Mklah Akl
Mklah Akl
ﺒﺳﻢﷲﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺍﺤﻴﻢ...
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena telah melimpahkan rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun tugas ini.
Tugas ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan sebagai bahan
pembelajaran Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 karena masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini mengenai “Merger dan Konsolidas”.
Demikian yang dapat kami sampaikan, ada pun kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang kiranya
membangun sebagai bahan masukan kami dalam menyusun makalah selanjutnya.
Dan kami mohon maaf apabila dalam membuat makalah ini terdapat kekurangan, karena kami
menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih
untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
2.1 Merger.............................................................................................................................. 2
2.2 Konsolidasi...................................................................................................................... 5
2.3 Akuisisi............................................................................................................................ 6
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 8
4.1 Kesimpulan................................................................................................................... 8
4.2 Saran............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah agar dapat survive atau hidup terus. Adakalanya
perusahaan hanya bertahan dua atau tiga tahun kemudian bubar dan ada pula yang sampai beranak
pinak dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini disebabkan berbagai faktor, terutama disebabkan oleh
faktor manajemennya. Untuk mencapai tujuan agar tetap survive, memang tidak mudah. Hal ini
disebabkan banyak hal-hal yang sulit untuk diprediksi apa yang bakal terjadi di masa depan.
Bagi perusahaan yang mengalami kesulitan dan kemudian akan mengancam kehidupannya banyak cara
yang dapat dilakukan agar tetap hidup dan berkembang terus. Salah satu caranya adalah bergabung
dengan perusahaan lainnya. Hal ini akan lebih baik daripada dibubarkan begitu saja.
Sebelum melakukan penggabungan pihak perusahaan dapat memilih beberapa bentuk penggabungan.
Masing-masing bentuk mempunyai keunggulan dan kerugian sendiri dan tentu saja pemilihan ini
didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut. Adapun penggabungan yang dapat dipilih atau yang bisa
dilakukan yaitu : merger, akuisisi dan konsolidasi.
1. Apa pengertian, Dasar Hukum, Syarat-Syarat dan Tata Cara Melakukan Merger?
2. Apa pengertian, Dasar Hukum, Syarat-Syarat dan Tata Cara Melakukan Konsolidasi?
1.3 Tujuan
BAB II
Pembahasan
2.1 Merger
Alasan utama perusahaan melakukan merger adalah untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dan tidak
selamanya bank yang merger itu adalah bank yang tidak sehat. Banyak juga bank yang sehat bahkan
bank besar melakukan merger agar menjadi lebih besar lagi atau agar dapat membentuk sinergi. Dilihat
dari segi tujuannya tersebut, terdapat dua macam merger bank, yaitu :
a. Merger dalam rangka roscue program, yakni merger dengan atau antara perusahaan yang kurang
atau tidak sehat.
b. Merger dalam rangka improving business, yakni merger antara perusahaan yang sehat
Dalam sistem hukum Indonesia, tentang merger di atur oleh peraturan perundang-undangan tertentu
yang merupakan dasar hukumnya. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah :
Undang-undang tersebut mengatur tentang merger, akuisisi, dan konsolidasi mulai dari Pasal 102 sampai
dengan Pasal 109 plus Pasal 76 mengenai kuorum dan voting dalam Rapat Umum Pemegang Saham
untuk merger, akuisisi dan konsolidasi. Dalam Undang-Undang tersebut menggunakan istilah
“penggabungan” untuk merger, “pengambil alihan” untuk akuisisi dan “peleburan” untuk konsolidasi.
Misalnya dalam pasal 102 ayat 1 yang berbunyi : “suatu perseroan atau lebih dapat menggabungkan diri
menjadi satu dengan perseroan yang telah ada atau meleburkan diri dengan perseroan lain dan
membentuk perseroan baru.”
b. Undang-Undang Perbankan yang telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan terdapat satu pasal yang mengatur
tentang merger, akuisisi dan konsolidasi, yaitu Pasal 28 yang berbunyi :
1. Merger, konsolidasi, dan akuisisi wajib terlebih dahulu mendapat izin pimpinan Bank Indonesia.
2. Ketentuan mengenai merger, konsolidasi dan akuisisi ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 yang hanya memperkenankan bank melakukan
merger tanpa likuidasi, di mana aktiva dan passiva bank yang melakukan merger atau konsolidasi beralih
karena hukum kepada bank hasil merger atau bank hasil konsolidasi.
Ada dua macam ketentuan dalam KUH Perdata khususnya buku ke-III yang berlaku terhadap suatu
merger, yaitu sebagai berikut :
Ketentuan di bidang pasar modal yang harus diikuti adalah berkenaan dengan hal-hal, seperti prosedur,
keterbukaan informasi, aspek saham dan pasar sekunder, dan aspek perlindungan pemegang saham
publik.
Dalam melakukan merger ada beberapa sektor hukum lain yang terlibat, yaitu : sektor hukum tentang
ketenagakerjaan, sektor hukum pertanahan, KUH Perdata tentang Subrograsi, Novasi, Cessie serta
ketentuan hukum yang berhubungan dengan likuidasi perusahaan.
1. Merger yang dilakukan atas inisiatif perusahaan yang bersangkutan dan merger yang dilakukan
atas inisiatif badan khusus penyehatan perusahaan.
3. Merger hanya dapat dilakukan dengan persetujuan rapat anggota yang dihadiri oleh pemegang
saham atau anggota koperasi yang mewakili sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah seluruh saham dengan
suara yang sah dan di setujui oleh sekurang-kurangnya ¾ bagian dari jumlah pemegang saham yang
hadir (pasal 7 ayat (2)).
Secara ringkas tata cara merger yaitu melalui tahapan sebagai berikut :
6. Permohonan izin merger kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Menteri Kehakiman.
2.2 Konsolidasi
Konsolidasi yaitu penggabungan dari dua perusahaan atau lebih dengan cara mendirikan perusahaan
baru dan membubarkan perusahaan tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu
Apa yang merupakan dasar hukum bagi merger perusahaan, seperti yang telah di uraikan di depan, pada
prinsipnya berlaku juga bagi tindakan konsolidasi ini secara mutalis mutandis.
1. Konsolidasi yang dilakukan atas inisiatif perusahaan yang bersangkutan dan konsolidasi yang
dilakukan atas inisiatif badan khusus penyehatan perusahaan maka sebelum dilakukan konsolidasi wajib
terlebih dahulu.
3. Konsolidasi hanya dapat dilakukan dengan persetujuan rapat anggota yang dihadiri oleh pemegang
saham atau anggota koperasi yang mewakili sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah seluruh saham dengan
suara yang sah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ bagian dari jumlah suara pemegnag saham yang
hadir (Pasal 7 ayat (2)).
6. Permohonan izin konsolidasi kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Menteri Kehakiman.
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
1. Merger adalah penggabungan dari dua perusahaan atau lebih dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu dari perusahaan dan membubarkan perusahaan lainnya tanpa melikuidasi terlebih
dulu.
2. Konsolidasi yaitu penggabungan dari dua perusahaan atau lebih dengan cara mendirikan
perusahaan baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
3. Dalam melakukan merger dan konsolidasi harus memperhatikan berbagai syarat-syarat serta tata
cara yang telah di tentukan.
3.2 Saran
1. Sebelum melakukan merger dan akuisisi, kedua perusahaan harus memperhatikan budaya yang ada
di perusahaan masing-masing. Karena dengan budaya yang berbeda akan menimbulkan permasalahan
baru bagi perusahaan
2. Selain itu merger dan akuisisi hendaknya dilakukan pada perusahaan yang memiliki bidang yang
sama, karena dengan bidang usaha yang sama tersebut kegiatan merger dan akuisisi kemungkinan dapat
berjalan seperti yang diharapkan kedua perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Raja.2005.Merging of Bank in Indonesia Case Study Merging of PT Bank Mandiri (Persero).Institut
Teknologi Bandung
Sutedi, Adrian.2007.Hukum Perbankan: Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan
Kepailitan.Sinar Grafika: Jakarta
http://dipi_solo.tripod.com/artikel-Djoko Purwanto/merger.htm
http://winda-materikuliah.blogspot.com/2010/03/merger.html
http://tri-uhuy.blogspot.co.id/