Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM 5

WORKSHOP KOMPUTER DAN JARINGAN


PENGENALAN PERALATAN JARINGAN
DAN TEKNIK PENGKABELAN

Disusun oleh
RIDHO AZHAR MEGANTARA 1103181060

Program Studi D3 Teknik Elektronika


Departemen Teknik Elektro
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2019
Lembar Pengesahan
Praktikum 5
Pengenalan Peralatan Jaringan dan Teknik Pengkabelan

I. Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep Protokol pada jaringan komputer.
2. Mahasiswa memahami peralatan yang dibutuhkan untuk membangun
jaringan.
3. Mahasiswa memahami jenis-jenis media yang ada di jaringan.
4. Mahasiswa memahami konsep pengkabelan di jaringan.
5. Mahasiswa mampu melakukan instalasi kabel di jaringan.
6. Mahasiswa mampu memahami bentuk topologi jaringan secara fisik.

II. Dasar Teori


Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih dari
komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Produktifitas dan
efisiensi merupakan bentuk keuntungan yang kita dapat dari jaringan
komputer. Sebagai misal dengan adanya jaringan komputer
memungkinkan pemakaian printer secara bersama-sama, memungkinkan
pengkopian file antar PC, dan sebagainya.

A. Perangkat Jaringan
Supaya beberapa komputer saling terhubung, maka diperlukan
perangkat yang menghubungkan 2 komputer atau lebih. Perangkat-
perangkat tersebut adalah sebagai berikut:
1. PC (Personal Computer)
2. Network Interface Card (NIC)
3. Media (Kabel dan Non Kabel atau Wireless)
4. Konsentrator (Hub/Switch)

Network Interface Card (NIC)

Merupakan suatu card yang ditanam di komputer yang berguna


untuk menghubungkan dengan komputer lain.

Gambar 1. Network Interface Card


Pada motherboard komputer biasanya ada slot (tempat menancap
card) yang disebut expansion slot. Slot ini biasa juga dipakai untuk
menancapkan VGA Card untuk menghubungkan CPU dan monitor. Dan
salah satu dari slot itu bisa dipakai untuk menancapkan NIC Card, supaya
komputer kita bisa terhubung dengan jaringan.

Kadang-kadang sekarang NIC Card sudah termasuk dalam fasilitas


Motherboard kita (onboard), sehingga kita tidak perlu lagi susah-susah
memasangnya.

Ada 3 tipe yaitu ISA, PCI, dan PCMCIA. ISA bentuk slotnya
panjang, sudah tidak terpakai lagi. Slot PCI lebih pendek dari ISA, tetapi
meskipun lebih pendek mendukung kecepatan I/O yang lebih cepat. Untuk
laptop dikenal PCMCIA Card, mirip kartu kredit sedikit tebal.

B. Kabel
Ada beberapa jenis kabel untuk jaringan:
1. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel paling murah berbentuk mirip kabel telepon. Bentuk kabel
UTP dan konektornya seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)


Ada tiga jenis koneksi pada kabel UTP yaitu:
- Cross
- Straight
- Rollover

- Cross Cable
Biasa dipakai untuk menghubungkan secara langsung dua
komputer (Peer to Peer). Dan dengan penampang seperti pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2. Penampang cross cable


- Straight Cable
Digunakan untuk koneksi 2 buah komputer atau lebih
dengan memakai sambungan hub/switch. Bentuk penampangnya
adalah dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Penampang Straight Cable

- Rollover Cable
Digunakan untuk manajemen peralatan jaringan memakai
komputer yang ada.

2. Koaksial
Mirip dengan kabel antena televisi, dulu banyak digunakan, tapi
sekarang jarang digunakan.

Gambar 2.4. Kabel Koaksial

3. Fiber Optik
Kabel termahal, namun mendukung kecepatan transfer terbaik.

Gambar 2.5. Kabel Fiber Optik

Dalam memilih kabel disesuaikan dengan jenis NIC dan bentuk jaringan
yang akan dibentuk. Untuk UTP, konektornya dikenal dengan nama RJ45.
C. Hub atau Switch
Hub/Switch adalah perangkat penghubung. Mendesain sebuah
LAN sederhana 10 sampai 20 komputer tidaklah sulit. Anda cukup
menghubungkan komputer tersebut dengan server melalui concentrator
(hub/switch) maka jaringan akan berjalan dengan baik. Contoh sederhana
hubungan perangkat dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Hubungan Antara Perangkat Jaringan


