Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Segala puji syukur hanya layak untuk Allah atas berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Kerja
Ilmiah Fisika ini.

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terima kasih kepada Guru Fisika kami yaitu
Bapak Suharman yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas Makalah Kerja Ilmiah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih, seomoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Pangkajene, 11 September 2017

Penyusun
Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
B. Hipotesis
BAB III : METODE EKSPERIMEN
A. Definisi Operasional Variabel
B. Prosedur Kerja
BAB IV : HASIL PENGAMATAN
A. Hasil dan Analisis
B. Pembahasan
BAB V : KESIMPULAN
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar berat beban atau gaya berbanding lurus dengan
penambahan gaya pegas. Secara matematis, hukum hooke memiliki hubungan antara besar
gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas. Pegas ada yang disusun secara tunggal,
ada juga yang disusun secara pararel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang
total sama dengan jumlah masing masing pertambahan panjang pegas.
Dari sinilah dilakukan percobaan mengenai hukum hooke pada sebuah aplikasi alat
pegas.

B. Rumusan Masalah
Apakah di antara gaya dan pertambahan panjang pada pegas saling berhubungan?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Hukum Hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis lainnya agar
benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas elastisitasnya. Bunyi
Hukum Hooke ialah “Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak melampaui batas
elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus/sebanding dengan gaya
tariknya”.

Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak dapat kembali
ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus bertambah maka benda
dapat rusak. Dengan kata lain, hukum Hooke hanya berlaku hingga batas elastisitas. Dari
gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum Hooke ini menjelaskan mengenai
hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas ditinjau dari pertambahan panjang
yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya perbandingan antara gaya dengan pertambahan
panjang pegas adalah konstan. Fenomena ini dapat lebih mudah dipahami dengan
memperhatikan gambar grafik berikut ini.

1. Pada gambar 1, menjelaskan bahwasanya


jika pegas ditarik ke kanan maka pegas akan meregang dan bertambah panjang.
Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka pertambahan panjang
pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata lain, semakin besar gaya tarik,
semakin besar pertambahan panjang pegas.

2. Pada Gambar 2, digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang menunjukkan
perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas bernilai konstan. Hal ini
menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang dikenal sebagai ketetapan
pegas. Secara matematis hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

F = Gaya luar yang diberikan (N)

k = Konstanta pegas (N/m)

Δx = Pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan erat dengan benda benda yang prinsip
kerjanya memakai pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke sudah diterapkan
pada beberapa benda-benda berikut ini.

 Mikroskop yang fungsinya untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang tidak
bisa dilihat oleh mata telanjang
 Teleskop yang fungsinya untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh supaya tampak
dekat, seperti benda luar angkasa
 Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
 Jam yang memakai peer sebagai pengatur waktu
 Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan
kapal yang berada di laut
 Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil
 Ayunan pegas

Beberapa benda yang sudah disebutkan diatas mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak positif terhadap kualitas hidup
maunsia.

B. Hipotesis

Gaya dan pertambahan panjang pada pegas saling berhubungan. Semakin besar gaya yang
diberikan pada pegas maka pertambahan panjangnya juga akan bertambah.
BAB III

METODE EKSPERIMEN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas/manipulasi, yaitu variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable terikat atau juga dimanipulasikan (dimainkan).
Dan di dalam percobaan ini yang berperan sebagai variable bebas yaitu Gaya(F) yang
diberikan pada pegas.
2. Variabel terikat, merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur dalam sebuah
penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variable bebas. Dan di dalam
percobaan ini yang berberan sebagai variable terikat yaitu Pertambahan Panjang pada
pegas (x).
3. Variabel kontrol, merupakan variable yang diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang
peneliti dalam penelitiannya tersebut. Variable inilah yang menyebabkan hubungan di
antara variable bebas dan juga variable terikat bisa tetap konstan. Dan di dalam
penelitian ini yang berperan sebagai variable kontrol yaitu Konstanta Pegas (K).

