Anda di halaman 1dari 9

Nama : Salsa safawati nahdila

Nim : 164110419
Kelas : IIB

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATHOLOGI


PADA BAYI Ny. D USIA 0 MENIT DENGAN ASFIKSIA SEDANG DAN
LABIOPALATOSKIZIS
DI RSUD BANYUDONO

Hari / tanggal : Rabu, 15 Oktober 2014


Pukul : 17. 25 WIB
Tempat : RSUD BANYUDONO

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identitas Bayi
Nama bayi : Bayi Ny. D
Usia : 0 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Tangal lahir : 15 Oktober 2014

2. Identitas Orang Tua


Nama Ibu : Ny. D Nama ayah : Tn.K
Usia : 34 tahun Usia : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Swasta
Penghasilan :- Rp. 2.000.000
Alamat : Ngemplak 4/1, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali
3. Alasan Dirawat
Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 15 Oktober 2014 pukul 17.25 WIB, tidak segera
menangis, gerakan kurang aktif, warna tubuh kemerahan, ekstremitas kebiruan, jenis kelamin
perempuan

4. Data Kebidanan

A. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan ini merupakan kelahiran yang ke-9, melahirkan 8 kali dan belum pernah
keguguran (G9 P8 A0). Ibu mengatakan HPHT tanggal 13 Januari 2014 dan HPL tanggal 20 Oktober
2014 (usia kehamilan 39+2minggu)

 Riwayat ANC

ANC TM I 1x ditempat bidan


Keluhan : tidak ada
Tindakan : Fe 60 mg 1x1, CAK 1x1, B6 1x1
Nasehat : makan makanan bergizi, istirahat cukup, hidari
aktivitas berat

ANC TM II 2x ditempat bidan


Keluhan : tidak ada keluhan
Tindakan : Fe 60 mg 1x1, calk 1x1
Nasehat : makan makanan bergizi, istirahat cukup

ANC TM III 3x ditempat bidan


Keluhan : tidak ada keluhan
Tindakan : Fe 60 mg 1x1, calk 1x1
Nasehat : Makan makanan bergizi, istirahat cukup, persiapan
persalinan

B. Riwayat Persalinan Sekarang


a. Kala I
Ibu mengatakan masuk di RSUD Banyudono tanggal 15 Oktober 2014 pukul 17.00 WIB. Ibu
mengatakan sakit pinggang menjalar ke ari-ari sejak pukul 15.00 WIB dan sudah mengeluarkan
cairan jernih sedikit-sedikit (merembes)

b. Kala II
Pukul 17.20 WIB ibu mengaatakan ingin meneran seperti mau BAB
Bayi lahir spontan pervaginam pukul 17.25 WIB

c. Kala III
Plasenta lahir spontan, kotiledon dan selaput ketuban utuh

d. Kala IV
Perdarahan ± 150 cc
Kontraksi uterus keras, TFU 2 jari di bawah pusat

C. Riwayat Postnatal
Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 15 Oktober 2014 pukul 17.25 WIB gerakan kurang aktif,
tidak segera menangis, warna tubuh kemerahan dan ektremitas biru

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai keturunan kembar. Ibu mengatakan
dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
o DM dengan gejala : sering BAK, banyak makan dan minum, BB menurun, luka sukar
mengering
o Hipertensi dengan gejala : tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg sakit kepala
pusing, mudah lelah
2. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menahun, seperti :
o Asma dengan gejala : nafas pendek, dada terasa sesak, nyeri dan tertekan
o Jantung dengan gejala : dada berdebar-debar, mudah lelah dan sesak nafas
3. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
o Hepatitis dengan gejala : timbul warna kuning pada kulit dan kuku serta bagian putih
pada mata
o HIV/AIDS dengan gejala : BB menurun drastic, daya tahan tubuh menurun
4. Ibu mengatakan anak ke delapan yang sekarang berumur 1,5 tahun juga mengalami bibir
sumbing.

