Disusun oleh:
1. Ahmad Farhan Febriansyah (103218050)
2. Arghado Gilbert (103218027)
3. Muhamad Muchlash (103218026)
4. Sekar Pamularsih (103218014)
5. Yusuf Fathurochim (103218038)
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
A. Mengenal Batubara
B. Batubara sebagai Sumber Energi
C. Sumber Batubara di Australia
D. Regulasi Batubara di Australia
E. Peran Batubara bagi Perekonomian Australia
F. Tantangan Batubara dan Kebijakan dalam Menghadapinya
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Salah satu sumber energi yang banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah batubara.
Batubara merupakan suatu batuan yang terbentuk dari akumulasi vegetasi mati yang mengalami
perubahan kondisi secara fisika dan kimia. Proses perubahan ini mencakup proses sedimentasi,
pembusukan zat organik, kompaksi, dan transformasi dari sisa vegetasi mati tersebut menjadi
batubara. Batubara inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik yang
berguna dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Batubara dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Batubara yang
baru ditambang akan dibawa ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk diolah menjadi
energi listrik. Disana batubara akan dibakar untuk memanaskan air dan kemudian menghasilkan
uap. Uap tersebut akan memutar turbin, dan akhirnya generator akan menghasilkan listrik.
Batubara merupakan komoditas bisnis yang menguntungkan bagi manusia. Hal ini
disebakan oleh banyaknya manfaat yang dapat manusia nikmati dari keberadaannya. Batubara
adalah sumber energi listrik, serta bermanfaat pula sebagai bahan bakar dalam berbagai kegiatan
perindustrian. Karena hal itulah banyak pihak, baik itu secara perseorangan, organisasi, maupun
negara, yang terlibat dalam industri bisnis batubara.
Selain memiliki banyak manfaat, industri batubara juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan-kelemahan tersebut tentulah sangat merugikan bagi segenap insan yang terlibat
dalam industri batubara. Oleh karena itulah, kelompok kami melakukan pengkajian terhadap
aspek bisnis dan teknologi yang digunakan dalam industri batubara. Kajian kelompok kami
dilakukan untuk membuat industri batubara menjadi lebih efisien dan meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkannya.
A. Latar Belakang
Australia adalah negara penghasil batubara terbesar ke-4 di dunia. Batubara
tersebut digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik. Batubara
merupakan sumber energi paling penting yang digunakan di Australia.
Batubara terbentuk dari sisa-sisa vegetasi yang telah mati. Vegetasi mati tersebut
kemudian mengalami perubahan terhadap kondisi fisik dan kimianya, melalui proses
transformasi, sedimentasi, pembusukan zat organik, dan kompaksi. Proses ini terjadi
dalam kurun waktu yang sangat lama, sekitar ribuan hingga jutaan tahun, dan dengan
dibantu adanya tekanan dan temperatur yang tinggi. Proses ini dikenal dengan istilah
coalification.
Batubara memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis dari batubara adalah peat,
lignite, sub-bituminous, bituminous, dan anthracite. Setiap jenis batubara memiliki
perbedaan karakteristik yang membedakan dengan jenis batubara lainnya. Perbedaan ini
pula yang menunjukkan jenjang kualitas dari tiap jenis batubara tersebut.
Australia sebagai penghasil batubara terbesar ke-4 di dunia sangat bergantung
kepada batubara yang diproduksi oleh negaranya. Sebagian besar kebutuhan energi listrik
masyarakatnya dipenuhi dengan pengolahan batubara. Selain itu, batu bara juga dapat
digunakan sebagai bahan bakar mesin uap. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor
industri lainnya di Australia juga membutuhkan batubara sebagai sumber energi untuk
melakukan aktivitasnya.
Australia memproduksi batubara dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena
sedikitnya penggunaan batubara di dalam negeri, dan melimpahnya jumlah batubara yang
diproduksi, sebagian besar dari batubara ini diekspor ke negara lainnya. Hal ini
menyebabkan Australia juga merupakan negara eksportir batubara terbesar di dunia.
