Anda di halaman 1dari 9

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 13, No. 4, Oktober 2010, hal 105 – 112

Studi Analisis Parameter Gempa Bengkulu Berdasarkan


Data Single-Station dan Multi-Station serta Pola
Sebarannya
Arif Ismul Hadi, Suhendra, dan Efriyadi
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Bengkulu, E-mail: ismulhadi@yahoo.com

Abstract
The purpose of this research is to analyze of tectonic earthquake parameter value in
Bengkulu Province based on single-station data of BMKG Kepahyang, Bengkulu and multi-station
data of BMKG Center, Jakarta along with determine its distribution model from January 2005
until March 2009. The results show that distance difference of mean earthquake epicenter is 28.60
km. The distribution of earthquake in Bengkulu Province from January 2005 until March 2009 had
majority distributed in Hindia Oceanic and its mean earthquake included shallow earthquake
(<70 km).

Keywords: Earthquake parameter, single-station, multi-station, magnitude, and epicenter.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai parameter gempa bumi tektonik di Provinsi
Bengkulu berdasarkan data single-station BMKG Kepahiang, Bengkulu dan data multi-station
BMKG Pusat, Jakarta serta mengetahui pola sebaran gempa dari Bulan Januari 2005 sampai
Maret 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan magnitudo rata-rata antara kedua
metode ini adalah 0,41 SR dan perbedaan jarak episenter gempa rata-rata adalah 28,60 km.
Sebaran gempa di Provinsi Bengkulu dari Bulan Januari 2005 sampai dengan Maret 2009
sebagian besar tersebar di Samudera Hindia dan rata-rata gempa tersebut termasuk dalam
kategori gempa dangkal (<70 km).

Kata Kunci: Parameter gempa, single-station, multi-station, magnitudo, dan episenter.

PENDAHULUAN goncang gempa bumi tektonik dengan


Provinsi Bengkulu merupakan kekuatan 7,3 pada Skala Richter (SR).
salah satu provinsi yang terletak pada Kemudian gempa besar kembali terjadi
pertemuan lempeng tektonik Indo- di Bengkulu pada tanggal 12 September
Australia dan Eurasia yang merupakan 2007 dengan kekuatan 7,9 SR. Gempa
generator utama aktivitas gempa bumi utama berikut gempa susulannya telah
tinggi. Gerakan yang diakibatkan kedua banyak menelan korban jiwa, harta
lempeng tersebut bisa menimbulkan benda, dan menghancurkan fasilitas
terjadinya patahan aktif yang merupakan umum. Menurut sejarah Provinsi
generator seismisitas di belahan Bengkulu telah bebebrapa kali
Sumatera ini. Bengkulu juga berada di digoncang gempa besar seperti pada
antara dua patahan aktif yakni patahan tanggal 24 November 1833 (VIII-IX
Semangko dan Mentawai. Kondisi di MMI), 18 Agustus 1938 (VII MMI), 18
atas menjadikan Provinsi Bengkulu Agustus 1871 (VI-VII MMI), 26 Juni
sebagai daerah paling rawan terhadap 1914 (VII-VIII MMI), 24 Nopember
bencana gempa bumi. 1933 (VIII- IX MMI) dan 15 Desember
Bengkulu telah digoncang dua 1979 (VIII MMI) (BMG, 2007).
kali gempa tektonik berskala besar Untuk mengetahui pola sebaran
dalam kurun waktu yang relatif singkat gempa di Provinsi Bengkulu, perlu
yakni pada tahun 2000 dan tahun 2007. dipelajari parameter gempa di daerah
Pada tanggal 4 Juni 2000, Bengkulu di tersebut. Penelitian ini mengkaji tentang

105  
 
Arif Ismul Hadi, dkk Studi Analisis Parameter Gempa ...
 

