Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-
Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling
tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang
pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau
barang.
Merujuk pada pengertian para ahli di atas mereka lebih menekankan pada kata-kata
mencapai tujuan yang sama. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa sistem merupakan suatu
gabungan dari komponen dan elemen yang memiliki keterkaitan satu sama lain yang tidak
Level Sistem, sistem sendiri memiliki beberapa level, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang
Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
Kurikulum dapat dikatakan sebagai suatu sistem, mengapa? Karna kurikulum memiliki tujuan
yang satu dan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
seperti sistem. Sistem adalah suatu kesatuan sejumlah elemen (objek, manusia, kegiatan,
informasi, dsb) yang terkait dalam proses atau struktur dan dianggap berfungsi sebagai satu
Jika pengertian di atas dipadukan, maka sangat mungkin dapat dikatakan bahwa kurikulum
merupakan suatu sistem, karena ada sejumlah komponen dalam terbentuknya kurikulum
yang saling berkaitan dan terikat, dan memiliki tujuan yang utuh
Jika suatu sistem kurikulum dapat di analogikan dengan organisme manusia yang memiliki
susunan anatomi tubuh tertentu. Maka komponen-komponen atau anatomi dari sebuah
sistem kurikulum yang utama adalah tujuan, isi materi, proses atau sistem penyampaian serta
evaluasi.
Tujuan
Dalam kurikulum suatu sekolah telah terkandung tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai
melalui sekolah yang berangkutan. Ada dua jenis tujuan yang terkandung dalam kurikulum.
Selaku lembaga pendidikan, setiap sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
keterampilan dan sikap yang kita harapkan dimiliki murid setelah mereka
Tujuan dari sekolah kita namakan sebagai tujuan Intitusional atau tujuan lembaga,
misalnya tujuan SD, tujuan SMP, tujuan SMA dsb. Atas dasar inilah kemudian
ditetapkan bidang-bidang studi atau bidaang pengajaran yang akan diajarkan pada
Tujuan ini juga digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
kita harapkan dimiliki murid setelah mereka mempelajari suatu bidang studi tertentu
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan
belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang
studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-bidang
studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada. Isi/materi
kurikulum hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan
Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal
itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan
strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaan,
mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang secara
disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata
disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika pelaksanaannya
menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum
meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.
Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks
kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan
telah tercapai atau belum, juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang
ditetapkan. Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum, dengan evaluasi dapat
guru dan proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi dapat dibuat keputusan
kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang diperlukan.