Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata
usaha atau pekerjaan tulis menulis.
* Segi Tujuannya
Dalam pembentukan sebuah kantor sangat penting menilai dan menentukan tujuan kantor.
* Segi Pengorganisasian
Penyusunan tenaga kerja dan pembagian tugas-tugas tenaga kerja tersebut. Mis : karyawan ®
pegawai ® staf ® manajer
* Segi Kepegawaian
Yang berhubungan dengan perusahaan tenaga kerja, penempatan, latihan, kenaikan pangkat,dan
pemberhentian tenaga kerja.
Mesin-mesin dan semua benda-benda atau barang mati yang dipergunakan dalam kantor-kantor
untuk membantu atau mempermudahpelaksanaan pekerjaan.
* Segi Lingkungan
1. Letak : Dekat dengan pengangkutan, fasilitas-fasilitas bank, kantor pos, pasar, rumah makan
dan konsumen.
2. Kepatutan : Ukuran luas atau besarnya gedung kantor dan lahanya kalau bisa luas.
Prosedur perkantoran adalah sistem-sistem perkantoran atau urutan-urutan dari pada langkah-
langkah pelaksanaan –pelaksanaan pekerjaan kantor di dalam mana pekerjaan itu dilakukan dan
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya dimana dan siapa yang
melakukannya.
TEORI PERKANTORAN
Pengertian Perkantoran
Menurut Drs. Kamisa, kantor berarti: bangunan yang dipakai untuk bekerja yang berkenaan
dengan urusan administrasi. Menurut Erns Neufert, bahwa didalam bangunan perkantoran
pekerjaan utamanya adalah dalam kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan
maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut. Jadi perkantoran adalah
bangunan yang digunakan untuk pekerjaan administrasi dan manajerial.
Rancangan Perkantoran
Umumnya pemakai ruang kerja perkantoran tidak perlu berpindah-pindah, karena telah
dilengkapi dengan ruang untuk mesin-mesin, kantin, ruang rapat, arsip, perpustakaan dan
aktivitas penunjang lainnya.
Perkantoran umumnya dapat dirancang dengan menciptakan hubungan antar ruang yang tepat
sesuai dengan bagian-bagian pengorganisasian. Dapat pula mengurangi jarak capai antar ruang
vertikal maupun horizontal. Begitu juga dalam upaya visual antar bagian dengan menciptakan
hubungan yang akrab. Bentuk bangunan lainnya dapat pula digunakan untuk memperjelas
keadaan ini, yakni dengan menata bagian-bagian komponen bebas, misalnya perabot, secara
maksimal.
Kebutuhan ruang kantor dapat dihitung dengan menggunakan dua cara bersamaan, yakni:
1) ruang gerak orang (misalnya standar ruang perorangan x jumlah orang) + ruang tambahan
untuk sarana penunjang + faktor (biasanya 15 %) untuk sirkulasi utama; ruang bebas untuk
bukan orang, misalnya untuk ruang mesin, perpustakaan, dimana lebih tergantung pada
banyaknya peralatan dibandingkan jumlah orang yang membutuhkan ruang kerjanya, sehingga
untuk menghitungnya dapat digunakan dasar pemikiran praktis dari benda-benda tersebut;
2) dan atau dengan cara memperbandingkan contoh-contoh yang ada; kemudian suatu faktor
ditambahkan untuk sirkulasi yang ada.
Untuk menyiapkan denah ruang yang tumpang tindih, misalnya menghubungkan satu
departemen dengan departemen yang lainnya dalam suatu bangunan yang sudah ada, atau
bahkan untuk menyusun komposisi pada bangunan kantor yang baru; maka perlu dipelajari
hubungan kerja antar bagian dari perusahaan tersebut atau jika perlu diadakan penelitian yang
lebih rinci.
Manajemen Kantor adalah seluruh kegiatan penataan yang berhubungan dengan pelaksanaan
tatausaha sebuah organisasi agar proses tersebut mampu menyediakan informasi yang bermakna
bagi proses pembuatan keputusan.
Manajemen bukan saja dapat dianggap sebagai suatu jenis ilmu, tetapi juga aktivitas (kegiatan).
Sebagai suatu ilmu dan aktivitas, manajemen mempunyai sifat yang unik. Artinya, identitas
manajemen berbeda dari ilmu dan aktivitas lainnya.
a. Fungsi Manajemen :
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengkoordinasian
Pengawasan
b. Elemen Manajemen
Man
Money
Material
Market
Machine
Method (Metode)
Manajemen kantor dapat ditinjau dari dua sudut penglihatan yang berbeda, yaitu dari sudut
manajemen dan dari sudut sasaran.
Dari sudut sasaran, manajemen kantor merupakan segala kegiatan penataan yang ditujukan
kepada segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tatausaha dalam sistim perkantoran
untuk mencapai sasaran organisasi.
Dari sudut sasaran: manajemen kantor adalah segala kegiatan penataan yang ditujukan kepada
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tata usaha dalam sistem perkantoran untuk
mencapai sasaran organisasi.
Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang
ditentukan, sangat memerlukan keahlian khusus, bukan saja keahlian tekhnis, melainkan juga
keahlian dalam memimpin orang – orang. Artinya, memotivasi orang lain agar mau bekerja
dengan giat dan kreatif. Oleh karena itu, seorang manajer yang berhasil ialah yang mampu
menggerakan bawahannya agar berhasil. Dengan kata lain, manajer yang berhasil adalah
seseorang yang senantiasa mendorong dan memberi kesempatan kepada bawahannya untuk
maju, dalam arti mampu meningkatkan dan mengembangkan keahlian serta pengabdiaan
bawahannya.
Geoffrey Whitehead mengatakan bahwa di seluruh kantor terdapat lima bidang kegiatan utama,
yaitu:
Kegiatan komunikasi
Kegiatan kalkulasi
Pengolahan Warkat
Penyusunan laporan
Keempat cara pengawasan melalui manajemen pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut:
b) Pekerjaan yang harus di selesaikan oleh manajer dalam menetapkan alat – alat pengukuran
(yard – stick). Dengan alat itu, dinilainya hasil pekerjaan orang yang harus melapor padanya.
Ukuran – ukuran ini dapat diambil dari tujuan organisasi, kebijaksanaan – kebijaksanaan dan
anggaran belanja yang ditetapkan dan direncanakan.
c) Measuring performance
d) Menetapkan status pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan yang telah selesai. Hal ini
dapat dicapai melalui pengamatan, laporan dan catatan berbagai kegiatan.
e) Evaluating result
Selanjutnya, dalam suatu kantor manajemen membuat table perincian dengan berbagai kegiatan
penting dari sertiap fungsi pokok manajemen dalam perkantoran yang merupakan pekerjaan
manajer seperti berikut:
1. Perencanaan (pleaning)
Menjelaskan, memantapkan dan memastikan tujuan yang dicapai
2. Pengorganisasian (organizing)
Menggabungkan jabatan – jabatan operasional kedalam unit – unit yang saling berkaitan
3. Penggerakan (Actuating)
Melakukan kegiatan partisivasi dengan senang hati terhadap semua keputusan, tindakan
atau perbuatan
Mengarahkan dan menantang orang lain agar bekerja sebaik – baiknya
Memotivasi anggota
4. Pengendalian (controllig)
Memindahkan data secara terperinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan
– penyimpangannya
a. Perencanaan kantorMeliputi segala aktivitas peramalan mengenai hal ihwal yang harus
dilakanakan dana cara-cara pelaksanaannya dalam bidang tata usaha kantor. Maksud
perencanaan kantor adalah mencapai efesien yang tertinggi dalam pelaksanaan tata usaha
tersebut.
Perencanaan kantor dapat meliputi perencanaan prosedur, perbekelalan dan tata ruang kantor
b. Pengorganisasian kantor
Suatu proses penyusunan kerja sama antara elemen-elemen kantor untuk mencapai tujuan
tertentu.
