Anda di halaman 1dari 8

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

HIPERTENSI

OLEH :
 Petrus Apriandre Nubatonis ( 1707010101)
 Dedi Heriyadi (1707010288 )
 Windy M. Saefatu (1707010286 )
 Natasia N. P Tanauma (1707010353 )
 Yesi Susanti Kale Hia (1707010025 )
 Egrinia Putri (1707010346 )
 Gracia Claudia Seran ( 1707010070)
HIPERTENSI

1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda. Hipertensi juga merupakan suatu keadaan peningkatan
tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti
stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan
hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung).

2. Penyebab
 Asupan garam yang tinggi
Asupan garam yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan natrium alami
dalam tubuh. Kadar natrium dalam tubuh bisa meningkat dan menyebabkan
retensi natrium. Retensi natrium dapat meningkatkan tekanan yang diberikan
oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah
hipertensi.
 Stres
Stres membuat otak melepaskan hormon-hormon stress dalam tubuh yang
dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung serta menyempitkan diameter
pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah akan mengalami peningkatan.
 Malas gerak
Orang yang kurang aktivitas fisik atau olahraga memiliki detak jantung yang
lebih cepat. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa
darah, yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan tekanan darah.
 Obesitas
Semakin berat tubuh, maka semakin banyak darah yang diperlukan untuk
mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Karena itu tekanan
dalam arteri akan naik, agar darah bisa diedarkan dengan lancar.
 Merokok
Kandungan nikotin pada rokok memicu system saraf untuk melepaskan zat kimia
yang dapat menyempitkan pembuluh darah. Sehingga tekanan darah
meningkat.
3. Jenis Hipertensi
Berdasarkan ada tidaknya penyebab dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Hipertensi primer
Hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
primer lebih mudah untuk diobati.
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang memiliki penyebab yang jelas.

Berdasarkan bentuk hipertensi

1) Hipertensi Diastolik, yaitu tekanan darah bawah yang memperlihatkan jumlah


tekanan darah di dalam arteri ketika jantung sedang beristirahat. Rata-rata
normal : 60 – 80 mmHg (untuk dewasa), 65 mmHg (untuk bayi).
2) Hipertensi Sistolik, yaitu tekanan darah atas yang timbul karena adanya kontraksi
jantung sehingga mendorong darah melalui arteri ke seluruh tubuh. Rata-rata
normal : 90 – 120 mmHg(untuk dewasa), 95 mmHg (untuk bayi).

4. Gejala Hipertensi
Gejala Umum :
 Sakit kepala
 Pusing
 Penglihatan buram
 Nyeri di daerah dada
 Sulit bernafas
 Denyut jantung tidak teratur

5. Pencegahan Hipertensi
1. Pencegahan tingkat pertama
Meliputi :
 Promosi kesehatan masyarakat, misalnya kampanye kesadaran kepada
masyarakat.
 Pendidikan kesmas .
2. Pencegahan tingkat kedua
Meliputi :
 Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah
(rutin).
3. Pencegahan tingkat ketiga
Yaitu dengan rehabilitasi, misalnya perawatan di rumah sakit.
6. Epidemiologi
Distribusi :
 Orang : pada kelompok umur paling dominan 31 – 55 tahun.
 Tempat : Wilayah pesisir & Perkotaan.
 Waktu : Dapat terjadi kapan saja.

Determinan :

 Faktor Perilaku
 Mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
 Mengonsumsi garam yang berlebihan.
 Stres berlebihan.
 Faktor Lingkungan :
 Lingkungan Fisik, seperti : Suhu yang panas dan tingkat kebisingan yang
tinggi.
 Faktor Genetik

Frekuensi :

 Prevalensi Rate
PREVALENSI HIPERTENSI
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai