Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS TEKNIK

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

LAPORAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


BENDUNG LUWUS CARANGSARI

Anggota Kelompok 6
Kadek Suardita Jaya [ 13…939 ]
Kadek Ariesa Putra [ 13…940 ]
Teguh Johanes Ngongo [ 13…943 ]
I Komang Oka Dwi Adnyana [ 13…920 ]
I Gede Juana Putra [ 13…937 ]

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

1
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

KATA PENGANTAR

Pertama – tama penyusun mengucapkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat izin-Nya tugas laporan Irigasi dan Bangunan Air ini dapat disusun. Tugas ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas besar Irigasi dan Bangunan Air pada semester 5 tahun ajaran
2015/2016.

Adapun tujuan dari diberikannya tugas besar ini adalah untuk lebih memahami dan mengetahui
penerapan dari mata kuliah Irigasi dan Bangunan Air. Tugas ini merupakan perencaanaan sistem
jaringan Irigasi dari merencanakan pola tanam sampai merencanakan dimensi saluran serta tinggi
muka air di saluran irigasi.

Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak
membantu terselesaikannya tugas besar ini, yaitu :
1. Bpk Ida Bagus Suryatmaja, ST., MT selaku dosen Irigasi dan Bangunan air.
2. Teman – teman, selaku pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Tugas ini pun masih banyak memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak agar tugas ini menjadi contoh
yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga tugas besar ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk
membaca laporan ini.

Denpasar, November 2015

Penyusun

2
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------------------------- 1


DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
BAB I -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
1.1 Latar belakang -------------------------------------------------------------------------------------------- 4
1.2 Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------------------------------------- 4
1.3 Batasan Pembahasan ----------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------------- 5
2.1 Pengertian ------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
2.2 Tujuan Pembangunan Bendung ---------------------------------------------------------------------- 5
2.3 Jenis Jenis Bendung-------------------------------------------------------------------------------------- 6
2.4 Tipe Tipe Mercu Bendung ------------------------------------------------------------------------------ 6
2.5 Stabiliitas Bendung -------------------------------------------------------------------------------------- 7
BAB III METODOLOGI PENULISAN -------------------------------------------------------------------------------- 8
3.1 Pencarian Data Primer ---------------------------------------------------------------------------------- 8
3.2 Pencarian Data Sekunder ------------------------------------------------------------------------------ 8
BAB IV PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------------------------------------------- 9
3.1 Data Bendung Luwus Carangsari --------------------------------------------------------------------- 9
3.2 Bangunan Yang Terdapat Pada Bendung Luwus CarangSari ( Komponen ) ----------------- 9
BAB V KESIMPULAN ----------------------------------------------------------------------------------------------- 12
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
SKEMA BENDUNG LUWUS CARANGSARI --------------------------------------------------------------------- 15
DOKUMENTASI ----------------------------------------------------------------------------------------------------- 16

3
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Daerah Irigasi Luwus Carangsari memiliki luas persawahan 1.035 ha


dengan sistim irigasi yang memanfaatkan Bendung Luwus Carangsari, selama ini
terus mengalami kekurangan pasokan air sehingga pola tanam yang dilaksanakan
belum optimal. Perlu adanya penelitian tetang analisis pola tata tanam di daerah
Irigasi Luwus Carang Sari, terkait dengan optimalisasi kebutuhan air irigasi di
wilayah ini. Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan oleh beberapa faktor antara
lain: penyiapan lahan; penggunaan konsumtif; perkolasi dan rembesan;
penggantian lapisan air;curah hujan efektif dan pola tanam. ptimalisasi pola
tanam di suatu daerah irigasi terkait dengan kebutuhan air irigasi yang paling
ekonomis.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini adalah:


1. Untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari Bangunan Bendung Luwus
Carangsari di Kecamatan Baturiti.
2. Untuk mengetahui komponen bangunan yang terdapat pada Bendung Luwus
Carangsari di Kabupaten Tabanan.

1.3 Batasan Pembahasan


Dalam laporan ini, untuk membatasi dan menjaga lingkup pembahasan
agar sesuai dengan tujuan semula maka diperlukan batasan pembahasan, yaitu:

1. Pembahasan yang ditinjau adalah Bendung Luwus Carangsari beserta daerah


irigasinya.
2. Manfaat yang ditinjau difokuskan pada peningkatan pertanian, pemanfaatan air
baku, manfaat lain yang dirasakan masyarakat.
3. Data teknis yang ditinjau adalah luas daerah irigasi yang diairi, dan komponen
bangunan bendung.

