SATUAN ACARA PENYULUHAN RJA Fiks
SATUAN ACARA PENYULUHAN RJA Fiks
disusun oleh:
Kelompok 3
A. Tujuan Umum
Memberikan pendidikan tentang peran keluarga dalam merawat anak yang
mengalami gangguan jiwa.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga
pasien diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan pengertian kekambuhan
2. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala kekambuhan anak dengan
gangguan jiwa
3. Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kekambuhan gangguan jiwa anak
4. Memahami dan menjelaskan peran klien dan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk keluarga dengan anak
yang mengalami gangguan jiwa.
D. Materi (Terlampir)
1. Pengertian Kekambuhan
2. Tanda dan gejala kekambuhan anak dengan gangguan jiwa
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan gangguan jiwa anak
4. Peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan
E. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
F. Media
Leaflet
G. Rencana Kegiatan
Kegiatan Waktu Respon Keluarga
1. PEMBUKAAN 5 Menit a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan Tujuan
2. PELAKSANAAN 15 Menit a. Mendengarkan
a. Menjelaskan pengertian b. Bertanya
dari kekambuhan
b. Menjelaskan tanda dan
gejala kekambuhan klien
gangguan jiwa
c. Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
kekambuhan klien
d. Menjelaskan peran klien
dan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan
e. Memberikan kesempatan
klien atau keluarga untuk
bertanya
3. PENUTUP 10 Menit a. Menjawab
a. Melakukan evaluasi pertanyaan
b. Menyimpulkan kegiatan b. Mendengarkan
c. Salam penutup c. Menjawab salam
H. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan kekambuhan ?
2. Bagaimana Tanda/Gejala dari kekambuhan ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekambuhan ?
4. Apa yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah kekambuhan ?
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHANPASIEN
GANGGUAN JIWA
A. Pengertian Kekambuhan
Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya
mereda (Dorland, 2002). Kekambuhan yaitu kembalinya gejala gejala penyakit
sehingga cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari hari dan memerlukan
rawat inap dan rawat jalan yang tidak terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998)
B. Tanda-tanda kekambuhan
1. Tahap I :
Penderita memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension),
sering mengeluh cemas terus menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kata-
kata dalam pertengahan kalimat, adanya hambatan mental dalam aktivitas
dan penampilan diri yang menurun.
2. Tahap II :
Memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retriction conciusness),
depresi, mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di
seluruh tubuh (somatisasi), menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan
membatasi stimulus eksternal.
3. Tahap III :
Kadang–kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan
persepsi, gangguan isi pikir dan gagal memakai mekanisme pembelaan
yang matang.
4. Tahap IV :
Memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham
secara terus menerus
5. Tahap V :
Penderita tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai
penipu. Dapat pula penderita mengamuk.
6. Tahap VI :
Penderita nampak seperti robot dan bingung serta gelisah. Jika muncul
tanda-tanda di atas segera :
a. Bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan
b. Segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.
C. Penyebab kekambuhan
Faktor-faktor yang menyebabkan kekambuhan :
1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obat neuroleptik yang lama dapat
menyebabkan efek samping “tardive dyskinesia” (gerakan tidak
terkontrol)
2. lingkungan dengan stressor tinggi
3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi
4. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.