Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umunya, ruang publik merupakan suatu ruang terbuka yang dapat
individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat
1. External public space. Ruang publik jenis ini biasanya berbentuk ruang
luar yang dapat diakses oleh semua orang (publik) seperti taman kota,
2. Internal public space. Ruang publik jenis ini berupa fasilitas umum yang
dikelola pemerintah dan dapat diakses oleh warga secara bebas tanpa ada
batasan tertentu, seperti kantor pos, kantor polisi, rumah sakit dan pusat
3. External and internal “quasi” public space. Ruang publik jenis ini
berupa fasilitas umum yang biasanya dikelola oleh sektor privat dan ada
batasan atau aturan yang harus dipatuhi warga, seperti mall, diskotik,
1. Positive space. Ruang ini berupa ruang publik yang dapat dimanfaatkan
pemerintah. Bentuk dari ruang ini antara lain ruang alami/semi alami,
2. Negative space. Ruang ini berupa ruang publik yang tidak dapat
yang tidak sesuai dengan kenyamanan dan keamanan aktivitas sosial serta
kondisinya yang tidak dikelola dengan baik. Bentuk dari ruang ini antara
4. Private space. Ruang ini berupa ruang yang dimiliki secara privat oleh
warga yang biasanya berbentuk ruang terbuka privat, halaman rumah dan
wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk
pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan
tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam.
yang tidak termasuk dalam kategori RTH, berupa lahan yang diperkeras
1. Fungsi umum :
gunan.
2. Fungsi ekologis :
terhadap suatu ruang ketika berada di dalamnya dan sebaliknya. Sense of place
diartikan sebagai ikatan emosional antara tempat dengan manusia. Tempat adalah
posisi tertentu dengan komponennya seperti atribut fisik atau karakteritik lokasi,
makna, persepsi dan aspek psikologi adalah hal yang penting untuk menciptakan
sense of place, oleh karena itu sense of place adalah sebuah konsekuensi dari
hubungan timbal balik antara manusia dengan tempat tinggalnya. Dari sini terlihat
dimana mereka merasa nyaman dan aman, biasanya cenderung kepada lingkungan
antara kesadaran dan ketidaksadaran dalam perasaan dan persepsi, konsep yang
mengalami dan mengungkapkan arti terhadap sebuah tempat, dalam sense of place
terdapat perasaan, persepsi, sikap dan perilaku seseorang terhadap sebuah tempat.
yang melebih suatu ide, yang secara struktur didefinisikan dengan baik, dan
Menurut para ahli, sense of place memiliki hubungan yang kuat dengan
kekeluargaan, dan rasa kualitas hidup. Hal ini mengusulkan bahwan hubungan ini
terasa.
Terdapat 3 buah konsep berbeda yang berhubungan satu sama lain yang
termasuk di dalam konsep sense of place yang menyeluruh, atau makna atau
kesan yang diberikan oleh individu atau suatu komunitas terhadap suatu ruang,
yang diusulkan untuk memahami hubungan antara manusia dengan ruang, yaitu
Identitas ruang berfokus pada hubungan antar konsep diri dengan ruang.
Suatu konsep yang kongitif dari identitas ruang lebih mengacu pada identifikasi
individu dan menyoroti karateristik khusus atau kualitas yang berbagi dengan
yang lain di suatu area. Menurut Proshansky (1978, p.155), identitas tempat
hubungan dengan lingkungan fisik dengan pola ide yang disengaja dan tidak
suatu ikatan yang positif antara individu dengan ruang. Place Attachment, secara
umum juga dipercayai akan dibentuk dan dipertahankan melalui interaksi individu
hubungan emosional terhadap ruang terjadi pada tingkat individu dan komunitas.
atau rasa menjadi bagian dari lingkungan atau komunitas, dan rasa mendalam, aau
identitas pribadi dan kelompok, suatu rasa aman dan nyaman, dan dapat
dirasakan oleh pengguna antara diri sendiri dengan tempat-tempat yang spesifik.
dapat mengidentifikasi, atau terikat ke ruang apapun, termasuk rumah atau tempat
tinggal (Guilani,1991). Demikian hal ini, ruang-ruang adalah sumber dari, bukan
hanya pengaruh positif dan rasa memiliki, tetapi juga menghasilkan perasaan
pengasingan, tuna wisma, rasa tidak menjadi bagian dari sesuatu, rasa menjadi
bagian dari sesuatu, dan identitas lengkap juga cara dalam menggolongkan sense
of place. Tiap cara yang berbeda dalam menggolongkan sense of place dapat
dilihat sebagai tingkat yang berbeda dalam skala ordinal; dimulai dari tingkat
yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dalam menggolongkan sense of
place.
yaitu:
Berdasarkan hal di atas, sense of place terjadi dalam tiga fase, yaitu
pertama; fase merasa menjadi bagian dari suatu tempat, kedua; terikat pada suatu
Berikut merupakn tabel yang berisi penelitian yang sudah dilakukan yang berkaitan dengan sense of place, dimana dari tabel
ini diambil variabel serta indikator yang digunakan dalam penelitian ini.
Sense of place pada suatu ruang publik dapat terjadi dipengaruhi dua
Sense of Place