studi analisis gempa yang ada di maka getaran gempa yang merusak
Provinsi Bengkulu berdasarkan metode bangunan kebanyakan disebabkan oleh
single-station yang didapatkan dari gempa tektonik.
BMKG Kepahiang sedangkan data Semakin besar energi yang
pembandingnya dari BMKG Pusat yang dilepas makin kuat gempa yang terjadi.
menggunakan metode multi-station. Lapisan kulit bumi dengan ketebalan
Kebanyakan gempa bumi 100 km mempunyai temperatur yang
disebabkan dari pelepasan energi yang relatif jauh lebih rendah daripada lapisan
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan di bawahnya (mantel dan inti bumi),
oleh lempengan yang bergerak. Semakin sehingga terjadi aliran konveksi dimana
lama tekanan itu kian membesar dan massa dengan temperatur lebih tinggi
akhirnya mencapai pada keadaan mengalir ke temperatur rendah atau
dimana tekanan tersebut tidak dapat sebaliknya. Teori aliran konveksi ini
ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. terus berkembang untuk menerangkan
Gempa bumi yang paling parah biasanya proses pergeseran lempeng lempeng
terjadi di perbatasan lempengan sebagai penyebab utama gempa tektonik
kompresional dan translasional. Gempa (Fauzi, 2006).
bumi fokus dalam kemungkinan besar Berdasarkan teori tektonik
terjadi karena materi lapisan litosfer lempeng, mekanisme terjadinya gempa
yang terjepit ke dalam mengalami tektonik Bengkulu akibat lempeng
transisi fase pada kedalaman lebih dari tektonik yang bergerak menunjam pada
600 km (Reed, 1995). salah satu lempeng subduction
Gempa bumi merupakan gejala (penyusupan), dimana lempeng Indo-
fisik yang ditandai dengan bergetarnya Australia bergerak masuk di bawah
bumi dengan berbagai intensitas. lempeng Eurasia sehingga terbentuk
Getaran-getaran tersebut terjadi karena zona subduksi. Pertemuan lempeng ini
terlepasnya energi secara tiba-tiba. menyebabkan terbentuknya
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh retakan/patahan pada zona subduksi
bergeraknya kerak bumi. Ketika (subduction zone), sehinga terjadi
lempeng tektonik saling membentur dan getaran yang menimbulkan gempa bumi
didorong ke arah selubung, maka tektonik. Gempa bumi yang telah
tekanan besar terjadi dalam kerak. Jika melanda Bengkulu tahun 2000 dan 2007
tekanan dalam batuan terlalu besar, merupakan contoh proses pergerakan
batuan akan retak membentuk patahan lempeng tektonik di batas-batas
(Maynard, 1984). Suatu pergeseran lempeng, yaitu proses subdukasi.
dalam bidang retakan/patahan beberapa Gelombang gempa merupakan
sentimeter saja dapat melibatkan jutaan gangguan elastis dan ketika batas
ton batuan dan menyebabkan elastisitas dilampaui batuan yang
gelombang-gelombang berenergi dilaluinya akan kembali kebentuk
dahsyat akan muncul ke permukaan, semula. Oleh karena itu gelombang
memecah dan mengangkat tanah. Salah seismik diukur saat batuan bergetar
satu kegiatan alam yang bersifat seismograf. Gelombang ini terdiri dari
merusak adalah proses pergerakan gelombang badan dan gelombang
lapisan kulit bumi secara tiba-tiba akibat permukaan. Gelombang badan adalah
terlepasnya suatu akumulasi energi. gelombang gempa yang dapat merambat
Gempa tektonik terjadi karena adanya di lapisan bumi. Gelombang badan,
pelepasan energi yang telah lama menjalar menjahui fokus dan mampu
tertimbun tersebut. Gempa tektonik merambat ke segala arah. Jenis
biasanya jauh lebih kuat getarannya gelombang badan yang pertama adalah
dibandingkan dengan gempa vulkanik, gelombang kompresi (compressional

  106
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 13, No. 4, Oktober 2010, hal 105 – 112

waves). Gelombang kompresi penjalaran gelombangnya. Kecepatan


merupakan pulsa-pulsa bergantian gelombang S adalah (Bolt, 1978):
(alternating pulsa) antar compress dan
tarikan (extension) yang bergerak searah
dengan jalan gelombang. Pemampatan (2)
dan peregangan menyebabkan Gelombang permukaan adalah
perubahan volume dan densitas medium. gelombang gempa yang merambat di
Gelombang kompresi dapat permukaan bumi. Penampilan
merambat dalam medium padat, cair gelombang permukaan sangat mirip
maupun gas karena ketiganya dengan gelombang P dan S, tetapi
menanggung perubahan densitas. Ketika bergerak atau merambat pada
gelombang kompresi melalui suatu permukaan bumi, bukan di dalam bumi
medium, kompresi menekan atom-atom seperti gelombang badan. Kecepatannya
saling mendekat. Tarikan atau lebih rendah dari gelombang P dan S,
peregangan merupakan reaksi elastis oleh karena itu terekam pada stasiun
(elastics respon) terhadap pemampatan gempa terakhir kali. Gelombang
dan menjarangkan jarak antar atom. permukaan merambat di permukaan
Partikel bergerak maju mundur, searah bumi sebagai getaran horizontal dan
gerak gelombang, sehingga dinamakan vertikal. Ada dua macam gelombang
gelombang longitudinal/gelombang permukaan, yaitu gelombang Rayleigh
primer/gelombang P. Gelombang dan gelombang Love. Gelombang
kompresi memiliki kecepatan paling Rayleigh menimbulkan efek gerakan
tinggi di antara gelombang lainya. tanah yang sirkular, sedangkan
Gelombang kompresi merupakan gelombang Love menimbulkan efek
gelombang pertama yang mencapai gerakan tanah yang horizontal, dan tidak
stasiun pencatat gempa (Waluyo, 1999). menghasilkan perpindahan vertikal.
Pada suatu medium kecepatan Kecepatan merambat kedua gelombang
gelombang P selalu lebih besar dari permukaan ini selalu lebih kecil
pada kecepatan gelombang S, hal ini daripada kecepatan gelombang P, dan
dapat kita lihat dari sifat gelombang umumnya lebih lambat daripada
tersebut. Gelombang P dapat menjalar gelombang S.
dalam segala medium (baik medium Metode single-station
padat, cair, maupun gas). Gerakan merupakan salah satu pengolahan data
partikel medium yang dilewati gempa dengan menggunakan satu
gelombang ini adalah searah dengan station pencatat gempa. Metode ini
arah penjalaran gelombangnya. menentukan parameter gempa bumi dari
Kecepatan gelombang P adalah (Bolt, catatan seismograf pada satu stasiun
1978): yang menggunakan seismometer tiga
komponen. Satu komponen vertikal: Z
dan dua komponen horizontal: North-
South dan East–West.
(1) Hal yang terpenting pada
dengan : K = modulus Bulk, μ = metoda single-station adalah particle
modulus geser, dan ρ = densitas motion (lokus), yaitu gerakan tanah
medium. akibat gempa yang tercatat oleh
Gelombang S/ gelombang seismometer. Amplitudo pada gerakan
sekunder / gelombang transversal hanya awal sinyal gempa yang tercatat pada
dapat menjalar dalam medium padat. masing-masing komponen dapat
Gerakan partikel yang disebabkan oleh menentukan dari mana arah pusat
gelombang ini tegak lurus arah gempa. Secara sederhana dapat

107  
 
Arif Ismul Hadi, dkk Studi Analisis Parameter Gempa ...
 

