Anda di halaman 1dari 13

MINAT BACA SISWA KELAS XI MIPA 8 DALAM

MEMANFAATKAN SUMBER REFERENSI DI


PERPUSTAKAAN SMAN 2 LUMAJANG

Disusun oleh :
1. Hartanti Dwi Rahayu
2. Izma Izzati Shabrina
3. M. Nur Irfan Wahyudi

SMA NEGERI 2 LUMAJANG

Jalan HOS Cokroaminoto no. 159 Lumajang

Telp/Fax (0334) 881076


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat aktif. Bagi
sebagian orang, membaca merupakan hal yang sangat membosankan. Karena dengan adanya
teknologi yang cepat dan efektif, tentu banyak orang yang mulai merasa malas untuk membaca
buku. Contoh teknologi yang cepat dan efektif untuk mendapat informasi yaitu berasal dari gadget.
Minat baca merupakan faktor yang cukup penting dalam diri manusia, terutama pelajar
yang perlu memperbanyak ilmu untuk menambah wawasan di usianya yang masih muda. Untuk
itu, meskipun motivasinya kuat namun minat baca rendah, tentu tidak akan menghasilkan apa-apa.
Seperti peribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”. Pada intinya, dengan membaca, segala
pengetahuan akan kita ketahui dan pahami.
Melalui perpustakaan kita akan menemukan berbagai sumber referensi ilmu yang
bermanfaat. Fasilitas ini sering kita temui dalam lingkungan sekolah untuk meningkatkan minat
baca siswa yang belum dijadikan kebutuhan mendasar bagi pelajar karena motivasi membaca yang
terhitung rendah.
Begitu juga di SMAN 2 Lumajang, sehingga perlu diadakan penelitian minat baca
siswa kelas XI MIPA 8 dalam memanfaatkan referensi di perpustakaan SMAN 2 Lumajang.
Dengan adanya penelitian ini, dapat mempermudah guru untuk menerapkan model pembelajaran
yang tepat terhadap data hasil penelitian.

1.2 Rumasan Masalah


Berdasarkan uraian pernyataan diatas masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kuantitas buku di perpustakaan SMAN 2 Lumajang terhadap
besarnya minat baca siswa kelas XI MIPA 8?
2. Bagaimana pengaruh kualitas buku di perpustakaan SMAN 2 Lumajang terhadap besarnya
minat baca siswa kelas XI MIPA 8?
3. Apa pengaruh minat baca siswa kelas XI MIPA 8 terhadap prestasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran perpustakaan terhadap siswa kelas XI MIPA 8 dalam usaha
menumbuhkan minat baca siswa.
2. Untuk mengetahui banyaknya siswa XI MIPA 8 yang mempunyai minat baca.
3. Untuk mengetahui alasan pentingnya menumbuhkan minat baca pada siswa XI MIPA 8.
1.4 Manfaat
1. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat membantu sekolah dalam mengetahui
bagaimana minat baca siswa kelas XI MIPA 8 SMAN 2 Lumajang.
2. Bagi guru diharapkan dapat membantu untuk mengetahui seberapa minat baca siswa
dengan berbagai faktor pendorong dan penghambat keinginan siswa. Sehingga guru dapat
lebih tau cara membimbing siswanya untuk memiliki minat terhadap bidang tersebut.
3. Bagi siswa diharapkan penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk mengatasi faktor
penghambat tingkat minat baca siswa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Membaca dan Minat Baca
Dalam belajar bahasa dikenal keterampilan berbahasa ada empat macam yaitu
ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca sendiri dapat dilihat sebagai
suatu proses dan sebagai suatu hasil. Menurut Farida Rahim (2008: 2), membaca pada hakikatnya
adalah suatu hal yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,
tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Minat membaca pada siswa tidak muncul begitu saja, tetapi melalui proses yang
panjang dan tahapan perubahan yang muncul secara teratur dan berkesinambungan. Minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu kegiatan atau aktivitas yang ditunjukkan
dengan keinginan atau kecenderungan untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa ada yang
menyuruh, dilakukan dengan kesadarannya dan diikuti dengan rasa senang.

2.2 Faktor yang Memepengaruhi Minat Baca


Membaca sangat penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, kenyataanya bahwa
banyak orang dewasa apalagi anak-anak atau siswa khususya siswa sekolah dasar belum
menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan. Hal itu dikarenakan mereka belum menjadikan
membaca sebagai suatu kebutuhan atau budaya. Minat membaca tidak hadir dengan sendirinya
tetapi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca. Menurut Soeatminah (1991:
73-75), faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca adalah sebagai berikut.
a. Faktor dari dalam
1) Pembawaan atau bakat
Pembawaan atau bakat seseorang merupakan faktor genetik yang diturunkan oleh
orang tua kepada anaknya. Jika kedua orang tuanya senang membaca buku akan
dimungkinkan sifat tersebut akan menurun pada anaknya.
2) Jenis kelamin
Perbedaan minat membaca juga dipengaruhi oleh perbedaan kelamin. Mungkin
karena sifat kodrat, maka pria dan wanita memiliki minat dan selera yang berbeda.
3) Tingkat pendidikan
Orang yang lebih tinggi tingkat pendidikanya akan berbeda minat membacanya
dengan orang yang lebih rendah tingkat pendidikannya. Minat yang berbeda disebabkan
karena perbedaan kemampuan dan kebutuhan.
4) Keadaan kesehatan
Minat membaca seseorang akan dipengaruhi oleh keadaan kesehatannya. Apabila
seseorang (khususnya pelajar) yang mempunyai minat membaca buku, tapi dia dalam
keadaan yang kurang sehat/ sakit maka gairahnya untuk membaca akan terganggu bahkan
minat membacanya bisa sampai hilang. Sebaliknya apabila orang tersebut dalam keadaan
yang sehat maka dia sangat bersemangat untuk membaca.
5) Keadaan jiwa
Faktor kejiwaan seseorang juga berpengaruh terhadap minat bacanya. Apabila
seseorang (khususnya pelajar) yang mempunyai minat membaca sedang dalam keadaan
resah, sedih ataupun kacau pikirannya, maka gairahnya untuk membaca akan berkurang
atau mungkin hilang. Berbeda jika dia dalam keadaan senang/ gembira orang tersebut akan
sangat bersemangat untuk membaca.
6) Kebiasaan
Pelajar yang mempunyai kegemaran membaca tentu memiliki minat terhadap buku/
bacaan, atau sebaliknya orang yang punya minat yang besar terhadap bacaan karena
mereka telah mempunyai kebiasaan dan gemar membaca. Intensitas/ jumlah waktu yang
diperlukan seseorang yang gemar membaca dengan orang yang tidak suka membaca akan
berbeda. Siswa yang gemar membaca dalam satu hari akan meluangkan waktu untuk
membaca lebih banyak dari pada siswa yang tidak suka membaca.
b. Faktor dari luar
1) Buku/ bahan bacaan
Keragaman jenis buku juga mempengaruhi minat baca siswa. Biasanya siswa akan
merasa lebih tertarik pada suatu bacaan apabila bacaan tersebut terdapat gambar dan
warna-warna yang menarik. Buku/ bahan bacaan itu besar peranannya terhadap minat baca
seseorang, karena: a) Dapat menstimulasi dan merangsang minat baca siswa. Misalnya,
buku yang bentuknya menarik, banyak ilustrasi dan gambar-gambar yang berwarna-warni
akan lebih menarik orang untuk membaca buku tersebut. b) Dapat membantu siswa
melatih berkonsentrasi. Misalnya, seorang siswa apabila mendapati sebuah buku yang
isinya menarik siswa tersebut akan terpusat pada bacaan tersebut. c) Dapat memperkaya
kosa kata siswa. d) Dapat menambah imajinasi siswa.
2) Kebutuhan siswa
Seorang pelajar akan berminat membaca sebuah bacaan/ buku apabila bacaan/ buku
tersebut menarik, sesuai kebutuhan siswa dan bermanfaat bagi siswa tersebut. Apabila
terdapat sebuah buku/ bacaan yang bentuknya menarik tapi isi dari buku tersebut tidak
sesuai dengan kebutuhan siswa tentu buku tersebut kurang menarik minat baca siswa.
3) Faktor lingkungan
Lingkungan yang mempengaruhi minat baca siswa adalah dari keluarga dan
sekolah. Sekolah memiliki peran yang besar terhadap usaha menumbuhkan dan
membina minat baca siswa. Melalui bimbingan dan dorongan dari para pendidik (guru)
siswa akan mempunyai minat untuk membaca. Misalnya, siswa akan lebih berminat
membaca buku jika ia diberi tugas oleh gurunya untuk membaca sebuah buku. Ataupun
apabila sebuah sekolah menerapkan peraturan kepada siswanya untuk wajib membaca
buku setiap hari, maka siswa dari sekolah tersebut akan mempunyai minat baca yang
lebih tinggi dari siswa sekolah lain. Kondisi dari perpustakaan yang ada di sekolah
tersebut juga mempengaruhi minat baca anak di perpustakaan sekolah. Siswa akan lebih
tertarik mengunjungi perpustakaan jika, perpustakaan yang ada di sekolah tersebut
mempunyai ruangan yang nyaman, bersih dan rapi, kelengkapan isi dari perpustakaan
juga mempengaruhi minat baca siswa di perpustakaan sekolah. Selain itu, teman
bergaul juga mempengaruhi minat membaca siswa. Seorang siswa jika mempunyai
teman yang gemar membaca, siswa tersebut juga akan gemar membaca. Karena secara
tidak langsung sifat yang ada pada teman bergaulnya tersebut mempengaruhi siswa
tersebut.

2.3 Pengertian Refensi


Referensi atau rujukan adalah segala bentuk teori atau argementasi yang digunakan
untuk menunjang sebuah ide, gagasan, teori atau argumentasi untuk mempertegas maksud yang
ingin disampaikan melalui tulisan dan juga lisan. Referensi paling sering digunakan dalam
penulisan karya tulis khususnya karya tulis ilmiah seperti makalah dan skripsi. Penulisan referensi
menggunakan metode atau cara tertentu yang mengkuti kaidah penulisan ilmiah.

2.4 Sumber Referensi


Beberapa sumber referensi yang dapat digunakan dalam sebuah karya tulis adalah buku,
surat kabar atau majalah, jurnal dan internet (website/ blog).
1. Buku
Sumber referensi yang paling sering digunakan dan sangat disarankan dalam pembuatan
karya tulis adalah buku. Dalam penulisan karya ilmiah referensi buku biasanya ditentukan
jumlah minimalnya agar sebuah teori atau argumen dalam karya ilmiah memenuhi standar
ilmiah. Selain itu buku-buku sumber rujukan juga disarankan menggunakan buku-buku
terbitan terbaru agar teori yang dikutip merupakan teori yang terupdate atau penyesuaian dan
perbaikan dari teori sebelumnya.
2. Surat kabar atau majalah
Sumber referensi berikutnya adalah surat kabar atau majalah. Penggunaan referensi ini
sangat jarang digunakan. Beberapa alasannya karena sulitnya menemukan teori atau argumen
yang relevan dengan tulisan. Selain itu surat kabar dan majalah jarang disimpan dalam waktu
yang lama atau dibuatkan penyimpanan layaknya buku di sebuah perpustakaan.
3. Jurnal
Referensi yang juga sangat disarankan adalah menggunakan jurnal hasil penelitian.
Baik itu jurnal cetak maupun jurnal online. Jurnal memiliki standar ilmiah yang sangat
mendukung sebuah karya tulisan sehingga penggunaan referensi dari jurnal untuk beberapa
jenis karya tulis juga diwajibkan dan biasanya ditentukan jumlahnya.
4. Internet
Sumber referensi dari internet juga bisa digunakan dengan memperhatikan kredibilitas
situs yang digunakan sebagai bahan referensi. Penggunaan sumber dari internet ini biasanya
dibatasi dalam penulisan karya ilmiah tertentu karena tulisan yang diambil dari internet
melalui website atau blog biasanya ditulis oleh bukan ahlinya sehingga tidak bisa memenuhi
standar ilmiah. Meskipun bisa digunakan sebagai bahan referensi namun biasanya sangat
dibatasi jumlahnya dan juga sangat ketat dalam pemilihan situsnya.

2.5 Tujuan Referensi


Penulisan referensi dalam sebuah tulisan memiliki tujuan tertentu agar sebuah tulisan
memiliki kualitas yang baik. Selain itu referensi juga menjadi cara yang tepat untuk memberikan
penghargaan kepada penulis lain yang memiliki teori atau pendapat yang menunjang tulisan yang
dibuat.
1. Memperkuat argument dan teori
Referensi digunakan sebagai bahan penunjang dari argemntasi atau teori yang diajukan
dalam tulisan. Referensi menjadi landasan dalam menyampaikan argumentasi sehingga
memiliki dasar yang kuat dan dapat diterima masyarakat (pembaca) sebagai pendapat yang
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Menghindari plagiarisme
Penggunaan referensi dimaksudkan agar tidak menjadi sebuah tindakan plagiat atas
karya orang lain. Sebuah tulisan pada dasarnya menjadi hak kekayaan intelektual penulis.
Maka apabila seorang penulis menggunakan kalimat, teori atau pendapat yang diambil dari
sumber lain harus mencantumkan sumbernya dengan jelas.
3. Menghargai karya orang lain
Referensi juga perlu dicantumkan sebagai bentuk penghargaan atas karya orang lain.
Pada dasarnya sebuah teori atau pendapat orang lain dapat diambil dan digunakan secara gratis
dalam melengkapi sebuah karya tulis. Maka sebagai bentuk penghargaan perlu diberikan
perujuk yang jelas tentang sumber dari teori tersebut yang dituliskan secara lengkap dengan
menggunakan metode atau cara penulisan referensi tertentu.
4. Memberikan informasi pada pembaca
Referensi juga bertujuan memberikan informasi kepada pembaa tentang sumber asli dan
lengkap dari sebuah teori atau pendapat. Dengan adanya referensi tersebut maka pembaca bisa
menemukan informasi tersebut dengan lebih lengkap sesuai dengan kebutuhanya.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.2 Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 – 27 februari 2019. Penelitian
ini terkait dengan angket yang akan dibagikan kepada siswa kelas XI MIPA 8. Hal ini
juga menyesuaikan dengan waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
3.1.3 Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas XI MIPA 8 SMAN 2 Lumajang yang
akan menjadi sampel penelitian ini.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari bahan yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan instrumen atau alat pengumpul data sebagai berikut.
3.2.1 Metode Wawancara
Melakukan tanya jawab lansung secara lisan dengan beberapa anak XI MIPA 8
dan pihak perpustakaan SMAN 2 Lumajang
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
3.3.1 Metode Angket
Peneliti akan mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pertanyaan
berupa angket tentang minat baca siswa kelas XI MIPA 8.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Penelitian


Setelah dilakukan pembagian angket kepada siswa kelas XI MIPA 8 tentang pengaruh
minat baca terhadap cara siswa memanfaatkan sumber referensi di perpustakaan, diperoleh data
sbb:
Jawaban
no Pernyataan
s ss ts sts rr
Saya termasuk kriteria orang yang
1 9 6 3 0 10
suka membaca
Saya suka meminjam buku di
2 6 3 10 1 8
perpustakaan untuk dibaca
Saya selalu membaca buku di
3 3 14 5 6
perpustakaan saat jam istirahat
Saya membaca atau meminjam buku
4 perpustakaan hanya ada ketika 10 3 11 2 2
perintah guru
5 Saya jarang sekali membaca buku 4 2 8 3 11
Saya banyak membaca buku untuk
6 7 5 8 2 6
memperluas wawasan pengetahuan
Saya tidak suka meminjam buku dari
7 4 6 9 5 4
perpustakaan
Saya termasuk kriteria orang yang
8 6 5 11 6
tidak terlalu suka membaca
Saya membaca Koran, artikel, atau
9 tulisan di mading karena memuat 6 5 8 7 5
informasi yang penting
Bagi saya, membaca
10 tulisan,koran,atau artikel di mading 6 5 10 7
tidak terlalu penting
Saya lebih mudah mendapat
11 4 6 10 9
referensi di perpustakaan
Saya lebih menyukai buku fiksi di
12 3 6 9 4 6
perpustakaan
Saya lebih menyukai buku non fiksi
13 3 7 10 5 3
di perpustakaan

4.2 Analisis Data


Dari data di atas dapat dijelaskan sbb
(1) Siswa yang menyatakan sangat setuju terhadap suka membaca sebanyak enam siswa dari 28
siswa yang berada di kelas XI MIPA 8. Sedangkan siswa yang menyatakan setuju terhadap minat
baca sebanyak 6 siswa, siswa yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 10 siswa,siswa yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 3 siswa dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI MIPA 8.
1. Siswa yang menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan peminjaman buku di perpustakaan
sebanyak 3 siswa. Siswa yang menyatakan setuju terhadap kegiatan peminjaman buku di
perpustakaan sebanyak 6 siswa. Namun, siswa yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 8 siswa,
yang tidak setuju sebanyak 10 siswa, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa dari
jumlah keseluruhan siswa kelas XI MIPA 8.
2. Siswa yang menyatakan setuju terhadap kegiatan membaca buku di perpustakaan ketika jam
istirahat sebanyak 3 siswa. Namun, ada pula beberapa siswa yang ragu-ragu sebanyak 6,yang
tidak setuju sebanyak 14, dan sangat tidak setuju sebanyak 5 siswa dari keseluruhan siswa
kelas XI MIPA 8.
3. Siswa yang menyatakan sangat setuju untuk meminjam buku dalam kondisi dibutuhkan pada
saat pembelajaran berlangsung sebanyak 3 siswa, sebanyak 10 siswa menyatakan setuju.
Namun, siswa yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 2 siswa, tidak setuju terdapat 11 siswa,
dan sangat tidak setuju terdapat 2 siswa.
4. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika jarang sekali membaca buku adalah sebanyak 2
siswa. Siswa yang setuju dengan pernyataan tersebut sebanyak 4 siswa. Sedangkan yang ragu-
ragu sebanyak 11 siswa. Ada juga siswa yang tidak setuju sebanyak 8 siswa dan sangat tidak
setuju sebanyak 3 siswa.
5. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika tujuannya membaca buku adalah untuk menambah
wawasan pengetahuan sebanyak 5 siswa. Dengan siswa yang setuju sebanyak 7 siswa dan yang
ragu-ragu sebanyak 6 siswa. Namun, terdapat siswa yang tidak setuju sebanyak 8 siswa dan
yang sangat tidak setuju sebanyak 2 siswa.
6. Siswa yang menyatakan sangat setuju bahwa ia tidak suka meminjam buku dari perpustakaan
sebanyak 4 siswa. Siswa yang setuju sebanyak 6 siswa dan yang ragu-ragu sebanyak 9 siswa.
Ada pula yang tidak setuju yaitu sebanyak 5 siswa dan yang sangat tidak setuju 4 siswa.
7. Siswa yang menyatakan setuju bahwa ia termasuk orang yang tidak terlalu suka membaca yaitu
sebanyak 6 siswa dan yang ragu-ragu sebanyak 5 siswa. Sedangkan siswa yang tidak setuju
sebanyak 11 siswa dan yang sangat tidak setuju sebanyak 6 siswa.
8. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika suka membaca koran, artikel, atau tulisan di mading
karena memuat informasi penting adalah sebanyak 6 siswa. Dengan siswa yang setuju
sebanyak 5 siswa dan yang ragu-ragu 8 siswa. Ada pula siswa yang menyatakan tidak setuju
yaitu sebanyak 7 siswa dan yang sangat tidak setuju sebnayak 5 siswa.
9. Siswa yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan membaca koran, artikel, atau tulisan
di mading tidak terlalu penting adalah sebanyak 6 siswa. Siswa yang menyatakan setuju
sebanyak 5 siswa. Tak sedikit pula siswa yang menyatakan ragu-ragu yaitu sebanyak 10 siswa.
Selain itu, siswa yang tidak setuju sebanyak 7 siswa.
10. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika di perpustakaan kita lebih mudah mendapat referensi
adalah sebanyak 4 siswa. Siswa yang menyatakan setuju sebanyak 5 siswa dan yang ragu-ragu
sebanyak 10 siswa. Ada pula siswa yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 9 siswa.
11. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika ia menyukai buku fiksi di perpustakaan adalah
sebanyak 3 siswa. Siswa yang setuju sebanyak 6 siswa dan yang ragu-ragu sebanyak 9 siswa.
Sedangkan siswa yang tidak setuju sebanyak 4 siswa dan yang sangat tidak setuju sebanyak 6
siswa.
12. Siswa yang menyatakan sangat setuju jika ia menyukai buku nonfiksi di perpustakaan adalah
sebanyak 3 siswa. Siswa yang menyatakan setuju sebanyak 7 siswa dan yang ragu-ragu
sebanyak 10 siswa. Selain itu, siswa yang tidak setuju sebanyak 5 siswa dan sisanya
menyatakan sangat tidak setuju, yaitu sebanyak 3 siswa.

4.3 Analisis Data


Setelah penulis menyebarkan angket pada 28 responden terkait minat baca di kelas XI
MIPA 8 diperoleh data bahwa jumlah siswa kelas XI MIPA 8 yang gemar membaca buku dan
yang tidak gemar membaca buku di perpustakaan kemungkinan sama.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai