ABSTRAK
Penggunaan indikator pH sangat penting dalam titrasi asam basa (netralisasi) untuk menunjukkan
perubahan warna pada saat akhir titrasi. Selama ini dalam titrasi asam basa masih banyak digunakan
indikator sintetis dengan ketersediaan terbatas dan biaya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan
mengetahui potensi bahan alami antosianin dari ekstrak kelopak bunga rosella sebagai alternatif
indikator titrasi asam basa dengan biaya murah dan mudah didapatkan. Indikator tersebut dibuat
dengan cara mengekstrak kelopak bunga rosella menggunakan pelarut etanol 96% dengan
perbandingan (1 : 10). Penelitian ini menggunakan metode asidimetri-alkimetri dengan indikator
metil orange (MO) dan phenolptalein (PP) sebagai pembanding. Berdasarkan hasil penelitian
disimpulkan bahwa hasil ekstrak kelopak bunga rosella dapat digunakan sebagai indikator alternatif
pada titrasi basa kuat dengan asam kuat dan basa lemah dengan asam kuat yang ditandai oleh
perubahan warna yang jelas pada akhir titrasi. Sedangkan pada titrasi asam lemah dengan basa kuat
tidak dapat diguakan karena terjadi perubahan warna sebelum tiitk ekivalen.
ABSTRACT
The use of the pH indicator is essential in acid-base titration (neutralization) to show discoloration
at the end of the titration. So far in acid-base titration is still widely used synthetic indicators with
limited availability and relatively expensive cost. This study aims to determine the potential of
anthocyanin natural ingredients from rosella flower extract as an alternative acid indicator with
relatively cheap and easy to obtain cost. The indicator was made by extracting roselle petals using
96% ethanol solvent with ratio (1: 10). This research used acidimetry-alkimetry method with
indicator methyl orange (MO) and phenolptalein (PP) as comparison. Based on the result of
research concluded that the extract of rosella flower petals can be used as an alternative indicator
on strong base titration with strong acid and weak base with strong acid which is marked by a clear
discoloration at the end of the titration. Whereas in the titration of weak acid with a strong base can
not be used because of the color change before tiitk equivalent.
untuk menghasilkan perubahan warna (Abbas, kelopak bunga rosella dapat digunakan sebagai
2012). indikator titrasi asam-basa.
Hingga saat ini indikator yang banyak Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa
digunakan dalam titrasi asam basa adalah jenis Linn) termasuk famili Malvaceae merupakan
indikator sintetis seperti fenolphtalein (PP), tanaman tropis yang banyak tumbuh di
metil merah (MM), metil orange (MO) dan Indonesia (Wang, 2008). Tanaman rosella saat
merah fenol (MF). Penggunaan Indikator ni sangat dikenal karena pada kelopak bunga
tersebut selain harganya reatif mahal juga rosella dapat digunakan sebagai minuman
berdampak dihasilkannya limbah bahan kimia kesehatan yang dapat menyembuhkan berbagai
yang dapat mencemari lingkungan. Solusi penyakit (Moeksin dan Ronald, 2009).
mengatasi masalah tersebut adalah dengan Kelopak bunga rosella mengandung asam
memanfaatkan penggunaan bahan alami organik dan flavonoid yang bermanfaat
sebagai pengganti indikator sintetis. mencegah penyakit kanker, mengendalikan
Indikator alami merupakan zat warna tekanan darah, melancarkan peredaran darah,
atau pigmen yang dapat diisolasi dari berbagai dan melancarkan buang air besar (Erianto,
tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga.Tumbuhan 2009).
yang paling banyak menghasilkan warna Kelopak bunga rosella juga mengandung
adalah bagian bunga. Zat warna pada bunga zat warna alami seperti antosianin, betalain,
yang paling dominan digunakan sebagai biksin, dan brazilin (Marwati, 2010). Pada
indikator asam basa adalah antosianin kelopak bunga rosella memiliki kadar
(Sudarshan, et al., 2010). Antosianin adalah antosianin yang relatif tinggi (Moeksin, dan
bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid Ronald, 2009). Konsentrasi antosianin inilah
yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang menyebabkan beberapa jenis rosella
dan jumlahnya sekitar 90-96 % dari total mempunyai gradasi warna yang berbeda (Yang
senyawa fenol. Pigmen ini berperan terhadap & Gadi, 2008), sehingga dapat digunakan
timbulnya warna merah hingga biru pada sebagai bahan indikator alami. Ketersediaan
beberapa bunga, buah, dan daun. Antosianin bunga rosella selain mudah didapatkan juga
bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada harganya lebih murah.
pelarut polar seperti etanol, aceton, dan air Beberapa penelitian telah dilakukan
(Durst and Wrolstad, 2005). Struktur kimia dengan menggunakan bahan alami, diantaranya
Antosianidin terlihat seperti pada Gambar . dari bunga sepatu (Bhagat, et. al., 2008;
Nuryanti, dkk., 2010), bunga Jacaranda
(Patrakar, et al., 2010) dan bunga waru
(Frantauansyah, dkk., 2013). Penelitian ini
bertujuan memanfaatkan potensi antosianin
dari ekstrak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
L.) untuk membuat indikator alternatif pada
titrasi titrasi asam-basa.