6. DATA FUNGSIONAL
a. Nutrisi : bayi belum mendapatkan asupan apapun sejak lahir
b. Eliminasi : bayi belum BAKbayi belum BAB
c. Aktivitas : bayi bergerak lemas, dan tidak segera menangis
d. Personal Hygiene : bayi belum dimandikan
e. Pola tidur : bayi belum tidur sejak lahir

B. DATA OBYEKTIF

1. Keadaan umum : lemah


2. APGAR SCORE MENIT KE-0
Penilaian Score
Denyut jantung 2
Nafas 1
Tonos Otot 1
Reflek 1
Warna kulit 1
Total 6

3. Pemeriksaan fisik sekilas


Kepala : tidak ada caput succadoneum, tidak ada cephalhcemotoma, tidak ada benjolan, rambut
warna hitam
Mulut : ada celah dari labio atas terpisah sampai di pembatasan polotum (celah di mulut di mulut
bagian kiri) (labiopalotoskizis)
Genetalia : jenis kelamin perempuan, lebia mayora menutupi labiominura
Anus : ada (+)

II. INTERPRESTASI DATA


Tanggal : 15 Oktober 2014 pukul : 17.25 WIB

Diagnosa :
Bayi baru lahir 0 hari dengan asfiksia sedang dan labiopalatoskizis

Masalah :
bayi baru lahir spontan pervaginam tidak segera menangis, gerakan kurang aktif, warna tubuh
kemerahan ekstremitas kebiruan, keadaan umum lemah dan ada celah dari labio kiri atas sampai di
pembatasan paktum (labiopalatoskizis)

Kebutuhan : Bersihkan jalan nafas dan lakukan resusitasi

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Asfiksia berat

IV. TINDAKAN SEGERA


Kolaborasi dengan dr. spesialis anak melakukan resusitasi sesuai dengan advis dokter untuk
melakukan tindakan resusitasi

V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 Oktober 2014
1. Cegah hipotermi dan infeksi (keringkan bayi kecuali telapak tangan)
R/ : untuk mencegah bayi hiportemi dan infeksi
2. Lakukan pemotongan tali pusat
R/ : agar bayi dapat segera ditangani (perawatan BBL)
3. Lakukan resistasi
R/ : untuk nafas spontan bayi dan memulihkan keadaan bayi
4. Nilai Apgar Score menit ke-5 dan menit ke-10
R/ : untuk menilai keadaan bayi
5. Berikan salep mata
R/ : untuk mencegah infeksi pada mata
6. Injeksi vitamin k 0,5 cc
R/ : untuk mencegah perdarah
7. Lakukan pengukuran antropometri
R/ : untuk mengetahui ukuran antropometri bayi
8. Lakukan pemeriksaan fisik
R/ : agar keadaan bayi diketahui
9. Lakukan pemeriksaan reflek bayi
R/ : untuk mengetahui respon / reflek bayi
10. Jaga kehangatan bayi dengan memakaikan pakaian, dibedong, dan letakkan di tempat hangat
R/ : agar bayi tidak hipotermi

VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 15 Oktober 2014

1. Mencegah hipotermi dan infeksi yaitu


Mengeringkan bayi dengan kain bersih, dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering.
2. Melakukan pemotongan tali pusat
a. Memasang klem I 1-3cm dari perut bayi dan mengurut tali pusat kea rah ibu
b. Memasang klem II 2 cm dari klem pertama
c. Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan teknik melindungi
3. Melakukan resusitasi BBL dengan cara :
a. Menempatkan bayi dibawah pemanas (tempat resusitas)
b. Meletakkan bayi terlentang pada posisi setengah tengadah untuk membuka jalan nafas,
meletakkan gulungan handuk di bawah bahu untuk mencegah fleksi leher dan penyumbatan jalan
nafas (kepala bayi ekstensi)
c. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut terlebih dahulu, kemudian hidung dengan
menggunakan suction secker dan memperhatikan untuk menjaga bayi dari kehilangan panas setiap
saat
d. Penghisapan yang kontinyu 3-5 detik pada satu penghisapan (dari trakea hanya dilakukan ketika
terdapat mekonium dan bayi tidak bugar)
e. Mengeringkan, menstimulasi/membersihkan rangsangan tektil dengan lembut (menggosok
punggung bayi atau menyentil kaki bayi
f. Menilai pernafasan bayi
Apabila tidak terjadi reaksi, mulai pemberian VTP
o Cek kembali posisi bayi
o Pasang sungkup di wajah, menutupi pipi, mulut, hidung, rapatkan perlekatan sungkup dengan
wajah
o Remas balon dengan 2 jari/seluruh tangan
o Cek perlekatan dengan 2 kali ventilasi dan amati pengembangan dada
o Mengatur tekanan ventilasi 15-20cm, mengatur kecepatan ventilasi 40 x/menit
o Melakukan ventilasi 1 menit, berhenti, terjadi pernafasan spontan
o Mengobservasi pernafasan (gerak dada, menilai suara nafas, dengan stetoskop)
o Mengobservasi pengembangan dada bayi
o Mengatur kembali posisi bayi
o Menilai ulang pernafasan, denyut jantung, warna kulit dan didapatkan hasil bayi menangis kuat
denyut jantung >100x/menit
o Menyelimuti bayi dengan kain kering, meletakkan bayi di infent hermer
4. Menilai apgar score menit 5xe-5 dan ke -10 pertama
5. Memberikan salep mata chlorompenicol 1% (10 mg) dari dalam keluar sebanyak 1 garis mata
6. Memberikan injeksi vit K 0,5 cc
7. Melakukan pengukuran antropometri
8. Melakukan pemeriksaan fisik
9. Melakukan pemeriksaan reflek bayi
10. Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan pakaian, dibedong dan diletakkan ditempat kering

