Anda di halaman 1dari 9

TIMUR

ERMUKIMAN

N"KERJ

D,4$,$.Ef{rru {UA

PERMUIOMATII.I(T,MU}I

PER[fit}Ifi.fiT.AItI ft.

+::.,'ltiri:ta.iji

I r tl.':-i
,::::;.i<:l:::.,1i
il.:--::jt {,titriCi
.1,1,]1:i::.:i;:,:t
:iii.::i!r::l::-l
aj:;:;:;,:.4..??..;.

;r:il=Ii.i+

:i!:,:::lltil,l,:;:i
.::ar..i:i:.i:ra:,,j,:

i:::ti:i:iri:i.i:::l

:::.t:.J.,:1,i,1+
'::::i-:.:.j::..:.i-i.al
ir:+lii.:i

UN.ANGGAR ffi.z.8.{$
KERANGKA ACUAI\I KERJA
Pembuatan Database Pemukiman Kumuh Keermatan Dusuu Tengah
Kabupaten Barito Timur
Tahun Anggaran 2019

1.1 Latar Belakang

Penrnaahan dan pmnrukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar jug& mernplrnyai

fungsi sfrategis yaitu sebagai pusat pendidikan keluarga, pembinaan generasi muda, tempat
persemaian budaya pengejawantahan jatidiri serta barang modal ( capital goods ). Kawasan pusat
kota pada umuflmya merupakan pusat kegiatan ekonomi (perdagangan dan indusfi), pusat
pemerintahan maupun plsat kegiatan budaya dan pariwisata. Dengan adanya peningftatala ekonomi
saat ini mengakibatkan pusat-pusat kota tersebut menjadi sa$aran investasi atau penanaman modal

masyarakat baik dalam skala besm maupun kecil (sektor informal). Deugan didukung oleh kebijakan
ekonomi diharapkan mampu mendorong prtumbuhan ekonomi daffih tsrseh$- Hal ini akan
menyebabkan perkembangan kegiatan di pusat kota berjalan pesat" Ferturnbuhan pusat kota ini akan
me4iadikan daya tarik bagi masyarakat untuk mencari uang di pusat kota tersebut. Baik untuk
masyaral<at pencari kerja maupun yang ingin membuka usaha. Masyarakat yang bekerja di pusat kota

akan mencari terrpat tinggal tidak jauh dai tmrpat dia bekerja maka dipilihlatr permukiman di pusat
kota Adapun kelebihan perrnukirran di pusat-pusat kota ini adalah ketersediaan sarara dan prasarana
yang lengkap dan memadai disamping aksesibilittas yang mudah. Adanya daya tarik semacarn inilah
yang menyebabkan tumbuhnya perumahan dan perrrukiman di daerah perkotaan yang sangat pesat.
Pertumbuhan pcumahan dan permukimar.r tersebut tidak selamanya memhrikan dampak psitif
terhadap prkembangan dan pembangunan daerah yang lebih baik. Pertumbuhan perumahan dan
permukiman jika tidak disertai Deng;an demikian baik waktq tenaga apalagl dana yang yang
diharapkan untuk menata lingkungannya menjadi balt tertata dan memenuhi standart kesehatan
semakin jauh dan kcryataan" Bahkan Iingkungan akan serrakin kumuh. Dismping fa*tor/sebab
kenyataan ketridupan diatas, ada beberapa faktor lain yang ikut mempnganrhi terciptanya
kekumuhan.

Urbanisasi yang tidak dapat dikendalikan telah mengakibatkan munculnya kantong-


kantong kemiskinan di pelkotaan yang sulit dihindari, dan ymg lebih rawan lagi adalah murculnya
daerahdaerah pemukiman ilegatr yang menempati lokasi-lokasi seperti bantaran kali, pinggiran rel
kereta api, kolong-kolong jembatan, jalur hiiau atau tanah-taaah kosong yang bukan miliknya. Dilain
pihak kawasan dan atau lingkungan yang legal tetapi berada dalam kondisi dibawah standar minimal
(sering disebut SLIIMS) yang porlu peftatian dari pft* pemerin@h kota bensanglrrrtan.
Penanganan komunitas baik yang tinggal di daemh legal (slums) sudah dilakukan sejak
dekade awal dan mereka yang tinggal didaeratr ilegal (sryatters) sudah dirintis secara spasial kasus
perkasus yang bersifat lokal maupun ujicoba yang bersifat nasional. Kedua penanganan itu masih jauh

dari keberhasilan. Hal tersebut bukan sepenuhnya disebabkan karena kesalahan konsepsi, melainkan
peningkatan permasalahan baik interrlal maupun ekstsmal (kdsis ekonomi, sosial dan politih yang
terjadi di Indonesia) yang sulit diprediksi dan tidak seimbang dongan kemampuan pendanaan oleh
pemerintah.

