Dalam antropometri gizi rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup
berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar kepala juga digunakan sebagai
informasi tambahan daam pengukuran umur.
Alat dan tehnik pengukuran: Alat yang sering digunakan dibuat dari serat
kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah,
pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan
pita dari pertengahan dahi (frontalis) ke tulang telinga terus ke oksipitalis.kembali
ke frontalis.
a. Lingkarkan pita ukur pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di
atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak
kencang
b. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
c. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak
d. Catat hasil pengukuran pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis
kelamin
e. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran
sekarang.
2. Langkah-langkah pengukuran Lingkar Kepala pada bayi atau balita :
Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur
pada areola mammae. Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi
berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar
kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini lingkar kepala
lebih lambat dari pada lingkar dada. Pada anak yang mengalami KEP terjadi
pertumbuhan lingkar dada yang lambat : rasio dada dan kepala < 1, hal ini
dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau kelemahan
otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat digunakan sebagai indicator dalam
menetukan KEP pada anak balita.
12. Sumber :
Supariasa, I. D. N., B. Bakri, & I. Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta.
Jawab :