4
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah


karakteristik aliraa sungai. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah
kontruksi yang jauh lebih kecil dari bendungan yang menyebabkan air
menggenang membentuk kolam tetapi mampu melewati bagian atas bendung.
Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air
tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung.
Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan
memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.

2.2 Tujuan Pembangunan Bendung

1. Tujuan Umum
Suatu bendung dibangun untuk mengairi dan mengatur distribusi air pada daerah irigasi
secara teratur.
2. Tujuan Khusus
Sebuah bendung dibangun untuk:
a. Menaikkan elevasi air sungai sehingga daerah yang diairi menjadi lebih luas.
b. Memasukkan air dari sungai ke saluran melalui intake.
c. Mengontrol sedimen yang masuk saluran.
d. Mengurangi fluktuasi aliran sungai.
e. Menyimpan air dalam waktu singkat.

5
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2.3 Jenis Jenis Bendung

Bendung Tetap ( fixed weir, uncontrolled weir )

Merupakan jenis bendung yang tinggi pembendungnya tidak dapat


diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang
dikehendaki. Pada bendung tetap, elevasi muka air hulu bendung berubah sesuai
dengan debit sungai yang sedang melimpas ( muka air tidak bisa diatur naik
ataupun turun ). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai atau
muara .
Bendung Gerak

Merupakan jenis bendung yang tinggi pembendungnya dapat diubah


sesuai yang dikehendaki. Elevasi muka air hulu bendung dapat dikendalikan naik
atau turun dengan membuka dan menutup pintu air ( gate ). Bendung gerak
biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara.
2.4 Tipe Tipe Mercu Bendung
Tipe Mercu Bulat

Memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi ( 44% ) dibandingkan
koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai – sungai tipe ini banyak
memberikan keuntungan karena akan mengurangi tinggi muka air hulu selama
banjir.
Tipe Mercu Ogee
Tirai luapan bawah dari bendung ambang aerasi. Sehingga mercu ini tidak akan
memberikan tekanan sub atmosfer pada permukaan mercu sewaktu bendung
mengalirkan air pada debit rencananya. Untuk bagian hulu mercu bervariasi sesuai
dengan kemiringan hilir.
Tipe Mercu Vlughter
Tipe ini digunakan pada tanah aluvial dengan kondisi sungai tidak membawa batuan –
batuan besar. Tipe ini sering terdapat di Indonesia.

Tipe Mercu Schoklitsch


Tipe ini merupakan modifikasi dari tipe vlughter terlalu besar yang mengakibatkan
galian atau koperan yang sangat besar

6
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2.5 Stabiliitas Bendung

Stabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat – syarat konstruksi dari


bendung, antara lain :
• Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada wwaktu
banjir.
• Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran
sungai dan aliran air yang meresap didalam tanah.
• Bendung harus diperhitungkan terhadap daya dukung tanah dibawahnya
• Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi
muka air minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi.

7
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

BAB III
METODOLOGI PENULISAN

3.1 Pencarian Data Primer

Pengumpulan data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli baik
itu melakukan wawancara maupun observasi/survei langsung di lapangan. Data-data yang
diperlukan yaitu berupa data-data tentang proyek yang ditinjau terutama mengenai data
bendung yang digunakan, yaitu :
a. Data Teknis Bendung :
1. Data Lokasi dan Kordinat Bendung
2. Nama Daerah Irigasi
3. Luas Daerah Irigasi
4. Tipe Kontruksi
5. Komponen Bangunan Bendung
6. Dokumentasi Bendung

3.2 Pencarian Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder bertujuan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai
teori-teori apa saja yang berkaitan dengan batasan pembahasan yang diperoleh dari buku materi
kuliah dan internet dan lainnya. Selain itu semua hasil yg didapat tersebut digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang real teori yang dapat dipakai dalam penyusunan laporan ini
sehingga hasilnya dapat langsung dituangkan dan sebagai pelengkap.

8
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

BAB IV
PEMBAHASAN

3.1 Data Bendung Luwus Carangsari

Lintang : 8° 22' 42.88'' S


Bujur : 115° 12' 10.02'' E
Desa : Mekar Sari
Kecamatan : Baturiti, Tabanan
Kabupaten : Tabanan
Nama Daerah Irigasi : D.I Panet
Sumber Air : Tukad Panet ( mengairi irigasi 1035 Ha )
Tipe Konstruksi : Pasangan Batu kali permanen
Tahun Selesai : 1956
3
Kapasitas Bendung : 2920 ( 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡 )

3.2 Bangunan Yang Terdapat Pada Bendung Luwus CarangSari ( Komponen )

Mercu

Mercu bendung yaitu bagian teratas tubuh bendung dimana aliran dari udik dapat
melimpah ke hilir. Fungsinya sebagai penentu tinggi muka air minimum di sungai
bagian udik bendung.letak mercu bendung bersama-sama tubuh bendung
diusahakan tegak lurus arah aliran sungai agar aliran menuju bendung terbagi
merata. Bendung luwus carangsari ini memiliki data sebagai berikut ;
Panjang Mercu : 18 𝑚
Elevasi : 522 𝑚
Tinggi Mercu :3𝑚

Bangunan Pintu Pengambilan ( intake )

Bangunan pengambilan adalah sebuah bangunan yang berupa pintu air. Air irigasi
dibelokan dari sungai melalui bangunan tersebut. Bangunan ini dibuat untuk
mengatur banyaknya air yang masuk kedalam saluran sesuai dengan debit yang
dibutuhkan dan untuk menjaga agar air banjir tidak masuk kedalam saluran irigasi.
Bendung Luwus Carangsari memiliki bangunan pengambilan 2 buah yaitu ( intake
kanan dan intake kiri ) dengan kondisi baik dan berfungsi baik.

9
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Pintu Penguras

Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung dan
kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak
daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri
bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu
pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras pun terletak
pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan ada dua
buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila salah satu
pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu penguras ini terletak antara
dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan pilar, atau antara pilar
dengan pilar. Bendungan Luwus Carangsari hanya memiliki 1 buah Pintu Penguras,
kondisi baik dan berfungsi baik
Ruang Olak

Kolam olak adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai peredam energi yang
terkandung dalam aliran dengan memanfaatkan loncatan hidraulis dari suatu
aliran yang berkecepatan tinggi. Kolam olak sangat ditentukan oleh tinggi loncatan
hidraulis. Bendung luwus carangsari memiliki 1 buah kolam olak.

Bangunan Pengukur Debit

Bangunan pengukur debit berfungsi untuk mengukur debit air pada bendung.
Bangunan pengukur debit biasanya difungsikan pula sebagai bangunan
pengontrol. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan taraf muka air yang
direncanakan dan untuk mengalirkan debit tertentu. Bendung Luwus Carangsari
memiliki bangunan pengukur debit 1 buah dengan kondisi baik serta masih
berfungsi baik.
Sayap Bendung
Sayap bendung adalah bagian bendung yang berfungsi untuk menahan tanah
sekitar bangunan mercu agar tidak masuk ke kantong lumpur.
Jembatan Pelayan ( Bridge Weir )
Jembatan diperuntukan untuk menghubungkan antara daratan dengan daratan
pada bendung. Jembatan diatas bendung, agar seluruh bagian bangunan utama

10
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

mudah dijangkau atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum. Bendung
Luwus Carangsari memiliki 1 jembatan
Lantai Bendung
Lantai bendung adalah bagian bendung yang terletak di dasar bendung diantara
pintu bangunan pengambilan dan bangunan pengukur debit sampai mercu.
Biasanya lantai bendung terbuat dari tanah maupun beton. Bendung Luwus
Carangsari memiliki lantai bendung terbuat dari tanah dengan kondisi buruk.
Rumah Jaga

Rumah jaga merupakan tempat penjagaan operator dan pemantauan para


pekerja di lokasi bendung tersebut. Bendung ini mempunyai 4 petugas operator
bendung yaiut 1 mandor dan 3 pekerja saluran.

11
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

BAB V
KESIMPULAN

Hasil dari pembahasan di bab sebelumnya yaitu ;


Daerah Irigasi Luwus Carangsari memiliki luas persawahan 1.035 ha dengan sistem
irigasi yang memanfaatkan Bendung Luwus Carangsari, selama ini terus
mengalami kekurangan pasokan air sehingga pola tanam yang dilaksanakan belum
optimal. Perlu adanya penelitian tetang analisis pola tata tanam di daerah Irigasi
Luwus Carang Sari, terkait dengan optimalisasi kebutuhan air irigasi di wilayah ini.

Komponen bangunan Bendung Peneng disajikan dalam tabel berikut:

NO. KOMPONEN BANGUNAN SATUAN JUMLAH


1 Mercu Panjang Mercu m 18
Elevasi m 522
Tinggi Mercu m 3
2 Bangunan Pengambilan bh 2
3 Kantong Lumpur bh -
4 Pintu Penguras bh 1
5 Ruang Olak bh 1
6 Bangunan Pengukur Debit bh 1
7 Sayap Bendung (Kanan-Kiri) m -
8 Lantai Bendung m -
9 Rumah Jaga bh 1

12
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Analisis Evapotraspirasi di daerah Irigasi Luwus Carangsari :

BULAN ETO ( MM/HARI )

JANUARI 3.796
FEBRUARI 3.895
MARET 3.203
APRIL 2.668
MEI 2.401
JUNI 2.296
JULI 2.354
AGUSTUS 2.882
SEPTEMBER 3.428
OKTOBER 3.547
NOVEMBER 3.519
DESEMBER 3.654

Barchart Curah Hujan di wilayah Luwus Carangsari 2011 :

Barchart Curah Hujan di wilayah Luwus


Carangsari 2011
400
350
300
250
200
150
100
50
0

13
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DAFTAR PUSTAKA

1. Mawardi, Erman, 2010. Desain Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: Penerbit CV.
Alfabeta.
2. BPS Povinsi Bali, 2010. Bali Dalam Angka. Denpasar: Percetakan Arysta Jaya
3. I Nyoman Sedana Triadi, 2012. Optimalisasi Pola Tata Tanam di Daerah Irigasi Luwus
Carangsari. Bali: Penerbit Jurnal Matrix.
4. Dosen Penataran. Irigasi dan Bangunan Air. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

5. I Nyoman Sedana Triadi., Made Mudhina, 2012. DAERAH IRIGASI LUWUS CARANGSARI.

http://p3m.pnb.ac.id/dokument/jurnal/1336100801_Sedana%20Triada.pdf

14
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

SKEMA BENDUNG LUWUS CARANGSARI

BENDUNG LUWUS CARANGSARI


(BLC. 0)

Tukad Penet
BL.1a
KETERANGAN
BC.1a

BC.1b
BL.1
L 1 Ki
2,00 2,00
L U W U S (6.440 M)

BC.1c

L U W U S C A R A N G S A R I (5.750 M)
BL.2a

BC.1d
L 2 Ka
BL.2
113,00 113,00
I N D U K

BC.1e
S A L U R A N

BL.3a

I N D U K
L 3 Ka
BL.3
55,00 55,00
S A L U R A N BC.1f

BL.4
L 4 Ki
45,00 45,00

BM

BC.1g
Tukad Dangkang

BL.5
L 5 Ki
30,00 30,00 C 1 Ka
BD.1 BM BC.1
94,00 94,00
D A N G K A N G (10.980 M)
C A R A N G S A R I (2.105 M)

BCS.1a
S E K U N D E R

D 1 Ki L 5 Te
61,00 61,00 42,00 42,00 BCS.1b

BD.2
D 2 Ka D 2 Ki BM
81,00 81,00 91,00 91,00
S A L U R A N

D 3 Ka
BD.3
S E K U N D E R

56,00 56,00
BC.1c

BM
BM
BC.1d
S A L U R A N

L 4 Ka BD.4 D 4 Ki BCS.1 CS 1 Ki
32,00 32,00 8,00 8,00 1,00 1,00

BCS.2a

BM

CS 3 Ka CS 2 Ki
30,00 30,00 62,00 62,00
BD.5 BCS.3 BM BCS.2
D 5 Ka D 5 Ki
60,00 60,00 76,00 76,00

CS 3 Ki CS 2 Te
85,00 85,00 11,00 11,00

*format type.dwg > ( tidak terlihat jelas karna luas irigasi hingga 1035 Ha ).

15
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DOKUMENTASI
Sayap Bendung Mercu dan Kolam Olak

Pintu Penguras Foto Intake Kiri

Jembatan Lantai Bendung

[Dok. CV. Amertha Nirwana]


16
FAKULTAS TEKNIK
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

Foto Intake Kanan Rumah Jaga

Bangunan Pengukur Debit Saluran Alam

[Dok. CV. Amertha Nirwana]

17

Anda mungkin juga menyukai