Dengan kondisi seperti i@ sudah semestinya penanganan tersebut selalu diperhatikan dan
dilahkan secrlxa terns menerus dengan memberikan dormgan kWada pemaintah kotalkabupaten
untuk menempatkan penanganan lrawasan kumuh dan kemiskinan yang ada seeara sungguh-
sungguh drn meletakkannya pada prioritas utama pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kota/trkbupaten serta rencana dan strategi @enStra) Sektoral di wilayahnya.

Kegiatan identifikasi lokasi kawasan permukiman ternasuk kawasan kumuh diperkotaan ini
dilakukan unhrk rnengetahui memberikan hntuan teknis kepada Peunerintah Kota/Kabupaten didalam
menemukan kawasan-kawasan permukiman diwilayahnya yang mengalami degradasi dan perlu
p€nanganan intensif. Hal tersebut diperlukan sebagaimana yang disebutkan dalam UU no 4 Ahun
lWz, tentffig Pournahan dan permukirnan; bahwa kawasan kumuh ditetrykm oleh Pernerintah
daerah bersangkutan.

Kegiatan identifikasi ini akan dilalokan pada kota/kabupatenyang dikategorikan sebagai kota
sedang dan atau kota kecil yang selama ini dinilai komihen tinggi terhadap
pembangunan dan pengernbangan kawasan disamping itu memmg me,mpunyai
perrnasalahan pwmukiman kumuh yang signifrkan.

1.2 trflaksud Dan Tujuan

1..2.1 lVlaksud

Pembuatan Database Perrrukiman Kumuh Keqafllatar Dusun Temph disusun untuk


melakukan pendataan kawasan yang terindikasi kumuh di Kecamatan Dusun Tengah. PEmbuatan

Database Permukiman Kumuh Kecamatan Dusun Tengah memberikan gambaran fisik kawasan
beserta s{rana dan prasarananyajuga karakteristik sosial ekonomi masyarakat di dalamnya.

122 Tujuan
Kegiafan ini hrtujuan unfirk :

l. Untuk roenginventarisasi keberadaan kawasan permukiman krlmuh di Kecamatan


Dersun Temgah;
2. Untukkarakteristik fisik, sosial, ekonomi dan hukum (perijinan)kawasan dan bangman
permukiman kumuh di Kecamatan Dusun Tengah;

1.3 Sasaran

Sasaran yang di tetapkan adalah

a. Tersedianya daftarflist kawasan perrnukiman kumuh di Kwamatan Dusun Tengah.


b. Terinformasinya indikasi awal kondisi existing permukiman kumuh di Kecamatan Dusun
Tengah.

1.4 Ruang LingkupPekerjaan


Lingkup pekerjaan Pen5rusunan Pembuatan Database Ferrnukiman Kunnuh Keeamatan Dusun
Tengah merupakan Klasifikasi Perencanaan Rekayasa, Sub Klasifikasi Jasa Perencanaan Wilayah
(PR102):

1.4.1 LingkupWitayahPerencanaan
Kegiatan ini diprioritaskan di area permukiman kumuh di Kecamatan Dusun Temgah

1.4.2 Lingkup Kegiatan

Untuk melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh digunakan kriteria. Penentuan kriteria
kawasan pennukiman kunuh dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek atau dimensi
seperti kesesuaiall peruntrkan lokasi dengan rencana tata rumg status (kepennilikan) tanah,
letak/kedudukan lokasi, tingkat kepadatan penduduk, tingkatkepadatanbangunan,kondisifisik,
sosial, ekonomi dan budaya masyarakat lokal. Selain itu digunakan laiteria sebagai kawasan
penyangga kota seperti kawasan permukiman kumuh teridemtifikasi yang berdekatan atau berbatasan

langsung dengan kawasaa yang menjadi bagan dari kota.

