Persimpangan
Persimpangan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. LINGKUP BAHASAN
Agar makalah ini tidak keluar dari jalur pembahasan, penulis membatasi materi yaitu
mengenai pengenalan IIRMS, data-data utama IIRMS, komponen IIRMS serta manfaat yang
diperoleh dalam penggunaan IIRMS.
C.TUJUAN PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat khusunya bagi penulis, dan umumnya bagi
mahasiswa lain dalam mengenal lebih dalam mengenai apa itu Indonesian Integrated Road
Management System (IIRMS) yang dipelajari pada mata kuliah Management Transportasi.
A. PENGERTIAN IIRMS
Indonesian Integrated Road Management System atau disingkat IIRMS adalah suatu
sistem perangkat lunak terpadu yang digunakan untuk “membantu” perencana jalan dalam
menghimpun data dan merencanakan program pemeliharaan jalan Nasional dan Provinsi.
Ruas jalan yang dimaksud adalah ruas jalan yang sudah tercatat oleh pemerintah baik
berstatus sebagai jalan provinsi atau jalan nasional, yang titik awal dan titik akhirnya telah
disepakati sehingga panjang total ruas yang dimaksud telah diketahui.
1. Asset jaringan jalan dan jembatan yang ada harus dapat terus dipelihara;
2. Pemeliharaan asset jalan dan jembatan memerlukan dana yang cukup dan bersifat
kontinu;
IIRMS merupakan sebuah aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Selain menjadi alat perencanaan program, perangkat lunak ini juga dirancang untuk menjadi
alat pemantau kondisi jalan yang dapat digunakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah. Software ini hanya dipergunakan oleh kalangan-kalangan tertentu saja yang berada di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan publikasi untuk khalayak ramai masih sangat
terbatas. Padahal alangkah baiknya jika publik dapat mengetahuinya barangkali dapat pula
turut serta memonitornya.
B. SEJARAH IIIRMS
Sejarah
Sistem pertama yang ditujukan untuk memberikan Program Jaringan-lebar roadworks
adalah Road Maintenance Management Sistem (RMMS) yang diperkenalkan pada proyek
percontohan pada tahun 1984 dan digunakan nasional pada tahun 1987. Program
ini terdiri dari database dalam xBase format, dan modul analisa
ditulis dalam Fortran. Pengembangan dari RMMS didampingi oleh pengenalan pengumpulan
data prosedur untuk persediaan road, visual volume kondisi, kekasaran dan lalu lintas.
Tahun 1987 - 1988 TAPL jaringan skrining Modul dikembangkan dan ditetapkan
untuk menghasilakan Program Nasional readworks diprioritskan. Modul ini digunakan lebih
ketat ekonomi model dari RMMS dan dimanfaatkan Analisis eksogen dibuat dengan Desain
jalan dan pemeliharaan standar Model (HDM-III) . Secara pararel dengan perkembangan
perencanaan dan pemrogramn sistem untuk interurban jalan, jalan desain sistem (RDS)
diperkenalkan. Ini adalah sebuah proses yang cepat yang ditunjukan untuk mengurangi
penundaan yang lama antara proyek identifikasi dan implemetasi. Awalnya dijalankan pada
diprogram Kalkulator, RDS kemudian dikembangkan sebagai sebuah simfoni spreadsheet
dan kemudian Excel spreadsheet. Di tahun 1991/1992 baru jaringan kkrining Sub modul
diperkenalkan bersama dengan Pemrograman modul dan versi RDS yang terintegrasi
perencanaan, pemrograman dan proses desain dengan menggunakan database umum. Pada
titik ini IIRMS, seperti yang sekarang menjadi dikenal, masih kekurangan lingkaran penting
Sejumlah perbaikan inkremental telah dibuat untuk IIRMS sejak 1992 Meskipun struktur
dasar dari sistem tetap tidak berubah. Sistem sekarang menarik pada sistem lain seperti
strategis pengeluaran perencanaan mosul (SEPM) dan kotak Pos Elektronik (KPE) sebagai
sebagian dari saling terkait proses perencanaan, pemrograman, desain dan implementasi.
IIRMS sendiri terdiri dari sistem pangkalan data, sistem perencanaan pemeliharaan
jalan, sistem pemograman pemeliharaan jalan, dan sistem penganggaran pemeliharaan jalan.
Data-data utama yang dipakai dalam pemograman IIRMS, adalah sebagai berikut :
Survai data titik referensi disingkat STR (Data Reference Point Survai, DRP)
dimaksudkan untuk menentukan titik-titik referensi pada satu ruas jalan yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan survai jalan lainnya.
Survai Invetaris Jalan disingkat SIJ (Road Network Inventory, RNI) dimaksudkan
untuk menginventarisasi atau mencatat keadaaan jalan saat ini dan juga saat yang lampau
sebagai data sejarah perkembangan jalan tersebut dalam bentuk table/tekstur. Periode survai
adalah 5 tahun sekali dan apabila ruas jalan yang ada penanganannya maka harus disurvai
kembali, mengingat badan jalan ketika ada penanganan akan mengalami perubahan.
Maksud dan tujuan survai kondisi jalan disingkat SKJ (Road Condition Survey,RCS)
adalah untuk mendapatkan data kondisi dan bagian-bagian jalan yang mudah berubah; baik
untuk jalan aspal, maupun jalan tanah /kerikil sesuai kebutuhan untuk penyusunan rencana
dan program pembinaan jaringan jalan.
Figure 3: Batang Naasra yang dilengkapi dengan sensor proximity untuk merekam setiap
data dari getaran yang ditimbulkan sepanjang ruas jalan yang disurvey.
Survai kekasaran permukaan jalan (IRI) dengan menggunakan alat ukur NAASRA
(National Association Of Australian State Road Authorities) hanya dilakukan pada perkerasan
jalan sistem flexibel pavement (jalan aspal) dengan kondisi rusak ringan, baik, dan baik
sekali. Keluaran dari hasil survai ini adalah kondisi jalan yang dibagi menjadi 4 tipe yaitu,
baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat, dengan pembagian kategori mantap untuk baik
dan sedang serta tidak mantap untuk rusak ringan dan rusak berat.
Survai perhitungan lalu lintas adalah kegiatan pokok dan sangat penting dilakukan
untuk mendapatkan data volume lalu lintas untuk berbagai keperluan teknik lalu lintas
maupun perencanaan transportasi. Metode yang digunakan dengan cara manual, semi manual
(dengan bantuan kamera video), otomatis (dengan bantuan tube maupun loop).
Pembuatan foto dokumen jalan dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi
petugas survai jalan dalam pembuatan foto-foto dokumen jalan dengan kamera digital agar
terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya.
Data-data yang diperoleh dari survai-survai diatas menjadi masukan dalam sistem
perencanaan teknis jalan dan program pembinaan jaringan jalan. Hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa hasil keluaran perangkat lunak IIRMS ini merupakan pedoman awal pada
perencanaan penanganan jalan, sedangkan pemograman penanganan jalan ditetapkan
berdasarkan pengamatan kondisi lapangan yang muktahir. Survai IIRMS dilakukan oleh tim
dari P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional) di masing-masing provinsi
sebanyak dua kali setahun. Data hasil IIRMS masing-masing provinsi kemudian dilaporkan
ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang menaungi provinsi tersebut untuk diverifikasi.
Lalu dari Balai Pelaksanaan, data dari masing-masing provinsi akan dikirim ke Pusat untuk
digunakan sebagai dasar perencanaan penanganan jalan nasional ke depan.
Data-data yang ada didalam IIRMS adalah data-data hasil survey lapangan sesuai
dengan komponen-komponen masing-masing data.
Survey Lapangan-Data Lapangan-Input Data Pada IIRMS-Data didalam IIRMS-
Output .
6. Mengetahui persentase kondisi jalan (Mantap dan tidak mantapnya kondisi jalan);
8. Manfaat lainnya untuk pembelajaran dan bahan studi untuk pengembangan daerah.
Indonesian Integrated Road Management System atau disingkat IIRMS adalah suatu
sistem perangkat lunak terpadu yang digunakan untuk “membantu” perencana jalan dalam
menghimpun data dan merencanakan program pemeliharaan jalan Nasional dan Provinsi.
2. SARAN