Pojok Konsultasi Syariah
| Oleh: Ust. Alderaan Wahid Le Mo.
(Colusan St Islamic University Madina, S2 Kg Saud Unversity Riyadh)
Pertanyaan bisa trimkan via: SMS/WA +62 852-2043-7482
‘e-mail: buletnalkahfi.tdg@emall.com
Sering Menunda-nunda Waktu Sholat: Kiatnya Apa ?
faa ay
‘cantor
rebate ees reat ieee amas
fae
gee erie oa aa ee eee etd
ae ee ee
Soe see ec rece cers
ere gry tare tla at palofed
sae a ire Cater ce ee
cael enc ee ee ra cee
sca pares eae scares ee rege
sent rarer eatr tee rTnaeee tera
Spe ae ane ae en ee
sia we eget eg
este ee abet ar
sea ee ore eee
rua tio
iran sin Sabo ir
Pererereicree caters seteepenie ern
Seeree ee ea tara eho ae
fraiche neta ee eee
Sai Sth reece tn ca
eae nee cig oe a
2 Si Seemann aoe
eT
dist 53/ Tahun It
Bulelin ; Sum a
Al Kahfi
‘Merajut Ukhuwah - Membangun Ummah
Menjadi mukmin yang Kuat
asulullah bersabda
““Mukmmin yong kuat lebih baik dan lebih cicintoi
‘Aah dari mukmin yang leah, namun pada
masing-masingnya memiliki kebaikan,
Bersemangatloh untuk merait
‘apa yang bermanfoat bagimu, |
_mohanlah pertolongan kepada
Allah, dan jangan bersikap
Temah, Apabila ada sesuatu |
yang menimpamu janganloh
bberkata, ‘Seandainya dahulu
ku melakukannya niscaya
‘kan begini dan begitu’ Akan ®———~
tetapi katakanfab, ‘tulah ketetapan Allah dan
terserah Allah apa yarg Dia inginkan maka
tentu Dia kerjakan’ Dikarenakan ucapan
‘seandainya’ itu akan membuka celah
erbuatan syetan.”(HR Muslim,no,6945)
Hadis di atas adalah hadits yang sangat agung,
siapa yang mampu menggapal sesuatu yang
‘terkandung dalam hadts ini sesungguhnya ia
telah mendapatkebaikan agama dan dunianya
secarabersamaan. ;
“Seorang mukmin
yang kuat lebih baik
dan lebih dicintai
Allah”
‘Al
Kut di sini adalah kemauan keras dan tabiat
iiwa dalam perkara-perkara akhirat. Orang-
orang yang memilikisifat ini akan selalu
bersemangat melaksanakan shalat, puasa,
berdzikir kepada Allah, dan. ibadah-badah
Iainnya
Orang-orang ini pula yang senantiasa
bersegera melangkahkan kaki uncuk berjthad
melawan musuh-musuh Islam. Mereka. juga
memiliki tekad yang kuat dalam
‘memerintahkan yang mokruf dan melarang
yang munkar, selalu bersabar dalam
‘menghadapi ujfan yang menimpa dan mampu:
= melewati segala kesulitan
dengan mudah karena Allah,
Muhammad bin
Shalih al-Utsaimin
‘mengatakan bahwa_makna
kuat di sini adalah keimanan,
dan bukan cubuh, karena
kekuatan tubuh bisa
.berbahaya bagi manusia,jka
digunakan untuk bermaksiat kepada Allah.
Kekuatan tubuh tidak terpuji atau tercela.jika
digunakan untukhal yang bermanfaat di dunia
atau akhirat, maka dia menjadi terpuiji.
Sebaliknya jika digunakan untuk berbuat
maksiat, maka dia menjadi tercela. Mukmin
‘yang kuat imannya lebih baik dan lebih
dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.
Karena keimanan yang kuat akan mendorong.
tuneuk melaksanakan sesuatu yang diwajibkan
ta melaksanakan yang sunnah.
ing leah iman tig
apa)Allah kepadanya, dan yang dilarang-Nya.
Sabai aul abnatione odatii eat
‘masingnya memilki kebaikan”
‘Maksudnya adalah mukmin yang kuat dan
lemmah sama-sama, memitki “kebaikan,
karena keduanya sama-sama_masih
memiliki keimanan. Dan mukmin yang
Jemah iman tentu iebih baik dari orang
kafir.
Sabda Rasul,“Bersemangatiah untuk meraih
‘apa yang bermanfaat bagimu” Ini adalah
wasiat Rasulullah kepada umatnya, yaitu
bersungguh-sungguh dalam mencari dan
mendapatkan manfaat. Sesungguhnya
perbuatan manusia itu terbagi menjadi
tiga, Perbuatan yang bermanfaat bagi
manusia, Perbuatan yang
‘mengandung bahayal
madharat, Perbuatan
yang tidak ada manfaat
dan. madharatnya. sama
sekali, Manusia yang
berakal adalah yang
menerima wasiat Nabi
mereka bersungguh
sungguh dalam mencari
hal yang bermanfaat
bagi dirinya. Sedangkan
mayofitas manusia menghabiskan waktu
untuk hal yang tidak bermanfaat, bahkan
mengandung bahaya bagi diri dan agama
mereka. Oleh karena itu layak untuk
dikatakanpada_mereka, “Kolian tidak
melaksanakan wast Nabi mungkinkarena
kebodohan atau karena meremehkannya”.
Terhadap sesuatu yang bermaniaat,
hendaknya kita bersemangat
metaksanakannya, baik itu manfaat agama
maupun keduniaan Sabda Rasul,
“mohonlah pertolongan kepada lah”.