Berdasarkan uraian diatas maka untuk menetapkan lokasi kawasan permukiman kumuh digunakan
kriteria-kriteria yang dikelompok kedalam kriteria:
. VitalitasNonEkonomi
. VitalitasEkonomiKawasan
r Status Kepemilikan Tanah
. KeadaanPrasaranadanSarana

1.5 f .andasanHulum
Dasar hukum dalam pen5.u$Ioan Pembuatan Database Pamukiman Kurnuh Kecamatan
DusunTengah adalah:
Dasar hukum sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatan adalah :
l- undang-undang No. 5 Tahrn 1960 tentang Ketentuan Pokok-pokok Agrariq
2. Undang-unclang No. 28 Tahun 2002 tentang tsangunan Gedung.
3. Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
4. Undang-undangNo. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional;
5. Undang-undangNo. 38 Tahtm 20t)4 tentangJalan;
6. Undang-urdang No. 17 Tatrun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jmgfta Panjang
Nasional;
7. Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
8. Undang-undangNo. 26 Talun 2007 tentangPenataanRuang;
9. Uadang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 32
Tahun 2004 tent ng Pemerintah Daerah;

10. Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;


1 1. Undang-undang No. 0l Tahun 201 t tentang Perurnahan dan Kawasan PernT ukiman;
12. Peraturan Pemerintah No. 80 Tatrun 1999 tentang Kasiba/Lisiba;

13. Peraturan Pemerintah No.l0 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Feta Untuk Penataan
Ruang ![ilayah;
14. Perduran Pemerintah No, 16 Tahuu 2004 tentang Pendagunaan Tmah;
15. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 teilntang Jalan;
16. PeraJuran Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara

Pemerintah, Pemerinah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kota/I(ota;


17. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
18. Perdumn Femerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
19. Peraturan Pernerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Fenatmn Rueng;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 terttalLg Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotam;
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20lFRTl&d12007 tentang Pedoman Teknis Analisis
Aspek Fisik den Lingkungan, Ekonond, serta Sosial Budeya detram Penyusunan Rencena Tata
Ruang;
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22lPRT/\d/2007 tentang Pedoman Penataan Ruang
Kawasan Bencana Longsor;
23. Pemfuran Me*teri Pekejaan tr-Imtm No. 41/PRTlhf2007 tentang Pedonoan Kritsris Teknis
Kawasan Budidaya;
24. Perahran Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan
Perkotaan;
25. Peaturau Menteri Pekerjaan Umuno No. 05lPRT/I4d2008 tentang Pedornan Pmyediaau dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTII) di Kawasan Perkotaan;
26. Perahtran Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/I\4/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
27. Kepmen Kimpraswil No. 327lKPTSi2002 tentang Penetapan Pedoman Bidang Penataan
Ruang;Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2000. Tentang Badan
Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional
28. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen
29. Kepres Nomor 63 Tahun 2A$ tentang Badan Kebijaksanaan Dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Nasional
30. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 01/IGTSAd/2001 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
31. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 217AGTS1MI2002
Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Perumahan Dan Permukiman (KSNPP)

1.6 Dimensi Waktu Perencanaan


Pekerjaan Pembuatan Database Permukiman Kumuh Kecamatan Dusun Tengah akan
diselesaikandalamwaktu2(dua) bulanatau60(enampuluh) hari kalender, atan selama waktu
yang diperlukan sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak
penandatanganan kontrak.

1.7 KebutuhanTenagaAhli
A. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 1 (satu) bulan orang
tenaga ahli dengan jumlah Man Month (MM) yang terdiri dari:
1. Ketua Tim (Team Leader)

Tenaga Ahli Planologi/ Perencanaan Wilayah dan Kata dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 2 (dua) bulan OB.

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana PlanologilPerencanaan Wilayah, Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruaan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruaan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan pekedaan minimal 3 (tiga) tahun dan
memiliki Sertifikat Ahli Muda dengan klasifikasi Ahli perencataanWilayah dan kota .

2. Tenaga Ahli Teknik Sipil

Tenaga Ahli Teknik Sipil denganjumlah Orang Bulan sebesar 2 (dua) bulan OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil, Strata 1 (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lu1us ujian negara atau pergurnan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun. dan
memiliki Sertifikat Ahli Muda dengan klasifikasi Ahli Teknik Bangunan dan Gedung

B. TenagaPendukung

Tenaga Pendukung terdiri dari Surveyor Lapangan, Juru Gambar/Drafter,dan Operator


Komputer / Administrasi dengan jumlah Orang Bulan OB. Secara lengkap keterlibatan
Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung dalam pekerjaan sefta tugas masing-masing personil ini
dapat dilihat pada kedua tabel bert :

A. ITENAGA AIILI:

l(satu) OB

t2 ;JuruGambar,/Drafter iSmlSUX - '('"u)_o:,


l(satu) OB
.-o
'

I3 Operator Komputer/ Administrasi SMA i SMK l(rrt") OB

Ahli Perencana Wilayah dan Bertanggung jawab mengkoordinir, mengawasi


Kota, pendidikan minimal pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan hingga hasil
Strata Satu (S1) dengan akhir penyusunan pekerjaan
pengalaman kerja 3 tahun di
Melakukan kajian kebiliakan serta peraturan
bidang pekerjaan yang terkait
perundangan & rencana terkait dengan penetapan
KawasanKumuh
Melakukan kajian tentang permasalahan &
kecendrungan perkembangan tata ruang dan dalam
kaitan sistem penetapan Kawasan Kumuh
Memberikan arahan kepada tim khususnya yang
berkaitan dengan analisis evaluasi, prediksi,
pengembangan konsep & penilaian alternatif rencana
r MenSrusun konsep rencana berdasarkan
pertimbangan berdasarkan masukan anggota tim
Ahli Teknik Sipil, pendidikan . Memberikan masukan kepada tim dalam penentuan
minimum Sl dengan data dan informasi yang berkaitan dengan
pengalaman kerja minimal 3 permasalahalr penetapan Kawasan Kumuh
tahun di bidang pekerjaan yang . Menganalisis dalam aspek ketata ruangan dalam
terkait
kontek penetapan Kawasan Kumuh.
r Membanfu team leader dalam menyusun kategorisasi
perrnasalahan & penanganan sistem penetapan
Kawasan Kumuh
r Membantu team leader dalam menyusun rumusan
altenatif rencana berdasmkan pertimbangan aspek
Kawasan Kumuh.

Dukungan teknis dalam pelaksanaan survai lapangan


Dukungan dalam tabulasi & kompilasi data
Drkungan terhadap presentasi dan pelaporan

1.8 SumberPendanaan
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan biaya kurang lebih sebesar Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah) termasuk PPN, dibiayai APBD Kabupaten Barito Timur Tahun Anggaran 2019.

1.9 Keluaran
Pelaporan yang hams diserahkan kepada Pengguna Jasa terdiri atas :

L. LaporanPendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi rencana kerja tim konsultan, meliputi persiapan teknis seperti
perumusan substansi secara garis besar, penyiapan checklist data, penyiapan metode pendekatan,

rencana kegiatan sertajadwal pelaksanaan pekedaan. Laporan Pendahuluan diserahkan sebanyak

5 (lima) huku dalarn format A4 kepada pernberi kerja selambat'lambatnya 10 (sepuluh) hari
terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

b. Laporan Antara
Laporan Antara berisi tentang kompilasi hasil survey yang telah dilahkan dan rnempakan dasar

dari analisis yang akan dilakukan pada tahapan berikufirya. Buku laporan inijuga berisi seluruh
proses analisis yang dilakukan dalam rangka Pembuatan Database Permukimail Kumuh
Kecamatan Dusun Tengah. Laporan Antaxa diserahkan sebanyak 5 (lima) buku dalam format 44
kepada pemberi kerja selarnbat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak diterbitkannya SPMK.
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan produk akhir dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah
dilaksanakan atau revisi dari laporan akhir sementara setelah melalui berbagai penyempurnaan
dari tahap-tahap sebelumnya dan telah disepakati terutama oleh pemangku kepentingan di
daerah, Laporan Akhir diserahkan pada akhir masa pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku kepada
pemberi kerja dalam format 44.

d. Flasdisk Back-Up Data dan Dokumentasi Kegiataa

Merupakan data dan informasi seluruh pekerjaan dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi,
grafis dan data yang bersifat statistik lainnya.

1.10 PENGGTINAJASA
Pengguna jasa dari pekerjaan Pembuatan Database Permukiman Kumuh Kecamatan
Dusun Tengah adalah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kabupaten
Barito Timur.

Tamiang Layang, Maret 2019


Kepa,la Dinas Perumahan Dan Kawasan
kiman

s.T.,M.T.
r (rv/b)
14 199803 1 010

Anda mungkin juga menyukai