Dalam dunia jaringan koneksi secara fisik biasa disebut dengan
physical topology. Beberapa jenis/tipe koneksi secara fisik yang dikenal di
jaringan adalah sebagai berikut:
1. Topologi Bus

Gambar 3.2. Topologi Bus

2. Topologi Ring

Gambar 3.3. Topologi Ring

3. Topologi Star

Gambar 3.4. Topologi Star


III. Tugas Pendahuluan
1. Gambarkan penampang pin yang ada pada kabel UTP dan sebutkan apa
nama dan kegunaan tiap pin!
2. Gambar diagram penampang kabel straight cable, cross cable, dan
rollover cable pada kabel UTP!
3. Apa kegunaan testing yang ada pada kabel yang baru dibuat?
4. Sebutkan nama alat yang dipakai untuk testing kabel dan cara
pengoperasiannya!
5. Bagaimana parameter kabel UTP yang bagus saat ditest dengan alat testing?

1. Berikut adalah penampang pin yang ada pada kabel UTP dan nama serta
kegunaan tiap pin. (mengambil contoh penampang cross cable):

Terlihat bahwa
2. Berikut adalah gambar diagram penampang kabel straight cable, cross
cable, dan rollover cable pada kabel UTP:
 Straight cable

 Cross cable
 Rollover cable

3. Kegunaan alat testing dengan nama LAN Tester yang digunakan pada
kabel UTP yang baru dibuat penampangnya adalah untuk mengecek
terkoneksi tidaknya antar pin yang sesuai dengan diangram penampang
kabel yang diinginkan.
4. LAN Tester, dioperasikan dengan cara menancapkan konektor ujung
kanan dan kiri kabel UTP ke bagian atas dan samping kanan LAN Tester,
lalu untuk melihat pin yang terkoneksi dengan cara menekan tombol
berwarna merah yang ada pada tengah LAN Tester.
5. Parameter kabel UTP yang bagus saat ditest dengan LAN Tester adalah
kesesuaian koneksi antar pin dengan diagram penampang kabel yang
diinginkan.

IV. Percobaan
1. Meminta kabel UTP, konektor RJ45, dan tang crimping pada dosen atau
asisten praktikum, dengan memakai peralatan yang ada membuat kabel
UTP dengan bentuk penampang cross cable lalu memotong sebelah kanan
untuk dibuat menjadi straight cable.
2. Meminta peralatan LAN tester pada dosen atau asisten praktikum,
selanjutnya melakukan pengetesan koneksi terhadap kabel yang dibuat
untuk memastikan kabel yang digunakan baik. Mengulangi pembuatan
kabel jika hasil test tidak bagus (parameter baik atau tidaknya ada pada
jawaban tugas nomor 5).
 Menyiapkan kabel yang akan dites.

 Menghubungkan TX ke RX (pasangan dari LAN tester) dengan kabel
 tersebut.
  Menekan tombol di tengah pada LAN tester.
3. Mencatat hasil pengukuran dengan alat ukurnya.
3. Cross Cable dan Straight Cable:
a. Cross Cable
1. Pin 1 dengan pin 3

2. Pin 2 dengan pin 6


3. Pin 3 dengan pin 1

4. Pin 4 dengan pin 4


5. Pin 5 dengan pin 5

6. Pin 6 dengan pin 2


7. Pin 7 dengan pin 7

8. Pin 8 dengan pin 8


9. Pin G

b. Straight Cable
1. Pin 1 dengan pin 1
2. Pin 2 dengan pin 2

3. Pin 3 dengan pin 3


4. Pin 4 dengan pin 4

5. Pin 5 dengan pin 5


6. Pin 6 dengan pin 6

7. Pin 7 dengan pin 7


8. Pin 8 dengan pin 8

9. Pin G

V. Laporan Resmi
1. Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan.
2. Apa nama konektor yang dipakai pada kabel coaxial?
3. Apa nama konektor yang dipakai pada kabel fiber optik?
4. Selain memakai media kabel, untuk koneksi ke jaringan kita juga bisa
memakai wireless. Jelaskan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan
koneksi wireless!
5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jika kita memakai
media UTP, coaxial, fiber optik, dan wireless!