Adalah suatu sistim kerja sama yang meliputi pola pembagian kerja, susunan hubungan
kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab antara para petugas dan struktur
hubungan tersebut.
c. Pengoordinasian kantor
Merupakan suatu kegiatan untuk menjamin kerja sama dan partisipasi sejumlah kegiatan kantor.
Merupakan salah satu fungsi dari rangkaian proses manaj.kantor yang meliputi seluruh kegiatan
pimpinan organisasi kantor yang meneliti, menyesuaikan dan mengoreksi kegiatan ketatausahaan
agar pelaksanaan tepat seperti rencana.
d. Tujuan kantor
Penerimaan Informasi
Pencatatan informasi
Penyusunan informasi
Pemberian Informasi
Perawatan aktiva
Organisasi, meliputi kegiatan pembentukan staf dan alokasi tugas untuk staf tersebut
Metode adalah urutan pelaksanaan bagaimana dana di mana pelaksanaan manajemen
dilangsungkan
Lingkungan, meliputi bangunan kantor, perabot dan kondisi jasmani di dalam kantor
Mesin dan perlengkapan, mencakup segenap benda mati yang digunakan dalam kantor
untuk membantu pelaksanaan kerja.
Manajer kantor hendaknya dapat memperoleh dan melatih pekerja-pekerja kunci dan
asisten-asisten untuk mengawasi pekerjaan di bawah pengawasannya
Menyiapkan informasi agar manajemen puncak dapat membuat keputusan Informasi tersebut
harus :
Ringkas (concise)
Cermat (accurate)
4. Perumusan Organisasi
Organisasi yang merupakan usaha dari manusia itu segala kebutuhannya tidaklah mungkin ada
bila tidak ada intraksi antara anggota – anggota karyawan atau masyarakat yang mewujudkan
organisasi kerja itu. Bukan pula hanya merupakan hubungan perjumpaan dilapangan kerja atau
dilingkungan kerja, melainkan juga dengan hubungan yang dijalin oleh rasa saling pengertian,
mengenai tujuan dan mengenai lapangan kerja atau tugas masing – masing serta norma atau tata
nilai, begitu juga dengan kesadaran serta kepentingan bersama.
Manajer Umum
Petugas Pembeliaan
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Direktur Pengelola
Petugas Pembeliaan
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
a) Sentralisasi
Untuk meningkatkan efisiensi, semua pekerjaan kantor harus dikoordinasi oleh seorang manajer
kantor, walaupun beberapa bagian darinya dapat dikerjakan di dalam kantor-kantor departemen
yang tidak berada di bawah pengawasannya. Didalam beberapa organisasi, manajer kantor
utama diberi tanggung jawab penuh atas semua kantor, termasuk yang terkait dengan
departemen operasi. Ia diminta untuk mengorganisasi, memperlengkapi, mengangkat staf dan
memanajemenkan kantor-kantor ini dengan memberikan pelayanan seperti yang mungkin
diminta oleh manajer departemen atau fungsional.
b) Desentralisasi
contoh organisasi paling sederhana di bawah ini. Garis terputus-putus menunjukkan tanggung
jawab untuk memberikan pelayanan.
c) Manajer Umum
d) Petugas Pembelian
e) Manajer Produksi
f) Manajer Pemasaran
g) Manajer kantor
h) Kantor pembelian
a. Delegasi
adalah proses dimana individu atau kelompok memindahkan kepada individu atau kelompok
lain tugas untuk menjalankan aksi tertentu dan sekaligus mengambil keputusan tertentu.
Delegasi dapat dinyatakan secara ringkas sebagai suatu proses dimana seorang manajer :
Memberi mereka wewenang untuk membuat komitmen sampai batas yang dianggap perlu
untuk memungkinkan tugas dikerjakan.
Menciptakan kewajiban pada pihak setiap bawahan untuk melaksanakan pekerjaan secara
memuaskan.
b. Analisis pekerjaan
Langkah-langkahnya :
Pembagian Tugas :
- Menurut Fungsi
- Menurut Proses
Analisis pekerjaan yang sudah lengkap merupakan dasar untuk uraian pekerjaan.