PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Glukosa banyak dimanfaatkan untuk proses degradasi dan
menghasilkan beberapa senyawa anorganik, dalam penelitian ini
salah satu produk yang di hasilkan dlam produksi degradasi
glukosa adalah HMF(5-hydroxymethyl-2-furaldehyde). Degradasi
glukosa adalah sebuah sistem reaksi kompleks yang seringkali
telah dimodelkan dengan empirical atau model sederhana.
Dalam konteks ini, produksi 5-Hidroksimetilfurfural
(HMF) yang berfungsi sebagai platform kimia untuk produksi
berbagai bahan kimia dan biofuel dari degradasi glukosa telah
menjadi semakin penting. HMF akan menjadi kunci utama dalam
pengembangan bahan bakar berbasis biomassa atau biorefineris
(Lanzafame et al, 2011). Karena HMF dan derivatnya telah
dikenal sebagai pengganti senyawa kimia berbasis minyak bumi
yang sangat menjanjikan (Román-Leshkov et al, 2007)
HMF dapat dianggap sebagai molekul platform yang
sangat baik yang dapat dikonversi menjadi senyawa peningkat
nilai oktan, yakni 2,5-dimethylfuran (DMF), menjadi monomer
pembetuk polimer yang sangat berharga, yakni 2,5-carboxyfuran
dan 2,5-hydroxymethylfuran, juga menjadi intermediet untuk
senyawa-senyawa kimia yang lain (Lanzafame et al, 2011). HMF
telah berhasil diproduksi dari heksosa seperti glukosa dan
fruktosa, dan bahkan dari selulosa dan lignoselulosa langsung
(Bing et al, 2012)
1
2. Bagaimana pengaruh waktu reaksi, konsentrasi katalis
asam sulfat dan temperatur terhadap degradasi glukosa
pada temperatur tinggi.
3. Bagaimana kinetika reaksi pada degradasi
4. Bagaimana pengaruh konsentrasi katalis H2SO4 terhadap
energi aktivasi.