BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
I. Makanan Halal
A. Definisi
Halal adalah kata Arab yang diterjemahkan ke berarti
umum halal adalah kebolehan untuk makan, minum dan melakukan sesuatu
adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan haram atau
yang “bebas babi” secara fisik akan tetapi konsep halal saat ini juga
bahan makanan tidak halal antara gelatin, enzim, lesitin, dan gliserin
2008).
Konsep produk halal atau makanan halal memperoleh perhatian di
Bakar, 2013).
syariat Islam.
4. Semua tempat penyimpanan, penjualan, pengolahan, pengelolaan
bahan nabati yaitu efek tumbuhan bagi kesehatan dan proses pengolahan
hewani yaitu:
1. Zatnya
Dari QS. Al-baqarah ayat 172-173 menegaskan bahwa asal muasal
boleh dimakan.
3. Penyembelihan
mengatasnamakan “higienitas”.
(Kurniadi, 2008)
menyembelih.
halal.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Pasal 10 Tahun 1999,
pangan tersebut halal bagi umat Islam, bertanggung jawab atas kebenaran
pada label.
Dengan adanya label halal ini konsumen muslim dapat memastikan
produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang
Konsumen Muslim harus cerdas sebelum membeli sebuah produk atau jasa
makanan di Indonesia.
B. Fungsi Label
Dalam kegiatan pemasaran suatu produk label memiliki beberapa fungsi
makan.
2. Dengan melekatkan label sesuai dengan peraturan berarti produsen
membelinya
4. Bagi produsen label dipergunakan untuk alat promosi dan perkenalan
Indonesia adalah sebuah logo yang tersusun dari huruf-huruf Arab yang
D. Sertifikasi Halal
Untuk melindungi hak-hak konsumen Muslim dalam mematuhi
minuman dan produk obat yang bebas dari haram komponen. Salah satu
mencantumkan label halal pada kemasan produk dan hanya berlaku selama
(www.halalmui.org).
untuk sertifikasi halal, antara lain: daftar produk, daftar bahan dan
6. Pelaksanaan audit.
III. Sikap
15
A. Definisi
Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup terhadap suatu
sosial terdiri dari kognitif (pengetahuan), afektif (emosi dan perasaan) dan
perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak. Sikap
Quran. Kata "Tayyib" berarti murni, baik, sehat dan berkualitas baik. Hal
(Khalek, 2015).
yang dihadapi.
Berdasarkan ketiga komponen-komponen diatas, diketahui bahwa
sikap dapat terbentuk secara utuh dari pengetahuan, pikiran, keyakinan dan
C. Ciri-ciri sikap
Menurut Notoatmodjo (2005), sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sikap bukan bawaan dari lahir yang berarti
individu.
2. Sikap dapat berubah-ubah sehingga sikap
dapat dipelajari
3. Sikap tidak berdiri sendiri melainkan sikap
sekumpulan objek.
5. Sikap juga mengandung perasaan atau
D. Tingkatan sikap
Menurut Notoatmodjo (2007) sikap terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:
1. Menerima (receiving)
Seseorang bersedia memperhatikan stimulus yang diberikan.
2. Merespon (responding)
Menanggapi ide seseorang dengan menjawab pertanyaan atau
masalah.
4. Bertanggung jawab
Seseorang bersedia menanggung segala resiko atas segala sesuatu yg
telah dipilihnya.
E. Karakteristik sikap
Menurut Azwar (2012) karakteristik sikap terdiri dari:
1. Arah
Sikap dibagi menjadi dua arah yaitu positif dan negatif. Arah positif
arah negatif berarti seseorang tidak mendukung atau tidak setuju pada
sesuatu.
2. Intensitas
Tingkat kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu
hanya aspek yang sangat sedikit dan sangat spesifik atau sebaliknya
dilihat dari kesesuaian sikap antar waktu. Sikap yang konsisten tidak
cepat berubah dan tidak labil. Butuh waktu yang lama untuk
mendapatkan sikap yang konsisten karena sikap harus ada dalam diri
yaitu:
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila
faktor emosional.
2. Pengaruh orang lain yang di anggap penting
Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap yang searah atau
G. Pengukuran sikap
Semua karakteristik sikap harus ada dalam pengukuran dan
pemahaman tentang sikap, tetapi hal ini sulit dilakukan. Banyak skala
sikap hanya menggunakan dimensi arah dan dimensi intensitas saja, yaitu
objek sikap yang harus dijawab individu. Dari respon individu pada
tersebut.
IV. Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan orang kepada orang
lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat mengerti. Semakin tinggi
20
pendidikan dasar yang meliputi SD, MI, SMP, MTs, dan bentuk lain yang
sederajat”.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 14
dikategorikan menjadi :
1. Dasar, jika pendidikan menengah kebawah (SD dan SMP)
2. Menengah, jika pendidikan menengah ke atas (SMA/SMK)
3. Tinggi, jika pendidikan akademi/perguruan tinggi (Diploma/Sarjana)
V. Pengetahuan
A. Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan
produk yang sama yang beredar dipasaran. Konsumen akan lebih selektif
(Ferrinadewi,2008).
Djannah (2009) dalam penelitiannya di Yogyakarta
2013).
B. Tingkatan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
3. Aplikasi
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
pengetahuan yaitu :
1. Pekerjaan
Pengalaman dan pengetahuan seseorang secara langsung atau tidak
2. Pendidikan
Bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu
Kerangka Teori
Pengalaman pribadi
Pengaruh orang lain yang
dianggap penting
Pengaruh kebudayaan
Media massa
Lembaga pendidikan dan
agama
Faktor emosional
Pendidikan
Pekerjaan
Umur Pengetahuan Sikap
Minat tentang tentang
Pengalaman makanan makanan
halal halal
B. Kerangka konsep
24
Pendidikan
Sikap tentang
makanan halal
Pengetahuan
tentang makanan
halal
C. Hipotesis
1. Apakah ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan tentang