Hasil titrasi basa lemah dengan asam 8,9 terjadi perubahan warna menjadi merah
kuat menunjukkan perubahan warna biru muda. Rerata volume pada akhir titrasi
dalam suasana basa lemah dengan pH 8,4. didapatkan 27,54 ml.
Setelah dilakukan titrasi menggunakan asam
kuat sedikit demi sedikit terjadi perubahan Hasil uji titrasi asam lemah dengan basa
warna dari biru menjadi merah muda. Pada saat kuat menggunakan indikator ekstrak kelopak
TAT suasana menjadi bersifat asam dengan pH bunga rosella dengan indikator PP sebagai
2,2 dan didapatkan rerata volume titran 25,84 pembanding ditunjukkan pada Tabel 3.
ml.
Tabel 3. Titrasi asam lemah (CH3COOH)
Indikator pembanding MO memiliki dengan basa kuat (NaOH)
jangkauan pH 3,1-4,4. Pada saat awal titrasi
larutan dalam suasan basa lemah dengan pH Titik Akhir Titrasi* Perubahan
diatas 4,4 menunjukan warna kuning. Indikator
pH Volume (ml) warna
Penambahan titran dari asam kuat sedikit demi
sedikit menyebabkan terjadi perubahan warna Jernih - merah
PP 8,9 27,54 ± 0,055
muda
dari kuning menjadi jingga. Pada saat TAT Merah muda -
suasana berubah menjadi asam dengan Rosella 4,3 11,3 ± 0,071
kuning
perolehan pH 3,1 dan rerata volume titran *)
Nila rerata dari 5 kali pengulangan (n = 5 ± SD)
25,46 ml. Berdasarkan hasil uji kedua jenis
indikator didapatkan jumlah volume rerata Berdasarkan hasil uji kedua indikator
yang ekivalen dengan selisih 0,4 ml. Pada saat didapatkan selisih volume yang cukup jauh
TAT penggunaan indikator ekstrak kelopak sehingga dapat dikatakan tidak ekivalen
bunga rosella menunjukkan adanya perubahan meskipun terjadinya perubahan warna yang
warna yang jelas. teramati cukup jelas. Pada uji ini ekstrak
kelopak bunga rosella tidak dapat digunakan
Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat sebagai indikator untuk titrasi asam lemah
Hasil yang diperoleh pada titrasi asam dengan basa kuat. Hal tersebut dikarenakan
lemah dengan basa kuat menunjukkan adanya sebelum terjadi TE sudah menunjukkan
perubahan warna dalam suasana asam lemah terjadinya perubahan warna dengan selisih
berwarna merah muda dengan pH 2,3. Setelah volume titran basa kuat cukup besar dengan
dilakukan titrasi sudah menunjukkan indikator pembanding PP.
perubahan warna menjadi kuning pada pH 4,3. Hasil titrasi asam basa menggunakan
Hasil rerata volume titran didapatkan 11,3 ml. indikator ekstrak kelopak bunga rosella dalam
Sebagai pembanding digumakan Indikator PP beberapa kondisi titrasi terangkum
memiliki trayek pH 8,3-10 (Day & sebagaimana pada tabel 4.
Underwood, 2002). Pada awal titrasi suasana
larutan bersifat asam menunjukkan warna
jernih. Setelah dilakukan titrasi dengan basa
kuat pH larutan meningkat sehingga pada pH
Tabel 4. Hasil titrasi asam basa menggunakan indikator ekstrak kelopak bunga rosella
Kondisi Titrasi dan Titik Ekivalen
Basa Kuat – Asam Kuat Basa Lemah – Asam Kuat Asam Lemah – Basa Kuat
(NaOH – HCl) (NaHCO3 – HCl) (CH3COOH – NaOH)
Indikator Perubahan Perubahan Perubahan
Volume HCl Volume Volume NaOH
warna dan warna dan warna dan
(ml) HCl (ml) (ml)
rentang pH rentang pH rentang pH
Jernih - merah
Fenolftalein - - - - 27,54 ± 0,055 muda
( pH 2,7 – 8,9)
Bhagat, V. C., Patil, R. D., Channerker, R. P., Man, J. M., 1997. Kimia Makanan, Penerbit
Shetty, S. C. & Akarte, A. S., 2008. ITB, Bandung.
Herbal indicators as a substituent to
synthetic indicators, J. Green Pharm., Marwati, S., 2010. Aplikasi Beberapa Bunga
122 (1), 162- 163. Berwarna Sebagai Indikator Alami
Titrasi Asam Basa. Prosiding Seminar
Day, RA & Underwood, A.L., 2002. Analisis Nasional Penelitian. Pendidikan dan
Kimia Kuantitatif, Alih bahasa: Sopyan, Penerapan MIPA, FMIPA UN
L., Penerbit Erlangga, Jakarta. Yogyakata.