Anda di halaman 1dari 3

WOC Leukimia

Faktor Pencetus : Sel neuplasma


1. Genetik 3. Obat-obatan 5. Infeksi virus berproliferasi di dalam
2. Radiasi 4. Kelemahan komosom 6. Paparan bahan sumsum tulang
kimia

Infiltrasi sumsum tulang Penyebaran ekstramedular Sel onokogen

Pertumbuhan berlebihan
Mll sirkulasi darah Mll Sistem Impatik

Pembesaran hati & limfa Nodus limfa Kebutuhan nutrisi meningkat

Hepatosplenomegali Timfadenopati Hipermetabolisme

Penekanan ruang Peningkatan intra S : - Nafsu makan ↓


abdomen abdomen - Cepat kenyang
O : - Otot mengunyah lemah
Sel normal digantikan oleh Gangguan rasa nyaman - Sariawan
sek kanker nyeri - Membran mukosa lemah
- Diare
Suplai O2 Kejaringan
Inadekuat Ketidakseimbangan nutrisi
Depresi produksi sumsum kurang dari kebutuhan
tulang
Resiko perfusi perifet tidak
efektif
Resiko Pendarahan
- Penurunan eritrosit Anemia

- Penurunan trombosit Trombositopenia Kecenderungan pendarahan


- Penurunan fungsi leukosit Daya tahan tubuh ↓ Resiko Infeksi
- Infiltrasi periostea Kelemahan tulang

Tulang lukak & Stimulus saraf C


lemah (Nociceptor

Fratur Fisiologi S : Mengeluh nyeri


O : - Tampak meringis
S : Mengeluh sulit - Sulit tidur
menggerakkan - Bersikap protektif
ekstremitas (posisi mengihindari
O : Kekuatan otot ↓ nyeri)
Rentang gerak

(ROM) ↓
Nyeri akut

Gangguan mobilitas
fisik
Definisi leukemia :

Poliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada norma, jumlahnya berlebihan dan
dapat menyebabkan anemia, trombisitopenia dan diakhiri dengan
kematian (Hasan, R).
Leukemia merupakan kanker sel darah putih atau leukosit.
Kanker ini menyerang sumsum tulang belakang karena disana tempat

diproduksinya leukosit, akibatnya fungsi sumsum tulang terganggu.


Prevalensinya :

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi
kanker anak umur 0-14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus. Sementara jenis
kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu Leukemia dan
kanker bola mata (Retinoblastoma).

Lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan,
sudah dalam keadaan stadium lanjut. Minimnya pengetahuan orang tua tentang
kanker, menjadi salah satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam
kondisi stadium lanjut. Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada

anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik, kata Direktur

Pengendalian Penyakit Menular dr. Lily S. Sulistyowati.

Kanker dapat menyerang anak mulai dari usia bayi hingga usia 18 tahun. Kanker
pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa
dapat dicegah, sementara pada anak sampai saat ini belum ada pencegahannya.
Walaupun demikian, pola hidup dan makan-makanan yang sehat harus tetap
diajarkan sejak kanak-kanak. Tujuannya agar anak dapat terhindar dari berbagai
jenis kanker yang timbul pada usia dewasa.

Hingga saat ini penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti.
Namun, jikalau si kecil dicurigai terkena kanker, sebaiknya segera membawanya
ke Puskesmas, RS atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk

mengonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.


Pemeriksaan Diagnostik :

1. Pemeriksaan sumsum tulang Leukemia Limfositik Akut
(BMP/Bone Marrow Punction):
a. Ditemukan sel blast yang berlebihan
b. Peningkatan protein
2. Pemeriksaan darah tepi Leukemia Limfositik Akut
a. Pansitopenia (anemia, lekopenia, trombositopneia)
b. Peningkatan asam urat serum
c. Peningkatan tembaga (Cu) serum
d. Penurunan kadar Zink (Zn)
e. Peningkatan leukosit dapat terjadi (20.000 – 200.000/µl)
tetapi dalam bentuk sel blast/sel primitif
3. Biopsi hati, limpa, ginjal, tulang untuk mengkaji
keterlibatan/infiltrasi sel kanker ke organ tersebut
4. Fotothorax untuk mengkaji keterlibatan mediastinum
5. Sitogenik: 50-60% dari pasien ALL mempunyai kelainan
berupa:
a. Kelainan jumlah kromosom, seperti diploid (2n), haploid
(2n-a), hiperploid (2n+a)
b. Bertambah atau hilangnya bagian kromosom (partial
delection)
c. Terdapat marker kromosom, yaitu elemen yang secara
morfologis bukan komponen kromosom normal dari bentuk
yang sangat besar sampai yang sangat kecil

Anda mungkin juga menyukai