Disusun Oleh :
WURIYAN PANGESTU
15/17537/THP/STIPP B
Dihalusan bahan.
Ditimbang bahan
Diencerkan bahan
Didestruksi
Didistilasi
Dititrasi
Kadar protein
Perhitungan :
H SO mg
mL H2 SO4 x N 2 4 x 14,008 x Faktor Pengenceran
1 grek
%N kedelai = x100%
Berat sampel
0,02
2,5 𝑚𝐿 𝑥 𝑥 14,008𝑥 10
1
= x 100 %
50
= 3,502 mgrek/ml
% Protein = % total N x Faktor Konversi
= 3,502 x 6,25
= 25,9 %
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan pengujian protein yang
terkandung dalam kacang kedelai goreng. Dalam melakukan pengujian
praktikum praktikan menggunakan metode Kjeldahl, dimana pada metode ini
terdapat 3 tahap proses, yaitu destruksi, distilasi dan titrasi. protein adalah zat
makanan yang paling kompleks. Protein tersusun atas asam-asam amino yang
terdiri dari karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur, dan biasanya
fosfor. Protein sering disebut sebagai zat makanan bernitrogen karena protein
merupakan satu-satunya zat makanan yang mengandung unsur nitrogen.
Viskositas larutan protein dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi
protein. Pada konsentrasi yang sama, larutan protein fibrosa mempunyai
viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein globular. Jadi, juga
pada konsentrasi yang sama, larutan protein bermolekul besar mempunyai
viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan protein bermolekul
kecil. Viskositas protein paling rendah yaitu pada titik isoelektriknya.
Kelarutan protein dalam pelbagai pelarut (air, alcohol, dan garam encer)
berlainan. Protein yang kaya akan radikal-radikal nonpolar bebas lebih mudah
larut dalam campuran alcohol-air dari pada dalam air. Protein yang miskin
akan radikal-radikal polar bebas cenderung untuk mengendap dengan
penambahan sedikit alcohol atau aseton. Protein tidak larut dalam air, tetapi
kaya akan radikal-radikal yang bermuatan, dan mudah larut dalam garam-
garam netral. Tinggi rendahnya suhu dapat memengaruhi kelarutan protein
dalam larutan garam. Dalam larutan garamfosfat misalnya karboksi
hemoglobin kuda pada suhu 0oC mempunyai kelarutan sepuluh kali lebih
besar dari pada suhu 25o C. Protein yang terdapat pada biji-biji tanaman lebih
mudah larut dalam larutan garam pada suhu tinggi dibandingkan dengan suhu
rendah. Namun, kenaikan suhu tidak banyak memengaruhi kelarutan albumin
telur dalam larutan garam
Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan
nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung
nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan
katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah
pembebasan dengan alkali kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara
kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi. Metode ini
telah banyak mengalami modifikasi. Metode ini cocok digunakan secara
semimikro, sebab hanya memerlukan jumlah sampel dan pereaksi yang
sedikit dan waktu analisa yang pendek. Metode ini kurang akurat bila
diperlukan pada senyawa yang mengandung atom nitrogen yang terikat secara
langsung ke oksigen atau nitrogen. Tetapi untuk zat-zat seperti
amina,protein,dan lain – lain hasilnya lumayan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data hasil pengujian
protein pada kacang kedelai goreng. Volume titrasi sebanyak 2,5 mL, kadar
N total didapat sebanyak 3,502 mg/ml dengan persentase kadar protein
sebanyak 25,9 %.
Pada proses pelaksanaan praktikum, terdapat kesalahan pada proses
distilasi dimana terjadi kebocoran pada alat sehingga menyebabkan
kegagalan pada hasil distilasi yang didapat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan
nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung
nitrogen. Protein adalah zat makanan yang paling kompleks. Protein tersusun
atas asam-asam amino yang terdiri dari karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen,
dan sulfur, dan biasanya fosfor. Didapatkan data hasil pengujian protein pada
kacang kedelai goreng. Volume titrasi; 2,5 mL, kadar N total; 3,502 mg/ml
dengan persentase kadar protein; 25,9 %. Terdapat kesalahan pada proses
distilasi dimana terjadi kebocoran pada alat sehingga menyebabkan kegagalan
pada hasil distilasi yang didapat.
B. Saran
Dalam praktikum seharusnya praktikan memperhatikan dan mengamati
setiap proses-proses yang dilalui setiap tahapnya, lebih baiknya jika praktikan
ikut andil dalam melakukan tahapan - tahapan sesuai petunjuk pada setiap
acaranya.
DAFTAR PUSTAKA