VII. EVALUASI
Tanggal : 15 Oktober 2014

1. Bayi telah dikeringkan dengan kain bersih dan telah diselimuti


2. Tali pusat telah dipotong dan dibungkus dengan kassa steril
3. Bayi dapat menangis spontan, kuat, dan memadai, dada bayi mengembang, frekuensi denyut
jantung >100x/menit (138x/menit), warna kulit kemerahan
4. Apgar score menit ke-5 dan ke-10 pertama

Penilaian Score ke-5 Score ke-10


Denyut jantung 2 2
Nafas 1 2
Tonos Otak 1 1
Reflek 2 2
Warna kulit 2 2
Total 8 9

5. Salep mata sudah diberikan


6. Injeksi vit K telah diberikan
7. Telah dilakukan pengukuran antropometri dan vital sign
o BB : 3200 gram
o PB : 53 cm
o N : 138x/menit
o LK : 33 cm
o LD : 34 cm
o S : 370C
o R : 54x/menit
8. Melakukan pemeriksaan fisik
Kepala : Mesochepol, tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephol haematoma, rambut
berwarna hitam
Muka : Simetris, pucat, tidak keriput
Mata : simetris, skelra putih, konjungtiva merah muda, ada gambaran tipis pembuluh darah
Hidung : tidak ada secret abnormal, terdapat celah dari labio kiri atas sampai di pembatasan
polatum (labiopalatuskizis)
Mulut : terdapat labio polatuskizis
Telinga : simetris, tidak ada rerumen abnormal
Dada : simetris, pernafasan tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : perut sedikit memburat, tidak ada kelainan, tali pusat terbungkus kassa steril
Ekstremitas atas : simetris, tidak Rkterik, jumlah jari tangan lengkap, tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : simetris, tidak Rkterik, jumlah jari kaki lengkap, tidak ada kelainan
Genetalia : jenis kelamin perempuan, labiamayura menutupi lanioa minora, lubang uretra
ada, lubang vagina ada
Anus : ada (berlubang)
9. Melakukan pemeriksaan reflek bayi
a. Reflek Morro : bayi diberi rangsangan dengan dikagetkan dan
bayi merespon dengan gerakan seperti memluk
b. Reflek Rooting : jari penolong disentuhkan di pipi bayi dan bayi
merespon dengan mencari dan mengarahkan mulut kea rah rangsangan
c. Reflek Sucking : ada bayi mau menghisap air susu tapi belum
terlalu kuat dan sedikit kesusahan
d. Reflek Swallowing : bayi mampu menelan air susu yang diberikan
dengan sendok
e. Reflek Conrck Beck : bayi dihadapkan ke salah satu sisi (kepala
bayi) dan diberikan rangsangan dan kepala bayi merespon dengan bergerak mengikuti kea rah
rangsangan.
f. Reflek Grasping : jari telunjuk pemeriksa ditaruh ke telapak
tangan dan tangan bayi menggenggam
g. Reflek Bebinski : jari telunjuk digoreskan di telapak kaki dan
kaki mencengram
10. Bayi telah dipakaikan pakaian, di bedong dan diletakkan ditempat hangat.
-Terima kasih-

Anda mungkin juga menyukai