Anda di halaman 1dari 2

KRI USMNAN HARUN ADALAH

enamaan Usman dan Harun pada nama kapal ini berasal dari nama Sersan
Dua KKO Anumerta Usman Janatin dan Kopral Dua KKO Anumerta Harun Thohir yang
dijatuhi hukuman mati karena keterlibatan mereka dalam pengeboman MacDonald
House pada 10 Maret 1965 di gedung Hongkong and Shanghai Bank (dikenal dengan
nama MacDonald House) yang terletak di Orchard Road, Singapura.[5] Singapura menuduh
mereka melakukan infiltrasi terkait dengan operasi konfrontasi dengan Malaysia.[6] KRI
Usman Harun-359, masing-masing, memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian
perwira 17 orang, bintara 40 orang dan tamtama 28 orang. Kapal perang ini merupakan kapal
patroli lepas pantai jenis Korvet, diluncurkan berturut-turut
pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Kapal kapal perang MRLF tersebut tiba di
Indonesia pertengahan bulan September 2014. KRI Usman Harun-359 dikomandani Kolonel
Laut (P) Didong Rio Duta, ST.[7]

Persenjataan[sunting | sunting sumber]

Kesenjataan canggih melengkapi kedua KRI ini serta didukung oleh Platform System yang
baik, di antaranya, Radar Navigasi, Radar Surveillance untuk mendukung pengamatan udara
serta Radar Tracker Senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap
sasaran Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan
dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya
udara mengancam kapal tersebut. Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan
EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan
secara visual oleh camera video yang ada. Sebagai kapal frigate, kedua kapal perang ini juga
dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan
mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.

Propulsion system maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di kapal tersebut dikontrol
secara computerisasi oleh IPMS (Integrated ang cukup Platform Manajemen System)
sehingga jika ada kerusakan/failure pada salah satu system kapal akan terdeteksi secara dini.
Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2
meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System
324 mm untuk perang atas air dan bawah air. Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung
peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4
tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Dua sistem
arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun
permukaan laut.

Kapal perang ini memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton.
Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30
knot. Kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini,
dilengkapi dengan Radar dan Avionik Sonar: FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales,
Prancis.

Anda mungkin juga menyukai