Sebuah petuah yang datang setelah sabda
beliau, “Bersemangatlah untuk meraih apa
yang bermanfaat baginn”, Karena mencari
dan mengambil sesuatu yang bermanfaat
bisa jadi akan menipu, yaitu dengan
menjadikan diri sendiri sebagai sandaran
dan melupakan_pertolongan Allah,
bagaimana.terjadl_ pada Kebanyakan
sia, yakni berbangga diri dan
melupakan pertolongan Allah
Bersunggut-sunggunah dalam hal yang
bermanfaat, dan jangan lupa meminta
pertolongan Allah meskipun hal tersebut
adalah mudah.Rasulullah bersabda,
tly eo wy tel Sly
alaill 15] a ans Ly fo eal
“Hendakioh salah seorang dari kation
senantiasa meminta fenimhanio kepada
Tuhan, sampaipun ketika meminta garam,
sampaipun meminta tali sandalnya ketiko
putus.”(HR.at-Tirmidzi,no. 3604}.
Mintalah selalu pertolongan Allah dalam,
eel bal var botracfea
aeteny ara ibadah
| sekalipun seperti ketika
wudhu, shalat dan
lainnya. Karena tanpa
pertolongan-Nya. Kies
tidak akan mampu
melakukannya.
Kemudian Rasulullah
melanjutkan sabdanya,
“dan_jangan_ bersikap
Jemah."Terusiah beramal
don, jangan_lemah atau. mundur, tau
berkdta, "Sungguh selesainya masih’ lama”
atau “banyak sekali pekerjaan ini, dan tak
ada habisnya’”
Ketika sejak awal hati sudah meyalni
adanya sesuatu yang bermanfaat, dan telah
meminta pertolongan kepada Allah serta
telah memulai_melakukannya, maka
janganlah lemah.
Rasulullah melanjutkan,
“Apabila sesuatu. menimpamu_janganiah
berkata, ‘Seandainya dahulu. aku
melakukannya niscaya akan begini dan
begitu’ Akan tetapi katokanlah, ‘Itulah
ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang
dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.”
Setelah melakukan hal-hal yang telah
disebutkan di atas, namun_ hasilnya
ternyata tidak sesuai dengan yang
diharaplan,maka janganlah mengatakan,
‘Seandainya dahulu aku melakukannya
riscaya akan begini dan begitu’ Karena
semua ini di luar kehendak manusia, kita
hanya melaksanakan apa yang
diperintahkan, Allahlah_ yang. berkuasa
terhadap segaia urusan.
Allah berfirman,artinya,
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya,
tetapi_kebanyakan manusia tiado
‘mengetahuinya.”(QS.Yusuf:2)
Setelah Rasulullah melarang_perkataan,
‘Seandainya dahulu aku melakukannya
niscaya akan begini dan begitu’ Beliau
memberikan ganti dari larangan tersebut
dengan kalimat, ‘tulah ketetopan Allah dan
terserah Allah opa yang dia inginkan maka
tentu Dia kerjakan’
Demikiantah salah satu keindahan Istam,
ketika melarang sesvatu, akan diberikan
ganti dari larangan tersebut. Hal_ ini
sebagaimana terdapat dalam banyak ayat
al-Qur’an, diantara firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
amy ‘katakon {kepada | Muhammad)
“Raina”, tetopi_katokonloh: "Unzhurna’,
dan “dengarlah’ Don bagi orang-orang yang
is siksaan yang pedi” (QS. al-Bagarah:
Kemudian Rasulullah menutup hadits ini
dengan sabdanya,
“Dikarenakan ucapon ‘seandainya’ itu akan
membuka celah perbuctan setan.”
Ini merupakan hikmah dilarang
mengucapkan "seandcinya” untuk perkara-
perkara yang telah ditetapkan Allah.
Karena, kalimat tersebut akan membuka
celah perbuatan syetan,menimbulkan was-
was, kesedihan, penyesalan dan duka yang
mendalam. Semua perkara telah
ditetapkan, tidak mungkin akan berubah
44. Dewan Redaksi :
pinan Reda
enaschat Redakat: Dik Kurniawan
Pimp “Abdutrahman We
‘Tim Redake!:lwan Hermawan, Dw Sjriet
‘Alamat Redalst "Jl Kisracondong
‘el. = 081320324278
‘buletin.alkahf.bdg@gmail.com
+ Bank GNI Syariah
Sm ide Kurniawan
No.Rek : 0427983188
Disebarkan secara gratis untule umum
sesuatu yang sudah terjadi.Semuanya telah
diculis di Lauhul Mahfudz lima puluh ribu
‘tahun sebelum diciptakan langit dan bumi.
Oleh karena itu Rasulullah
memerintahkan umatnya untuk berkata
Sa BLE ig al 555
“Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa
yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.”
inj “sesual dengan frman-Nya,ardnya,
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
teshadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.
Hawdto7,n) "8
Namun perlu diketahui bahwa ketika Allah
menakdirkan sesuatu, pasti ada hikmah
yang mengiringnya bali ketal ataupun
tidak Allah berfirman,artinya,
“Dan kamu tidok mampu (menempuh jolan
itu), kecuali_ bila dikehendaki Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. ak
Insan:30).
Ayat tersebut _menjelaskan. behwa
kehendak Allah diiring! dengan ilmu dan
hikmah,
Demikianlah penjelasan_singkat tentang
hadis “ai ates, Semoga kita dapat
‘mengamalkan hadits ini dan hati menjadi
tenang. Wallahu oom.
Sumber:
Diterjemahkan secara bebas dari Syarah
Riyadhus Shalihin oleh Syaikh Ibnu
Ussaimin dari
hhtep:/iwwrwibnothaimeen.com dengan
beberapa tambaan dari sumber yang
lain.
tur 160/126C - Kota Bandung
‘ia tr: Wr Anna
ote tong 18 ana 1993