OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Daerah tentang “Modifikasi Akuntansi Berbasis Kas dan Jurnal Corollary” ini.
akuntansi berbasis kas dan jurnal corollary . Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu bahan acuan dan bahan pembelajaran bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang bersifat
menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Standar akuntansi tersebut menganut basis
kas menuju akrual, yaitu menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan,
belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas
2005 masih bersifat sementara sebagimana diamanatkan dalam pasal 36 ayat (1) UU
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama
pengakuan dan pengukuran pendapatn dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan,
Akuntansi Pemerintahan yang menganut basis akrual secara penuh, yang menggantikan
Tahun 2005 tersebut akan dimulai pada tahun 2015. Ditetapkan PP No.71 Tahun 2010
landasan hukum. Dan hal ini berarti juga bahwa Pemerintahan mempunyai kewajiban
untuk dapat segera menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual. Hal ini sesuai
dengan pasal 32 Undang-Undang No.17 tahun 2003 yang mengamanatkan bahwa bentuk
sesuai dengan SAP. Dan hal ini ditegaskan dalam pasal 4 ayat (1) PP No.71 Tahun 2010
menyebutkan bahwa Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual. SAP tersebut
disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang independen dan
ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat petimbangan dari BPK. Terlepas
dari standar akuntansi mana yang dipakai, maka dalam makalah ini akan dibahas
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan.
Basis akuntansi ini berhubungan dengan waktu kapan pengukuran dilakukan. Basis
akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis
akuntansi tersebut terdapat banyak variasi atau modifikasi dari keduanya, yaitu
modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan modifikasi dari akuntansi berbasis akrual.
accounting)
Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika
kas diterima atau dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan
pengeluaran kas dalam suatu periode. Basis kas menyediakan informasi mengenai
sumber dana yang dihasilkan selama satu periode, penggunaan dana dan saldo kas
pada tanggal pelaporan. Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya
catatan atas laporan keuangan atau notes to financial statement yang menyajikan
secara detail tentang item-item yang ada dalam laporan keuangan dan informasi
tambahan.
Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh
Rekening Kas Umum Negara/Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Secara rinci pengakuan item-item dalam
laporan realisasi anggaran, sesuai dengan PSAP Pernyataan No. 2 tentang Laporan
Realisasi Anggaran Akuntansi berbasis kas ini tentu mempunyai kelebihan dan
kas, mudah untuk dimengerti dan dijelaskan, pembuat laporan keuangan tidak
pertimbangan ketika menentukan jumlah arus kas dalam suatu periode. Sementara itu
keterbatasan akuntansi berbasis kas adalah hanya memfokuskan pada arus kas dalam
periode pelaporan berjalan, dan mengabaikan arus sumber daya lain yang mungkin
jasa-jasa saat sekarang dan saat mendatang; laporan posisi keuangan (neraca) tidak
dapat disajikan, karena tidak terdapat pencatatan secara double entry; tidak dapat
penetapan harga (pricing), kebijakan kontrak publik, untuk kontrol dan evaluasi
kinerja.
2. Modifikasi Dari Akuntansi Berbasis Kas
Basis akuntansi ini pada dasarnya sama dengan akuntansi berbasis kas, namun
dalam basis ini pembukuan untuk periode tahun berjalan masih ditambah dengan
waktu atau periode tertentu (specific period) misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode
berjalan. Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu tetapi
diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan diakui sebagai penerimaan dan
pengeluaran atas periode pelaporan yang lalu (periode sebelumnya). Arus kas pada
awal periode pelaporan yang diperhitungkan dalam periode pelaporan tahun lalu
Laporan keuangan dalam basis ini juga memerlukan pengungkapan tambahan atas
item-item tertentu yang biasanya diakui dalam basis akuntansi akrual. Pengungkapan
tersebut sangat beragam sesuai dengan kebijakan pemerintah. Sebagai tambahan atas
item-item yang diungkapkan dalam basis kas, ada beberapa pengungkapan yang
terpisah atas saldo near-cash yang diperlihatkan dengan piutang-piutang yang akan
diterima dan utang-utang yang akan dibayar selama periode tertentu dan financial
Dalam basis ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Fokus pengukuran di bawah basis ini adalah pada sumber keuangan sekarang
lebih luas dari basis kas, pengakuan penerimaan dan pembayaran kas tertentu
selama periode spesifik berarti bahwa terdapat informasi mengenai pituang dan
pembayaran
Satu bulan adalah waktu yang tepat, karena pembelian barang secara
laporan keuangan
disclosed)
penerimaan harus berasal dari periode yang lalu, namun penerapan ini
Akuntansi berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi
dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan
dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada
saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan. Jadi basis akrual ini
perekonomian secara makro. Selain itu basis akrual menyediakan informasi yang
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh atas penerapan basis akrual, baik bagi
daya
kebutuhan kasnya
Basis akuntansi ini meliputi pengakuan beberapa aktiva, namun tidak seluruhnya,
seperti aktiva fisik, dan pengakuan beberapa kewajiban, namun tidak seluruhnya,
seperti utang pensiun. Contoh bervariasinya (modifikasi) dari akuntansi akrual, dapat
sulit dan biaya yang besar untuk mengidentifikasi atau menilai aktiva-aktiva
tersebut.
