Pertumbuhan berlebihan
Mll sirkulasi darah Mll Sistem Impatik
Prevalensinya :
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi
kanker anak umur 0-14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus. Sementara jenis
kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu Leukemia dan
kanker bola mata (Retinoblastoma).
Lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan,
sudah dalam keadaan stadium lanjut. Minimnya pengetahuan orang tua tentang
kanker, menjadi salah satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam
kondisi stadium lanjut. Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada
anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik, kata Direktur
Pengendalian Penyakit Menular dr. Lily S. Sulistyowati.
Kanker dapat menyerang anak mulai dari usia bayi hingga usia 18 tahun. Kanker
pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa
dapat dicegah, sementara pada anak sampai saat ini belum ada pencegahannya.
Walaupun demikian, pola hidup dan makan-makanan yang sehat harus tetap
diajarkan sejak kanak-kanak. Tujuannya agar anak dapat terhindar dari berbagai
jenis kanker yang timbul pada usia dewasa.
Hingga saat ini penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti.
Namun, jikalau si kecil dicurigai terkena kanker, sebaiknya segera membawanya
ke Puskesmas, RS atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk
mengonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.
Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan sumsum tulang Leukemia Limfositik Akut
(BMP/Bone Marrow Punction):
a. Ditemukan sel blast yang berlebihan
b. Peningkatan protein
2. Pemeriksaan darah tepi Leukemia Limfositik Akut
a. Pansitopenia (anemia, lekopenia, trombositopneia)
b. Peningkatan asam urat serum
c. Peningkatan tembaga (Cu) serum
d. Penurunan kadar Zink (Zn)
e. Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000 – 200.000/µl)
tetapi dalam bentuk sel blast/sel primitif
3. Biopsi hati, limpa, ginjal, tulang untuk mengkaji
keterlibatan/infiltrasi sel kanker ke organ tersebut
4. Fotothorax untuk mengkaji keterlibatan mediastinum
5. Sitogenik: 50-60% dari pasien ALL mempunyai kelainan
berupa:
a. Kelainan jumlah kromosom, seperti diploid (2n), haploid
(2n-a), hiperploid (2n+a)
b. Bertambah atau hilangnya bagian kromosom (partial
delection)
c. Terdapat marker kromosom, yaitu elemen yang secara
morfologis bukan komponen kromosom normal dari bentuk
yang sangat besar sampai yang sangat kecil