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Culinan
semua kelompok mendapatkan media, mereka mulai (1989:153) yang mengemukakan bahwa buku meru-
bersiap-siap untuk bermain. Tahap ini merupakan ta- pakan bagian dari hidup anak-anak dan dasar bagi
hap pelaksanaan aktivitas permainan bahasa. Guru mereka untuk membandingkan, berbagi, dan belajar.
membagi siswa dalam 9 kelompok, setiap kelompok Buku menawarkan pengalaman dimana seolah-olah
terdiri dari 3 siswa, setelah itu guru membimbing sis- anak mengalami sendiri apa yang mereka lihat dalam
wa melaksanakan permainan tebak puzzle, dan untuk kehidupan nyata.
pertemuan berikutnya melaksanakan permainan ba-
Pemberian Motivasi untuk Meminjam dan
hasa undian kata-kata. Siswa melaksanakan PB de-
Membaca BCB di Rumah
ngan riang dan gembira. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Konfusius (dalam Silberman, 2011:23) Guru mengarahkan semua siswa agar aktif da-
menyatakan bahwa, lam kegiatan membaca. Usaha guru tersebut sejalan
“Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan dengan Burn, Roe dan Ross (1996) yang menyata-
lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat, dan kan bahwa sikap positif atas kegiatan membaca bisa
pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya tumbuh sejak kecil di kehidupan rumah yaitu dengan
mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat, bahas, cara sikap positif orang tua yang selalu melatih dan
dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan kete-
rampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya
menyemangati anaknya dalam membaca atau dalam
kuasai.” kehidupan kelas yang mana seorang guru tidak akan
bosan memberikan muridnya kesempatan untuk
Pernyataan sederhana tersebut mengisyaratkan membaca dan membaca sebagai salah satu aktivitas
bahwa perlunya belajar aktif. Ketika kegiatan belajar santai dan menyenangkan bagi anak.
bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu.
Siswa menginginkan jawaban atas sebuah pertanya-
an, dan mencari cara untuk mengerjakan dan menye- Hasil Peningkatan Minat dan Kemampuan
lesaikan tugas yang diberikan. Membaca Permulaan melalui Media BCB dan
PB
Tahap Penutup Hasil pengamatan yang dilaksanakan peneliti
mengenai minat siswa terhadap BCB sangat memu-
Pemberian Pujian dan Reward askan, karena dari awal perlakuan sampai akhir perla-
Pemberian kata-kata motivasi untuk meningkat- kuan terlihat pada 9 siswa yang menjadi fokus peneliti-
kan minat baca dan janji guru untuk memberi hadiah an menunjukkan perkembangan yang sangat signifi-
kepada kelompok terbaik ketika awal Siklus II ternya- kan dibanding pada saat siswa masih menggunakan
ta sangat memotivasi siswa dalam melaksanakan se- buku pelajaran (buku paket) sebagai bahan membaca
tiap langkah pembelajaran. Penggunaan kata ‘hebat’, permulaan. Hal tersebut sejalan dengan Rahim (2008:
‘good job’ atau tepuk tangan merupakan motivasi 28) menyatakan bahwa orang yang mempunyai minat
yang diberikan guru kepada setiap perilaku positif membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam ke-
siswa. Hal lain yang sering diulang-ulang oleh guru sediaannya untuk mendapatkan bahan bacaan dan
adalah janji pemberian hadiah ketika siswa melaksa- kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.
nakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Kualitas kemampuan membaca permulaan me-
Cara motivasi ini sejalan dengan konsep motivasi lalui media BCB dan PB pada Siklus I dan II telah
yang dinyatakan oleh Slavin (2008: 132), yaitu pujian- meningkat dibandingkan dengan sebelum tindakan.
pujian motivasi dapat membantu pencapaian bagi Hal tersebut disebabkan penerapan media BCB dan
siswa yang rendah dan membuat siswa lebih berse- PB dalam pembelajaran membaca permulaan meng-
mangat melakukan sesuatu. gunakan gaya belajar siswa (modalitas belajar) visual
(media BCB), auditori (guru bercerita dan siswa
Penyampaian Kesan dan Penyimpulan Materi
mengikuti membaca kata dan kalimat yang ada dalam
Pendapat siswa secara klasikal menyatakan BCB), dan kinestetik (melaksanakan permainan ba-
bahwa siswa senang dengan pembelajaran tersebut. hasa). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mitchell
Kesan yang disampaikan siswa menunjukkan bahwa (2003: 87) yang menyatakan bahwa dalam setiap bu-