pengakuan pendapatan berdasar pada basis kas atau modifikasi dari basis kas.
utang pension.
B. JURNAL COROLLARY
menuju akrual (cash towards accrual). Basis ini mengharuskan penyajian aset,
kewajiban, dan ekuitas dengan basis akrual sedangkan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan menggunakan basis kas. Aset, kewajiban, dan ekuitas merupakan unsur
Realisasi Anggaran. Dengan kata lain, Neraca disajikan dengan basis akrual dan
artinya harus melalui atau tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan,
belanja, dan pembiayaan yang merupakan unsur Laporan Realisasi Anggaran akan
diakui atau dicatat pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Pendapatan, belanja, dan
dalam pos neraca pada saat penerimaan dan pengeluaran kas. Akibat perlakuan
seperti ini, neraca hanya terdiri dari sisi debet kas sisi kredit ekuitas. Itupun ekuitas
muncul pada akhir periode pada saat pendapatan dan biaya ditutup ke ekuitas dana
lancar.
Tgl. Uraian D K
Kas xxx
Pendapatan xxx
Kas merupakan unsur atau akun neraca yang disebut juga dengan akun ril (real
Tgl. Uraian D K
Belanja xxx
Kas Xxx
Pada saat pengeluaran belanja untuk perolehan aset tetap berupa gedung misalnya
akan dijurnal:
Tgl. Uraian D K
Kas Xxx
Tgl. Uraian D K
Kas xxx
Akun gedung dan bangunan dan akun kas merupakan akun ril (real account).
Jika dilakukan penjurnalan seperti ini maka pengeluaran tersebut tidak akan
belanja modal tidak dapat dijurnal langsung ke aset yang bersangkutan, tetapi harus
tetap seperti pembelian gedung tadi dicatat sebagai pengeluaran belanja modal tetapi
tidak berhenti disitu. Agar perolehan aset tersebut muncul dalam Neraca maka perlu
dibuat jurnal pendamping yang disebut jurnal korolari. Jurnal korolari dibuat dengan
mendebet aset yang bersangkutan dan mengkredit akun Ekuitas Dana Diinvestasikan
dalam kelompok Ekuitas. Misalkan dikeluarkan belanja modal sebesar Rp100 miliar
untuk pembelian gedung maka agar dapat masuk dalam Neraca dan Laporan Realisasi
Tgl. Uraian D K
Kas 100 M
Jurnal ini akan mempengaruhi belanja modal dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Pencatatan tersebut belum masuk dalam akun aset tetap berupa gedung dan akun
Dengan penjurnalan di atas, Pengeluaran Kas akan dicatat dalam Neraca dan
Laporan Realisasi Anggaran. Akan tetapi bukan hanya itu, akun Gedung dan
bangunan dalam kelompok aset tetap dan akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Dari uraian di atas terlihat bahwa jurnal korolari digunakan agar transaksi yang
mempengaruhi akun Neraca (selain kas) dan Laporan Realisasi Anggaran dapat
dicatat pada waktu yang sama. Seluruh buku besar untuk akun-akun terkait dibuka
pada saat penyusunan neraca lajur. Akan tetapi dapat dibayangkan begitu rumitnya
menghimpun semua bukti transaksi untuk dilakukan penyesuaian pada akhir tahun
PENUTUP
A. KESIMPULAN
merupakan dua hal yang penting. Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan
peristiwa yang terjadi diakui atau dicatat, sedangkan focus pengukuran ialah
menentukan asset atau kewajiban apa saja yang diakui dalam neraca.
Jurnal korolari penting supaya transaksi yang melibatkan akun rill selain kas bisa
tetap disajikan dalam neraca dan disis lain komponen laporan realisasi anggaran
Shidiq, Lybar. Dasar Kas dan Dasar Akrual . https://www.academia.edu (accessed April 22,
2019).