Ekspor batubara dari Australia banyak ditujukan kepada negara-negara di Asia Timur
seperti Jepang dan Tiongkok, serta berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Kelompok kami memilih untuk membahas mengenai bisnis batubara di Australia
karena 2 faktor. Faktor pertama adalah kami ingin meneliti bagaimana Australia dapat
memanfaatkan batubara secara efisien untuk memenuhi kebutuhan energi dalam
negerinya. Faktor kedua adalah kami ingin meneliti bagaimana Australia dapat
menjalankan bisnis batubara dengan baik sehingga mampu menghasilkan pemasukan
yang sangat besar bagi perbendaharaan negaranya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Australia dapat memanfaatkan batubara dengan sangat efisien dan
menguntungkan?
C. Tujuan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, kami bertujuan untuk mencari pengetahuan tentang
bagaimana Australia dapat memanfaatkan batubara dengan sangat efisien dan
menguntungkan.
BAB II
ISI
A. Mengenal Batubara
Batubara terbentuk dari sisa-sisa vegetasi yang telah mati. Vegetasi mati tersebut
kemudian mengalami perubahan terhadap kondisi fisik dan kimianya, melalui proses
transformasi, sedimentasi, pembusukan zat organik, dan kompaksi. Proses ini terjadi
dalam kurun waktu yang sangat lama, sekitar ribuan hingga jutaan tahun, dan dengan
dibantu adanya tekanan dan temperatur yang tinggi.
Proses ini dikenal dengan istilah coalification. Tiap proses coalification memiliki
tingkatan yang berbeda. Semakin tinggi tingkatan coalification, maka semakin tinggi pula
nilai kalorinya. Hal ini juga menunjukkan semakin tinggi pula kualitas dari batubara
tersebut. [1]
Batubara memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis dari batubara adalah peat,
lignite, sub-bituminous, bituminous, dan anthracite. Setiap jenis batubara memiliki
perbedaan karakteristik yang membedakan dengan jenis batubara lainnya. Perbedaan ini
pula yang menunjukkan jenjang kualitas dari tiap jenis batubara tersebut. Batubara yang
paling berkualitas adalah batubara dari jenis anthracite. [2]
2. Isu ekonomi
Kegiatan pertambangan batubara tidak lepas dari isu ekonomi. Disaat perekonomian
nasional dan global melemah, berdampak pada lesunya bisnis batubara. Untuk itu
diperlukan komitmen bersama setiap kalangan untuk menjaga agar perekonomian
tetap bejalan dalam keadaan stabil.
3. Isu politik
Isu yang tidak kalah penting adalah mengenai perpolitikan, baik itu perpolitikan
nasional maupun mancanegara. Jika terjadi distabilitas politik, akan sangat
berdampak pada bisnis batubara. Untuk itu diperlukan komitmen bersama untuk
saling bertoleransi dan menjaga stabilitas kondisi politik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan yang sehat mendorong perluasan industri batubara berdaya saing
global yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan serta selaras dengan harapan
masyarakat Australia. Elemen penting dari harapan masyarakat adalah bahwa keputusan
pengembangan sumber daya dibuat berdasarkan informasi yang kuat dan tidak memihak
dengan mempertimbangkan berbagai perspektif, sehingga meminimalisir berbagai
dampak negatif yang mungkin saja terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Miller, B. G. 2004. Coal Energy Systems. Academic Press.
[2]
Tarmizi, Ahmad. 2013. Tingkatan Batubara. Diperoleh dari https://ahmad-
tarmizi.blogspot.com/2013/01/tingkatan-batubara.html. Diakses pada April 2019.
[3]
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
[4]
Sistem Pemerintahan. Diperoleh dari
https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/sistem_pemerintahan.html. Diakses pada April
2019.
[5]
Cities, States, and Territories. Diperoleh dari https://www.australia.com/id-id/facts/cities-
states-territories.html. Diakses pada April 2019.
[6]
Minerals Council of Australia. Coal: Building Australia’s future. Diperoleh dari
http://minerals.org.au/minerals/coal. Diakses pada April 2019.
[7]
Mollard, John. Baker & McKenzie. Mining in Australia: overview. Diperoleh dari
https://uk.practicallaw.thomsonreuters.com/8-576-
7530?transitionType=Default&contextData=(sc.Default)&firstPage=true&comp=pluk&bhcp=1#
co_anchor_a581493. Diakses pada April 2019.