Volume 1, Nomor 4, Desember 2013


Widiyati, Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca ... 413

ku bacaan cerita anak pasti terdapat gambar ilustrasi yang telah berhasil melakukan kegiatan membaca
yang menarik, dan pada umumnya penuh dengan BCB dan melakukan PB sangat efektif dalam me-
warna-warni. Gambar-gambar tersebut bahkan su- ningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa.
dah terlihat di dalam sampul buku, dan hal itu tampak-
nya sengaja dipakai sebagai salah satu cara penting
untuk menarik perhatian anak dan pembaca pada DAFTAR RUJUKAN
umumnya. Anderson, R. C. 1972. Language Skills in Elementary E-
ducation. New York: Macmillan Publishing Co, Inc.
Burn, P.C., Betty, D. & Ross, E.P. 1996. Method for Effective
SIMPULAN & SARAN
Teaching. Boston: Allyn and Bacon.
Simpulan Chatib, M. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: Mizan
Pustaka.
Berkaitan dengan hasil temuan penelitian dan Cullinan. 1989. Literature and The Child..New York
pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan seba- University. Harcourt Brance Jovanolich Publisher.
gai berikut. (1) Penerapan media BCB dan PB dapat Eggen, P, dan Kauchak, D. Strategi dan Model Pembela-
meningkatkan proses pembelajaran membaca per- jaran. Edisi 6. Terjemahan. 2012. Jakarta: Indeks.
mulaan. Hal ini terlihat pada ketiga tahapan proses Hasanah, M. Nurchasanah, dan S. Ch. Hamidah. 2009.
(tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup), Membaca Ekstensif: Strategi Meningkatkan Mi-
(2) Penerapan media BCB dan PB dapat meningkat- nat Baca. Malang: Lembaga Penelitian UM.
kan hasil minat serta kemampuan membaca permula- Lukens, R. J. 2003. A Critical Handbook of Children’s
an siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Literature. New York: Longman.
Jombang. Hal ini diketahui dengan meningkatnya nilai Mitchell, D. 2003. Children’s Literature, an invitation to
pada setiap aspek penilaian hasil membaca permula- the World. Boston: Ablogman.
an meliputi: membaca kata, membaca kalimat, dan Rahim, F. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.
menyebutkan isi BCB. Jakarta: Bumi Aksara.
Silberman, M. L. 2011. Active Learning. Bandung: Nusa-
media.
Saran
Slavin, R. E. 2008. Educational Psycology: Theori and
Berdasarkan temuan penelitian, disarankan ke- Practice (edisi kedelapan jilid II). Terj Drs. Mari-
pada guru SD agar menerapkan media BCB dan anto Samosir, S.H. 2008. Jakarta: PT. INDEKS.
PB sebagai alternatif untuk meningkatkan minat dan Soeparno. 2007. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta:
kemampuan membaca permulaan. Pada saat mem- Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan
bagi kelompok belajar siswa, guru perlu mempertim- Tinggi IKIP Yogyakarta.
bangkan faktor kemampuan membaca siswa sehing- Sutherland, Z. 1991. Children and Books. New York:
ga kemampuan anggota tiap tim dalam kelompok ber- Harper Collins Publishers, Inc.
variasi. Pemberian pujian dan hadiah terhadap siswa

Anda mungkin juga menyukai