ditenntukan arah episenter Hasil dan Diskusi


menggunakan metode grafis. Data yang digunakan dalam
Pada metode single-station ini penelitian ini adalah data single-station
dapat digunakan salah satu software yang berasal dari Badan Meteorologi
untuk melihat parameter gempa yang Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
terjadi di suatu tempat. Software Kepahiang, Bengkulu dan diolah
WGSNPLOT merupakan software Software WGSNPLOT, sedangkan data
aplikasi yang termasuk dalam jenis open pembandingnya adalah data multi-
source software. Software ini digunakan station yang berasal dari BMKG Pusat,
untuk mengetahui sumber gempa yang Jakarta. Hasil pengolahan data dengan
terjadi di suatu daerah tertentu. Software menggunakan Software WGSNPLOT
ini merupakan salah satu software ini jika dibandingkan dengan hasil pada
analisa gempa dengan menggunakan metode multi-station menunjukkan
single-station yang dapat mengkonversi bahwa adanya perbedaan dengan selisih
data mentah yang masih berbentuk rata-rata sebesar 0,41 SR dan perbedaan
format BHE, BHZ, dan BHN menjadi maksimum sebesar 0,95 SR.
data gempa yang didalamnya dapat Jumlah data yang diolah dengan
diketahui pusat, magnitude, dan waktu menggunakan Software WGSNPLOT
terjadinya gempa. ini sebanyak 31 data gempa yakni data
Penentuan parameter gempa dari bulan Desember 2008–Maret 2009.
dengan menggunakan metode multi- Hasil plot sebaran gempa dua metode ini
station harus minimal mempunyai tiga dapat dilihat pada Gambar 1. Selisih
stasiun pencatat gempa. Cara yang jarak terpanjang antara pengolahan data
digunakan pada metode ini yakni gempa dengan metode single station dan
menentukan episentrum dengan multi station yakni sebesar 125,78 km,
menggunakan tiga stasiun yang sedangkan jarak terpendek sebesar 3,49
mencatat getaran gempa pada saat yang km dengan rata-rata selisih jaraknya
bersamaan. Stasiun-stasiun itu sebesar 28,60 km.
dihubungkan dengan garis lurus, stasiun Data pola sebaran gempa
A ke stasiun B dan stasiun B ke stasiun Provinsi Bengkulu dari bulan Januari
C. Selanjutnya dari garis-garis lurus 2005 – Maret 2009 ini berasal dari
tersebut dicari titik tengahnya kemudian stasiun pengamat gempa BMKG Pusat.
dibuat garis tegak lurus dan titik Dari hasil pencatat gempa terdapat 155
potongnya merupakan episentrum data gempa dengan skala lebih dari 3
gempa. SR. Gempa dengan skala lebih dari 3 SR
Penelitian ini bertujuan terjadi paling banyak pada tahun 2007
menganalisis nilai parameter gempa dengan jumlah 66 gempa dan
bumi tektonik di Provinsi Bengkulu selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya
berdasarkan data single-station BMKG menurun. Ini mengidentifikasikan
Kepahiang, Bengkulu dan data multi- bahwa pelepasan energi gempa setelah
station BMKG Pusat, Jakarta serta tahun 2007 ini berkurang. Gempa dari
mengetahui pola sebaran gempa di Januari 2005 sampai Maret 2009 ini
Provinsi Bengkulu dari Bulan Januari apabila digambarkan dalam bentuk
2005 sampai Maret 2009. grafik dapat dilihat pada Gambar 2.

  108
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 13, No. 4, Oktober 2010, hal 105 – 112

Gambar 1. Perbandingan Sebaran gempa


untuk metode single-station dengan
multi-station di Provinsi Bengkulu dari
bulan Desember 2008-Maret 2009. Gambar 3. Sebaran gempa di Provinsi
Bengkulu dalam kurun waktu empat
Grafik Hubungan Magnitudo dengan Waktu Kejadian Gempa di Provinsi
tahun (2005-2009).
Bengkulu Tahun 2005 - 2009

9 SR Hasil pengolahan ini


8 SR
7 SR menunjukan bahwa antara metode
6 SR
single-station dengan metode multi-
M a g n it u d o

5 SR
Gempa
4 SR
3 SR
station terdapat perbedaan. Pada metode
2 SR
1 SR
single-station, penentuan magnitude
0 SR
dengan merata-ratakan nilai MPV dan
1 /1 /2 0 0 5
9 /5 /2 0 0 5
9 /5 /2 0 0 6
2 8 /0 7 /2 0 0 6
4 /1 /2 0 0 7
8 /4 /2 0 0 7
1 2 /9 /2 0 0 7
1 3 /0 9 /2 0 0 7
1 4 /0 9 /2 0 0 7
1 7 /0 9 /2 0 0 7
1 8 /0 9 /2 0 0 7
2 4 /0 9 /2 0 0 7
6 /1 0 /2 0 0 7
1 8 /1 0 /2 0 0 7
1 7 /1 1 /2 0 0 7
2 /1 2 /2 0 0 7
2 1 /2 /2 0 0 8
2 6 /2 /2 0 0 8
2 7 /4 /2 0 0 8
0 3 /0 6 /2 0 0 8
1 0 /1 0 /2 0 0 8
1 1 /1 2 /2 0 0 8
2 0 /1 2 /2 0 0 8
2 8 /1 /2 0 0 9
2 6 /2 /2 0 0 9
2 1 /3 /2 0 0 9

nilai MSH. Nilai MPV ini dipengaruhi


Tanggal saat waktu penentuan gelombang P,
Gambar 2. Grafik hubungan magnitudo sedangkan nilai MSH dipengaruhi saat
dengan waktu terjadinya gempa penentuan gelombang S.
metode multi station di Provinsi Untuk gempa pada bulan
Bengkulu dari tahun 2005-2009. Desember 2008 – Maret 2009 terdapat
31 kali gempa dengan skala rata-rata
Gambar 2 menunjukan bahwa di lebih dari 3 SR. Selisih antara kedua
Provinsi Bengkulu gempa terbesar metode itu tidak lebih dari 0,95 SR.
terjadi pada tanggal 12 september 2007 Selisih terbesar terjadi pada tanggal 29
dengan kekuatan 7,9 SR yang termasuk Desember 2008 dimana output dari
dalam kategori gempa dangkal. Adapun Software WGSNPLOT yang
sebaran gempa di Provinsi Bengkulu menggunakan metode single-station
dari tahun 2005 sampai Maret 2009 sebesar 4,35 SR, sedangkan hasil
yang diperoleh dari data BMKG Pusat pengolahan dengan metode multi-station
dengan menggunakan metode multi- sebesar 3,4 SR. Pengolahan dengan
station yang dihasilkan dari pengolahan menggunakan Software WGSNPLOT,
Software GIS dapat dilihat pada gambar perbedaan tersebut diakibatkan oleh
3. Sebaran gempa tersebut banyak penentuan amplitudo gelombang P dan
terjadi dilaut dan hanya sedikit yang gelombang S. Akan tetapi sebagai acuan
terjadi di daratan Provinsi Bengkulu. penentuan gelombang P ditentukan

109  
 
Arif Ismul Hadi, dkk Studi Analisis Parameter Gempa ...
 

dengan mencari amplitudo tertinggi dan mendekati kebenaran atau tidak yakni
tidak lebih dari 6 s dari gelombang P, dengan cara membandingkan tampilan
sedangkan amplitudo gelombang S sinyal pembacaan gelombang S dengan
ditentukan dengan mencari amplitudo hasil software.
tertinggi dan tidak lebih dari 10 s dari Perbandingan sebaran gempa
gelombang S. antara pengolahan metode single-station
Pada metode single-station dengan multi-station tidak ada yang
penentuan gelombang P dan gelombang 100% sama. Pada data ke-18 yakni pada
S akan berpengaruh pada episenter tanggal 6 Februari 2009 titik pertemuan
gempa tersebut. Penentuan gelombang P antara pengolahan metode single-station
dan gelombang S perlu mencermati dengan multi-station hampir sama,
beberapa hal. Pertama, untuk dimana letak bujur dari metode single-
menentukan gelombang P yakni sinyal station adalah 101,83 BT sedangkan
pertama yang masuk. Dalam beberapa hasil metode multi-station 101,79 BT.
kasus sinyal pertama yang masuk itu Untuk letak lintang pada metode single-
bukan gelombang P karena adanya station terletak di 4,00 LS sedangkan
gangguan dari luar (seismometer) itu pada metode multi-station 3,98 LS.
sendiri, sehingga perlu adanya filter ke Jarak antara kedua metode ini yakni
sinyal gelombang W-A seperti yang paling terdekat yakni 3,49 km. Jarak ini
terjadi pada sinyal gelombang tanggal 3 didapat dari perhitungan selisih lintang
Desember 2008. Kedua, untuk dan bujur dari kedua metode ini dimana
menentukan gelombang S yakni sinyal selisih untuk lintang sebesar 0,030
yang masuk setelah gelombang P. sedangkan untuk bujur sebesar 0,010.
Sinyal gelombang ini setelah adanya Perbedaan terjauh terjadi pada data
regangan maka pada “bukit” pertama pertama yakni tanggal 3 Desember 2008
naik merupakan gelombang S. dimana pengukuran pada metode single-
Gelombang P dan gelombang S pada station gempa tersebut terletak pada
Software WGSNPLOT berfungsi untuk 101,65 BT dan 4,99 LS, sedangkan data
menentukan letak episenter gempa metode multi-station gempa tersebut
tersebut. Penentuan amplitudo terletak pada 100,52 BT dan 4,57 LS.
gelombang P dan gelombang S ini Hasil selisih antara lintang sebesar 0,420
berpengaruh juga pada output kekuatan dan bujur sebesar 1,130 didapat jaraknya
magnitudo gempa tersebut. Syarat untuk sebesar 125,78 km dan ini merupakan
menentukan amplitudo gelombang P perbedaan jarak terjauh dari kedua
yakni mencari nilai simpangan metode ini.
maksimumnya dan tidak boleh lebih dari Hasil pengukuran banyaknya
6 s dari fase pembacaan. Gelombang P kejadian gempa bumi tektonik periode
dan juga fase gelombang P harus penelitian dari tahun 2005 sampai tahun
membacanya pada komponen vertikal 2007 di Bengkulu cenderung meningkat,
(Z). Sedangkan syarat untuk akan tetapi dari tahun 2007 sampai
menentukan amplitudo gelombang S Maret 2009 cenderung menurun. Data
yakni bacaan amplitudo maksimum yang diambil ini berdasarkan data dari
sama seperti pembacaan fase gelombang BMKG Pusat. Gempa ini masuk dalam
P dan tidak boleh lebih dari 10 s dari kategori gempa dengan skala lebih dari
pembacaan gelombang S. 3 SR.
Untuk menentukan kedalaman Berdasarkan hasil pengamatan
gempa dengan software ini hanya gempa bumi tektonik selama 4 tahun 3
tersedia nilai kelipatan 10 (10 km, 20 bulan ini ada kecenderungan frekuensi
km, 30 km dan seterusnya). Jadi untuk terjadinya gempa bumi tektonik di
melihat kedalaman yang dipilih itu Bengkulu selalu meningkat. Gempa

  110
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 13, No. 4, Oktober 2010, hal 105 – 112

bumi tektonik yang terjadi di Bengkulu KESIMPULAN


dari tahun 2005-2009 paling banyak Berdasarkan hasil penelitian yang
terjadi pada tahun 2007. Hal ini terjadi didapat, maka dapat disimpulkan
karena pada tanggal 12 September 2007 bahwa:
terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,9 1. Hasil pengolahan data dengan
SR. Banyaknya gempa tektonik karena menggunakan metode single-station
suatu rangkaian gempa bumi diawali memiliki perbedaan dengan metode
dengan gempa pendahuluan dan gempa multi-station. Untuk magnitudo rata-
susulan. rata perbedaannya sebesar 0,41 SR
Gempa bumi di Bengkulu dalam dan jarak rata-rata perbedaannya
kurun waktu 4 tahun, antara tahun 2005 sebesar 28,60 km.
sampai Maret 2009 dengan kategori 2. Sebaran gempa di Provinsi Bengkulu
gempa terasa terjadi sebanyak 155 kali, dari Bulan Januari 2005 sampai
dengan lokasi sebagian besar di sekitar dengan Maret 2009 sebagian besar
samudera Hindia. Rata-rata gempa tersebar di Samudera Hindia dan
tektonik yang ada di Bengkulu dalam rata-rata gempa tersebut masuk
kurun waktu tahun 2005 sampai 2009 dalam kategori gempa dangkal (<70
terbagi atas 150 gempa dangkal km).
(kedalaman < 70 km) dan lima gempa
menengah yang sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
episentrumnya di laut. Untuk gempa [1] BMG. 2007. Database Gempa
darat hanya 22 kali atau 14,20 % dengan BMG Kepahiang. BMG
kategori gempa dangkal, sedangkan Kephayang, Bengkulu.
untuk gempa yang berpusat di laut ada [2] Bolt, B.A. 1978. Earthquake.
sebanyak 133 kali gempa atau 85,80%. W.H. Freeman & Company, San
Menurut Suwijanto (1998), Fransisco.
gempa bumi yang mengakibatkan [3] Fauzi. 2006. Daerah Rawan
kerusakan besar pada umumnya adalah Gempa Tektonik di Indonesia
gempa bumi yang mempunyai pusat http://auliahazza.belajarislam.com
gempa dangkal dengan magnitudo lebih /2006/11/2006/daerah-rawan-
dari 4 SR dan daya perusaknya gempa-tektonik-di-indonesia/
bergantung kedalaman pusat gempa. [tanggal akses: 2 Juli 2008].
Suatu gempa bumi dengan magnitudo [4] Maynard, 2008, Gempa Bumi
besar yang terjadi di dasar samudera Tektonik,
mungkin tidak akan mengakibatkan http://id.wikipedia.org/wiki/gempa
kerusakan-kerusakan, bahkan getaran- _bumi_tektonik [tanggal akses: 16
getaranya mungkin tidak terasa oleh Juni 2008].
manusia yang berada di darat. [5] Reed, B. S. 1995. Pengantar
Sebaliknya suatu gempa dengan Tentang Bahaya. Edisi Ketiga.
magnitudo rendah, tetapi pusatnya Program Pelatihan Manajemen
dangkal yang dekat pada suatu kota akan Bencana. UNDIP.
menimbulkan kerusakan yang besar. [6] Suwijanto. 1998. Gempa Karima
Sebagian besar proses gempa bumi Ditinjau dari Aspek Geology.
terjadi di zona subduksi karena zona Survey dan Pemetaan. ITB,
subduksi ini merupakan pusat gempa di Bandung.
lautan. [7] Waluyo. 1999. Seismologi.
Program Studi Geofisika Fakultas
Ilmu Pengetahuan Alam. UGM,
Yogyakarta.

111  
 
Arif Ismul Hadi, dkk Studi Analisis Parameter Gempa ...
 

  112
PETUNJUK BAGI PENULIS

Penyusun diminta menyusun naskah menurut petunjuk berikut:


a. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan disertai
abstrak yang tidak melebihi 300 kata dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
b. Judul tulisan disertai oleh nama penulis dan alamatnya, yang dituliskan di bawah
judul.
c. Bacaan Pustaka yang dikutip dalam teks dinyatakan dengan menuliskan nama
pengarangnya (bila perlu) disertai nomor angka Arab di belakangnya sesuai
dengan urutan pemunculan dalam teks. Misalnya :
“Cornrelis Tabias [1] telah memprediksikan bahwa ionisasi di sepanjang
lapisan fotoreseptor……”
d. Daftar Pustaka disusun pada akhir tulisan, menurut nomor urut dengan angka
Arab sesuai dengan nomor pemunculannya dalam teks. Misalnya :
[1] Tobias C., “Radiation Hazard in High Altitude Aviation,” J.Aviation.
Med.Vol.23, pp 345-372,1972
[2] Sakurai J.J. and San Fu T. “Modern Quantum Mechanics,” The
Benyamin/Cummings Publishing Company, Menlo Park California,
USA, 1985
e. Sistematika Penulisan
1. Judul, Nama Penulis dan Lembaga
2. Abstrak
3. Isi
™ Hasil Penelitian
• Pendahuluan (Latar Belakang, Masalah dan Tinjauan Pustaka)
• Teori (Bila Perlu)
• Metode Percobaan
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
™ Kajian Teoritis
• Pendahuluan (Latar Belakang, Masalah, dan Tinjauan Pustaka)
• Teori
• Metodologi (Perhitungan, Simulasi, Pendekatan)
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
f. Naskah ditulis dalam MS WORD, Font 12, Times New Roman, Maksimum 14
Halaman.
g. Naskah dinyatakan dapat dimuat setelah dewan redaksi menerima pendapat dari
seorang ahli atau lebih.
h. Penulis diminta mengirimkan CD atau soft file ke berkala.fisika@undip.ac.id
setelah dinyatakan dapat dimuat.

Anda mungkin juga menyukai