B. Prosedur Kerja

1. Terlebih dahulu kita menyiapkan laptop yang berisi aplikasi bernama Hooke Law In,
lalu bukalah aplikasinya.
2. Pilihlah pengantar saat aplikasi sudah memunculkan halaman pertama.
3. Geser terlebih dahulu konstanta pegas yang berada disamping gaya. Konstanta pegas
ini hanya dapat digeser satu kali. Dan angka konstanta pegas ini digunakan untuk 10
macam besar gaya yang akan diuji.
4. Tentukan sepuluh angka untuk besaran gaya secara berurutan dari terkecil ke terbesar.
Dari angka 0-100.
5. Pada aplikasi, geserlah gaya sesuai dengan sepuluh angka yang telah ditentukan tadi
satu persatu.
6. Catatlah besar gaya yang diberikan dan pertambahan panjang yang dihasilkan dari
setiap sepuluh angka tersebut.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil & Analisis

Data Pengamatan

No. Gaya(N) Pertambahan Panjang(m)


1. 6 0,030
2. 10 0,050
3. 13 0,065
4. 15 0,075
5. 19 0,095
6. 24 0,120
7. 27 0,135
8. 30 0,150
9. 33 0,165
10. 35 0,175

A. Hasil & Analisis

 Perhitungan
𝐹
K=
𝑋
6 19
 K=  K=
0,030 0,095

K=200 N/m K=200 N/m


10 24
 K=  K=
0,050 0,120

K=200 N/m K=200 N/m


13 27
 K=  K=
0,065 0,135

K=200 N/m K=200 N/m


15 30
 K=  K=
0,075 0,150

K=200 N/m K=200 N/m


33 35
 K=  K=
0,165 0,175

K=200N/m K=200N/m

 Grafik

F
40
35 y = 200x - 3E-14
30
25
20 F

15 Linear (F)

10
5
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2

 Nilai kemiringan (Gradien)


y=200x-3E-14

B. Pembahasan

Pada percobaan kali tentang Hukum Hooke kami mencari nilai konstanta. Pada data
pertama yakni nilai F adalah 6 N dan ∆x adalah 0, 030 m, maka konstanta yang didapat adalah
200 N/m dan konstanta pada data kedua sampai sepuluh sama yakni 200 N/m. dan berdasarkan
table dan grafik di atas dapat diketahui pada data pertama pegas ditarik dengan gaya sebesar 6
N maka pertambahan panjangnya yaitu 0,030 dan pada data kedua gaya yang diberikan pada
pegas sebesar 10 N maka pertambahan panjangnya yaitu 0,050. Dan pada grafik di atas
membentuk garis lurus sehingga di daerah ini pegas meregang secara linear atau besar F
sebanding dengan ∆X.

Berdasarkan pada percobaan dengan mencari pertambahan panjang pada pegas


diketahui bahwa semakin besar nilai F maka pertambahan panjang yang didapat semakin besar
pula.
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
apabila gaya diberikan kepada pegas, maka pegas tersebut akan bertambah panjang atau
mengalami elastisitas. Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang ulang.
Karena jika hanya melakukan 1 kali percobaan, tingkat ketepatan akan berkurang. Maka gaya
yang diberikan pada pegas berhubungan dengan pertambahan panjang pada pegas.

Kesepuluh hasil perhitungan konstanta pegas yang kami ujikan menghasilkan hasil
yang konsisten dengan pengertian hukum hooke yang menyebutkan bahwa “besar berat beban/
gaya berbanding lurus dengan penambahan panjang pegas.

Dan terakhir perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik
atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com.sg/amp/s/akupelajarindonesia.wordpress.com/2014/10/09/com
(Diakses Tanggal 10 September 2017)
http://www.studiobelajar.com/hukum-hooke/ (Diakses Tanggal 10 September 2017)
hooke,http://www.kumpulan.net/2017/03/pengertian-konsep-rumus-dan-aplikasi-hukum-
hooke.html (Diakses Tanggal 10 September 2017)

Anda mungkin juga menyukai