Anda di halaman 1dari 14

ABSTRAK

Dalam memulai usaha bisnis, kita perlu segera menciptakan kemenangan-

kemenangan kecil ini “Quick Wins”. Dalam melakukan “Quick Wins” kita perlu

terlebih dahuli mengetahui pengertian Quick Wins, pelaku atau pelaksananya, dan

proses pelaksanaanya.

Kata kunci : Quick Wins, pelaku, dan pelaksanaanya.

ABSTRACT

In starting a business, we must immediately achieve these small wins "Quick

Wins". In doing "Quick Wins" we need to first understand the meaning of Quick

Wins, the perpetrator or executor, and the implementation process.

Keywords: Quick Wins, actors, and implementations.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

tugas ekonomi teknik tentang masalah ekonomi teknik. Dan juga kami berterima

kasih pada Bapak Dr. Darwin S.T., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah

Kewirausahaan di UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Quick Wins”. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata

sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri

maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik

dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, Februari 2019

Putri Aprillia Tampubolon

2
DAFTAR ISI

Abstrak ……………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………….………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 4

A. Rasionalisasi Permasalahan………………………………………… 4

B. Tujuan......................………………………………………………….. 4

C. Manfaat…..……………………………………………………………… 5

BAB II ISI…………………………………………………………......................… 6

A. Pengertian Quick Wins …………….…………………...................… 6

B. Pelaku/Pelaksana Quick Wins .........………….…………………… 7

C. Proses Pelaksana Quick Wins ........................…….…….........…….… 10

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………… 13

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 13

B. Saran………………………………………………...........…………. 13

DAFTAR PUSTAKA............…………………………………………………… 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi permasalahan/isu pentingnya penulisan makalah

Pada era globalisasi kini banyak masyarakat di Indonesia tidak lagi memiliki

pekerjaan. Maka dari situ mereka membuka bisnis dagang misalnya membuka

rumah makan. Sajian utamanya bakso beranak, ini bisa terlihat di papan promosi

yang diletakkan di depan warung rumahan tersebut. Belum pula banyak orang

yang mencoba warung makan baru tersebut, ternyata sudah tidak lagi beroperasi

alias tutup warung. Setiap kali kita lewat, memang tidak terlihat ada yang mampir

makan di warung rumahan tersebut.

Banyak orang mau mencoba mampir juga menjadi ragu. Sampai akhirnya

warung rumah makan yang baru dibuka ini tidak berumur lama, memutuskan

menutup kembali warungnya, mungkin untuk selamanya.

Mencoba memulai bisnis, namun kemudian tidak bertahan lama, gagal

mendatangkan pembeli, kehabisan modal dan akhirnya memutuskan tutup

adalah pengalaman berharga yang menyakitkan dan mendatangkan trauma

berkepanjangan

Dari situ lah pentingnya kita belajar Quick Win, satu faktor kunci dalam

keberlangsungan dan kesuksesan memulai bisnis. Sebuah pelajaran yang bisa

share hasil dari pengalaman pahit yang sama; gagal dalam memulai bisnis.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan

terhadap masyarakat luas dalam bagaimana memenangkan suatu usaha

bisnis memalului “Quick Wins”

4
Bertujuan memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah

Kewirausahaan

C. Manfaat

 Mahasiswa mampu mengetahui apa itu “Quick Wins”

 Mahasiswa mampu mengetahui pelaku/ pelaksanannya “Quick Wins”

 Mahasiswa mampu mengetahui proses pelaksananya “Quick Wins”

5
BAB II

ISI

A. Pengertian Quick Wins

Menurut Andhika Dirgantara dalam suatu tulisan blognya pengertian

Quick Wins adalah Quick win, seperti arti harfiahnya adalah kemenangan yang
cepat atau lekas menang. Sebuah action kecil yang bisa lekas mendatangkan

kemenangan. Kemenangan kecil yang bisa mendorong kemenangan-kemenangan

berikutnya. Ketika memulai bisnis, kita perlu segera menciptakan kemenangan-

kemenangan kecil ini, quick wins. Kemenangan ini tidak melulu berkorelasi dengan

profit/keuntungan. Kemenangan ini lebih penting untuk psikologis kita, kemenangan

cepat ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan antusiasme; bahwa kita

bisa berbisnis dan kita yakin bisnis ini akan membesar jika kita telaten.

Sama hal nya pengertian Andhika Dirgantara menurut Hendra Wiguna

juga dalam tulisan blognya pengertian Quick win adalah kemenangan yang

cepat atau lekas menang, tujuan dari Quick Win adalah adanya sebuah action

kecil yang bisa lekas mendatangkan sebuah kemenangan, dimana kemenangan

tersebut mampu mendorong kemenangan selanjutnya. Quick Win dibangun

dengan berfokus pada pemekaran rasa percaya diri dan antusiasme.

Sedangkan menurut jawaban di Brainly.com pengertian Quick Wins (QW)

yang secara harafiah berarti "menang cepat" adalah sebuah strategi dalam

sebuah bisnis. QW lazim digunakan seseorang yang baru memulai usaha, atau

pengusaha lama yang ingin menyetabilkan atau meningkatkan usahanya.

Secara sederhana QW dapat disebut strategi jangka pendek.

Jadi pada intinya Quick win adalah memulai usaha bisnis dengan rasa

percaya diri dan antusiasme yang tinggi yang ingin menyetabilka atau

membesarkan bisnis kita dengan telaten.

6
B. Pelaku/ Pelaksana dalam Quick Win

Menurut Andhikan Dirgantara dan hendran wiguna pelaku Quick win

adalah pebisnis yang memiliki rasa percaya diri dan antusiasme tinggi. Berikut

akan dijelaskan bagaimana pebisnis memiliki rasa percaya diri itu penting

dalam memulai bisnis.

Seorang wirausaha sukses merupakan wirausaha yang mempunyai jiwa

kemandirian dan rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan diri tersebut tentu

saja berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,

ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya. Pada gilirannya,

orang yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki kemampuan untuk

bekerja sendiri dalam mengorganisasikan, mengawasi dan meraih kesuksesan.

Menurut Wijandi (1988) kepercayaan diri merupakan suatu panduan sikap

dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Suryana,

2006:39).Menurut Schunk (2012:202) kepercayaan diri mengacu pada persepsi-

persepsi seseorang tentang kemampuanya untuk menghasilkan suatu

tindakan. Sedangkan menurut Bandura (2001) kepercayaan diri adalah

keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk

kontrol terhadap berbagai perkembangan orang itu sendiri dan kejadian dalam

lingkungan (Feist dan Feist, 2011:212). Bendura beranggapan bahwa keyakinan

atau kepercayaan diriseseorang adalah landasan dari agen manusia. Manusia

yang yakin bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang mempunyai potensi

untuk dapat mengubah kejadian di lingkunganya, akan lebih mungkin untuk

bertindak dan lebih mungkin untuk menjadi sukses dari pada manusia yang

mempunyai kepercayaan diri yang rendah.

Ada hal-hal yang mempengaruhi kepercayaan diri seorang wirausaha.

Menurut Bendura (1997) kepercayaan diri didapatkan, ditingkatkan atau

berkurang melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu : (1)

7
pengalaman menguasai sesuatu, merupakan sumber yang paling berpengaruh

dari kepercayaan diri, yaitu performa masa lalu. Secara umum performa yang

berhasil akan meningkatkan ekspektasi mengenai kemampuan; kegagalan

cenderung akan menurun kan hal tersebut. Pernyataan umum ini mempunyai

enam dampak yaitu : (a) performa yang berhasil akan meningkatkan

kepercayaan diri secara proporsional dengan kesulitan dari tugas tersebut; (b)

tugas yang dapat diselesaikan degan baik oleh diri sendiri akan lebih efektif

dari pada yang diselesaikan melalui bantuan orang lain; (c) kegagalan sangat

mungkin untuk menurunkan kepercayaan diri saat mereka tau bahwa mereka

telah memberikan usaha terbaik mereka; (d) kegagalan dalam kondisi

rangsangan atau tekanan emosi yang tinggi tidak terlalu merugikan diri

dibandingkan kegagalan dalam kondisi maksimal; (e) kegagalan sebelum

mengkukuhkan rasa menguasai sesuatu akan lebih berpengaruh buruk pada

rasa kepercayaan diri dari pada kegagalan setelahnya; (f) kegagalan yang

terjadi kadang-kadang mempunyai dampak yang sedikit terhadap

kepercayaan diri terutama pada mereka yang mempunyai ekspektasi yang

tinggi terhadap kesuksesan; (2) modeling social, sumber kedua dari

kepercayaan diri yaitu modeling social. Kepercayaan diri meningkat saat kita

mengobservasi pencapaian orang lain yang mempunyai kompetensi setara,

namun akan berkurang saat kita melihat rekan sebaya kita gagal. Saat orang

lain tersebut berbeda dari kita, modeling social akan mempunyai efek yang

sedikit dalam kepercayaan diri kita. Secara umum dampak yang ditimbulkan

dari modeling social tidak sekuat dampak yang diberikan oleh performa

pribadi dalam meningkatkan level kepercayaan diri, tetapi dapat mempunyai

dampak yang kuat saat memperhatikan penurunan kepercayaan diri; (3)

persuasi sosial, kepercayaan diri dapat juga diperoleh atau dilemahkan

melalui persuasi sosial. Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi

dibawah kondisi yang tepat, persuasi dari orang lain dapat meningkatkan

8
atau menurunkan kepercayaan diri. Meningkatkan kepercayaan diri melalui

persuasi sosial, dapat menjadi efektif apabila kegiatan yang ingin didukung

untuk dicoba berada pada jangkau perilaku seseorang; (4) kondisi fisik dan

emosional, sumber terakhir dari kepercayaan diri adalah kondisi fisiologis dan

emosional dari seseorang.

Kemudian Ghufron dan Risnawita (2014:37-38) mengatakan kepercayaan

diri dapat ditumbuhkan melalui hal-hal sebagai berikut : (1)konsep diri,

kepercayaan diri seseorang dapat tumbuh dengan adanya konsep diri yang

diperoleh dalam pergaulannya disuatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi

akan menghasilkan konsep diri; (2) harga diri, apabila seseorang memiliki

harga diri yang tinggimaka hal itu akan berpengaruh pada tingkat

kepercayaan dirinya; (3) pengalaman, pengalaman dapat menjadi faktor

munculnya dan menurunnya rasa kepercayaan diri seseorang; (4) pendidikan,

tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada kepercayaan dirinya,

karena apabila seseorang memiliki pendidikan yang rendah maka akan

menjadikan orang tersebut tergantung dan berada pada kekuasaan orang lain

yang lebih pandai darinya, sedangkan orang yang memiliki pendidikan tinggi

akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih dibandingkan orang yang

memiliki pendidikan yang rendah.

Seseorang yang mempunyai karakteristik kepercayaan diri sebagai

wirausaha dapat dilihat dari sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan

dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh karena itu,

orang yang memiliki kepercayaan diri selalu memiliki nilai keyakinan,

optimis, individualitas, dan ketidak tergantungan terhadap sesuatu.

Menurut Suryana (2006:39) kepercayaan diri bersifat internal, sangat

relative, dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai

melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri

9
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis,

berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri selalu ditunjukan oleh

ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan

pekerjaan. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian dan

kemampuan diri sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang

tinggi relativelebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri

tanpa menunggu bantuan orang lain. Kepercayaan diri tersebut, baik langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi sikap mental seseorang. Gagasan,

karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras,

semangat berkarya dan sebagainya banyak dipengaruhi oleh tingkat

kepercayaan diri seseorang yang berbaur dengan pengetahuan, ketrampilan

dan kewaspadaanya. Kepercayaan diri merupakan landasan yang kuat untuk

meningkatkan karsa dan karya seseorang. Kemudian Alma (2013:53)

mengatakan kepercayaan diri merupakan sifat utama yang harus dimiliki oleh

seorang wirausaha. Seseorang dikatakan mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi apabila dia tidak terombang-ambing akan pendapat dan saran orang

lain serta jasmani dan rohaninya sudah matang. Karakteristik kematangan

seseorang yaitu ia tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggug

jawab yang tinggi, objektif dan kritis, emosinya sudah setabil sehingga tidak

mudah tersinggung, serta tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain

dan dia mempunyai kedekatan dengan sang pencipta.Indikator kepercayaan

diri adalah : (1) keyakinan diri; (2) mandiri; (3) optimis; (4) ketekunan; (5)

semangat kerja keras.

C. Proses Pelaksanaan Quick Win

Menurut Andika dirgantara dalam blognya bagaimana melaksanakan quick win

pada awal memulai bisnis berfokus pada pemekaran rasa percaya diri dan

antusiasme pada diri kita. Profit menjadi prioritas nomor tiga. Untuk awalan yang

10
penting profit dicukupkan untuk operasional, bahkan kalau perlu biaya

operasional juga kita subsidi.

Seiring bisnis bergulir, kepercayaan diri dan antusiasme tumbuh, serta

feedback yang disampaikan oleh customer, kita bisa mulai memperbaiki nilai

profit agar bisnis terus bergulir.Lalu, bagaimana cara kita menciptakan quick wins

agar rasa percaya diri dan antusiasme menggelegak sehingga bisnis bisa mekar

dan bertumbuh? Dalam kasus memulai bisnis makanan, beberapa hal berikut ini

bisa menjadi ide untuk menciptakan quick wins:

 Undang teman dekat dan tetangga untuk hadir pada pembukaan warung.

Berikan minuman gratis dan voucher makan agar pada datang.

 Sebarkan publikasi bahwa selama masa pembukaan diskon 40%. Kalau

perlu berikan promo cukup bayar separo, separo lagi bayar dengan doa.

Insya Allah berkah.

 Siapkan tester, kemudian bagikan di kerumunan sembari minta feedback

dan berikan voucher makan sebagai tanda terima kasih.

 Warung makan yang ramai akan menarik keramaian yang lain. Ini

disebutnya social proofing.

 Untuk menciptakan quick wins, kita berfokus pada publikasi seluasnya

sesuai target market dan memberikan diskon yang menarik sehingga orang

antusias untuk mencoba beli, memberikan feedback dan

mempromosikannya kembali pada teman-temannya

Sedangkan menurut Hendra Wiguna Quick Win dapat dicapai dengan berbagi

cara;

1. Pendekatan lingkungan.

2. Penyebaran informasi

3. Social proofing

11
Quick Win dapat berbentuk "key leverage" yang terkait dengan perbaikan

pada hal utama. Quick Win berhasil jika ada perubahan yang dapat dengan

mudah terlihat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam

mewujukan Quick Win wajin memperhatikan dan memenuhi hal -hal berikut ini;

 Mengidentifikasi area-area yg paling kritikal

 menetapkan program

 Meyampaikan rancangan pelaksanaan penyelesaian program.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan:

1. Quick win adalah memulai usaha bisnis dengan rasa percaya diri

dan antusiasme yang tinggi yang ingin menyetabilka atau membesarkan

bisnis kita dengan telaten

2. Pelaku pelaksana Quick wins adalah orang yang memiliki rasa

percaya diri dan antusiasme yang tinggi.

3. Cara melaksanakan yaitu pendekatan lingkungan,

memplubikasikannya, sama social proofing.

B. Saran

Bagi setiap orang pasti haruslah tau cara Quick win itu seperti apa dalam

bisnis, alangkah baiknya untuk kita ketahui ilmu ini karena pastilah sangat

berguna bagi kita yang sangat memahami arti sebenernyaQuick Win apalagi

menggunakan sudut pandang dari background kita masing-masing. Dengan

adanya pondasi mengetahui awal kita memulai bisnis ini, diharapkan setelah

kita belajar kewirausahaan bisa lebih terbuka pikiran untuk memulai bisnis

harus mengetahui pentingnya Quick win agar dalam bisnis kita diharapkan

dalam memulsi bisnis kita tidak gagal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Saiman, Leonardus. 2012. Kewirausahaan-Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus.Jakarta:


Salemba Empat.

Wawan, A dan Dewi M. 2011. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

https://brainly.co.id/tugas/10123493

http://odnv.co.id/quick-win-satu-faktor-kunci-dalam-kesuksesan-memulai-bisnis

https://www.kompasiana.com/arsawiguna/569053d581afbde704e876eb/mengenal-kebijakan-
quick-win#

14

Anda mungkin juga menyukai