1. Berdasarkan praktikum 5, dapat disimpulkan bahwa dengan dilakukannya


praktikum ini sudah dapat memahami konsep Protokol pada jaringan
komputer, memahami peralatan yang dibutuhkan untuk membangun
jaringan, memahami jenis-jenis media yang ada di jaringan, memahami
konsep pengkabelan di jaringan, mampu melakukan instalasi kabel di
jaringan, mampu memahami bentuk topologi jaringan secara fisik.
2. Nama konektor yang dipakai pada kabel coaxial adalah BNC Connector.
3. Nama konektor yang dipakai pada kabel fiber optik adalah Fiber Connector.
4. Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan koneksi wireless adalah:
 Access point

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal,
yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah
koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area
coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal
 (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
 Antena omni

Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda
memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access
point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena
hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area
jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata
berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi
 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.
 Kabel pigtail/kabel jumper

Kabel Pigtail atau kabel jumper diperlukan untuk menghubungkan
antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang
maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan
mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat
konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang
 melekat pada access point anda.
 POE (Power Over Ethernet)

Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan”
access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya
mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan
alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke
atas tower, lebih praktis dan hemat.
 Kabel UTP/STP

Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga
diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan
antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di
bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke
Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna
 meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.
 Penangkal petir (Lightning Arrester)

Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang
berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar
ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel
jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal.
Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang
tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber
air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat
 wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
 Tower

Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda
perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar
client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.

5. kelebihan dan kekurangan masing-masing jika memakai media UTP,
coaxial, fiber optik, dan wireless yaitu:
  Media UTP
a. Kelebihannya yaitu:
1. Proses instalasi terbilang cukup mudah.
2. Harganya relative terjangkau.
3. Ukuran kabel serta konektornya kecil.
4. Tidak akan terjadi gangguan apabila salah satu saluran kabel
mengalami kerusakan.
5. Perawatannya mudah.
b. Kekurangannya yaitu:
1. Jarak kabel yang hanya mencapai max. 100 meter.
2. Proses Transmisi (pengiriman data) yang lambat.
3. Rentan terhadap gelombang elektromagnetik.
4. Mudah diserang atau disadap.
5. Harus ada pipa plastik agar fungsi kabel menjadi maksimal.
  Media coaxial
a. Kelebihannya yaitu:
1. Harganya tidak terlalu mahal dan tidak murah (lebih murah dari
fiber optic).
2. Dapat dialiri tegangan yang besar.
3. Kepekaan kabel coaxial tergolong sangat peka dalam menerima
isyarat.
4. Speed transmisi data yang tinggi.
5. Penguatnya menggunakan Repeater (tidak sebesar twisted pair).
b. Kekurangannya yaitu:
1. Pemeliharaannya membutuhkan dana yang tidak murah.
2. Jangkauan transmisinya terbatas.
3. Sangat rentan terhadap perubahan suhu.
4. Pemasangan yang rumit.
  Media fiber optik
a. Kelebihannya yaitu:
1. Transfer data yang sangat tinggi (dapat mencapai 1000 mbps
atau 1 GBps).
2. Ukuran kabel yang kecil, sehingga bobotnya pun menjadi
ringan.
3. Bandwith yang mencapai up to 1 Gigabyte/second.
4. Tidak pernah mengalami hubungan arus pendek listrik, karena
kabel terbuat dari kaca.
5. Bahan dari kabel ini bias bertahan dari beberapa gangguan.
b. Kekurangannya yaitu:
1. Harganya yang sangat mahal.
2. Pemasangan kabel ini harus pada ahlinya (tidak sembarang
orang bisa).
3. Kabel tidak bias dipasang pada belokan yang tajam.
4. Dikarenakan menyerap hydrogen, penggunaan kabel fiber optic
dapat mengakibatkan loss data.
  Media wireless
a. Kelebihannya yaitu:
1. Cocok pada jaringan skala luas (WAN dan MAN).
2. Tidak memerlukan banyak kabel.
3. Kompatibel/cocok dengan banyak jenis perangkat.
4. Memungkinkan alat yang kita bawa bisa portable/mudah
dipindahkan. Contohnya laptop menggunakan Wi-Fi bisa
dibawa kemanapun dan tetap terhubung ke jaringan.
b. Kekurangannya yaitu:
1. Biaya pemasangannya masih mahal.
2. Cuaca yang buruk bisa membuat sinyal menjadi buruk.
3. Lingkungan luar sangat mempengaruhi sinyal. Contohnya
adanya penghalang tembok dan pohon yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai