Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIKUM DASAR PERENCANAAN

WILAYAH

Acara V
Analisis Location Quotient

Di Susun Oleh SA-3/Kelompok 1 :

1. Riswandha Irawan (1624010045)


2. Ayu Putri Sindy R. (1624010046)
3. Ardhi Nata Kusumah (1624010054)
4. Nadia Habibah (1624010059)
5. Refita Aisyah A. (1624010066)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2018
I. PENDAHULUAN

Keberhasilan pembangunan nasional sangat bergantung pada keberhasilan


pembangunan daerah. Daerah dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya
dalam pengelolaan potensi daerahnya. (John Glasson, 1990 dalam Nudiatulhuda,
2007) mengatakan bahwa kemakmuran suatu wilayah berbeda dengan wilayah
lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pada struktur ekonominya
dan faktor ini merupakan faktor utama. Perubahan wilayah kepada kondisi yang
lebih makmur tergantung pada usaha-usaha di daerah tersebut dalam
menghasilkan barang dan jasa, serta usaha-usaha pembangunan yang diperlukan.
Oleh sebab itu maka kegiatan basis mempunyai peranan penggerak utama (prime
mover role) dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dimana setiap perubahan
mempunyai efek multiplier terhadap perekonomian regional. Berdasarkan teori
basis ekonomi, faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah
berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah
(Arsyad,1999).
Komoditas unggulan di wilayah Kabupaten Banyuwangi akan berimplikasi
sebagai kegiatan alternatif dalam usaha meningkatkan pendapatan masyarakat,
khususnya pada peningkatan pendapatan rumah tangga yang akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan (upware mobility) bagi kelompok penduduk miskin.
Dampak yang lebih luas dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah dan
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
Banyuwangi menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Selama empat
tahun tren pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Pada Tahun 2011, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Banyuwangi berada pada angka 7,14% sedangkan Provinsi
Jawa Timur 6,86%; Tahun 2012 Kabupaten Banyuwangi pertumbuhan
ekonominya naik ke level 7,29% dan Provinsi Jawa Timur berada di titik 7,27%;
dan pada Tahun 2013 mengalami penurunan yaitu 6,76% dan naik menjadi 6,94%
pada Tahun 2014, namun keadaan itu masih diatas level pertumbuhan ekonomi
Provinsi Jawa Timur yaitu pada Tahun 2013 pada titik 6,5% dan turun pada level
5,8% pada Tahun 2014 (Banyuwangi Dalam Angka, 2015)
Menurut laporan Banyuwangi Economic Outlook 2012 (Sectoral Analysis),
sektor pertanian menjadi sektor andalan Banyuwangi, sumbangsihnya paling
tinggi diantara sembilan sektor lainnya terhadap PDRB menjadikan sektor
pertanian sebagai sektor unggulan dibebearapa tahun terakhir. Sementara itu,
sektor perdagangan, hotel dan restoran, meskipun dalam posisi kedua dalam
memberi kontribusi ekonomi Banyuwangi, namun menjadi lokomotif utama yang
mengangkat tumbuhnya perekonomian. Sektor ini pada tahun 2011 mampu
tumbuh 8,9 persen dan pada tahun 2012 mencapai posisi 9,2 persen melampaui
total pertumbuhan ekonomi Banyuwangi.
Dari pemaparan bahasan diatas maka diperlukan adanya suatu penelitian
untuk mengetahui potensi ekonomi serta identifikasi sektorsektor yang potensial
dan sektor prioritas di Kabupaten Banyuwangi sebagai pedoman dalam
merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi serta diera otonomi daerah saat ini. Maka dari itu dengan
diadakannya praktikum kali ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mahasiswa mengenai analisis potensi berbagai sector yang dilihat dari analisis
Location Quotient.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga yang
berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau
merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.
Analisis LQ (Location Quantient), Analisis LQ digunakan untuk
mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki daerah tersebut yaitu sektor basis
dan non basis. Analisis ini membandingkan tentang besarnya peranan suatu sektor
di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor tersebut ditingkat daerah
atasnya. Dalam metode ini penulis akan membandingkan PDRB Kabupaten
Banyuwangi dengan PDRB Provinsi Jawa Timur. Perhitungan LQ menggunakan
rumus sebagai berikut (Tarigan, 2005:82):

Kriteria yang digunakan adalah


 LQ > 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut basis, artinya sektor tersebut
memiliki prospek yang menguntungkan untuk dikembangkan, karena
mampu mengalokasikan ke daerah lain.
 LQ < 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut non basis dan kurang
menguntungkan untuk dikembangkan serta belum mampu memenuhi
semua permintaan dari dalam daerah sehingga harus didatangkan dari
daerah lain.
III. PEMBAHASAN

Berdasar hasil perhitungan LQ pada Kabupaten Banyuwangi dalam kurun


waktu 2012-2016 pada lampiran sebelumnya dapat diketahui bahwa Kabupaten
Banyuwangi mempunyai lima sektor basis, yaitu :

a. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan :


Pada tahun 2012 nilai LQ: 2.673919425
Pada tahun 2013 nilai LQ: 2.728827
Pada tahun 2014 nilai LQ: 2.75669396
Pada tahun 2015 nilai LQ: 2.779519912
Pada tahun 2016 nilai LQ: 2.799471835
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian :
Pada tahun 2012 nilai LQ: 1.7346493
Pada tahun 2013 nilai LQ: 1.715108
Pada tahun 2014 nilai LQ: 1.73568505
Pada tahun 2015 nilai LQ: 1.678936667
Pada tahun 2016 nilai LQ: 1.5509676
c. Sektor Konstruksi :
Pada tahun 2012 nilai LQ: 1.192823735
Pada tahun 2013 nilai LQ: 1.189437
Pada tahun 2014 nilai LQ: 1.21200473
Pada tahun 2015 nilai LQ: 1.235811551
Pada tahun 2016 nilai LQ: 1.266526916
d. Sektor Jasa Pendidikan :
Pada tahun 2012 nilai LQ: 1.290712951
Pada tahun 2013 nilai LQ: 1.227815
Pada tahun 2014 nilai LQ: 1.21783163
Pada tahun 2015 nilai LQ: 1.211951706
Pada tahun 2016 nilai LQ: 1.220757775
e. Sektor Transportasi dan Pergudangan :
Pada tahun 2012 nilai LQ: 1.001472597
Pada tahun 2016 nilai LQ: 1.014971597
Pada data yang ada, setelah dilakukan perhitungan analisis Location
Quotient antara Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banyuwangi dengan
Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil bahwa dari berbagai sector-sektor ekonomi
yang ada di kabupaten Banyuwangi terdapat lima sector basis atau sektor yang
berpotensi untuk dikembangkan. Suatu sector dikatakan sebagai sector basis jika
nilai Location Quotient (LQ) lebih besar dari satu (LQ > 1). Kelima sector basis
yang terdapat pada kabupaten Banyuwangi diantaranya adalah sector pertanian,
sector pertambangan dan penggalian, sector konstruksi, sector jasa Pendidikan,
dan sector transportasi dan pergudangan. Dari kelima sector tersebut yang paling
utama berpotensi untuk dikembangkan adalah dari sector pertanian karena
memiliki nilai LQ tertinggi diantara lima sector basis tersebut. Selain itu, sector
ini mampu mecukupi kebutuhan akan barang dan jasa daerah banyuwangi juga
mampu memenuhi kebutuhan daerah lain.

Di Indonesia sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan


strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain:
meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan
nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri,
bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan. Pada kabupaten Banyuwangi sendirinsektor pertanian
berperan sangat penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Hal ini ditunjukkan
oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD), salah satu sektor yang menjadi penyelamat perekonomian daerah
khususnya Banyuwangi. Hal tersebut terlihat dari PAD kabupaten Banyuwangi
yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dengan pertanian harapannya
mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk, sebagai sumber
pendapatan, sebagai sarana untuk berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat
merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi. Peranan pertanian/agribisnis tersebut
dapat dilakukan dengan meningkatkan ekonomi petani dengan cara pemberdayaan
ekonomi kerakyatan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sektor


Pertanian di Daerah Banyuwangi diantaranya adalah :
1. Produksi Tanaman Pangan
Produksi tanaman pangan di Kabupaten Banyuwangi mayoritas
mengalami peningkatan tiap tahunnya, mulai dari tahun 2008-2016.
Produksi tanaman pangan yang tinggilah yang menyebabkan
pertumbuhan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi
mengalami peningkatan dan berkontribusi besar pada PDRB sektor
pertanian Jawa Timur.
2. Luas Lahan Sawah
Luas lahan sawah menjadi salah satu faktor yang diduga
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di Kabupaten
Banyuwangi. Luas lahan sawah tersebut mengindikasi seberapa besar
jumlah produksi yang dihasilkan.
3. Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Tenaga kerja khususnya sektor pertanian merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sector pertanian di
Kabupaten Banyuwangi. Tenaga kerja pada sector pertanian di Kab.
Banyuwangi memiliki jumlah pekerja yang tinggi dibandingkan pada
sector lain hal tersebut menunjukkan banyaknya pekerja yang
menekuni pekerjaan disektor pertanian yang kemudian berpengaruh
pada peningkatan hasil produksi dan juga akhirnya berpengaruh pada
pertumbuhan PDRB di Kab. Banyuwangi.
DAFTAR PUSTAKA

BPS. Banyuwangi Dalam Angka 2011. (Banyuwangi: BPS Kabupaten


Banyuwangi. 2011.

BPS Jawa Timur. (2015). Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur
2010-2014, BPS Propinsi Jawa Timur.

http://www.banyuwangikab.go.id/berita/laporan_khusus/banyuwangi-economic-
outlook-2012sectoral-analysis.html (diakses pada 29/10/2018).

Lincolyn Arsyad, (1999). Pengantar Perencanaan Dan Pembangunan Ekonomi


Daerah, Edisi Pertama, BPFE – UGM, Yogyakarta.

Nudiatulhuda Mangun, 2007, “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Dan Kota Di


Propinsi Sulawesi Tengah”. Tesis pada Universitas Diponegoro.

Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta :
PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai